ARSIP BULANAN : March 2021

1. membahas gotong royong sebagai perasaan panacasila. Bahasan bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang sering muncul dalam masyarakat bagaimana menerapkan Pancasila dalam interaksi sosial kehidupan sehari-hari.2. Pancasila dalam relasi sosial kehidupanmasyarakat adalah gotong-royong dan nilai-nilai modal sosial. Uraian ini bertujuan menunjukkan bahwa budaya gotong-royong sebagai sebuah nilai moral (values) mempunyai akar filosofis dalam kajian akademis. 3. Situasi interaksi sosial masyarakatkontemporer. Fokus bahasan diarahkan bahwa akhir-akhir ini masyarakat terindikasi mengalami kekacauan sosial karena dalam relasi sosial meninggalkan semangat dan nilai-nilai gotong royong. 4.Gotong royong adalah bentuk kerja-sama kelompok masyarakat untuk mencapai suatu hasil positif dari tujuan yang ingin dicapai secara mufakat dan musyawarah bersama.5.diskusi yang perlu dilakukan untuk menguatkan kembali budaya gotong royong sebagai modal sosial dalam meraih kesejahteraan bersama.

GOTONG ROYONG SEBAGAI MODAL SOSIAL

18 March 2021 10:26:40 Dibaca : 98

Gotong royong merupakan budaya yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia sebagai warisan budaya yang telah eksis secara turun temurun. untuk membentuk kerjasama kelompok masyarakat untuk mencapai suatu hasil positif dari tujuan yang ingin dicapai secara mufakat dan musyawarah bersama. Gotong royong juga muncul atas dorongan keinsyafan, kesadaran dan semangat untuk mengerjakan serta menanggung akibat dari suatu karya, terutama yang benar-benar, secara bersama-sama, serentak dan beramai-ramai, tanpa memikirkan dan mengutamakan keuntungan bagi dirinya sendiri.Didalam membagi hasil karyanya, masing-masing anggota mendapat dan menerima bagian-bagiannya sendiri-sendiri sesuai dengan tempat dan sifat sumbangan karyanya masing-masing, seperti yang tersimpul dalam istilah ‘Royong’, Maka setiap individu yang memegang prinsip dan memahami roh gotong royong secara sadar bersedia melepaskan sifat egois. Singkatnya gotong royong lebih bersifat intrinsik, yakni interaksi sosial dengan latar belakang kepentingan atau imbalan non-ekonomi.Prinsip gotong royong melekat substansi nilai-nilai ketuhanan, musyawarah dan mufakat, kekeluargaan, keadilan dan toleransi yang merupakan basis pandangan hidup atau sebagai landasan filsafat bangsa Indonesia. Mencermati prinsip yang terkandung dalam gotong royong jelas melekat aspek-aspek yang terkandung dalam modal sosial.