Fatamorgana Dunia
Hidup Enggan Matipun Tak Mau
Hidup ini penuh halangan dan rintangan yang harus kita lalui dengan penuh kesabaran dan dengan hati yang ikhlas agar kita tahu untuk apa kita HIDUP dan apa tujuan kita diHIDUPkan, memang sulit rasanya jika kita berusaha untuk menajalaninya dengan apa yang kita mau dan pasti ada ada saja cobaannya.pada hakekatnya manusia tidak dapat HIDUP seorang diri karena manusia adalah makhluk sosial yakni membutuhkan orang lain dalam segala aspek keHIDUPannya baik makan, minum dan lain sebagainya. KeHIDUPan manusia sangatlah kompleks mulai dari menbuka mata hingga menutup mata kita melakukan aktifitas yang sangat banyak, hal ini terkadang membuat segelintir orang putus asa atau mencapai titik kejenuhan dalam menjalani HIDUP karena apa yang mereka lakukan hari ini hampir sama dengan apa yang mereka lakukan pada hari hari sebelumnya. Tidak banyak dari kita yang putus asa dalam menjalani HIDUP melakukan hal hal yang dapat merugikan dirinya sendiri seperti melukai dirinya dengan benda benda tajam untuk menghilangkan rasa penat yang ada dan ada pula satu hal yang sering dilakukan oleh kita dalam menyelesaikan masalah yakni dengan cara mengkonsumsi minuman keras atau narkoba bahkan melakukan bunuh diri karena tidak sanggup menghadapi tekanan baik dari orang lain maupun lingkungannya. Hal hal yang semacam ini adalah suatu sikap yang tidak sesuai dan malah akan mendatangkan kerugian bagi orang tersebut serta tidak dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Dalam setiap permasalahan HIDUP pasti ada penyelesainnya dan penyelesain tersebut semuanya dikembalikan kepada diri kita sendiri, apakah mau menempuh penyelesaian yang bermanfaat ataupun penyelesaian yang merugikan diri kita sendiri itu terserah kita, karena nantinya kita yang akan menjalani pilihan kita tersebut. HIDUP adalah pilihan dewasa itu pasti, adagium ini menggambarkan kepada kita bahwa keHIDUPan adalah pilihan kita sendiri akan tetapi suatu kedewasaan itu adalah hal yang pasti kita akan jalani dalam keHIDUPan kita dan kita tidak dapat memungkiri hal tersebut. Untuk menjalani HIDUP kita harus dengan hati ikhlas seperti yang telah dikatakan diawal, menjalani dengan hati ikhlas artinya kita harus mampu menerima apapun yang kita hadapi dan selalu mengambil suatu pelajaran dari yang kita lalui serta berusaha menjadi lebih baik dari hari kemarin agar kita tidak merasa bosan dengan apa yang kita lakukan setiap hari. Kemudian menjalani HIDUP dengan penuh kesabaran, kesabaran dalam artian selalu sabar ketika kita mendapat cobaan atau halangan dalam mewujudkan keinginan kita dan ketauhilah bahwa sanya TUHAN yang Maha Esa telah menentukan segalanya jauh sebelum kita dilahirkan kedunia ini, jadi apapun yang terjadi jalani dengan kesabaran karena dengan bersabar kita akan mendapatkan lebih dari yang kita inginkan.
Sabar dan ikhlas adalah kunci bagi kita semua yang ingin menjalani HIDUP dengan penuh kebahagiaan serta kedamaian, yakin dan percayalah TUHAN yang MAHA ESA tidak pernah menyusahkan makhluknya. INNALLAHA MAA ANTUM wa INNALLAHA MAA ANA,, insya ALLAH
Wasalam alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Het recht hinkt achter de feiten aan
Serambi Medinah mencontoh Serambi Mekah
Kenapa Daerahku Tidak seperti Atjeh
Aceh adalah Provinsi paling barat negara indonesia, Aceh adalah daerah yang mengedepankan asas asas Islam dalam kehidupannya sehingga dijuluki dengan “serambi mekkah”. Dengan kearifan lokal yang ada masyarakat Aceh sangat menjunjung tinggi nilai nilai Islam dalam setiap sikap tindak mereka, jadi jangan heran apabila dapat mngurangi aspek kriminalitas dan sikap sosial yang meresahkan. Pemerintah Aceh telah mengeluarkan Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2002 tentang busana, rakyat Aceh diatur dalam berbusana yakni cara berbusana yang didasarkan pada syariat Islam yaitu dengan tidak memperlihatkan aurat kepada orang lain baik perempuan maupun laki laki, jangankan memperlihatkan aurat memakai pakaian tertutup namun ketat pun dilarang. Baru baru ini pemerintah Aceh melakukan razia busana terhadap masyarakat dan banyak dari mereka terjaring oleh razia ini, seharusnya negara ini dapat mencontoh sebuah peraturan semacam ini.
Gorontalo adalah Provinsi baru yang terbentuk pada 5 desember tahun 2000 yang ditandai dengan adanya undang undang no 28 tahun 2000 yang kemudian diatanda tangani oleh presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur), gorontalo sebelumnya merupakan bagian Provinsi Sulawesi utara. Tapi sebetulnya Gorontalo telah membebaskan diri dari penjajahan 2 tahun lebih dulu dari kemerdekaan indonesia yakni tepatnya pada tanggal 23 januari 1996 namun karena aturan administrasi maka gorontalo masuk pada wilayah kekusaan pemerintah Sulawesi utara. Gorontalo pada saat memisahkan dari provinsi sulawesi utara terdiri atas 4 kabupaten dan 1 kotamadya yaitu Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Boalemo, Dan Kota Gorontalo. Gorontalo dengan begitu berbudaya memiliki suatu falsafah hidup yaitu “ Adati hula – hula to syareati, Syareati hula – hula to Kitabullah” yang artinya “ Adat bersendikan Syariat, Syariat bersendikan Al Qur’an”. Hal ini menunjukan bahwa rakyat Gorontalo berdasar penuh pada aqidah dan syariat Islam, namun hal ini dapat dikatakan hanya falsafah orang dahulu saja karena yang mengamalkan falsafah ini hanyalah kaum tua saja tapi tidak akan kaula mudanya yang mulai tergerus perkembangan zaman medernisasi takni dimana para pemudanya mulai melupakan perjuangan, adat, budaya serta sikap dan perilaku nenek moyangnya. Mereka lebih mencontoh orang orang barat yang jauh dari sikap dan perilaku masyarakat Gorontalo yang hakiki, dimana cara berpakaian mereka, gaya bicara mereka serta sikap dan perilaku mereka sangat berbeda dengan sikap dan perilaku masyarakat dahulu yang terkenal sopan dan arif terhadap sesama. Suatu harapan besar muncul untuk dapat mencontoh Provinsi Aceh yang berhasil melaksanakan suatu sistem kehidupan yang didasarkan pada syariat Islam, bukankah Gorontalo merupakan daerah yang berbasis Islam pula?, daerah kita dijuluki “ serambi medina” oleh karena rakyat Gorontalo yang notabene adalah pemeluk Islam, esensinya kenapa Gorontalo tidak dapat menjalankan suatu sistem kehidupan yang berdasar pada asas Islam, sebenarnya dimana letak perbedaan antara Gorontalo dengan Aceh. Apakah karena Aceh mendapat derajat yang lebih tinggi dari daerah lain diindonesia, yang mendapat kekhususan tersendiri yakni DI (Daerah Istimewa) Nanggro Aceh Darussalam. Tapi Gorontalo tetaplah Gorontalo tanah kelahiranku, semoga harapan besar ini dapat terwujud dikemudian hari yang nantinya akan mendatangkan kesehjateraan kepada rakyatnya serta dapat mempertahankan kearifan lokal disamping tuntutan Zaman yang mengekang untuk selalu diikuti.