PEREMPUAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

16 March 2021 20:58:04 Dibaca : 172

PEREMPUAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

 

 

        Devinisi perempuan adalah 1 orang (manusia) yang mempunyai vagina,dapat menstruasi,hamil,melahirkan anak,dan menyusui perempuan juga bisa menjadi seorang kepala keluarga. Tapi, masih ada saja orang  yang merendahkan perempuan. Indonesia masih sangat terlihat jelas kesetaraan gender, kata gender berasal dari bahasa Inggris berarti jenis kelamin. Dalam Webster`s New World Dictionary, gender diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Dalam women`s Studies Encylopedia dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan  (distinction) dalam hal peran, perilaku,mentalitas,dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan  yang berkembang dalam masyarakat. Dapat dipahami bahwa gender adalah suatu konsep yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari segi pengaruh sosial budaya.

      Banyak perempuan yang belum mendapatkan keadlian. Bisa dilihat dengan banyaknya perempuan yang mendapat kekerasan,diskriminasi,pelabelan,dan peminggiran. dalam diskriminasi perempuan sering dibeda-bedakan ,dalam hal pelabelan perempuan di cap manja.dalam hal peminggiran perempuan disebut tidak pantas menjadi seorang pemimpin,dan dalam hal kekerasan perempuan banyak mendapat kekerasan misalnya, dalam hubungan suami istri pastinya ada perempuan yang mendapat KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Padahal perempuan seharusnya dijaga dan disayangi bukan direndakan. Secara umum tampaknya Al-Qur`an mengakui adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan,tetapi pembedaan  tersebut bukanlah pembedaan yang hanya menguntungkan 1 pihak saja dan merugikan 1 pihak lainnya. Perbedaan tersebut dimaksudkan untuk mendukung obsesi Al-Qur`an ,yaitu terciptanya hubungan harmonis yang didasari rasa kasih sayang (mawwadah wa rahmah) di lingkunga keluarga QS. Al-Rum:21,sebagai cikal bakal terwujudnya komunutas ideal dalam suatu negeri damai penuh ampunan Tuhan (baldatunThayyibatun wa rabbun ghafir) QS. Saba:15.

       Untuk mencapai keadilan gender haruslah ada ikhtiar tak kenal lelah untuk meraih keseimbangan yang lebih autentik antara kewajiban dan hak didalam hidup kaum perempuan dengan pemberdayaan yang dilakukan oleh kaum perempuan sendiri,bersama-sama dengan kaum laki-laki sebagaimana dikemukakan dalam al-Qur-`an bahwa laki-laki dan perempuan saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam menyerukan kebaikan dan mencegah kemungkaran sesuai dengan perkembangan situasi dan zaman serta tempat dimana mereka berada.