RESUME PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

30 January 2014 14:30:41 Dibaca : 301

BAB 6 KOMUNIKASI VERBAL

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk ke dalam kategori pesan verbal yang disengaja, yaitu usaha – usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan.

Suatu sistem kode verbal disebut bahasa. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengombinasikan simbol – simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.

Bahasa verbal adalah saran utama untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud kita. Bahasa verbal mengunakan kata – kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas individu kita.

ASAL – USUL BAHASA

Hingga kini belum ada suatu teori pun yang diterima luas mengenai bagaimana bahasa itu muncul di permukaan bumi. Ada dugaan kuat bahasa nonverbal muncul sebelum bahasa verbal. Teoritikus kontemporer mengatakan bahwa bahasa adalah ekstensi perilaku sosial. Lebih dari itu, bahasa ucap bergantung pada perkembangan kemampuan untuk menempatkan lidah secara tepat diberbagai lokasi dalam sistem milik manusia yang memungkinnya membuat berbagai suara kontras yang diperlukan untuk menghasilkan ucapan. Kemampuan ini mungkin berhubungan dengan kemampuan manusia lebih awal untuk mengartikulasikan isyarat –isyarat jari – jemari dan tangan yang memudahkan komunitas nonverbal.

FUNGSI BAHASA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk menamai atau menjuluki orang, objek, dan peristiwa. Setiap orang punya nama untuk identifikasi sosial. Orang juga dapat menamai apa saja, objek – objek yang berlainan, termasuk perasaan tertentu yang mereka alami. Penamaan adalah dimensi pertama bahasa dan basis bahasa, dan pada awalnya itu di lakukan manusia sesuka mereka, yang lalu menjadi konvensi.

Menurut Larry L. Barker, bahasa memiliki tiga fungsi : penamaan (naming atau labeling), interaksi, transmisi inforamasi. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi. Fungsi interaksi, menurut Barker, menekankan berbagai gagasan dan emosi, yang dapat mengandung simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.

KETERBATASAN BAHASA

Berbicara tentang komunikasi verbal, yang porsinya hanya 35% dari keseluruhan komunikasi kita, banyak orang tidak sadar bahwa bahasa itu terbatas. Keterbatasan bahasa tersebut dapat kita uraikan sebagai berikut.

a. keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek

kata – kata adalah kategori – kategori untuk merujuk pada objek tertentu : orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya.

b. kata –kata bersifat ambigu dan kontekstual

kata – kata bersifat ambigu, karena kata – kata merepresentasikan persepsi dan interprestasi orang – orang, yang menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda – beda.

c. kata – kata mengandung bias budaya

bahasa terikat oleh konteks budaya. Dengan ungkapan lain, bahasa dapat di pandang sebagai perluasan budaya. Menurut Hipotesis Sapir Whorf, sering juga disebut Teori Relativitas Linguistik, sebenarnya setiap bahasa menunjukan suatu dunia simbolik yang khas, yang melukiskan realitas pikiran, pengalaman batin, dan kebutuhan pemakainya.

d. percampuradukan fakta, penafsiran, dan penilaian

dalam berbahasa kita sering mencampuradukkan fakta (uraian), penafsiran (dugaan), dan penilaian.

KERUMITAN MAKNA KATA

Lewis Carrol adalah seorang ahli matematika dan logika Inggris yang nama aslinya adalah Charles Lutwidge Dodgoson. Ia dikenal bukan karena andilnya bagi matematika atau logika, melainkan sebagai pengarang Alice’s Adventures in Wonderland dan Through the Looking – Glass. Karya – karya ini terkadang disebut sastra “ omong – kosong “ (“nonsense” literatur). Carroll sangat memperhatikan logika kata – kata dan bagaimana kata – kata merepresentasikan realitas, seperti dalam suatu petikan dari karyanya Thourgh the Looking –Glass.

1. bahasa daerah vs bahasa daerah

Oleh karena di dunia ini terdapat berbagai kelompok manusia dengan budaya dan subbudaya yang berbeda, tidak mengherankan bila terdapat kata – kata yang (kebetulan ) sama atau hampir sama tetapi dimaknai secara berbeda, atau kata – kata yang berbeda namun dimaknai secara sama.

2. bahasa indonesia vs bahasa malaysia

Suatu bangsa atau suku biasanya menganggap bahasanya sendiri sebagai yang terbaik, dan menganggap bahasa yang digunakan bangsa atau suku lain sebagai “tidak alamiah”, baik cara bicara ataupun kata – kata yang mereka ucapkan.

3. bahasa daerah/bahasa indonesia vs bahasa asing lainnya

Terkadang kita menemukan juga kata – kata dalam bahasa daerah atau bahasa indonesia yang sama atau mirip dengan kata – kata dalam bahasa asing, tetapi dengan makna yang berbeda.

NAMA SEBAGAI SIMBOL

Nama diri – sendiri adalah simbol pertama dan utama bagi seseorang.

BAHASA GAUL

a. bahasa kaum selebritis

b. bahasa gay dan bahasa waria

c. bahasa kaum waria

BAHASA WANITA VS BAHASA PRIA

Tampaknya wanita dan pria pun mempunyai kosakata berlainan, sebagaimana di tujukkan berbagai penelitian. Salah satu sebabnya sosialisasi mereka yang berbeda, khususnya minat mereka yang berlainan terhadap berbagai aspek kehidupan.

RAGAM BAHASA INGGRIS

Bahasa Inggris yang lebih universal pun ternyata tidak konsisten dalam ejaannya, pengucapannya, pilihan kata dan juga maknanya.

PENGALIHAN BAHASA

Seperti di katakan Tubbs dan Moss, penguasaan bahasa asing yang minim, pada tingakat pribadi, dapat menimbulkan kesulitan – kesulitan yang segera.

KOMUNIKASI KONTEKS – TINGGI VS KOMUNIKASI KONTEKS – RENDAH

Edward T. Hall (1973) membedakan budaya konteks – tinggi (high – context culture) dengan budaya konteks – rendah (low – context culture).

BAB 7 KOMUN IKASI NONVERBAL

Komunikasi nonverbal lebih tua daripada komunikasi verbal. Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata – kata. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangasangan verbal) dalam suatu settingkomunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima, jadi definisi ini mencakup perilaku yang di sengaja juga tidak di sengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan, kita mengirim banyak pesan nonverbal tanpa menyadari bahwa pesan – pesan tersebut bermakna bagi orang lain.

FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL

Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata –kata terucap dan tertulis.

Pertama, sementara perilaku verbal adalah saluran tunggal, perilaku nonverbal bersifat multisaluran.

Kedua, pesan verbal terpisah – pisah, sedangkan pesan nonverbal sinambung. Artinya, orang dapat mengawali dan mengakhiri pesan verbal kapan pun ia menghendakinya, sedangakan pesan nonverbal tetap “ mengalir”, sepanjang orang yang hadir di dekatnya.

Perbedaan ketiga, komunikasi nonverbal mengandung lebih banyak muatan emosional daripada komunikasi verbal.

KLASIFIKASI PESAN NONVERBAL

Menurut Ray L. Birdwhistell, 65% dari komunikasi tatap-muka adalah nonverbal, sementara menurut Albert Mehrabian, 93% dari semua makna sosial dalam komunikasi tatap-muka di peroleh dari isyarat – isyarat nonverbal.

BAHASA TUBUH

Bidang yang menelaah bahasa tubuh adalah kinesika (kinesics), suatu istilah yang di ciptakan seorang perintis studi bahasa nonverbal, Ray L. Birdwhistell.

a. isyarat tangan

b. gerakan kepala

c. postur tubuh dan posisi kaki

d. ekspresi wajah dan tatapan muka

SENTUHAN

Studi tentang sentuh-menyentuh disebut haptika (haptics). Sentuhan, seperti foto, adalah perilaku nonverbal yang multimakna, dapat menggantikan seribu kata.

PARABAHASA

Parabahasa, atau vokalika (vocalics), merujuk pada aspek – aspek suara selain ucapan yang dapat di pahami, misalnya kecepatan berbicara, nada (tinggi atau rendah), intensitas (volume) suara, intonasi, kualitas vokal (kejelasan), warna suara, dialek, suara serak, suara sengau, suara terputus – putus, suara yang gemetar, suitan, siulan, tawa, erangan, tangis, gerutuan, gumaman, desahan, dan sebagainya.

PENAMPILAN FISIK

a. busana

b. karakteristik fisik

BAU – BAUAN

Membaui adalah suatu cara terlibat dengan orang lain, dan menolak napas seorang kawan adalah memalukan.

ORIENTASI RUANG DAN JARAK PRIBADI

1. ruang pribadi vs ruang publik

2. posisi duduk dan pengaturan ruangan

KONSEP WAKTU

Waktu menentukkan hubungan antarmanusia. Pola hidup manusia dalam waktu di pengaruhi oleh budayanya. Waktu berhubungan erat dengan perasaan hati dan perasaan manusia.

DIAM

John Cage mengatakan, tidak ada sesuatu yang disebut ruang kosong . selalu ada sesuatu untuk di lihat, sesuatu untuk di dengar. Sebenarnya, bagaimanapun kita berusaha untuk diam, kita tidak dapat melakukannya.

WARNA

Di indonesia, warna merah muda adalah warna feminim (konon juga warna romantis yang di sukai orang jatuh cinta), sedangkan warna biru adalah warna maskulin.

ARTEFAK

Artefak adalah benda apa saja yang di hasilkan kecerdasan manusia. Aspek ini merupakan perluasan lebih jauh dari pakaian dan penampilan yang telah kita bahas sebelumnya.

TUGAS PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

RESUME BAB 6 (KOMUNIKASI VERBAL) DAN BAB 7 (KOMUNIKASI NONVERBAL)

Di susun

O

L

E

H

Nama : Kamsia Kabaderan

Nim : 291413004

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong