Penuhi kebutuhan hati

14 December 2014 10:28:10 Dibaca : 103

AMALAN HATI

Dalam hadits Nu'man bin Basyir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ

"Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka seluruh tubuh juga baik. Jika segumpal daging itu rusak, maka seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati". (HR Muslim, no. 1599. Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasâ'i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan ad-Darimi, dengan lafazh yang berbeda-beda namun maknanya sama. Hadits ini dimuat oleh Imam an-Nawawi dalam Arba’in an-Nawawiyah, hadits no. 6, dan Riyadhush-Shalihin, no. 588)

Dari hadits diatas kita dapat menyimpulkan bahwa hati merupakan bagian tubuh yang sangat penting dan banyak berkontribusi bagi tubuh, tapi bagaimana untuk merawat hati dari sisi batiniah itu tergantung diri kita sendiri

Hati adalah tempat berteduhnya iman dan takwa atau kekufuan, nifak dan kesyirikan. Nabi SAW bersabda : “Takwa berada di sini (beliau mengarahkan ke dadanya sebanyak tiga kali)”. (HR. Muslim). Iman adalah keyakinan, ucapan dan perbuatan. Keyakinan hati dan ucapan lisan. Serta amalan hati dan anggota badan. Hati mengimani dan membenarkan. Sehingga terucaplah kalimat syahadat dari lisan yang kemudian diamalkan oleh hati berupa mahabbah (rasa cinta), khauf (rasa takut), raja’ (rasa harap). Lisan tergerak untuk berdzikir, membaca Al-Quran. Anggota badan bersujud dan ruku’ serta beamal shaleh untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Badan mengikuti hati sehingga tidak ada sesuatu keinginan kuat dalam hati melainkan akan tercermin dalam amalan lahiriah bagaimanapun bentuknya.

Yang dimaksud dengan amalan hati adalah segala amalan yang tempatnya adalah di dalam hati dan terkait dengannya. Yang paling agung adalah iman pada Allah SWT, sikap membenarkan yang membuahkan ketundukan dan ikrar/pengakuan. Selain itu rasa cinta, takut, harap, rasa kembali, tawakal, sabar, yakin, khusyu dll dari seorang hamba pada Allah. Sebagaimana hati memiliki tugas/amalan, ada pula lawan darinya yaitu penyakit hati. Lawan dari keikhlasan adalah riya. Keyakinan lawannya adalah keraguan. Rasa cinta lawannya adalah kebencian dst. Jika kita lalai dari memperbaiki hati, maka dosa-dosa akan bertumpuk sehingga membinasakan hati.

Sangat banyak amalan hati yang harus kita perhatikan, seperti Zikir , Ikhlas, Jujur, Cinta, Pengagungan, rasa takut, rasa harap, tawakkal, ketundukan, penerimaan, sabar, ridha, berserah diri, taubat, muraqabah dan lain-lain sebagainya.

Semua amalan-amalan hati itu akan menjadi amalan yang baik jika ditujukan hanya kepada Allah -subhanahu wa ta’ala- semata. Karena dengan dtujukannya kepada Allah dan karena Allah, jadilah amalan itu sebagai ibadah kepada-Nya. Namun jika ditujukan kepada selain-Nya maka akan menjadi bentuk kesyirikan kepada Allah -subhanahu wa ta’ala-, yang akan bisa membinasakan pelakunya. Allah -subhanahu wa ta’ala- berfirman,

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.” (al-Baqarah: 165)

Ayat ini menunjukkan bahwa mereka dengan kecintaan yang mereka tujukan kepada selain Allah telah menjadikan mereka terjerumus ke dalam perbuatan syirik kepada Allah -subhanahu wa ta’ala-. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka mentauhidkan Allah dalam kecintaan mereka. Dan demikian pula dalam amalan hati lain seperti rasa takut dan rasa harap.

Jika kecintaan, rasa takut, rasa harap seseorang hanya ditujukan kepada Allah, sebagaimana amalan-amalan hati lainnya ditujukan hanya kepada Allah dan karena Allah, maka amalan hati itu akan mendorongnya mewujudkan peribadahan lahiriah kepada Allah dengan sebaik-baik bentuknya.

Ikhlas

Ikhlah adalah suatu amalan hati yang sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan kita, baik ikhlas beriman dan menghamba kepada ALLAH SWT, ikhlas menjalani sunnah baginda nabi Mohammad serta ikhlas menerima segala takdir yang telah di ilhamkan kepada kita. Dengan ikhlas kita akan terhindar dari penyakit penyakit hati yakni Iri, Dengki, pendendam, dan benci kepada orang lain dan semoga dengan berlaku ihklas akan memandu kita kepada keridhaan ALLAH SWT serta Syafaat Rasul-Nya.

Zikir

Zikir menurut kamus besar bahasa indonesia artinya puji pujian kepada ALLAH secara berulang ulang, jika kita makna lebih dalam lagi zikir dapat dimaknai sebagai suatu cara makhluk untuk mengingat kepada sang penciptanya dalam hal ini ALLAH SWT tuhan semesta alam, dengan zikir kita akan lebih tenang dan dapat berfikir lebih tenang. Rasulullah saja seorang manusia mulia tidak henti hentinya untuk mengingat ALLAH SWT. Seperti hadits berikut Rasulullah Saw menyebut-nyebut Allah setiap waktu (saat). (HR. Muslim)

Kemudian Firman ALLAH dalam surah Ali Imran ayat 41

41. Berkata Zakariya: "Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".

Dan bukan hanya itu, sungguh banyak dalil yang menganjurkan untuk berzikir Kepada ALLAH SWT.

surah Al A'raaf ayat 205:

205. Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai.

Semoga Amalan yang kita lakukan semata mata untuk mendapatkan keridhaan ALLAH SWT amin.

 

Doeloe VS Modern

14 December 2014 10:20:39 Dibaca : 46

Katakan Siapa Temanmu Akan Kukatakan Siapa Dirimu

Dewasa ini masyarakat utamanya para muda mudinya telah kehilangan separuh jati dirinya karena hilang tergerus kencangnya pergolakan zaman yang sangat gila ini, zaman dimana sopan santun telah dianggap sebagai bahan antik dan pantas dtitempatkan di museum purbakala, ini bukanlah omong kosong semata. Namun, sebuah realita yang sedang menjamur di republik ini, pergaulan bebas yang telah diajarkan kaum kolonialis sudah merembet semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali dan hal ini sangat jauh berbeda dengan jati diri bangsa kita dahoeloenya yang terknal dengan sopan santun, keramahan, kekeluargaan, gotong royong seta adab dalam bergaul dengan orang lain.

Nilai nilai kebersamaan hilang dimakan zaman yang rakus, lihat saja di kota kota besar “kota metropolitan katanya” sebagian besar masyarakatnya sudah tidak saling menghiraukan sesama satu sama lain, masing-masing mereka hanya memperdulikan urusan dan kepentingannya semata tanpa memandang orang lain yang ada disekitarnya.

Para muda mudinya lebih menyukai yang berbau asing atau luar negeri lah bahasa orang awam, mereka lebih bangga mencontoh kebiasaan kebiasaan bangsa lain dan kebanyakan dari mereka menganggap kebiasaan orang indonesia adalah kebiasaan yang kuno “ndeso”, “ so nyanda gaga” dan lain sebagainya, dan jika suatu saat bangsa luar mengklaime kebiasaan, budaya indonesia mereka berbondong bondong menghujat di media sosial bangsa tersebut, padahal ini merupakan kelalaian sendiri, siapa suruh melupakannya dan tidak melestarikannya. Kemudian belum tentu apa yang mereka contoh dari bangsa lain itu bermanfaat dan dapat menjaminnya untuk selamat dari kriminalitas yang sering terjadi, contoh yang sangat sederhana mungkin yaitu cara berpakaian, banyak dikalangan muda mudi mencontoh cara berbusana bangsa bangsa asing yang sering memperlihatkan aurat tanpa malu sedikitpun, jadi jangan tanya kemana dan jangan cari dimana banyak terjadi pelecehan seksual terutama kepada kaum hawa. Perlu diketahui bahwa suatu kejahatan tidak akan terjadi jika tidak ada reaksi dari korbannya, jad jika berpenampila tertutup dan sederhan akan lebih aman dan terhindar dari hal hal kriminal.

Manusia diusia remaja memang penuh dengan keingin tahuan yang besar, tapi alangkah baiknya rasa keingintahuan tersebut disalurkan kepada hal hal yang positif dan dapat bermanfaat bagi orang banyak serta menjadikan bangsa sendiri sebagai percontohan bangsa lain.

Renungan hati

12 December 2014 17:39:25 Dibaca : 129

Kisah nyata “ 17 Tahun Tinggal Di kuburan”

Pernahkan anda mendengar kisah ini?, kisah seorang pemuda yang hidup selama 17 tahun didalam pekuburan. Anda mungkin mengira bahwa ia tinggal didaerah dekat kuburan, tidak, ia tidak tinggal didaerah dekat kubruan, tapi ia tinggal didalam kuburan itu sendiri.

