10 CARA MEMBAGI WAKTU BELAJAR DAN ORGANISASI
1. Membuat Skala Prioritas
Ya, sebagai seorang mahasiswa tentu Anda lebih memahami sebuah prioritas. Termasuk untuk perkuliahan dan organisasi, mana yang menjadi prioritas Anda?.Sebenarnya, tidak sulit untuk memilih mana yang harus didahulukan. Dengan membuat skala prioritas, maka akan lebih efektif mengatur waktunya.
Sebagai contoh, saat Anda menjabat sebagai ketua dalam kepanitiaan maka harus lebih fokus. Namun, jika Anda menjabat sebagai anggota, tentu bisa membagi waktu dengan yang lainnya. Karena, sebagai anggota kepanitiaan Anda bekerja secara berkelompok.Tanggung jawabnya akan dimiliki bersama-sama. Berbeda dengan ketua yang memang memiliki tanggung jawab sendiri. Inilah yang dimaksud sebagai prioritas.
Saat menjabat ketua Anda bisa lebih fokus pada organisasi. Namun, disaat menjabat sebagai anggota bisa fokus pada perkuliahan yang sedang dijalani.
2. Konsisten
Sebuah keputusan telah Anda ambil yaitu menjalani perkuliahan bersama dengan menjalankan organisasi. Jadi, keputusan tersebut tentu harus tetap Anda jalankan.Setiap keputusan yang diambil sudah pasti memiliki resikonya. Termasuk dalam menjalankan perkuliahan beserta organisasi, maka ada resikonya. Yang paling banyak dikeluhkan yaitu mengenai waktu.
Bukankah Anda sudah membuat keputusan tersebut? Maka, Anda harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat. Rasa lelah, bosan dan malas tentu Anda selalu hadir sebagai tantangan.
Tugas Anda, tetap konsisten pada hal yang memang seharusnya dikerjakan. Tetap semangat dan konsisten karena manfaatnya bukan terdapat saat itu, namun akan terasa dikemudian hari!
3. Cermat Memilih Organisasi
Mengikuti organisasi saat sedang kuliah tentu hal yang diperbolehkan untuk semua mahasiswa. Tetapi, harus cermat dalam memilih organisasi yang akan diikuti. Mengapa demikian? Karena, organisasi bukanlah hal yang bisa Aanda anggap sepele.
Organisasi membutuhkan banyak waktu untuk berbagai macam aktivitasnya. Bahkan, Anda harus merelakan waktu yang seharusnya untuk kuliah harus beralih ke organisasi. Sebaiknya, Anda bisa memilih organisasi sesuai pada yang diminati.Tidak hanya itu saja, pilihlah organisasi yang memang bisa Anda jalankan sebagai seorang mahasiswa. Jangan tergiur dengan jabatan yang ditawarkan saat proses seleksi.
Namun, sejauh apa Anda bisa menjalankan organisasi tersebut bersama dengan proses perkuliahan. Hal itulah yang sangat penting!
4. Jangan Tunda Pekerjaan
Selama ini, apakah Anda merupakan orang yang suka menunda pekerjaan? Jika ‘YA’ maka mengikuti organisasi bukan hal yang tepat. Tetapi, jika sebaliknya maka Anda bisa menjalankan kegiatan perkuliahan sambil organisasi.
Karena, saat menjalankan organisasi akan banyak pekerjaan yang diberikan. Terlebih, jika Anda sebagai orang yang penting dalam kepanitiaan tersebut. Contohnya, Anda menjadi anggota di bagian Perlengkapan.Sebagai bagian perlengkapan maka Anda perlu mengurus banyak hal yang berkaitan dengan perlengkapan. Mulai dari hal yang kecil sampai besar semua harus diperhatikan secara penuh.
Jika hal seperti ini Anda tunda, maka waktu untuk kuliah akan dikorbankan untuk keperluan tersebut. Padahal, hal ini tidak seharusnya dilakukan.
5. Disiplin Pada Waktu
Jangan tunda pekerjaan dan disiplin pada waktu
Menjalankan perkuliahan serta mengikuti organisasi memang membutuhkan waktu yang banyak. Dalam hal ini, sangat penting bagi Anda untuk bisa disiplin terhadap waktu yang ada. Gunakan waktu tersebut dengan sebaik mungkin.
Sebagai mahasiswa yang aktif pada organisasi, maka Anda tidak bisa bersantai-santai. Menyeimbangkan kuliah dan organisasi merupakan hal yang tidak mudah. Tetapi, dengan disiplin terhadap waktu, maka Anda bisa menjalankan keduanya.Jangan mudah tergoda oleh teman-teman yang sering mengajak main. Bisa jadi, mereka memang tidak mengikuti kegiatan organisasi. Beda halnya dengan Anda yang mengikuti organisasi dan harus disiplin terhadap waktu.
6. Pikirkan Tujuan Kuliah
Seberapa yakin Anda ingin berkuliah hanya mengejar ilmu pengetahuan saja? Apakah yakin bahwa softskill tidak diperlukan? Cobalah untuk menggali lebih dalam mengenai hal tersebut. Sejatinya, sebagai seorang mahasiswa sangat tidak layak jika menjadi kupu-kupu.
Kuliah pulang dan seterusnya hanya menjadikan mahasiswa apatis. Sebagai agent of change, beranikan diri untuk bisa aktif sebagai mahasiswa. Yakinkan diri terhadap tujuan Anda tentang kuliah. Percayalah bahwa apa yang dilakukan pasti memiliki manfaat kedepannya.Hal ini tentu akan sangat membantu untuk bisa membagi waktu Anda dengan baik. Secara tidak langsung, pikiran bisa mempengaruhi kondisi dari tubuh.
Jika Anda malas, maka pikiran yang akan membantu untuk membuat Anda menjadi lebih semangat tentunya dalam kuliah dan berorganisasi.
7. Jaga Komunikasi Dengan Baik
Cara membagi waktu kuliah dan organisasi bisa dilakukan dengan menjaga komunikasi. Sebagai mahasiswa, sudah bukan lagi dosen yang akan memberikan kabar. Namun, mahasiswa harus lebih aktif dalam bertanya apapun kepada dosen.
Biasanya, yang bertugas untuk bertanya yaitu ketua kelas. Ada baiknya, Anda bisa menjalin komunikasi yang baik dengan ketua kelas. Disitulah, sumber informasi mengenai segala waktu dan tugas pembelajaran bisa didapatkan.Saat jam mata kuliah ternyata tidak ada, maka bisa Anda manfaatkan untuk keperluan organisasi. Tentunya, hal ini sangat baik dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam organisasi. Mulai sekarang, tetap jaga komunikasi terhadap siapapun untuk bisa mendapatkan informasi lebih cepat dan akurat.
8. Kurangi Kegiatan Tidak Penting
Setelah Anda menjalankan kuliah serta mengikuti organisasi, maka alangkah baiknya untuk bisa mengurangi kegiatan yang tidak penting. Sebelum Anda mengikuti organisasi, mungkin sering menghabiskan waktu nongkrong bersama teman-teman.Tidak ada masalah untuk bisa tetap nongkrong bersama teman. Namun, alangkah baiknya untuk bisa dikurangi waktunya. Mulailah untuk bisa mengurangi kegiatan tersebut dan digantikan hal yang lebih bermanfaat lainnya.
Banyak sekali kegiatan lainnya yang lebih bermanfaat. Seperti mengerjakan tugas sebelum deadline ataupun mulai berdiskusi bersama teman organisasi mengenai kepanitiaan. Boleh saja Anda nongkrong dengan teman, namun untuk waktunya mungkin bisa dikurangi.
9. Buat Target Pencapaian
Banyak yang bertanya, apa berguna membuat target untuk pencapaian? Tentu sangat penting. Tanpa adanya target, belum pasti Anda bisa menjalaninya dengan baik. Untuk itu, adanya target sangat berpengaruh dalam menentukan kegiatan Anda.
Tips membagi waktu dengan membuat target pencapaian sangat bisa Anda lakukan. Seperti, cobalah untuk membuat target bahwa Anda harus lulus kuliah sarjana 3.5 Tahun. Lalu, jangan lupa untuk membuat target dari organisasi.
Anda bisa membuat target untuk bisa menyelesaikan setiap kegiatan jauh lebih cepat. Umumnya, untuk setiap kegiatan yang berlangsung membutuhkan waktu tertentu sesuai pada rencananya. Tetapi, cobalah untuk bisa dikerjakan dengan cepat sebelum waktunya selesai.
10. Membuat Planning
Cara membagi waktu kuliah dan organisasi selanjutnya yaitu dengan membuat planning. Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata “planning”? Rencana merupakan salah satu bagian yang cukup penting sebagai mahasiswa aktif.
Setiap harinya, sudah harus memiliki rencana apa yang akan dilakukan pada hari ini. Jika Anda tidak membuat planning, bisa menyebabkan waktu keperluan organisasi dan kuliah menjadi sama.
Hal ini membuat Anda harus berpikir dengan lebih jernih lagi. Memang, tidak mudah dalam membuat planning untuk aktivitas yang akan dilakukan. Tetapi, skill ini sangat membantu untuk bisa membagi waktu lebih baik lagi.Planning juga harus dibuat setidaknya 3 hari sebelum aktivitas tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghindari bermacam keperluan yang bisa saja datang secara mendadak.
Seperti tugas mendadak yang diberikan dosen dan harus dikumpulkan pada hari itu juga. Jadi, alangkah lebih baiknya jika bisa membuat rencana untuk kedepannya dengan baik.
Penutup
Bagaimana, ternyata sangat mudah ya cara membagi waktu kuliah dan organisasi? Jadi, Anda sudah bisa menerapkannya mulai sekarang.
8 CIRI PRIBADI BERTANGGUNG JAWAB
1. melakukan apa yang ia lakukan, bukan tidak melakukan apa yang telah ia lakukan.
2. Komunikatif, baik dengan rekan kerja, atasan, bawahan maupun klien.
3. Memiliki jiwa "melayani" dengan sepenuh hati sekaligus menghilangkan pikiran "Siapa yang butuh, dia yang harus menghubungi saya".
4. Menjadi pendengar yang baik termasuk hal-hal yang bersifat masukan, teguran maupun sanggahan yang menunjukkan perbedaan pendapat. perbedaan pendapat itu penting, selamat untuk mencapai sebuah tujuan. Bersikap atau berpikir berbeda bukan untuk saling menjatuhkan memojokkan.
5. Berani meminta maaf atas permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukannya dan tidak berulang kali mengulangi yang sama.
6. Peduli pada kondisi, baik kondisi teman sekerja, anggota tim, atasan, bawahan maupun kondisi kantor.
7. Bersikap tegas. Jika posisi Anda sebagai atasan dan menemukan anak buah tidak bertanggung jawab, sudah seharusnya Anda menegurnya. Jika posisi Anda sebagai bawahan dan mendapatkan teman di tim kerja tidak bertanggung jawab, sudah seharusnya Anda berbicara langsung dengan yang bersangkutan. Tetapi jika yang bersangkutan tidak juga berubah, maka Anda harus membicarakannya kepada atasan untuk memberikan teguran.
8. Rajin memberi apresiasi. Apresiasi tidak selalu berarti bonus atau jabatan, melainkan ucapan terima kasih secara langsung kepada yang bersangkutan di masa depan. "Apresiasi sangat penting sebagai bentuk pengakuan atas kerja keras seseorang yang positif dan bermanfaat,"
PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI PEREMPUAN
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan penting bagi setiap orang, dalam rangka mencari serta memiliki pengetahuan yang luas. Saat ini, tidak jarang ditemukan stereotip gender mengenai tidak pentingnya pendidikan yang tinggi bagi perempuan oleh sebagian masyarakat. Sering sekali stigma mengenai perempuan yang hanya akan mengurus rumah tangga, sehingga pendidikan yang tinggi tidak diperlukan. Hal-hal tersebut pun tidak membuat seseorang semakin kehilangan harga diri atas kekurangan maupun tidak adanya pendidikan tinggi bagi dirinya. Lantas, seberapa pentingkah pendidikan yang tinggi bagi seorang perempuan? Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Jurusan Manajemen Pendidikan, semester lima, Zaahidah Faadhilah mengatakan, sangat saat ini masih ditemukan mengenai kasus-kasus yang hanya sekolah menengah saja, atau bahkan putus sekolah akibat beberapa faktor seperti latar belakang orang tua yang untuk langsung menikah, masalah ekonomi ataupun faktor lainnya.
“Sebenarnya pemerintah juga sudah mengeluarkan kebijakan setara mungkin, termasuk bagi perempuan. Namun, hal-hal tersebut sering kali terhalangi akibat permasalahan keluarga, terkhusus orang tua yang tidak memiliki pandangan maupun pola pikir terbuka dan maju untuk masa depan, sehingga mereka lebih memprioritaskan anaknya untuk menikah atau langsung bekerja,” ujarnya.
menyatakan, pendidikan yang tinggi bagi perempuan merupakan hal penting untuk digapai, karena peran seorang perempuan tidak hanya membantu mengurus rumah tangga saja, namun juga menjadi sekolah pertama bagi anak-anak nanti. Era saat ini pun juga telah berkembang, sehingga pendidikan menjadi faktor penting dalam mencapai kesuksesan dan kesejahteraan.
“Ibu Adalah sekolah Pertama Bagi Anak Nanti gitu , Jadi Pendidikan ITU Memang kunci Penting Bagi Peranan Perempuan. Di samping itu, perempuan itu wajib cerdas, punya pengetahuan luas, apalagi di era saat ini yang memang sudah berkembang dan menuntut kita sebagai perempuan untuk lebih mandiri lagi dalam menjalani aktivitas yang ada,” tulisnya.