Tutorial Membuat Absensi Daring lewat Aplikasi Zoho
Semenjak pandemi Covid-19 melanda negara Indonesia, aktivitas masyarakat Indonesia menjadi sangat terbatas karena pemerintah menghimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas mereka diluar ruangan. Setelah memasuki masa-masa Dirumah Aja! karena efek pandemi Covid-19, banyak sekali Universita dan Sekolah SD/SMP/SMA yang mulai menerapkan Sekolah dan Kuliah Daring/Online. Hal ini bertujuan untuk mencegah dan memutuskan rantai persebaran virus corona di tanah air, sekaligus menjadi upaya pemerintah agar Pendidikan di Indonesia bisa kembali berjalan. Dalam kondisi seperti ini, masyarakat dituntut untuk bisa menggunakan serta memanfaatkan kecanggihan teknologi agar bisa menunjang beberapa aktivitas yang terhambat, contohnya yaitu Absensi Online yang diperlukan agar Guru maupun Dosen mengetahui siapa saja dan berapa jumlah peserta yang hadir di dalam kelas daring. Maka dari itu, disini saya akan membagikan cara membuat Absensi Online dengan menggunakan aplikasi Zoho Forms.
Sebagian besar dari kita memang hanya mengenal Google form untuk membuat absensi, tetapi kali ini kita akan membahas cara membuat Absensi Online menggunakan Zoho form yang tidak kalah bagus untuk sekelas platform gratis yang menawarkan fitur cukup lengkap.
- Langkah pertama, silahkan buka halaman Disini dan lakukan registrasi terlebih dahulu atau bisa menggunakan akun google kalian masing-masing
- Setelah melakukan login, akan muncul gambar seperti dibawah ini lalu klik tanda panah merah
- Setelah itu akan muncul seperti gambar dibawah ini. Kalian bisa menambahkan judul forms serta deskripsi pada Absensi Online kalian setelah itu klik Create
- Setelah itu kalian bisa langsung mengedit Absensi forms kalian dengan mengklik fitur-fitur yang sudah disedikana di zoho forms.
- Kalian bisa mengklik fitur Name yang sudah disediakan, tetapi disini saya lebih memilih fitur Single Line sebagai tempat mengisi nama peserta.
- Setelah itu klik fitur properties yang dibulatkan dengan tanda biru untuk mengedit
- Ganti Single Line menjadi 'Nama', lalu centang mandatory sebagai tanda bahwa kolom itu wajib diisi peserta setelah itu klik Save
- Kalian bisa menambahkan NIM atau NIK peserta dengan mengklik fitur Number
- Klik properties lalu pada kolom Field Label di ganti NIM
- Jangan lupa centang mandatory pada pilihan Validation lalu klik Save
- Selanjutnya klik Dropdown untuk membuat kolom kelas.
- Klik properties, ganti Dropdown menjadi 'Kelas' lalu pada pilihan Choices diganti menyesuaikan dengan jumlah kelas
- Selanjutnya klik Checkbox untuk menambahkan kolom Semester
- Klik properties lalu ganti Checkbox menjadi 'Semester'
- Lalu pada kolom pilihan ganti dan sesuaikan dengan jumlah semester. Karena jumlah semester hanya 2, yaitu ganjil dan genap. Maka kolom ketiga dihapus dengan mengklik simbol berwarna merah (-)
- Jangan lupa mencentang mandatory jika kolom yang harus diisi bersifat wajib
- Untuk menambahkan kolom tanda tangan, klik Advanced Fields hingga muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.
- Lalu klik fitur Signature
- Klik fitur properties dan ganti Signature kedalam bahasa Indonesia
- Centang Mandatory sebagai pemberitahuan jika kolom Tanda Tangan wajib diisi
- Lalu klik Save untuk menyimpan perubahan
- Kalian juga bisa mengganti tampilan dari Absensi Forms kalian menjadi lebih menarik dan berwana dengan mengklik fitur Themes hingga muncul tampilan seperti gambar dibawah ini
- Silahkan pili tema sesuai selera anda. Disini saya memilih tema bubble sebagai contoh
- Lalu klik Preview untuk melihat Tema dengan jelas
- Setelah itu klik Apply Theme pada pojok kanan
- Setelah selesai memilih tema yang kalian mau. Sekarang klik tanda kotak merah lalu pilih Forms seperti gambar dibawah ini
- Setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini
- Klik Share dan akan muncul Link Absensi Online yang sudah kalian buat
Dan ini adalah Link Absensi yang sudah saya contohkan di atas: Link Absensi Online Pertemuan Pertama
Gimana nih temen-temen, cukup mudah kan?
Saya harap artikel ini bisa membantu dan dapat bermanfaat untuk teman-teman yang membacanya.
Sekian dari saya, sampai ketemu di artikel selanjutnya!!!
Polemik MOMB UNG
Masa Orientasi Mahasiswa Baru (MOMB) di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) saat ini menuai tanggapan sejumlah mahasiswa. Kegiatan MOMB yang menjadi kegiatan rutin dalam penerimaan Mahasiswa Baru (Maba), untuk pengenalan kampus serta orientasi studi, apakah diadakan atau ditiadakan di tengah Pandemik Covid-19.
Kyky, salah satu mahasiswa yang berkuliah di UNG lebih memilih untuk, pihak UNG tetap mengadakan kegiatan MOMB tetapi secara virtual.
“Ya harus tetap diadakan tetapi virtual. Menurut saya perihal MOMB ini kalau dilaksanakan di masa pandemi seperti sekarang ini tdk tepat. Karena, jika tetap harus dilaksanakan dgn ribuan maba walaupun dengan protokol kesehatan yang ketat, saya rasa tidak akan efektif seperti MOMB tahun lalu. Sehingga itu saya menyarankan jika MOMB diadakan lewat virtual. Sehingga bisa mencegah menularnya virus covid-19 dan sekaligus membantu pemerintah juga,” ungkap kyky, Jumat (21/08/2020).
Begitupun dengan Anna. Ia lebih menyarankan untuk tetap diadakan pelaksanaan MOMB. Tetapi, tetap mematuhi protokol kesehatan penanganan Covid-19.
“Tetap harus dilaksanakan. Mengingat MOMB sangat penting bagi Mahasiswa baru untuk pengenalan kampus, serta orientasinya. Namun, ditengah pandemik tetap harus memperhatikan protokol kesehatan. Resiko penularaan sudah pasti ada. Tinggal bagaimana pihak UNG dalam menangani hal tersebut agar tidak terjadi,” kata Anna.
Sementara itu, tidak dengan Nadya. Ia lebih mengungkapkan, pelaksanaan MOMB tahun ini belum efektif jika masih di tengah Pandemik Covid-19.
“Kayaknya masih masih kurang efektif untuk mengadakan MOMB atau kegiatan kampus lainnya. Mengingat rektor UNG juga jadi salah satu orang yg selalu menanggapi dengan serius masalah covid-19 jadi agak rancu kalau rektor mengizinkan diadakannya kegiatan tersebut,” ucap Nadya
Rektor Mendaklarasikan UNG Sebagai Kampus Kerakyatan
Perayaan Dies Natalis ke-57 menjadi momen spesiap bagi seluruh Civitas Akademika UNG. Pada momen spesial ini, Eduart Wolok menegaskan arah baru Universitas yang ia pimpin dengan mendeklarasikan Kampus Merah Meron UNG sebagai Kampus Kerakyatan.
Bagi Eduart, UNG mesti menjadi Kampus Kerakyatan, sebab dengan begitu kampus tidak berada di menara gading ilmu pengetahuan.
"Kenapa kampus kerakyatan? Sebab fokus UNG kedepan adalah membangun ekosistem akademik yang berbasis pada kawasan perdesaan, khususnya di kawasan Teluk Tomini dan Utara Indonesia. Menyebut desa berarti sangat dekat dengan rakyat. Maka kampus kerakyatan bukan saja jargon, tapi juga pilar penting bagi UNG di masa akan datang", tutur Eduart.
Momentum Dies ini bagi Rektor UNG ini adalah refleksi sejauhmana kiprah UNG hari ini, apakah terasa di rakyat atau tidak, apakah hasil riset dan pengabdian masyarakat bisa bermanfaat atau tidak.
"Kita tak bisa lagi berumah diatas awan, kita harus "turun ke bumi", ke realitas masyarakat. Kita harus dekat dengan rakyat, jangan lagi ada jarak dengan masyarakat. Kita harus hadir di tengah-tengah masyarakat". terang Eduart.
Melalui cara tersebut kata Rektor, kontribusi UNG terhadap kawasan teluk tomini akan menjadi luar biasa. "Apalagi bisa kita jaga dan wujudkan bersama maka insyaallah UNG yang unggul dan berdaya saing bisa kita wujudkan bersama," pungkas Rektor. (**)
Sejarah Universitas Negeri Gorontalo
Mulanya Universitas ini diberi nama Junior College, dan menjadi bagian dari FKIP UNSULUTENG. Tapi, di tahun 1964 statusnya berubah menjadi Cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado, dan tahun 1965 bergabung dengan IKIP Manado Cabang Gorontalo. Tahun 1982 lembaga ini menjadi salah satu Fakultas dari Universitas Sam Ratulangi Manado dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsrat Manado di Gorontalo. Lembaga ini resmi berdiri sendiri berdasarkan Keppres RI Nomor 9 Tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Gorontalo.
Tahun 2001 berdasarkan Keppres RI Nomor 19 Tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001 status lembaga ini ditingkatkan menjadi IKIP Negeri Gorontalo dengan 5 Fakultas dan 25 Program Studi. Dan akhirnya, pada tanggal 23 Juni 2004 Presiden Megawati meresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo dengan Keputusan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2004, tanggal 23 Juni 2004.
Universitas Negeri Gorontalo membuka pintu selebar-lebarnya bagi segala upaya pengembangan martabat manusia melalui riset-riset. Paradigma piramida terbalik yang didorong oleh Rektor Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd sangat mengutamakan program-program yang bisa lebih mendorong jurusan/prodi untuk bisa lebih mandiri, kreatif dan inovatif.
Berdasarkan hasil akreditasi institusi oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi tahun 2018, mengukuhkan Universitas Negeri Gorontalo masuk sebagai jajaran Perguruan Tinggi terbaik dengan perolehan akreditasi A. Pada tahun 2017, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 50 berdasarkan peringkat 100 besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Politeknik oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Republik Indonesia. Selain itu berdasarkan data Peringkat Universitas di Dunia versi Webometrics tahun 2018, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 154 (Asia Tenggara) dan 42 (Indonesia).