Anda mungkin tidak akan percaya kisah ini karena pemuda ini lahir dari keluarga ber ada, ayah ibunya orang yang terpandang dan memiliki kekayaan yang berlimpah, dalam pandangan masyarakat sekitar orang tua ini adalah orang tua yang sempurna

Namun orang hanya menilai apa yang tampak, orang orang tidak tahu bahwa orang tua terpandang inilah yang membuat anaknya masuk kedalam kuburan dan menjalani hidup selama 17 tahun didalam kuburan.

Setiap hari sang anak hidup, makan dan minum didalam kuburan yang penuh kegelapan. Sang anak hanya dapat menjalani apa yang diberikan oleh kedua orang tuanya tanpa perlawana, menjelang ulang tahun pemuda itu yang ke 17 orang tuanya berjanji akan mengabulkan semua permintaanya sebagai hadiah ulang tahunnya.

Sang pemuda berfikir inilah saatnya ia akan mengajukan permintaannya yang tidak ingin lagi tinggal dikuburan, tapi apakah orang tuanya benar benar akan mengabulkan permintaanya?

Hari itu pun tiba, sang pemuda berulang tahun yang ke 17 dan kedua orang tuanya datang menghampiri pemuda itu serta menanyakan hadiah apa ang ia inginkan.

Sang pemuda menjawab “ ayah .. ibu,, saya tidak meminta banyak... saya hanya minta satu hal” kemudian ibunya menjawab “ apa nak?.. katakanlah, ayah dan ibu pasti akan mengabulkan permintaanmu ”

Sang pemuda “ ayah dan ibu berjanji??”

Ibu “ tentu nak ayah dan ibu akan memenuhi permintaanmu elama kami mampu”

Pemuda “ ayah... ibu saya tidak ingin tinggal lagi dikuburan”

Ibu “ apa?.. apa maksud permintaanmu?”

Pemuda “ ayah dan ibu sudah berjanji akan mengabulkan permintaan saya dan hanya itu permintaan saya”

Ayah “ iya nak,, tapi ayah tidak mengerti maksud dari permintaanmu itu nak”

Pemuda “ yah sudah 17 tahun saya tingal disini tapi tidak sehari pun saya mendengar ayah atau ibu membaca Al Qur’an, sedangkan Rasulullah pernah mengatakan bahwa rumah yang tidak pernah dibacakan Al Qur’an didalamnya adalah seperti kuburan saya tidak ingin lagi tinggal dikuburan “

Ayah dan ibu sang pemuda terdiam dengan perkataan anaknya

Pemuda “ ayah dan ibu bahkan tidak pernah mengajarkan saya bagamana cara membaca A l Qur’an, memang rumah ini besar, mewah dan orang orang melihat bagaikan istana. Tapi, mereka tidak tahu bahwa dimata Rasulullah rumah ini seperti kuburan. Jika ayah dan ibu mau menepati janji mengabulkan permintaan saya, tolong yah .. bu’ ajari saya membaca Al Qur’an agar rumah ini bercahaya dengan cahaya Al Qur’an”

Sekarang pertanyaan saya, dimanakah anda tinggal??

Lipu Lo Hulonthalo

11 December 2014 13:47:45 Dibaca : 209

Sejarah Gorontalo

Menurut sejarah, Jazirah Gorontalo terbentuk kurang lebih 400 tahun lalu dan merupakan salah satu kota tua di Sulawesi selain Kota Makassar, Pare-pare dan Manado. Gorontalo pada saat itu menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur yaitu dari Ternate, Gorontalo, Bone. Seiring dengan penyebaran agama tersebut Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan masyarakat di wilayah sekitar seperti Bolaang Mongondow (Sulut), Buol Toli-Toli, Luwuk Banggai, Donggala (Sulteng) bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara.

Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan karena letaknya yang strategis menghadap Teluk Tomini (bagian selatan) dan Laut Sulawesi (bagian utara).
Kedudukan Kota Kerajaan Gorontalo mulanya berada di Kelurahan Hulawa Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Menurut Penelitian, pada tahun 1024 H, kota Kerajaan ini dipindahkan dari Keluruhan Hulawa ke Dungingi Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Kota Barat sekarang. Kemudian dimasa Pemerintahan Sultan Botutihe Kerajaan ini dipindahkan dari Dungingi di pinggiran sungai Bolango, ke satu lokasi yang terletak antara dua kelurahan yaitu Kelurahan Biawao dan Kelurahan Limba B.

Dengan letaknya yang stategis yang menjadi pusat pendidikan dan perdagangan serta penyebaran agama islam maka pengaruh Gorontalo sangat besar pada wilayah sekitar, bahkan menjadi pusat pemerintahan yang disebut dengan Kepala Daerah Sulawesi Utara Afdeling Gorontalo yang meliputi Gorontalo dan wilayah sekitarnya seperti Buol ToliToli dan, Donggala dan Bolaang Mongondow.

Sebelum masa penjajahan keadaaan daerah Gorontalo berbentuk kerajaan-kerajaan yang diatur menurut huukm adat etatanegaraan Gorontalo. Kerajaan-kerajaan itu tergabung dalam satu ikatan kekeluargaan yang disebut "Pohala'a".Menurut Haga (1931) daerah Gorontalo ada lima pohala'a :

Pohala'a GorontaloPohala'a LimbotoPohala'a SuwawaPohala'a BoalemoPohala'a Atinggola

Dengan hukum adat itu maka Gorontalo termasuk 19 wilayah adat di Indonesia Pohalaa Gorontalo merupakan pohalaa yang paling menonjol diantara kelima pohalaa tersebut. Itulah sebabnya Gorontalo lebih banyak dikenal.
Asal usul nama Gorontalo terdapat berbagai pendapat dan penjelasan antara lain :

"Hulontalangio", nama salah satu kerajaan yang dipersingkat menjadi hulontalo.Berasal dari " Hua Lolontalango" yang artinya orang-orang Gowa yang berjalan lalu lalang.Berasal dari " Hulontalangi" yang artinya lebih mulia.Berasal dari "Hulua Lo Tola" yang artinya tempat berkembangnya ikan Gabus.Berasal dari " Pongolatalo" atau "Puhulatalo" yang artinya tempat menunggu.Berasal dari Gunung Telu yang artinya tiga buah gunung.Berasal dari " Hunto" suatu tempat yang senantiasa digenangi air

Jadi asal usul nama Gorontalo (arti katanya) tidak diketahui lagi, namun jelas kata "hulondalo" hingga sekarang masih hidup dalam ucapan orang Gorontalo dan orang Belanda karena kesulitan dalam mengucapkannya diucapkan dengan Horontalo dan bila ditulis menjadi Gorontalo.

Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohalaa telah berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen disamping Pemerintahan tradisonal. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah " Rechtatreeks Bestur ". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan Daerah Limo lo pohalaa dibagi atas tiga Onder Afdeling yaitu :

Onder Afdeling KwandangOnder Afdeling BoalemoOnder Afdeling Gorontalo

Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi lima distrik yaitu :

Distrik KwandangDistrik LimbotoDistrik BoneDistrik GorontaloDistrik Boalemo

Pada tahun 1922 Gorontalo ditetapkan menjadi tiga Afdeling yaitu :

Afdeling GorontaloAfdeling BoalemoAfdeling Buol

Sebelum kemerdekaan Republik , rakyat Gorontalo dipelopori oleh Bpk. H. Nani Wartabone berjuang dan merdeka pada tanggal 23 Januari 1942. Selama kurang lebih dua tahun yaitu sampai tahun 1944 wilayah Gorontalo berdaulat dengan pemerintahan sendiri. Perjuangan patriotik ini menjadi tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia dan memberi imbas dan inspirasi bagi wilayah sekitar bahkan secara nasional. Oleh karena itu Bpk H. Nani Wartabone dikukuhkan oleh Pemerintah RI sebagai pahlawan perintis kemerdekaan.

Hari Kemerdekaan Gorontalo " yaitu 23 Januari 1942 dikibarkan bendera merah putih dan dinyanyikan lagu Indonesia Raya. Padahal saat itu Negara Indonesia sendiri masih merupakan mimpi kaum nasionalis tetapi rakyat Gorontalo telah menyatakan kemerdekaan dan menjadi bagian dari Indonesia

Selain itu pada saat pergolakan PRRI Permesta di Sulawesi Utara masyarakat wilayah Gorontalo dan sekitarnya berjuang untuk tetap menyatu dengan Negara Republik Indonesia dengan semboyan "Sekali ke Djogdja tetap ke Djogdja" sebagaimana pernah didengungkan pertama kali oleh Ayuba Wartabone di Parlemen Indonesia Timur ketika Gorontalo menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur

 

Salah berselancar di dunia maya

11 December 2014 13:37:59 Dibaca : 61

Akibat Internet “SESUKA HATI”

Manusia pada masa serba ada,yaa itu dapat menjadi sebutan bagi manusia yang hidup dizaman ini. Zaman dimana manusia sudah sangat mudah untuk berkomunikasi dengan sesamanya baik secara formal maupun non formal. Akan tetapi, keleluasaan dalam berkomuniasi inilah yang banyak digunakan orang hanya untuk hal hal yang tidak penting saja, mereka mempergunakannya secara asal asalan serta tidak memikirkan dahulu apa yang mereka akan kerjakan, padahal belum barang tentu apa yang mereka lakukan adalah baik untuknya dan untuk orang banyak.

Internet adalah sebuah penemuan manusia yang amat gemilang saat ini, yakni sebuah jaringan yang mencakup seluruh dunia baik barat maupun timur atau selatan dan utara. Internet dapat mempertemukan dua orang individu dalam jarak yang sangat jauh pada waktu itu juga,penggunaan internet tidak mengenal waktu tempat serta suasana. kita dapat menggunakannnya “sesuka hati”, nahh ... ini hanya salah satu dari sekian banyak keleluasaan manusia untuk berkomuniksi dengan manusia lainnya, melalui internet pula banyak orang yang kecanduan Game Online, cahating, Facebookan, atau apalah yang berhubungan dengan jaringan internet. Penggunaan internet dengan “sesuka hati” banyak cakupannya, baik digunakan untuk yang baik baik saja dan ada juga memanfaatkan keleluasaan ini sebagai wadah untuk memenuhi kebutuhan seksualnya saja. Melalui internet pula banyak anak anak generasi penerus yang terjerumus kedalam hal hal yang keji serta dilarang oleh agama mayoritas di negeri ini, Para generasi penerus ini lebih suka nongkrong di sebuah warnet atau tempat tempat yang menyediakan fasilitas internet ketimbang melakukan hal hal yang bermanfaat seperti belajar atau apalah yang dapat membuat harum nama bangsa ini. Tergerus arus zaman, mungkin itu adalah alasan yang tepat mengapa banyak anak anak, pemuda pemudi telah melenceng jauh dari sikap dan keteraturan hidup bangsa kita baik gaya hidup, pakaian, makanan serta cara bicara selalu mengadopsi dari bangsa lain,, pertanyaan besar muncul “mengapa itu terjadi???” , kita tidak perlu bertele tele dalam menjawab pertanyaan ini , cukup kembalikan kedalam diri kita sendiri,awali dari diri kita kemudian orang lain. Apakah kita telah terseret oleh keebudayaan barat atau belum, tapi banya dikalangan kita yang sudah terseret kayaknya. Contohnya, dalam hal pakaian saja para remaja , pemuda sudah tidak memperhatikan adab sopan santun dalam berpakaian, mau pergi ketempat keramaian saja pakaiannya masyaALLAH sangat sangat tidak mencerminkan sikap bangsa kita yang terkenal bangsa yang memiliki sopan santun yang tinggi, cara berpakaian mereka mengadobsi cara berpakaian bangsa barat yang lebih suka mengumbar aurat dihadapan orang lain yang bukan muhrimnya, hal ini lebih mengarah pada sosok wanita yang sangat suka dan senang memamerkan auratnya. "Abi Musa Ra berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda : " Jika seorang wanita memakai wangi - wangian kemudian keluar menuju khalayak ramai agar mereka mencium baunya, maka dia telah begini dan begini (artinya sama saja seperti pelacur)." (HR. Ahmad), hadits nabi ini sangat menolak keras sikap dan perilaku sebahagian besar pemuda saat ini, jangankan pakaian yang terbuka memakai wangi wangian saja jika keluar kekhalayak ramai sudah dapat dikatakan wanita tersebut telah melakukan hal yang tidak terpuji.

Seburuk buruknya pemuda pada zaman ini tetap saja mereka adalah saudara kita,bangsa kita,keluarga kita yakni keluarga Indonesia, yakni bangsa yang terlahir sebagai bangsa yang bermoral, beradab tinggi serta rasa peduli kepada sesama yang erat. Kita hanya dapat berdoa dan berharap agar saudara kita yang telah tergerus arus zaman untuk lebih suka dan mencintai kebudayaan bangsa sendiri , kebudayaan kita cukup banyak dan sangat menonjolkan sopan santun dalam berbagai hal.Ada banyak cara dalam memanfaatkan keleluasaan yang ada, jangan hanya untuk yang buruk saja, tapi tidak sedikit juga orang yang menggunakannya secara arif dan bijaksana.

“Bahasa mencerminkan Bangsa”

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll