ARSIP BULANAN : April 2014

resensi filsafat ilmu komunikasi

16 April 2014 22:32:54 Dibaca : 205

RESENSI
FILSFAT ILMU KOMUNIKASI

NAMA : ISRAN MAADI
NIM : 291413011

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI GORNTALO

BAB I
PENDAHULUAN

Filsafat ilmu komunikasi tidak lepas dari pemikiran-pemikiran manusia. Berkembangnya proses berpikir manusia dampak yang sangat signifikan terhadap proses komunikasi manusia .sehingga dibutuhkan penempatan yang tepat antara proses berfikir manusia sebagai sebuah kaidah dalam filsafat pada disiplin ilmu komunikasi. Jika ditelaah secara keilmuan, Filsafat Ilmu komunikasi adalah sebuah disiplin ilmu yang menelaah tentang pemahaman (verstehen) komunikasi secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kristis dan holistis; dalam hal ini, disiplin yang dikaji adalah teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tekniknya, dan metodenya.

BAB II
PEMBAHASAN

Di dalam buku tersebut membahas berbagai hal yang berkaitan dengan Filsafat. Pembahasan-pembahasan tersebut dibagi-bagi dalam berbagai bab, yaitu:
Bab keempat membahas tentang prespektif teori-teori komunikasi yang didalam memuat prespektif komunikasi yang kita gunakan dalam mengamati suatu peristiwa komunikasi yang akan menghasilkan jawaban dan makna objek yang kita amati. Penulis perpendapat bahwa konsekuensi dari penggunaan prespektif adalah keyakinan untuk menyatakan apa yang kita ketahui sekarang bukanlah kebenaran mutlak, melainkan hanya pemahaman yang diciptakan oleh manusia.
Penulis juga hanya membatasi pembahasannya pada bidang ontologi dan epistimoligi saja dan tidak memasukan unsure aksiologi.
Bab kelima membahas tentang perspektif positivisme yang meliputi model komunikasi linear atau komunikasi satu arah dan model peluru, yang dimana pada model linear kita mengenal dengan ungkapan.pada model ini juga dijelaskan siapa penerima pesan tidak penting untuk menjadi focus penelitian ilmu komunikasi. Sendangkan Pada model peluru pesan itu di katakan seperti peluru yang ketekika ditembakan oleh pengirim pesan, penerimnya tidak dapat mengelak dan menghasilkan efek langsung.
Dibahas juga mengenai sejarah positivisme yang didalamnya siapa saja tokoh yang terlibat dalam positivisme ini,disini auguste comte membangun suatu studi ilmiah terhadap masyarakat yang berdasarkan prinsip studi ilmu-ilmu alam, kemudian gagasan positisvisme yang berkaitan dengan ontologi atau pandangan mengenai apa itu kenyataan yang di anut dalam positivisme.
Bab keenam membahas tentang perspektif post positivism kritik terhadap positivisme yang meliputi pemikiran atau pandangan dari beberapa para ilmuan yang berkaitan dengan nilai-nilai ontologi, epistimologi, dan aksiologi. Prespektif post positivism juga membawa pengaruh besar kepada diri kita, pada ilmu social termasuk ilmu komunikasi. Di buku ini juga dijelaskan manusia bukanlah benda yang ketika diteliti hanya menyajikan efek yang sama, manusia itu hidup dan dapat mengonstruksi tanggapan tertentu ketika diteliti.sehingga objek tak bisa kita menemukan sebagaimana kita menemukannya ketika meneliti benda-benda.
Bab ketujuh membahas tentang perspektif interpretif, di dalam buku ini perspektif seorang pengamat harus menunjukkan serangkaian skema atan cara-cara untuk memahami dan mengarahkan peneliti untuk menghargai perbedaan komunikasi antar budaya.perspektif interpretif bahkan telah member kita pemahan baru mengenai bahan objek penelitian komunikasi, bukan lagi pada tindakan kausalitas melainkan pada makna yang mendasari komunikasi
Bab kedelapan membahas bagaimana perspektif konstruktivisme, dalam bab ini pembahasan perspektif sudah mengacu pada diri kita sendiri sebagai pengamat/peneliti artinya bahwa pengetahuan itu sudah ada dalam diri kita dan mengacu pada proses komunikasi pengetahuan tidak bisa di pindahkan begitu saja dari otak seseorang kekepala orang lain. Dalam Perspektif konstruktvisme ini sudah jelas bagaimana melakukan suatua pertimbangan sebuah pesan bisa berbasis dan juga sudah menyiapkan cara-cara penelitian yang lebih baik.
Bab kesembilan membahas tentang perspektif teori kritis meliputi pemikiran yang sama tentang segala sesuatu atau pemahaman bersama yang dapat dikatakan sebagai ideologi, ideologi dalam hal ini dapat dipahami sebagai relasi kekuasaan yang ada di luar suatu kelas.
Teori kritis ini menyakini bahwa ilmu pengetahuan itu dikonstruksi atas dasar kepentingan manusiawi. Melalui teori kritis ini kita menemukan ilmu komunikasi yang lebih berwarna lagi.
Kelebihan buku ini adalah gaya bahasanya yang cukup sederhana. Buku ini disusun oleh beberapa ahli yang ahli dibidangnya masing-masing sehingga pembahsannya lebih mudah dipahami. Satu ahli membahas satu bab. Buku ini juga diuraikan dengan sangat singkat tanpa berbelit-belit sehingga mudah untuk dipahami.
Kekurangan buku ini adalah sedikit sekali contoh-contoh dalam setiap pembahasannya, tidak adanya indeks kata yang dapat membantu mempermudah pencarian dan memahami istilah-istilah kefilsafatan.

 

Jenis-jenis foto dan teknik pemotretan

06 April 2014 20:48:05 Dibaca : 6057

MAKALAH DASAR-DASAR FOTOGRAFI

JENIS-JENIS FOTO BERDASARKAN

TEKNIK PEMOTRETAN

DAN CONTOH FOTO

NAMA : ISRAN MAADI

NIM : 291413011

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BAB I

PENDAHULUAN

Beragam karya fotografi yang beredar di tengah masyarakat dengan berbagai macam teknik dalam proses pembuatannya mulai dari karya paling sederhana visualisasinya disebabkan kerealistisan obyek bidikan hingga karya yang mengundang imajinasi tinggi dari sang kreatornya itu, menyebabkan orang lain dibuat geleng-geleng kepala.

Foto sepertinya selalu menarik untuk dilihat. Nilai-nilai keseharian manusia dapat terekam melalui fotografi ini. Namun untuk menciptakan karya foto bukanlah perkara mudah. Keterampilan teknis saja tidak cukup. Seorang fotografer di sini dituntut untuk mampu berbaur dan melakukan pendekatan terhadap lingkungan sekitar yang bakal dijadikan target bidikannya.

Manusia dan segala kehidupannya selalu menarik untuk dijadikan objek foto. Lebih-lebih lagi dalam momen yang menyentuh. Sebagian besar dari kita memiliki resistensi tinggi akibat oleh rasa malu, sungkan atau takut mengarahkan kamera ke manusia lain. Ada banyak cara dan teknik untuk mengatasinya agar kita dapat membuat foto yang menarik.

BAB II

PEMBAHASAN

1. FOTO MANUSIA

Foto manusia adalah semua foto yang obyek utamanya manusia, baik anak-anak sampai orang tua, muda maupun tua. Unsur utama dalam foto ini adalah manusia, yang dapat menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu :

Portrait

Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kesehariannya. Karakter manusia yang berbeda-beda akan menawarkan image tersendiri dalam membuat foto portrait. Tantangan dalam membuat foto portrait adalah dapat menangkap ekspresi obyek (mimic, tatapan, kerut wajah) yang mampu memberikan kesan emosional dan menciptakan karakter seseorang.

v Teknik pemotretan jenis foto portrait

Teknik foto portrait berbagai banyak cara yaitu bisa mengandalkan beberapa lensa non-zoom jarak pendek seperti 50 mm atau lensa zoom dengan jarak rentang zoom menengah seperti 18-55 mm. Besaran diafragma lensa juga mempengaruhi foto portrait. Jika lensa yang digunakan memiliki diafragma hingga f/2.0 atau lebih besar, gunakan lensa tersebut pada bukaan diafragma terbesar.

v Contoh jenis foto portrait

Human Interest

Human Interest dalam karya fotografi adalah menggambarkan kehidupan manusia atau interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari serta ekspresi emosional yang memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, yang mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menikmati foto tersebut.

v Teknik pemotretan jenis foto Human Interest

Dalam teknik pemotretan jenis foto human interest yaitu pendekatan pribadi dengan menggunakan lensa normal 50 mm atau sudut lebar 24-28 mm karena dapat menciptakan foto-foto yang lebih akrab yang seolah membawa kita ke tengah mereka.

