Saat kita mendengar kata “seks” yang terpikir di benak kita adalah pornografi. Pendidikan seks adalah upaya pengajaran dan pemberian informasi tentang masalah seksual. Pengajaran yang diberikan di antaranya pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika, komitmen, agama agar tidak terjadi penyalahgunaan organ reproduksi tersebut. Sebagian besar masyarakat dan orang tua menganggap membicarakan seks itu adalah hal yang tidak layak dibicarakan kepada anak usia dini. Maraknya kasus pelecehan seksual kepada anak-anak, mewajibkan orang tua untuk memberikan pendidikan seks pada anak karena tidak sedikit Tindakan-tindakan tersebut dilakukan oleh orang terdekat. Tanpa adanya pemaham mengenai Pendidikan seksual kepada anak maka anak akan sulit untuk melawan perlakuan menyimpang tersebut. 

Sedikit sekali masyarakat terutama orang tua yang peduli akan pendidikan seks dan menempatkan bahwa seks adalah sesuatu yang tidak penting. Bahkan banyak orang tua yang tidak memberikan pendidikan seks pada anak, dengan alasan anak akan tau dengan sendirinya. Orangtua harus menjadi sumber pertama anak mengenal seks dan seksualitas. Orang tua merupakan aktor utama dalam hal pendidikan anak. Orang tua perlu memberi pendidikan seksual pada anak usia dini, tidak hanya diberi saat anak usia remaja saja, tapi ketika usia prasekolah pendidikan seksual pada anak sudah bisa mulai diberikan. Misalnya, mengajarkan tentang perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Juga bagaimana seharusnya anak perempuan bersikap dan bagaimana anak laki-laki bersikap.

Anak memiliki rasa ingin tahu tentang banyak hal, bila orang tua tidak bisa mengarahkan dengan baik, tidak bisa memberikan informasi yang jelas tentang seks maka anak akan mencari informasi dari orang lain dan teman-temannya, informasi tersebut belum tentulah informasi yang baik. Orang tua harus memastikan bahwa informasi yang mereka dapatkan adalah informasi yang tepat. Oleh karena itu, Pendidikan seks pada anak usia dini sangat penting.