ARSIP BULANAN : April 2021

Rumusan masalah dan Tujuan

17 April 2021 09:53:55 Dibaca : 22

Rumusan masalah- bagaimana cara menerapkan nilai-nilai sosial dalam bergotong royong- apa saja tujuan yang ingin di capai dalam bergotong royong sebagai perasaan pancasila- apa saja contoh dari nilai-nilai pancasila dalam bergotong royong

Tujuan - menerapkan nilai-nilai modal sosial dalam bergotong royong - membahas tujuan gotong royong sebagai perasaan pancasila- mendeskripsikan contoh dari nilai-nilai pancasila dalam bergotong royong

GOTONG ROYONG SEBAGAI MODAL SOSIAL

09 April 2021 11:27:32 Dibaca : 1214

Nama: Julianti Umbola

Nim: 151420068

Kelas: 2 B

Mata kuliah: Penulisan Karya Ilmiah

Dosen Pengampuh: Bapak. Muhammad sarlin S.Pd..M.Pd.

 

 

Latar belakang 

 Membahas Gotong-royong sebagai perasaan Pancasila memilih kegiatan yang menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia. Rasa kebersamaan ini muncul karena adanya sikap sosial tampa pamrih dari masing-masing individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul. Ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan bangsa indonesia agar menjadi bangsa yang kokoh dan kuat disegala hal karena didasari oleh sikap saling bahu membahu antara satu dengan yang lain.

Berikut adalah penjelasan Louis Enrike dalam jurnalnya Negara gotong royong sebagai sari pati Pancasila (2018). Pancasila telah diterimah bersama sebagai fondasi bangsa. Didalam sila-sila pancasila jelas terlihat bahwa bangsa Indonesia amat menghargai perbedaan paham, dan juga perbedaan agama. Dan Soekarno menemukan bahwa esensia manusia Indonesia ada dalam kegotongroyongan. Selain memiliki makna simbolis, gotong royong yang disusun Soekarno mempunyai arti pengedepanan kerbersamaan dan semangat kekeluargaan diantara kemajemukan suku, agama, ras, budaya, kepercayaan, dan paham. Gotong royong berisi semangat kerja dan bahu membah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik bagi semua warga.

Dalam paparan Yudi latif, phD menyampaikan bahwa dasar dari semua komponen dalam pancasila adalah gotong royong. Memang gotong royong tidak tercantum secara eksplisit dalam kelima sila dalam pancasila, namun gotong royong merupakan intisari dari dasar Negara Indonesia tersebut. Kelima sila Pancasila harus diaktualisasikan berdasarkan nilai-nilai gotong royong. Sebagai sila pertama, yakni, prinsip ketuhanan, harus dilandasi jiwa gotong royong. Artinya, aktivitas ketuhanan harus mengakomodasi nilai-nilai budaya lokal, bersifat lapang, transformative, serta mampu membina toleransi antar umat beragama. Contoh dari nilai-nilai pancasila adalah saling menolong bersama tanpa membeda-bedakan ras, agama, maupun status sosial, ikut serta dalam acara kerja bakti secara aktif, ikut serta membantu korban bencana alam dengan cara menjadi relawan, menyumbangkan barang dan uang, ataupun mengajak orang lain untuk turut membantu jika ada tetangga ataupun teman yang sedang kesulitan ataupun terkena bencana, bergotong royong dalam menegakkan hokum dengan mematuhi tata tertib dan peraturan baik dilingkungan sekolah maupun di masyarakat, dll.

Pancasila dalam kehidupan masyarakat merupakan nilai-nilai modal sosial. Modal sosial adalah bagian dari institusi seperti kepercayaan, norma (etika) dan jaringan yang dapat meningkatakan efisiensi masyarakat dan memfasilitasi tindakan-tindakan bersama yang terkoordinasi, modal sosial juga didefinisikan sebagai kemampuan dan kapasitas muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah masyarakat atau bagian-bagian tertentu dari masyarakat tersebut. konsep ini juga diartikan sebagai serangkaian nilai atau norma informal yang dimiliki bersama diantara para anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerja sama dan saling tanggung jawab. Dalam hal ini Gotong royong sebagai modal sosial adalah bentuk kerja sama antar kelompok masyarakat untuk mencapai suatu hasil positif dari tujuan yang ingin dicapai secara mufakat dan musyawarah. 

Dalam buku Diskursus Demokrasi deliberative di Indonesia (2019) karya Fahrul Muzaqqi, Gagasan musyawarah mufakat merupakan gagasan dan tradisi asli masyarakat indonesia. Dimana tradisi tersebut tidak terlepas dari karakter kolektivitas, gotong royong, dan tolong menolong. Dalam gotong royong memiliki nilai-nilai ketuhanan, Musyawarah dan mufakat, kekeluargaan, keadilan dan toleransi yang dimana prinsip tersebut melekat aspek-aspek yang terkandung dalam modal sosial yang bercirikan adanya kerelaan individu untuk mengutamakan kepentingan bersama. 

Berikut penjelasan Tadjuddin Noer Effendi dalam jurnal budaya gotong royong dalam perubahan sosial (2013:5) Gotong royong dalam bentuk kerja sama kelompok masyarakat untuk mencapai suatu hasil positif dari tujuan yang ingin dicapai. Dengan ini kegiatan yang dilakukan secara bersamaan dan bersifat suka rela dengan tujuan untuk memperlancar suatu pekerjaan agar menjadi lebih mudah dan ringan dan juga muncul kesadaran kita untuk mengerjakan serta menanggung akibat dari suatu karya terutama yang benar-benar secara bersama-sama dan beramai-ramai tanpa memikirkan dan mengutamakan keuntungan bagi dirinya sendiri melainkan selalu untuk kebahagiaan bersama. Didalam membagi hasil karyanya, masing-masing anggota mendapatkan dan menerima bagian-bagiannya sendiri-sendiri sesuai dengan tempat dan sifat sumbangan karyanya masing-masing. Maka setiap individu yang memegang prinsip dan memahami roh gotong royong secara sadar bersedia melepaskan sifat egois. Gotong royong harus dilandasi dengan semangat keikhlasan, kerelaan, kebersamaan, toleransi dan kepercayaan. 

Menurut Sakjoyo dan Pujiwati Sakjoyo (dalam Selvi S. Padeo 20212:88) gotong royong adalah adat istiadat tolong menolong antara warga dalam berbagai macam lapangan aktivitas sosial, baik berdasarkan hubungan tentang keakrabatan yang berdasarkan efisien yang sifatnya praktis dan ada pula kerja sama yang lain.

 

DAFTAR PUSTAKA

Enrike, Louis. 2018. Negara Gotong royong sebagai sari pati Pancasila,

Effendi Noer Tadjuddin. 2013 Budaya Gotong Royong masyarakat dalam perubahan sosial,Vol 22 (1), 1-18,

Kemenkopmk.go.id. 2020. “Mengurai konsepsi gotong royong dalam Pancasila”.

https://www.kemenkopmk.go.id/mengurai-konsepsi-gotong-royong-dalam-pancasila di akses pada tanggal 8 April 2021.

Pelajaran.co.id. 2019 “penegrtian gotong royong: manfaat, tujuan, nilai dan contohnya”.

https://www.pelajaran.co.id/2019/23/gotong-royong.html di akses pada tanggal 8 April 2021.