v Contoh jenis foto Human Interest

c. Fotografi panggung

Stage Photography adalah semua foto yang menampilkan aktivitas/gaya hidup manusia yang merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk dieksploitasi dan menjadi bahan yang menarik untuk divisualisasikan.

v Teknik pemotretan fotografi panggung

Secara umum, fotografi panggung membutuhkan ISO minimal 400, dan lensa yang cepat fokus. Sebaiknya bukaan terbesar (f, diafragma) minimal f2,8. Diafragma 2,8 bukan berarti harus memakai 2,8. Namun bukaan yang besar memudahkan kita membidik dalam suasana remang. Just for your info, saat kita melihat di jendela bidik (view finder), itu kita melihat dengan lensa yang terbuka pada bukaan terbesarnya.

v Contoh fotografi panggung

Foto Sport

Foto olahraga adalah jenis foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler dalam event dan pertandingan olah raga. Jenis foto ini membutuhkan kecermatan dan kecepatan seorang fotografer dalam menangkap momen terbaik.

v Teknik pemotretan sport

Atur settingan aperture selebar mungkin untuk mendapatkan shutter speed yang cepat. Jika kamu punya lensa berdiafragma f/2.8 atau f/4 maka kamu bisa dengan mudah mengatur kecepatan rana tinggi. Namun, jika tak memiliki lensa seperti itu, dan hanya berdiafragma f/5.6 atau lebih kecil, jangan lupa membawa flash atau cari tempat di mana kamu mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak.

v Contoh foto sport

2. FOTO ALAM

Dalam jenis foto nature obyek utamanya adalah benda dan makhluk hidup alami (natural) seperti hewan, tumbuhan, gunung, hutan dan lain-lain.

a. Foto Flora

Jenis foto dengan obyek utama tanaman dan tumbuhan dikenal dengan jenis foto flora. Berbagai jenis tumbuhan dengan segala keanekaragamannya menawarkan nilai keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera.

v Teknik pemotretan foto flora

Aturlah agar background nyambung dan seirama ganti sudut pemotretan, singkirkan background yang mengganggu, pilih aperture besar supaya background jadi blur, atau lakukan pemrosesan menggunakan photoshop untuk membuat background terasa lebih pas.Potretlah secara close-up Untuk memotret bunga secara close-up anda bisa melakukannya dengan cara: zoom lensa anda sampai maksimum, atau gunakanlah filter close-up, atau kalau anda punya kamera SLR maka anda bisa menggunakan lensa makro.dan Gunakan manual fokus dan gunakan aperture sekecil-kecilnya (f/x; dimana x diset di angka yang terbesar misal f/22 atau f/16) – baca lebih jauh tentang aperture, serta gunakan tripod untuk membantu mengkomposisi foto.

v Contoh foto flora

b. Foto Fauna

Foto fauna adalah jenis foto dengan berbagai jenis binatang sebagai obyek utama. Foto ini menampilkan daya tarik dunia binatang dalam aktifitas dan interaksinya.

v Teknik pemotretan foto fauna

Gunakan pencahayaan alami untuk keuntungan, Isi frame dengan subyek, Fokus pada mata, Shoot dari berbagai sudut, Tangkap kepribadian.dan Menyederhanakan Komposisi Jika latar belakang adalah mengganggu, gunakan aperture yang lebar atau Mode Portrait Isi Frame: Gunakan zoom (optik untuk kualitas terbaik). Gunakan Olahraga Mode: Gunakan mode olahraga atau prioritas mengatur kecepatan rana untuk sekitar 1 / 250 untuk membekukan gerakan.

v Contoh foto fauna

c. Foto Lanskap

Foto lanskap adalah jenis foto yang begitu popular seperti halnya foto manusia. Foto lanskap merupakan foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit, daratan dan air, sedangkan manusia, hewan, dan tumbuhan hanya sebagai unsur pendukung dalam foto ini. Ekspresi alam serta cuaca menjadi moment utama dalam menilai keberhasilan membuat foto lanskap.

v Teknik pemotretan foto lanskap

Gunakan slow speed kita dapat mencapai depth of pield atau ruang focus yang lebih besar,dan gunakan air sebagai refleksi jika anda mengambil pada gambar lokasi yang mengandung elemen air seperti sungai ataupun laut maka carilah angel/sudut di mana anda bisa menggunakannya sebai cermin.

v Contoh foto lanskap

3. FOTO ARSITEKTUR

'Kemanapun anda pergi akan menjumpai bangunan-bangunan dalam berbagai ukuran, bentuk, warna dan desain. Dalam jenis foto ini menampilkan keindahan suatu bangunan baik dari segi sejarah, budaya, desain dan konstruksinya. Memotret suatu bangunan dari berbagai sisi dan menemukan nilai keindahannya menjadi sangat penting dalam membuat foto ini. Foto arsitektur ini tak lepas dari hebohnya dunia arsitektur dan teknik sipil sehingga jenis foto ini menjadi cukup penting peranannya

v Teknik pemotretan foto arsitektur

Pada camera compact gunakan mode lansekap jangan mode auto/PPada kamera SLR gunakan bukaan kecil, seperti f/8-36 Pemilihan objek yang mudah dikenali jangan terlalu abstrakPerhatikan distorsi perspektif, pemotretan dari depan bangunan dengan mendongakkan kamera akan dihadapi garis-garis pararel gedung tidak lagi sejajar, ini adalah hal normal.Lakukan teknik bracketting, yaitu pemotretan dengan nilai exposure berbeda, yang kemudian digabungkan dengan proses editing HDR. Perhatikan komposisi, secara umum komposisi yang baik adalah “Rule of Third”Gunakan filter CPL untuk membirukan langit dan mengurangi refleksiBermainlah dengan angle, selain eye-level lakukan juga dengan low angle dan hi-angle

v Contoh foto arsitektur

4. FOTO STILL LIFE

Foto still life adalah menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati. Membuat gambar dari benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak “hidup”, komunikatif, ekspresif dan mengandung pesan yang akan disampaikan merupakan bagian yang paling penting dalam penciptaan karya foto ini. Foto still life bukan sekadar menyalin atau memindahkan objek ke dalam film dengan cara seadanya, karena bila seperti itu yang dilakukan, namanya adalah mendokumentasikan. Jenis foto ini merupakan jenis foto yang menantang dalam menguji kreatifitas, imajinasi, dan kemampuan teknis.

v Teknik pemotretan foto still life

Teknik pemotretan jenis foto still life yaitu menggunakan Penerapan teknik pencahayan dan komposisi yang menarik menambah nilai aristik dalam foto still life. Properti yang digunakan bertujuan menghidupkan point-of-interests.

v Contoh foto still life

5. FOTO JURNALISTIK

Foto jurnalistik adalah foto yang digunakan untuk kepentingan pers atau kepentingan informasi. Dalam penyampaian pesannya, harus terdapat caption (tulisan yang menerangkan isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini. Jenis foto ini sering kita jumpai dalam media massa (Koran, majalah, bulletin, dll).

v Teknik pemotretan foto jurnalistik

Menguasai Kamera dan Cahaya

Menentukan kecapatan, diafragma, penggunaan blitz dan lensa disesuaikan dengan keadaan cahaya dan objek,

Detil Gambar

Membuat foto jurnalistik memerlukan ketelitian agar mendapat hasil yang maksimal.

Melakukan Pemotretan

Pemotretan foto jurnalistik dilakukan beberapa kali sampai mendapat action (gerakan) yang baik dari sebuah objek.

v Contoh foto still jurnalistik

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Saya dapat menyimpulkan, bahwa untuk menjadi seorang fotografer tidaklah mudah kita harus menmpelajari dasar-dasar fotografi,yang didalamnya membahas tentang jenis-jenis foto yang terbagi dalam beberapa bagian dan kita juga harus mengetahui teknik-teknik pengambilan/pemotretan gamabar maupun foto.

DAFTAR PUSTAKA

http://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/pengenalan-jenis-jenis-foto-dan-teknis-dasar-pemotretan/

http://yangcanggih.com/2012/05/30/tips-memotret-foto-potrait/

http://fairuzelsaid.wordpress.com/2012/04/23/human-interest/

http://blog.poetrafoto.com/tips-fotografi-teknik-memotret-foto-panggung/

http://www.idseducation.com/2014/03/15/teknik-fotografi-untuk-mengabadikan-moment-olahraga/

http://www.aziscs1.com/2012/06/tips-memotret-bunga-dan-tanaman.html

http://kerockan.blogspot.com/2011/02/cara-jitu-mengembil-foto-hewan-yang.html

http://herryfaizal.blogspot.com/2013/04/tips-memotret-landscape-agar-lebih-baik.html

http://aan-oonphotography.blogspot.com/2012/03/teknik-foto-arsitektur.html

http://fotografi-digital.blogspot.com/2011/04/still-life-photography.html

http://sinaukomunikasi.wordpress.com/2011/08/16/teknik-foto-jurnalistik/

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong