ARSIP BULANAN : March 2014

 

KARYA TULIS

DAN

DASAR PEMIKIRAN TOKOH ISLAM

NAMA : ISRAN MAADI

NIM : 291413011

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ABSTRAK

Pembicaraan tentang filsafat Islam tidak lepas dari pembicaraan filsafat secara umum. Berfiki filsafat merupakan hasil usaha manusia yang berkesinabungan di seluruh jasag raya ini. Akan tetapi, berfikir filsafat dalam arti berfikir bebas dan mendalam atau radikal yang tidak dipengaruhi oleh dogmatis dan tradisi oleh filosof-filosof yunani.

Akal merupakan salah satu anugrah Allah Swt yang paling istimewa bagi manusia. Sudah sifat akal bagi manusia yang selalu ingin tahu terhadap segela sesuatu terhadap dirinya sendiri.

Akal manusia tidak lepas dari ajaran pemikiran islam yang selalu mendeskripsikan tentang adanya peran signifikan baik secara filosofis dan subsantif dan pemikiran oleh para tokoh filsafat islam. Pengetahuan ilmiah memepercayai hukum,sebab akibat yang dipandang sangat meyakinkan. Bersifat ilmiah berarti meramalkan apa yang akan terjadi dikemudian hari, apabila suatu sebab telah diketahui . mempercayai ilmu dan kekuatannya disebabkan oleh kemampuan kita untuk meramal atas dasar menguatkan keimanan kita menyangkut alam semesta ini.

BAB I

PEDAHULUAN

Dalam sejarah pemikiran filsafat abad pertengahan,banyak para toko filsafat islam mendapat penghargaan, salah satunya Ibnu Sina, diantara para filosof muslim ia tidak hanya unik, tapi juga memperoleh penghargaan yang semakin tinggi hingga masa modern. Ia adalah satu - satunya filosof besar Islam yang telah berhasil membangun sistem filsafat yang lengkap dan terperinci, suatu sistem yang telah mendominasi tradisi filsafat muslim beberapa abad

Pengaruh ini terwujud bukan hanya karena ia memiliki sistem, tetapi karena sistem yang ia miliki itu menampakkan keasliannya yang menunjukkan jenis jiwa yang jenius dalam menemukan metode - metode dan alasan - alasan yang diperlukan untuk merumuskan kembali pemikiran rasional murni dan tradisi intelektual Hellenisme yang ia warisi dan lebih jauh lagi dalam sistem keagamaan Islam.

Dalam literatur studi keislaman, para toko filsafat islam disebut-sebut sebagai peletak dasar filsafat Islam. Namun, kalangan orientalis menganggap bahwa kerangka kajian filsafat Islam seluruhnya dari Yunani. Pandangan ini mengisyaratkan bahwa filsafat Islam tidaklah orisinil. Anggapan ini tidak sepenuhnya diterima, pasalnya para filosof Muslim telah mengubah pemikiran Yunani agar sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Oleh karena itulah, penulis berusaha melihat bagaimana para filosof dalam mentransmisikan filsafat Yunani ke dalam prinsip-prinsip ajaran Islam, khususnya filsafat metafisika.

BAB II

PEMBAHASAN

AL-RAZIKarya Tulisnya

Karya Al-Razi sangat banyak sekali bahkan dia menuliskan pada salah satu kitabnya, tidak kurang dari 200 karya tulis dalam berbagai ilmu pengetahuan. Karya-karyanya yang meliputi:

Ilmu Falak,Matematika,Bidang kimia, yang terkenal dengan Kitab As-rarBidang kedoteran, yang terkenal dengan al-mansuri Liber al-AlmansorisBidang Medis, yang terkenal dengan kitab Al-Hawi,Mengenai penyakit cacar dan pencegahannya, yakni Kitab al-Judar wa al-Hasbah

Sebagian dari karyanya telah dikumpulkan menjadi satu kitab yang bernama al-Rasa’il Falsafiyyat..

Filsafat atau pemikirannyaLima Kekal (Kadim)

Filsafat Al-Razi terkenal dengan ajarannya lima yang kekal yakni,

Al-Bary Ta’ala (Allah Ta’ala)Al-Nafs al-kuliyyat (Jiwa Universal)Al-Hayula al-ula(materi pertama)Al-Makan al-muthlaq (tempat/ruang absolute) danAl-zaman al-muthlaq (masa absolute)Akal,Kenabian,dan Wahyu

Badawi menerangkan dalam alasan-alasan Al-Razi dalam menolak kenabian sebagai berikut

Akal sudah menandai untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat,yang berguna dan tidak berguna .dengan akal saja manusia mampu mengetahui Allah dan mengatur kehidupannya dengan sebaik-baiknya.Tidak ada alasan yang kuat bagi pengistimewaan beberapa orang untuk membimbing semua orang lahir dengan kecerdasan yang sama. Perbedaan manusia bukan karena pembawaan alamiah, tetapi pengembangan dan pendidikan.Para nabi saling bertentangan. Pertentangan tersebut seharusnya tidak ada jika mereka berbicara atas nama satu Allah.

IBNU MISKAWAIHKarya tulisnya

Ibnu miskawaih tidak hanya dikenal sebagai seorang pemikir (filosof), tetapi ia juga seorang penulis yang produktif. Dalam buku The History of the muslim Philosophy disebutkan beberapa karya tulisnya yaitu :

Al-Fauz al-AkbarAl-Fauz al-AsgharTajarib al-Umam (Sebuah sejarah tentang banjir besar yang ditulisnya pada tahun 369/979 M)Uns al-Farid (koleksi anekdot, syair, peribahasa, dan kata-kata hikmah)Tartib al-Sa’adat (isinya akhlak dan politik)Al-Mustaufa (isinya syair-syair pilihan)Jawidan khirad (koleksi ungkapan bijak)Al-JamiFilsafat atau pemikirannyaKetuhanan

Tuhan menurut Ibnu Miskawaih adalah zat yang tidak berjisim,Azali, dan pencipta. Tuhan esa dalam segala aspek. Ia tidak terbagi-bagi dan tidak mengandung kejemakan dan tidak satupun yang setara dengannya. Ia ada tanpa diadakan dan ada-nya tidak tergantung kepada yang lain. Sementara yang lain membutuhkan-nya. Pemikiran Ibnu Miskawaih ini sama dengan pemikiran Al-Farabi dan Al-Kindi.

Emanasi

perbedaan emanasi Ibnu Miskawaih dan Al-Farabi adalah sebagai berikut.

Bagi Ibnu Miskawaih, Allah menjadikan alam ini secara emanasi(pancaran) dari tiada menjadi ada. Sementara itu menurut Al-Farabi alam dijadikan Tuhan secara pancaran dari sesuatu atau bahan yang sudah ada menjadi ada.Bagi Ibnu Maskawaih ciptaan Allah yang pertama adalah Akal Aktif. Sementara itu,bagi Al-Farabi yang pertama ialah Akal pertama dan Akal Aktif adalah Akal yang kesepuluh.

Kenabian

Menurut Ibnu Miskwaih nabi adalah seorang Muslim yang memperoleh hakikat-hakikat atau kebenaran karena pengaruh Akal Aktif atas daya imajinasinya. Ibnu Miskawaih juga berusaha merekonsiliasikan antara agama dan filsfat, dan keduanya mesti cocok dan serasi, karena sumber keduanya sama. Justrun itulah filosof adalah orang paling cepat menerima dan mempercayai apa yang dibawa nabi karena nabi membawa ajaran yang tidak bisa ditolak akal dan tidak pula bertentangan dengannya.

Persamaan antara nabi dan filosof, bagi Ibnu Miskawaih, adalah dalam mencapai kebenaran, bukan persamaan keduanya dalam tingkat, kemuliaan, dan kemaksuman.

Jiwa

Jiwa, menurut Ibnu Miskawaih adalah jauhar rohani yang tidak hancur dengan sebab kematian jasad. Ia adalah kesatuan yang tidak terbagi-bagi, ia akan hidup selalu, ia tidak dapat diraba dengan pancaindra karena dia bukan jisim dan bagian dari jisim. Jiwa dapat menangkap keberadaban zatnya dan ia mengetahui ketahuan dan keaktivitasnya.

Akhlak

Akhlak menurut konsep Ibnu Miskawaih adalah suatu sikap mental atau keadaan jiwa yang mendorongnya untuk berbuat tanpa piker dan pertimbangan.

IBNU RUSYDKarya tulisnya

Salah satu kelebihan karya tulisnya ialah gaya penuturan yang mencangkup komentar,koreksi, dan opini sehingga karya lebih hidup dan tidak sekedar diskripsi belaka.

Karya-karya Ibnu Rusyd yang dapat ditemukan seperti,

Fashl al-Maqal fi ma bain al-Hikmat wa al-Syari’ah min al-Litishal, berisikan korelasi antara agama dan filsafat.Al-Kasyf’an Manahij al-Adillat fi ‘Aqa’id al-Millat, berisikan kritik terhadap metode para ahli ilmu kalam sufi.Tahafut al-Tahafut, berisikan kritikan terhadap karya Al-Ghazali yang berjudul Tahafut al-Falasifat.Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashid, berisikan uraian-uraian di bidang fiqih.

Filsafat atau pemikirannya

Pembicaraan falsafah Ibnu Rusyd banyak tertumpu pada persoalan yang berkaitan dengan metafizik, terutamanya ketuhanan. Beliau telah mengemukakan idea yang jelas, dan melakukan pembaharuan semasa membuat huraianya mengenai perkara tersebut. Pembaharuan ini dapat dilihat juga dalam bidang perubatan apabila Ibnu Rusyd memberi penekanan tentang kepentingan menjaga kesihatan.

Beberapa pandangan yang dikemukakan dalam bidang perubatan juga didapati mendahului zamannya. Beliau pernah menyatakan bahawa demam campak hanya akan dialami oleh setiap orang sekali sahaja. Kehebatannya dalam bidang perubahan tidak berlegar di sekitar perubatan umum, tetapi juga merangkum pembedahan dan fungsi organ di dalam tubuh manusia. Ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Ibnu Rusyd turut menjangkau bidang yang berkaitan dengan kemasyarakatan apabila beliau cuba membuat pembahagian masyarakat itu kepada dua golongan iaitu golongan elit yang terdiri daripada ahli falsafah dan masyarakat awam.

IBNU SINAKarya tulisnya

Karya tulis yang terpenting yakni,

Al-Syifa, berisikan uraian tentang filsafat yang terdiri atas empat bagian, ketehunan, fisika, matematika, dan logikaAl-Najat, berisikan keringkasan dari kitab al-Syifa. Karya tulis ini ditunjukannya khusus untuk kelompok terpelajar yang ingin mengetahui dasar-dasar ilmu hikmah secara lengkap.Al-Qanun fi al-Thibb, berisikan ilmu kedokteran yang terbagi atas lima kitab dalam berbagai ilmu dan berjenis-jenis penyakit lain-lainnya.Al-Isyarat wa al-Tanbihat, isinya mengandung uraian tentang logika dan hikmahFilsafat atau pemikirannyaAl-Tawfiq(Rekonsiliasi) antara agama dan filsafat

Ibnu Sina juga mengusahakan pemanduan antara agama dan filsafat. Pembagian manusia yang dimajukan Ibnu Sina menjadi dua tingkatan, awan dan terpelajar adalah hal yang biasa.

Ketuhanan

Ibnu Sina dalam membuktikan adanya tuhan(isbat wujud Allah), dalam filsafat wujudnya bahwa segala yang ada ia bagi pada tiga tingkatan dipandang memiliki daya kreasi tersendiri antara lain.

Wajib al-wujudMumkin al-wujudMumtani al-wujudEmanasi

Emanasi Ibnu Sina juga menghasilkan sepuluh akal dan Sembilan planet. Sembilan akal mengurus Sembilan planet dan akal kesepuluh mengurus bumi.

Jiwa

Secara garis besar pembahasan Ibnu Sina tentang jiwa dibagi pada dua bagian

Fisika,membicarakan tentang jiwa tumbu-tumbuhan, hewan, dan manusiaMetafisika, membicarakan tentang,

Wujud jiwaHakikat jiwaHubungan jiwa dan jasadKekekalan jiwa

MUHAMMAD IQBALKarya tulisannya

Karya-karya Iqbal yang tercatat diantaranya adalah Bang-i-dara (Genta Lonceng), Payam-i-Mashriq (Pesan Dari Timur), Asrar-i-Khudi (Rahasia-rahasia Diri), Rumuz-i-Bekhudi (Rahasia-rahasia Peniadaan Diri), Jawaid Nama (Kitab Keabadian), Zarb-i-Kalim (Pukulan Tongkat Nabi Musa), Pas Cheh Bayad Kard Aye Aqwam-i-Sharq (Apakah Yang Akan Kau Lakukan Wahai Rakyat Timur?), Musafir Nama, Bal-i-Jibril (Sayap Jibril), Armughan-i-Hejaz (Hadiah Dari Hijaz), Development of Metaphyiscs in Persia, Lectures on the Reconstruction of Religius Thought in Islam -‘Ilm al-Iqtishâd, A Contibution to the History of Muslim Philosopy, Zabur-i-’Ajam (Taman Rahasia Baru), Khusal Khan Khattak, dan Rumuz-i-Bekhudi (Rahasia Peniadaan Diri).

Filsafat atau pemikirannya

Konsep dasar dari filsafat Iqbal adalah konsep tentang hakikat ego. Bahkan, konsep ini dijadikan pondasi bagi pemikirannya. Pembahasan berkaitan dengan ego dikupas dalam karyanya Asrar-I Khudi. Iqbal mengemasnya dalam berbagai puisi dan kumpulan ceramahnya yang kemudian dibukukan dengan judul The Reconstruction of Religious Thought in Islam.

Menurut Iqbal, khudi memiliki makna harfiah, yakni ego atau individualitas. Ego sendiri berarti pusat atau landasan dari semua kehidupan yang merupakan suatu kehendak kreatif yang terarah secara rasional. Dengan kata lain, hidup bukan merupakan arus yang tidak terarah, melainkan suatu prinsip kesatuan yang bersifat mengatur; suatu kegiatan sintetis yang melingkupi serta memusatkan kecenderungan-kecenderungan yang terpisah-pisah dari organisme yang hidup ke arah suatu tujuan konstruktif. Iqbal juga menerangkan bahwa khudi merupakan pusat dan landasan dari keseluruhan kehidupan. Hal ini tercantum pada beberapa matsnawinya dalam Asrar-I Khudi.

MUHAMAD ARQOUNKarya tulisnya

Di antara karya-karyanya adalah Rethinking Islam Today, Mapping Islamic Studies, Genealogy, and Change, The Untought in Contemporary Islamic Thought, al-Turath: Muhtawahu wa Huwiyyatuhu –sijjabiyatuhu wa salbiyatuhu, Min al-Ijtihad ilal al-Naqd al-‘Aql al-Islami, al-Fikr al-Ushuli wa Istihalat al-Ta’shil: Nahwa Tarikhin Akhbar li al-Fikr al-Islami, al-Quran min al-Tafsir bil Mauruth, Lectures de Coran, Min Faysal al-Tafriqah ila Fasl al-Maqail: Aina huwa al-Fikr al-Islami al-Mu’ashir, The Concept of Authorithy in Islamic Thought,dan Religion and Society.

Filsafat atau pemikirannya

Mohammad Arkoun membedakan antara periode pertama dan periode kedua. Menurut Arkoun, dalam periode diskursus kenabian, al-Qur’an lebih suci, lebih autentik, dan lebih dapatdipercaya dibanding ketika dalam bentuk tertulis. Sebabnya, al-Qur’an terbuka untuk semua arti ketika dalam bentuklisan, tidak seperti dalam bentuk tulisan. Arkoun berpendapa tstatus al-Qur’an dalam bentuk tulisan telah berkurang dari kitab yang diwahyukan menjadi sebuah buku biasa. Arkoun berpendapat bahwa Mushaf itu tidak layak untuk mendapatkan status kesucian. Tetapi muslim ortodoks meninggikan korpus ini kedalam sebuah status sebagai firman Tuhan

BAB III

KESIMPULAN

Dengan adanya karya-karya dan pemikiran para tokoh filsafat islam, saya dapat menyimpulkan :

Bahwah pemikiran para filosofi islam itu tidak sama seperti pebedaan emanasi, Ibnu Miskawai mengatakan bahwa alam semesta ini di bentuk dari tiada menjadi ada sedangkan Al-Farabi mengatakan alam semesta ini dari sesuatu yang bahan yang sudah ada menjadi ada.Karya-karya mereka yang banyak merupakan hal yang membanggakan bagi khazanah keilmuan islam,tapi sayangnya karya-karya mereka itu kita tidak bisa temui secara keseluruhan pada saat ini,karena terjadi keadaan yang menyulitkan para filosof, seperti halnya kejadian yang menimpa Ibnu Rusyd yang karyanya dibakar.Karya tulis Al-Razi yang berjudul continens menjadi buku pegengan utama di kalangan kedokteran eropa sampai abad ke 17 M.Semoga dengan apa yang saya tuliskan ini bermanfaat, bisa menambah pengetahuan mengenai filosof muslim dan pemikirannya Semoga dapat membantu bagi yang membutuhkan. Amiin.

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Sirajuddin Zar, M.A., filsafat islam, filosof dan filsafatnya, jakarta: rajawali pers, 2004

Dedi, Supriyadi, M. Ag. Pengatar filsafat islam, Bandung: pustaka setia, 2009

Muhamad, Taqi Miisbah Yazdi.Buku daras filsafat islam.Bandung: ikatan penerbit Indonesia(IKAPI).2013

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong