dasar-dasar potograpi

06 April 2014 16:19:19 Dibaca : 205

 

MAKALAH

DASAR-DASAR FOTOGRAFI

TEKNIK PEMOTRETAN BERDASARKAN JENIS-JENIS PHOTO

NAMA:SARTIKA TOWAPO

NIM: 291413035

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

TAHUN 20-14/2015

BAB I

PENDAHULUAN

Memotret adalah proses kreatifitas yang tidak hanya sekedar membidik obyek yang akan kita rekam dan kemudian menekan tombol shutter pada kamera. Dalam menciptakan sebuah karya foto kita harus mempunyai ide (konsep) yang matang agar tidak mengalami kesulitan dilapangan dan yang tidak kalah pentingnya adalah memahami tentang komposisi, ketajaman dan pencahayaan (teknis).

BAB II

PEMBAHASAN

JENIS-JENIS PHOTO DAN TEHNIK PEMOTRETAN

Jenis-jenis foto disini hanya sebagai pengelompokan secara garis besar, yang membantu mempermudah kita dalam memahami sebuah karya fotografi.

1. PHOTO MANUSIA

Foto manusia adalah semua foto yang obyek utamanya manusia, baik anak-anak sampai orang tua, muda maupun tua. Unsur utama dalam foto ini adalah manusia, yang dapat menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu :

a. Portrait

Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kesehariannya. Karakter manusia yang berbeda-beda akan menawarkan image tersendiri dalam membuat foto portrait. Tantangan dalam membuat foto portrait adalah dapat menangkap ekspresi obyek (mimic, tatapan, kerut wajah) yang mampu memberikan kesan emosional dan menciptakan karakter seseorang

b. Human Interest

Human Interest dalam karya fotografi adalah menggambarkan kehidupan manusia atau interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari serta ekspresi emosional yang memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, yang mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menikmati foto tersebut.

c. Stage Photography

Stage Photography adalah semua foto yang menampilkan aktivitas/gaya hidup manusia yang merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk dieksploitasi dan menjadi bahan yang menarik untuk divisualisasika

d. Sport

Foto olahraga adalah jenis foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler dalam event dan pertandingan olah raga. Jenis foto ini membutuhkan kecermatan dan kecepatan seorang fotografer dalam menangkap momen terbaik.

2. PHOTO NATURE

Dalam jenis foto nature obyek utamanya adalah benda dan makhluk hidup alami (natural) seperti hewan, tumbuhan, gunung, hutan dan lain-lain.

a. Foto Flora

Jenis foto dengan obyek utama tanaman dan tumbuhan dikenal dengan jenis foto flora. Berbagai jenis tumbuhan dengan segala keanekaragamannya menawarkan nilai keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera

b. Foto Fauna

Foto fauna adalah jenis foto dengan berbagai jenis binatang sebagai obyek utama. Foto ini menampilkan daya tarik dunia binatang dalam aktifitas dan interaksinya.

c. Foto Lanskap

Foto lanskap adalah jenis foto yang begitu popular seperti halnya foto manusia. Foto lanskap merupakan foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit, daratan dan air, sedangkan manusia, hewan, dan tumbuhan hanya sebagai unsur pendukung dalam foto ini. Ekspresi alam serta cuaca menjadi moment utama dalam menilai keberhasilan membuat foto lanskap.

3. PHOTO ARSITEKTUR

Dalam jenis foto ini menampilkan keindahan suatu bangunan baik dari segi sejarah, budaya, desain dan konstruksinya. Memotret suatu bangunan dari berbagai sisi dan menemukan nilai keindahannya menjadi sangat penting dalam membuat foto ini.

4. PHOTO STILL LIFE

Foto still life adalah menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati. Membuat gambar dari benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak “hidup”, komunikatif, ekspresif dan mengandung pesan yang akan disampaikan merupakan bagian yang paling penting dalam penciptaan karya foto ini. Foto still life bukan sekadar menyalin atau memindahkan objek ke dalam film dengan cara seadanya, karena bila seperti itu yang dilakukan, namanya adalah mendokumentasikan. Jenis foto ini merupakan jenis foto yang menantang dalam menguji kreatifitas, imajinasi, dan kemampuan teknis.

5. PHOTO JURNALISTIK

Foto jurnalistik adalah foto yang digunakan untuk kepentingan pers atau kepentingan informasi. Dalam penyampaian pesannya, harus terdapat caption (tulisan yang menerangkan isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini. Jenis foto ini sering kita jumpai dalam media massa (Koran, majalah, bulletin, dll).

Ø TEHNIK PEMOTRETAN

Setelah kita mengenal jenis-jenis foto, sekarang saatnya untuk mengetahui bagaimana cara memotrer untuk menghasilkan sebuah karya foto. Seorang fotografer pada awalnya harus menguasai kamera dan bagaimana cara kerja kamera tersebut.

1. Focusing

Istilah focusing dalam fotografi adalah proses penajaman imaji pada bidang tertentu suatu obyek pemotretan. Focusing adalah teknik paling dasar tetapi begitu penting, karena untuk mendapatkan gambar yang tajam dan jelas kita harus melakukan focusing secara tepat. Pemilihan bidang atau titik tertentu dalam suatu obyek foto akan menentukan kesan “kedalaman” pada sebuah foto. Obyek yang akan kita hadapi dalam pemotretan tidak hanya sekedar benda diam saja, tetapi kita juga akan dihadapkan pada benda bergerak (misalnya foto olahraga), hal ini akan berpengaruh pada tingkat kesulitan

dalam focusing. Untuk tahap pembelajaran, lakukanlah focusing pada benda diam dahulu hingga kita memahami tehnik focusing dengan tepat.

2. Pengaturan Speed

Proses pembakaran negatif di dalam kamera untuk mendapatkan imaji tertentu dipengaruhi oleh cara kerja dan kecepatan rana kamera. Kita bisa menentukan kecepatan rana saat pembakaran dengan pengaturan speed. Semakin tinggi speed (high speed) yang kita pakai maka akan semakin cepat pula rana bekerja dan sebaliknya, semakin rendah speed (low speed) yang kita pakai maka akan semakin lambat pula rana bekerja. Dalam dunia fotografi terdapat istilah pencahayaan normal (normal eksposure), pencahayaan rendah (under eksposure) danpencahayaan tinggi (over eksposure). Pencahayaan normal adalah dimana kita menentukan speed dan diafragma yang tepat untuk mendapatkan gambar seperti pada keadaan obyek foto yang sebenarnya. Over eksposure (pencahayaan tinggi) adalah kompensasi pada pengaturan speed untuk mendapatkan intensitas pencahayaan yang lebih banyak daripada pencahayaan normal dan gambar yang dihasilkan pun lebih terang daripada kondisi aslinya. Under eksposure (pencahayaan rendah) adalah kompensasi pencahayaan pada pengaturan speed untuk mengurangi intensitas cahaya dibawah pencahayaan normal. Under eksposure sering digunakan ketika kondisi cahaya dalam pemotretan terlalu keras sehingga pengkompensasian akan diperlukan untuk mendapatkan gambar yang lebih maksimal.

3. Pengaturan Diafragma

Sebuah foto yang menarik adalah dimana foto tersebut terdapat dimensi ruang atau kesan kedalaman. Fasilitas diafragma pada lensa kamera berperan penting dalam mengatur pemisahan antara bidang background dan obyek utama. Diafragma juga menetukan seberapa luas ruang tajam pada foto. Semakin kecil bukaan diafragma semakin luas ruang tajam yang bisa kita dapatkan dan semakin besar bukaan diafragma maka semakin sempit ruang tajam dalam foto.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Belajar jenis-jenis dan tehnik photograpi dapat menambah pengetahuan seorang mahasiswa agar dapat mengetahui bagaimana jenis-jenis dari photograpi dan dapat mengetahui tehnik-tehnik dari kamera atau cara memotret dengan baik dan benar.

B. Saran

Hanya dengan cara dan metode tertentu pengetahuan dapat diperolehIlmu pengetahuan yang diperoleh tidak berguna bila tidak dibagi atau diberikan kepada orang lainIlmu pengetahuan yang ada harus dimanfaatkan

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=tehnik+dan+jenis-jenis+photograpi&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a

TUGAS ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

30 March 2014 19:26:18 Dibaca : 129

MAKALAH

TUGAS : ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI
( KARYA DAN PEMIKIRAN FILSAFAT PARA TOKOH )

NAMA : SARTIKA TOWAPO
NIM : 291413035

Universitas Negeri Gorontalo

Jurusan Ilmu Komunikasi

Tahun Ajaran

2014/2015

ABSTRAK

Adapun pokok-pokok materi yang saya buat dalam makalah tentang karya dan pimikiran filsafat ini membahas tentang :

Pengertian FilsafatPengertian filsafat islamKarya dan pemikiran filsafat.

Dan di sini karya dan pemikiran filsafat tersebut menjelaskan tentang 6 tokoh yakni :
Ibnu sinaAl-raziIbnu maskawaihIbnu rusydMuhammad iqbalMuhammad arqoun
Dari 6 tokoh tersebut itu mumpunyai masing-masing karya dan pemikiran filsafat yang berbeda yakni :
Ibnu sina itu walaupun ia sibuk bekerja dalam pemerintahan namun ia tidak sedikit meninggalkan karya tulisnnya.Al-razi itu seorang pemberani dan pengeritik.Ibnu maskawaih dikenal sebagai sejarawan.Ibnu rusyd membuat sudut pandang filsofis.Muhammad iqbal dia adalah inspirator kemerdekaan bangsa india menjadi pakistan.Muhammad arqoun ia banyak mendalami tentang Al-qur’an.

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Pengertian Filsafat

Filsafat adalah ilmu istimewa yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa karena masalah-masalah tersebut diluar jangkauan ilmu pengetahuan biasa. Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang merefleksi,radikal integral mengenai hakikat ilmu pengetauan itu sendiri. Filsafat juga perenungan untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional dan memandai, baik untuk memahami dunia tempat kita hidup untuk memahami diri sendiri. Selanjutnya, dengan mengerti filsafat komunikasi akan mempermudah seseorang dalam menyusun pikirannya sebagai isi pesan komunikasi. Isi pesan yang tersusun secara logis, etis dan estetis merupakan usaha agar proses komunikasi efektif.

Pengertian Filsafat Islam
Filsafat islam membahas masalah yang sudah pernah dibahas filsafat Yunani dan lainnya, seperti kehutanan, alam,dan roh. Akan tetapi, selain cara penyelesaian dalam filsafat islam berbeda dengan filsafat lain,para filosof muslim juga mengembangkan dan menambahkan ke dalamnya hasil-hasil pemikiran mereka sendiri. Sebagaimana bidang lainnya (teknik),filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan diperdalam dan di sempurnakan oleh generasi yang datang sesudahnya. Dalam filsafat islam terdapat pemanduan antara agama dan filsafat,antara akidah dan hikmah,antara wahyu dan akal.

Jelaslah bahwa filsafat islam merupakan hasil pemikiran umat islam secara keseluruhan. Pemikiran umat islam ini merupakan buah dari dorongan ajaran Alquran dan hadis.

BAB II

Karya dan pemikiran Filsafat
Ibnu Sina

Nama lengkap ibnu sina adalah Abu’Ali Al-Husain ibnu ‘Abd Allah ibn Hasan ibnu’Ali ibn Sina. Ibnu dilahirkan di Asyana dekat Bukharapada tahun 980 M dan meninggal dunia pada tahun 1037 M dalam usia 58 tahun. Jasadnya dikebumikan di hamadzan.

Karya Ibnu Sina

Ibnu sina walaupun sibuk bekerja dalam pemerintahan,namun ia adalah seorang penulis yang luarbiasa produkif sehingga ia tidak sedikit meninggalkan karya tulis yang sangat besar pengaruhnya kepada generasi sesudahnya,baik di dunia barat maupun di dunia timur. Di antara karya tulisnya yang terpenting,yakni sebagai berikut.

Al-Syifa berisikan uraian tentang filsafat yang terdiri dari empat bagian: ketuhanan,fisika,matematika,dan logika.Al-Najat berisikan keringkasan dari kitab al-Syifa. Karya tulis ini ditunjukannya khusus untuk kelompok terpelajar yang ingin mengetahui dasar-dasar ilmu hikmah secara lengkap.Al-Isyarat wa al-Tanbihat,isinya mengandung uraian tentang logika dan hikmah.

Emanasi

Telah disebutkan bahwa fisafat emanasi ini bukan hasil renungan ibnu sina (juga Al-farabi), tetapi berasal dari “ramuan plotinus” yang menyatakan bahwa alam ini terjadi karena pancaran dari yang Esa (The One).Emanasi ibnu sina juga menghasilkan sepuluh akal dan sembilan planet. Sembilan akal mengurusi sembilan planet dan akal kesepuluh mengurusi bumi.

Jiwa

Secara garis besarnya pembahasan ibnu sina tentang jiwa terbagi pada dua bagian berikut.

Fisika membicarakan tentang jiwa tumbuh-tumbuhan,hewan dan manusia.Metafisika, membicarakan tentang hal-hal berikut.

- Wujud jiwa

- Dalil alam kejiwaan

Al Razi

Nama lengkapnya adalah Abu Bakr Muhammad bin Zakaria bin Yahya Al-Razi dia lahir di Ray, dekat tereran, iran, pada 865 M

Karya-karya Al-Razi

Al-razi dikenal sebagai seorang pemberani dan pengeritik dogma-dogma islam yang fundamental, seperti soal Al-Qur’an, kenabian dan takdir . Buku Naqd al-Adyan aw fi al-Nubuwwah yang diduga kuat sebagai karyanya, menjadi sasaran kritik dari lawan-lawannya.

Ibnu Maskawaih

Abu Ali AL-Khasim Ahmad bin Ya’qup bin Maskawaih. Namanya yang lebih masyur adalah maskawaih atau ibnu maskawaih dari gelar ini tidaak salah jika orang mengatakan bahwa maskawaih tergolong menganut aliran syi’ah. Maskawaih dilahirkan di Ray (iran), pada 320M (932M) dan wafat di Asfahan pada Safar 421H (16 februari 1030M).

v Pemikiran Ibnu Maskawaih

v Karya-karya Ibnu Maskawaih

Maskawaih dikenal terutama dalam keahlihannya sebagai sejarawan dan filosuf. Maskawaih memperoleh sebutan Bapak Etika Islam, karena Maskawaih-lah yang pertama mengemukakan teori etika dan sekaligus menulis buku tentang etika.

Adapun karya-karya Maskawaih yang dapat terekam oleh para penulis (sejarahwan) diantaranya adalah sebagai berikut:

Al-Fauz Al-akbar, ,tentang keberhasilan besar.Al-Fauz Al-Asghar tentang keberhasilan kecil.Tajarib Al-Uman tentang pengalaman bangsa-bangsa sejak awal sampai kemasa kehidupan.Tadzhib Al-Akhlaq Wa Rath-hir Al-‘Araq, tentang etika.Tartib As-Sa’adat, tentang etika dan politik terutama mengenai pemerintahan Bani Abbas dan Bani Buwaih.

Ibnu Rusyd

Ibnu Rusyd atau nama lenkapnya Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad lahir di Kardova pada tahun 1126. Beliau ahli filsafah yang paling agung pernah dilahirkan dalam sejarah islam.

v Filsafat Ilmu Rusyd

Filsafat tidak lain dari berpikir tentang wujud untuk mengetahui pencipta segala yang ada ini.

v Karya-karya Ibnu Rusyd

Karya Ibnu Rusyd benar-benar membuat sudut pandang filsofis. Di samping potongan-potongan karyanya, ia meninggalkan, dalam karya utamanya, Bidayah Al-Mujtahit wa Nihdyah Al-Muqtashid,yang sebagaian besar di tulis sejak sekitar tahun 564H/1168M- sebuah uraian logis tentang hukum islam yang monumental.

Muhamamad Iqbal

Muhammad iqbal lahir pada tanggal 9 november 1887 disalkot (india inngris) sekarang pakistan meninggal pada tanggal 21 april 1938 dilahore pada usia 60 tahun. Ia adalah seorang penyiar,filsuf, dan politisi yang menguasai bahasa urdu, arab, dan persia. Dia adalah inspirator kemerdekaan bangsa india menjadi pakistan.

v Karya dan Filsafat Muhammad Iqbal

Agak sulit menemukan iqbal sebagai seorang fisuf mumi di banding dengan fisuf lainnya hal ini di sebabkan ia lebih fokus pada sastra dan politik dibanding dengan kalian filsafat.

Muhammad Arqoun

Mohammad Arqoun lahir pada tanggal 1 februari 1928 di tourirt mimoun,kabilia,aljazair.

Karya-karya Mohammad Arqoun :

Rethinking islamic thogh, al-turath : muhtawatu, al-fikr al-ushuli wa istilahatat al-ta’shil: nahwa tarikhin akhbar li al-fikr al-islam, al-qur’an min al-fikr al islami al-mu’ashir, the concept ofauthorithy in islamic thought dan religion dan society.

BAB III
P E N U T U P

Kesimpulan Dan Saran

Dari uraiab tersebut di atas dapat kita ambil kesimpulan bawha apabila dilihat dari sisi obyeknya maka filsafat ilmu murupakan cabang dan filsafat secara khusua membahas proses keilmuan manusia.

Saran saya dalam makalah ini agar bisa bermanfaat bagi si pembaca dan apabila ada kata yang tidak sesuai dalam tugas makalah ini saya mohon maaf.

DAFTAR PUSTAKA

Kismayati El karimah. Uud Wahyudin 2010. Filsafat dan Etika komunikasi. Bandung

Prof. Dr. H. Sirajuddin Zar, M.A. 2004. Filsafat Islam. Jakarta

Dedi supriyadi, M.Ag. 2009. Pengantar Filsafat Islam. Bandung

 

Tugas etika dan filsafat komunikasi

30 March 2014 09:52:37 Dibaca : 185

MAKALAH

TUGAS : ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI
( KARYA DAN PEMIKIRAN FILSAFAT PARA TOKOH )

NAMA : SARTIKA TOWAPO
NIM : 291413035

Universitas Negeri Gorontalo

Jurusan Ilmu Komunikasi

Tahun Ajaran

2014/2015

ABSTRAK

Adapun pokok-pokok materi yang saya buat dalam makalah tentang karya dan pimikiran filsafat ini membahas tentang :

Pengertian FilsafatPengertian filsafat islamKarya dan pemikiran filsafat.

Dan di sini karya dan pemikiran filsafat tersebut menjelaskan tentang 6 tokoh yakni :
Ibnu sinaAl-raziIbnu maskawaihIbnu rusydMuhammad iqbalMuhammad arqoun
Dari 6 tokoh tersebut itu mumpunyai masing-masing karya dan pemikiran filsafat yang berbeda yakni :
Ibnu sina itu walaupun ia sibuk bekerja dalam pemerintahan namun ia tidak sedikit meninggalkan karya tulisnnya.Al-razi itu seorang pemberani dan pengeritik.Ibnu maskawaih dikenal sebagai sejarawan.Ibnu rusyd membuat sudut pandang filsofis.Muhammad iqbal dia adalah inspirator kemerdekaan bangsa india menjadi pakistan.Muhammad arqoun ia banyak mendalami tentang Al-qur’an.

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Pengertian Filsafat

Filsafat adalah ilmu istimewa yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa karena masalah-masalah tersebut diluar jangkauan ilmu pengetahuan biasa. Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang merefleksi,radikal integral mengenai hakikat ilmu pengetauan itu sendiri. Filsafat juga perenungan untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional dan memandai, baik untuk memahami dunia tempat kita hidup untuk memahami diri sendiri. Selanjutnya, dengan mengerti filsafat komunikasi akan mempermudah seseorang dalam menyusun pikirannya sebagai isi pesan komunikasi. Isi pesan yang tersusun secara logis, etis dan estetis merupakan usaha agar proses komunikasi efektif.

Pengertian Filsafat Islam
Filsafat islam membahas masalah yang sudah pernah dibahas filsafat Yunani dan lainnya, seperti kehutanan, alam,dan roh. Akan tetapi, selain cara penyelesaian dalam filsafat islam berbeda dengan filsafat lain,para filosof muslim juga mengembangkan dan menambahkan ke dalamnya hasil-hasil pemikiran mereka sendiri. Sebagaimana bidang lainnya (teknik),filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan diperdalam dan di sempurnakan oleh generasi yang datang sesudahnya. Dalam filsafat islam terdapat pemanduan antara agama dan filsafat,antara akidah dan hikmah,antara wahyu dan akal.

Jelaslah bahwa filsafat islam merupakan hasil pemikiran umat islam secara keseluruhan. Pemikiran umat islam ini merupakan buah dari dorongan ajaran Alquran dan hadis.

BAB II

Karya dan pemikiran Filsafat
Ibnu Sina

Nama lengkap ibnu sina adalah Abu’Ali Al-Husain ibnu ‘Abd Allah ibn Hasan ibnu’Ali ibn Sina. Ibnu dilahirkan di Asyana dekat Bukharapada tahun 980 M dan meninggal dunia pada tahun 1037 M dalam usia 58 tahun. Jasadnya dikebumikan di hamadzan.

Karya Ibnu Sina

Ibnu sina walaupun sibuk bekerja dalam pemerintahan,namun ia adalah seorang penulis yang luarbiasa produkif sehingga ia tidak sedikit meninggalkan karya tulis yang sangat besar pengaruhnya kepada generasi sesudahnya,baik di dunia barat maupun di dunia timur. Di antara karya tulisnya yang terpenting,yakni sebagai berikut.

Al-Syifa berisikan uraian tentang filsafat yang terdiri dari empat bagian: ketuhanan,fisika,matematika,dan logika.Al-Najat berisikan keringkasan dari kitab al-Syifa. Karya tulis ini ditunjukannya khusus untuk kelompok terpelajar yang ingin mengetahui dasar-dasar ilmu hikmah secara lengkap.Al-Isyarat wa al-Tanbihat,isinya mengandung uraian tentang logika dan hikmah.

Emanasi

Telah disebutkan bahwa fisafat emanasi ini bukan hasil renungan ibnu sina (juga Al-farabi), tetapi berasal dari “ramuan plotinus” yang menyatakan bahwa alam ini terjadi karena pancaran dari yang Esa (The One).Emanasi ibnu sina juga menghasilkan sepuluh akal dan sembilan planet. Sembilan akal mengurusi sembilan planet dan akal kesepuluh mengurusi bumi.

Jiwa

Secara garis besarnya pembahasan ibnu sina tentang jiwa terbagi pada dua bagian berikut.

Fisika membicarakan tentang jiwa tumbuh-tumbuhan,hewan dan manusia.Metafisika, membicarakan tentang hal-hal berikut.

- Wujud jiwa

- Dalil alam kejiwaan

Al Razi

Nama lengkapnya adalah Abu Bakr Muhammad bin Zakaria bin Yahya Al-Razi dia lahir di Ray, dekat tereran, iran, pada 865 M

Karya-karya Al-Razi

Al-razi dikenal sebagai seorang pemberani dan pengeritik dogma-dogma islam yang fundamental, seperti soal Al-Qur’an, kenabian dan takdir . Buku Naqd al-Adyan aw fi al-Nubuwwah yang diduga kuat sebagai karyanya, menjadi sasaran kritik dari lawan-lawannya.

Ibnu Maskawaih

Abu Ali AL-Khasim Ahmad bin Ya’qup bin Maskawaih. Namanya yang lebih masyur adalah maskawaih atau ibnu maskawaih dari gelar ini tidaak salah jika orang mengatakan bahwa maskawaih tergolong menganut aliran syi’ah. Maskawaih dilahirkan di Ray (iran), pada 320M (932M) dan wafat di Asfahan pada Safar 421H (16 februari 1030M).

v Pemikiran Ibnu Maskawaih

v Karya-karya Ibnu Maskawaih

Maskawaih dikenal terutama dalam keahlihannya sebagai sejarawan dan filosuf. Maskawaih memperoleh sebutan Bapak Etika Islam, karena Maskawaih-lah yang pertama mengemukakan teori etika dan sekaligus menulis buku tentang etika.

Adapun karya-karya Maskawaih yang dapat terekam oleh para penulis (sejarahwan) diantaranya adalah sebagai berikut:

Al-Fauz Al-akbar, ,tentang keberhasilan besar.Al-Fauz Al-Asghar tentang keberhasilan kecil.Tajarib Al-Uman tentang pengalaman bangsa-bangsa sejak awal sampai kemasa kehidupan.Tadzhib Al-Akhlaq Wa Rath-hir Al-‘Araq, tentang etika.Tartib As-Sa’adat, tentang etika dan politik terutama mengenai pemerintahan Bani Abbas dan Bani Buwaih.

Ibnu Rusyd

Ibnu Rusyd atau nama lenkapnya Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad lahir di Kardova pada tahun 1126. Beliau ahli filsafah yang paling agung pernah dilahirkan dalam sejarah islam.

v Filsafat Ilmu Rusyd

Filsafat tidak lain dari berpikir tentang wujud untuk mengetahui pencipta segala yang ada ini.

v Karya-karya Ibnu Rusyd

Karya Ibnu Rusyd benar-benar membuat sudut pandang filsofis. Di samping potongan-potongan karyanya, ia meninggalkan, dalam karya utamanya, Bidayah Al-Mujtahit wa Nihdyah Al-Muqtashid,yang sebagaian besar di tulis sejak sekitar tahun 564H/1168M- sebuah uraian logis tentang hukum islam yang monumental.

Muhamamad Iqbal

Muhammad iqbal lahir pada tanggal 9 november 1887 disalkot (india inngris) sekarang pakistan meninggal pada tanggal 21 april 1938 dilahore pada usia 60 tahun. Ia adalah seorang penyiar,filsuf, dan politisi yang menguasai bahasa urdu, arab, dan persia. Dia adalah inspirator kemerdekaan bangsa india menjadi pakistan.

v Karya dan Filsafat Muhammad Iqbal

Agak sulit menemukan iqbal sebagai seorang fisuf mumi di banding dengan fisuf lainnya hal ini di sebabkan ia lebih fokus pada sastra dan politik dibanding dengan kalian filsafat.

Muhammad Arqoun

Mohammad Arqoun lahir pada tanggal 1 februari 1928 di tourirt mimoun,kabilia,aljazair.

Karya-karya Mohammad Arqoun :

Rethinking islamic thogh, al-turath : muhtawatu, al-fikr al-ushuli wa istilahatat al-ta’shil: nahwa tarikhin akhbar li al-fikr al-islam, al-qur’an min al-fikr al islami al-mu’ashir, the concept ofauthorithy in islamic thought dan religion dan society.

BAB III
P E N U T U P

Kesimpulan Dan Saran

Dari uraiab tersebut di atas dapat kita ambil kesimpulan bawha apabila dilihat dari sisi obyeknya maka filsafat ilmu murupakan cabang dan filsafat secara khusua membahas proses keilmuan manusia.

Saran saya dalam makalah ini agar bisa bermanfaat bagi si pembaca dan apabila ada kata yang tidak sesuai dalam tugas makalah ini saya mohon maaf.

DAFTAR PUSTAKA

Kismayati El karimah. Uud Wahyudin 2010. Filsafat dan Etika komunikasi. Bandung

Prof. Dr. H. Sirajuddin Zar, M.A. 2004. Filsafat Islam. Jakarta

Dedi supriyadi, M.Ag. 2009. Pengantar Filsafat Islam. Bandung

 

Komunikasi verbal dan nonverbal

31 January 2014 13:07:41 Dibaca : 2351

NAMA: SARTIKA TOWAPO

NIM: 291413035

KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL

KOMUNIKASI VERBAL

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005). Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.

Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan bahasa secara fungsional dan formal. Secara fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. Ia menekankan dimiliki bersama, karena bahasa hanya dapat dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok sosial untuk menggunakannya. Secara formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tatabahasa. Setiap bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata harus disusun dan dirangkaikan supaya memberi arti. Kalimat dalam bahasa Indonesia Yang berbunyi ”Di mana saya dapat menukar uang?” akan disusun dengan tatabahasa bahasa-bahasa yang lain sebagai berikut:

· Inggris: Dimana dapat saya menukar beberapa uang? (Where can I change some money?).· Perancis: Di mana dapat saya menukar dari itu uang? (Ou puis-je change de l’argent?).· Jerman: Di mana dapat saya sesuatu uang menukar? (Wo kann ich etwasGeld wechseln?).

Spanyol: Di mana dapat menukar uang? (Donde puedo cambiar dinero?).

Tatabahasa meliputi tiga unsur: fonologi, sintaksis, dan semantik. Fonologi merupakan pengetahuan tentang bunyi-bunyi dalam bahasa. Sintaksis merupakan pengetahuan tentang cara pembentukan kalimat. Semantik merupakan pengetahuan tentang arti kata atau gabungan kata-kata.

Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy Mulyana,2005), bahasa mempunyai tiga fungsi: penamaan (naming atau labeling), interaksi, dan transmisi informasi.

Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain, inilah yang disebut fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan bahasa sebagai fungsi transmisi informasi yang lintas-waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.

Cansandra L. Book (1980), dalam Human Communication: Principles, Contexts, and Skills, mengemukakan agar komunikasi kita berhasil, setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungsi, yaitu:

· Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita mempelajari apa saja yang menarik minat kita, mulai dari sejarah suatu bangsa yang hidup pada masa lalu sampai pada kemajuan teknologi saat ini.· Berhubungan dengan orang lain. Bahasa memungkinkan kita bergaul dengan orang lain untuk kesenangan kita, dan atau mempengaruhi mereka untuk mencapai tujuan kita. Melalui bahasa kita dapat mengendalikan lingkungan kita, termasuk orang-orang di sekitar kita.· Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita. Bahasa memungkinkan kita untuk lebih teratur, saling memahami mengenal diri kita, kepercayaan-kepercayaan kita, dan tujuan-tujuan kita.

Keterbatasan Bahasa:

· Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.

Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya. Tidak semua kata tersedia untuk merujuk pada objek. Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi buka realitas itu sendiri. Dengan demikian, kata-kata pada dasarnya bersifat parsial, tidak melukiskan sesuatu secara eksak.

Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung bersifat dikotomis, misalnya baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh, dsb.

· Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual.

Kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata merepresentasikan persepsi dan interpretasi orang-orang yang berbeda, yang menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda pula. Kata berat, yang mempunyai makna yang nuansanya beraneka ragam*. Misalnya: tubuh orang itu berat; kepala saya berat; ujian itu berat; dosen itu memberikan sanksi yang berat kepada mahasiswanya yang nyontek.

· Kata-kata mengandung bias budaya.

Bahasa terikat konteks budaya. Oleh karena di dunia ini terdapat berbagai kelompok manusia dengan budaya dan subbudaya yang berbeda, tidak mengherankan bila terdapat kata-kata yang (kebetulan) sama atau hampir sama tetapi dimaknai secara berbeda, atau kata-kata yang berbeda namun dimaknai secara sama. Konsekuensinya, dua orang yang berasal dari budaya yang berbeda boleh jadi mengalami kesalahpahaman ketiaka mereka menggunakan kata yang sama. Misalnya kata awak untuk orang Minang adalah saya atau kita, sedangkan dalam bahasa Melayu (di Palembang dan Malaysia) berarti kamu.

Komunikasi sering dihubungkan dengan kata Latin communis yang artinya sama. Komunikasi hanya terjadi bila kita memiliki makna yang sama. Pada gilirannya, makna yang sama hanya terbentuk bila kita memiliki pengalaman yang sama. Kesamaan makna karena kesamaan pengalaman masa lalu atau kesamaan struktur kognitif disebut isomorfisme. Isomorfisme terjadi bila komunikan-komunikan berasal dari budaya yang sama, status sosial yang sama, pendidikan yang sama, ideologi yang sama; pendeknya mempunyai sejumlah maksimal pengalaman yang sama. Pada kenyataannya tidak ada isomorfisme total.

· Percampuranadukkan fakta, penafsiran, dan penilaian.

Dalam berbahasa kita sering mencampuradukkan fakta (uraian), penafsiran (dugaan), dan penilaian. Masalah ini berkaitan dengan dengan kekeliruan persepsi. Contoh: apa yang ada dalam pikiran kita ketika melihat seorang pria dewasa sedang membelah kayu pada hari kerja pukul 10.00 pagi? Kebanyakan dari kita akan menyebut orang itu sedang bekerja. Akan tetapi, jawaban sesungguhnya bergantung pada: Pertama, apa yang dimaksud bekerja? Kedua, apa pekerjaan tetap orang itu untuk mencari nafkah? .... Bila yang dimaksud bekerja adalah melakukan pekerjaan tetap untuk mencari nafkah, maka orang itu memang sedang bekerja. Akan tetapi, bila pekerjaan tetap orang itu adalah sebagai dosen, yang pekerjaannya adalah membaca, berbicara, menulis, maka membelah kayu bakar dapat kita anggap bersantai baginya, sebagai selingan di antara jam-jam kerjanya.

Ketika kita berkomunikasi, kita menterjemahkan gagasan kita ke dalam bentuk lambang (verbal atau nonverbal). Proses ini lazim disebut penyandian (encoding). Bahasa adalah alat penyandian, tetapi alat yang tidak begitu baik (lihat keterbatasan bahasa di atas), untuk itu diperlukan kecermatan dalam berbicara, bagaimana mencocokkan kata dengan keadaan sebenarnya, bagaimana menghilangkan kebiasaan berbahasa yang menyebabkan kerancuan dan kesalahpahaman.

___________________

* Makna dapat pula digolongkan ke dalam makna denotatif dan konotatif. Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya (faktual), seperti yang kita temukan dalam kamus dan diterima secara umum oleh kebanyakan orang dengan bahasa dan kebudayaan yang sama. Makna konotatif adalah makna yang subyektif, mengandung penilaian tertentu atau emosional (lihat Onong Effendy, 1994, h. 12)

Daftar Pustaka:

Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Jalaludin Rakhamat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Onong Effendy, 1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung, Remaja Rosdakarya.

KOMUNIKASI NONVERBAL

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan nonverbal. Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Secara teoritis komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan. Namun dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin menjalin, saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari-hari.

Klasifikasi pesan nonverbal.

Jalaludin Rakhmat (1994) mengelompokkan pesan-pesan nonverbal sebagai berikut:

Pesan kinesik. Pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti, terdiri dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural.

Pesan fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna: kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers (1976) menyimpulkan penelitian-penelitian tentang wajah sebagai berikut: a. Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi senang dan taksenang, yang menunjukkan apakah komunikator memandang objek penelitiannya baik atau buruk; b. Wajah mengkomunikasikan berminat atau tak berminat pada orang lain atau lingkungan; c. Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam situasi situasi; d. Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap pernyataan sendiri; dan wajah barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurang pengertian.

Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasi berbagai makna.

Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan, makna yang dapat disampaikan adalah: a. Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidak sukaan terhadap individu yang lain. Postur yang condong ke arah yang diajak bicara menunjukkan kesukaan dan penilaian positif; b. Power mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator. Anda dapat membayangkan postur orang yang tinggi hati di depan anda, dan postur orang yang merendah; c. Responsiveness, individu dapat bereaksi secara emosional pada lingkungan secara positif dan negatif. Bila postur anda tidak berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif.

Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain.Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif menetap, orang sering berperilaku dalam hubungan dengan orang lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya (body image). Erat kaitannya dengan tubuh ialah upaya kita membentuk citra tubuh dengan pakaian, dan kosmetik.Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan dengan cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan secara berbeda. Pesan ini oleh Dedy Mulyana (2005) disebutnya sebagai parabahasa.Pesan sentuhan dan bau-bauan.

Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan membedakan emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Sentuhan dengan emosi tertentu dapat mengkomunikasikan: kasih sayang, takut, marah, bercanda, dan tanpa perhatian.

Bau-bauan, terutama yang menyenangkan (wewangian) telah berabad-abad digunakan orang, juga untuk menyampaikan pesan –menandai wilayah mereka, mengidentifikasikan keadaan emosional, pencitraan, dan menarik lawan jenis.

Fungsi pesan nonverbal.

Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal:

Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda ’memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat, kau memang hebat.”Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja.

Sementara itu, Dale G. Leathers (1976) dalam Nonverbal Communication Systems, menyebutkan enam alasan mengapa pesan verbal sangat signifikan. Yaitu:

a. Factor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal. Ketika kita mengobrol atau berkomunikasi tatamuka, kita banyak menyampaikan gagasan dan pikiran kita lewat pesan-pesan nonverbal. Pada gilirannya orang lainpun lebih banya ’membaca’ pikiran kita lewat petunjuk-petunjuk nonverbal.

b. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan noverbal ketimbang pesan verbal.

c. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan. Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar.

d. Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memeperjelas maksud dan makna pesan. Diatas telah kita paparkan pesan verbal mempunyai fungsi repetisi, substitusi, kontradiksi, komplemen, dan aksentuasi.

e. Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien dibandingkan dengan pesan verbal. Dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien. Dalam paparan verbal selalu terdapat redundansi, repetisi, ambiguity, dan abtraksi. Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara verbal.

f. Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat. Ada situasi komunikasi yang menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan dan emosi secara tidak langsung. Sugesti ini dimaksudkan menyarankan sesuatu kepada orang lain secara implisit (tersirat)

Makalah kegiatan membaca untuk menulis

31 January 2014 13:03:49 Dibaca : 12487

Tugas Bahasa Indonesia

MAKALAH

KEGIATAN MEMBACA UNTUK MENULIS

Oleh :

Kelompok 5

Sartika Towapo

Nim : 291 413 035

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

Uiversitas Negeri Gorontalo

2014

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum,WR,WB…

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan barokah yang telah di limpahkannya.sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Kegiatan Berbicara untuk Menulis” dapat kami selesaikan. Kami menyadari mungkin makalah ini kurang tepat atau belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum,WR,WB…

DAFTAR ISI

Halaman sampul………………………………………………………………………………………………………………….I

Kata pengantar……………………………………………………………………………………………………………………II

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………………………….III

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………..4B. Rumusan masalah……………………………………………………..………………………………………5C. Tujuan……………………………………………………………………………………………………………….5D. Manfaat..............................................................................................................5

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Membaca…………………………………………………………………………………………6B. Menulis……………………………………………………………………………………………………………..9C. Teknik Mengenali Referensi dan Memilih Bahan Tulisan……………………..10D. Mengakses informasi melalui internet...................................................................11

Bab III Penutup

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………..12B. Saran………………………………………………………………………………………………………………….12

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………………………….13

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Membaca kritis sangat relevan dengan kehidupan kita sebagai mahasiswa yang dituntut untuk menambah wawasan dan mengambangkan ilmu sehingga akan sangat bermanfaat karena kita akan dapat memanfaatkan hasil pembacaan kita yang cermat dan matang. Berdasarkan hal itulah membaca kritis merupakan kegiatan belajar yang penting dan wajib dikuasai oleh mahasiswa. Namun, dalam kegiatan membaca kritis untuk menulis ilmiah perlu diperhatikan teknik – tekniknya, seperti teknik mengenali identitas referensi dan memilih bahan tulisan, teknik menulis kutipan, dan teknik menyusun daftar rujukan agar mendapatkan kesempurnaan dalam penulisan ilmiah.

Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materiil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan, sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah dipahami dan menarik apabila isi dan cara penulisan yang memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.

Dalam penulisan ilmiah, kita sering mengambil kutipan dari beberapa sumber informasi, baik itu melalui jurnal, artikel , buku, seminar, workshop, situs online dan lain sebagainya. Sehingga seorang mahasiswa perlu mempelajari teknik menggunakan referensi, teknik menulis kutipan dan daftar pustaka atau rujukan.

B. Rumusan Masalahpengertian membaca dan menulistujuan dari membaca dan menulisperan membaca untuk menulis atau hubungan membaca dan menulistahap-tahap perkembangan membaca dan menulis

C. Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui peran kegiatan membaca untuk menulis. Dan menghasilkan tulisan atau ide-ide yang bisa dikembangkan dan enak dibaca. Sehingga menghasilkan kata-kata dan kalimat yang mudah dipahami.

D. Manfaat

Adapun manfaat dari kegiatan membaca untuk menulis adalah :

- Mahasiswa mampu mengetahui pengertian membaca dan menulis

- Mahasiswa mampu mengetahui tujuan dari membaca dan menulis

- Mahasiswa mampu mengetahui peran membaca untuk menulis dan atau hubungan membaca dan menulis

- Mahasiwa mampu mengetahui tahap-tahap perkembangan membaca dan menulis.

BAB II

Pembahasan

A. Pengertian membaca

Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan (Rahardi, 2010).

Ragam Membaca Kritis

Ada berbagai ragam membaca kritis bergantung pada jenis informasi seperti apa yang kita inginkan, yaitu (Badudu, 1981):

Membaca cepat atau sekilas untuk membaca topik

Membaca cepat bertujuan untuk mengetahui informsi secara umum yang dibicarakan dalam tulisan. Dalam hal ini, perlu memfokuskan perhatian pada bagian-bagian tertentu. Kita bisa membaca tulisan dengan cepat/secara sekilas dari awal sampai akhir. Dari kegiatan membaca cepat ini, kita mendapat ide tentang topik tulisan yang kita baca.

Membaca cepat untuk informasi khusus

Membaca cepat juga bisa dilakukan jika kita menginginkan informasi khusus dari sebuah tulisan. Perhatian kita hanya tertuju pada bagian-bagian yang kita inginkan. Bagian-bagian yang mengandung informasi yang tidak dinginkan tidak mendapat perhatian dari kita.

Membaca Teliti untuk Informasi Rinci

Ketika ingin mendapatkan informasi rinci tentang suatu hal dalam, kegiatan membaca difokuskan pada bagian yang mengandung informasi yang kita ketahui secara rinci. Saat kita sampai pada bagian tersebut, kita membacanya dengan teliti sampai kita benar-benar memahami informasi yang kita dapatkan. Bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan tidak perlu dibaca lebih lanjut.

Berikut adalah beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan dalam membaca tulisan atau artikel ilmiah (Rahardi, 2010).

1. Menggali tesis atau pernyataan masalah

Tulisan atau artikel ilmiah biasanya mempunyai tesis atau pernyataan umum tentang masalah yang dibahas. Sebuah tesis biasanya diungkapkan dengan sebuah kalimat dan menilai apakah penulisannya berhasil atau tidak dalam membahas atau memecahkan masalah yang diajukan.

2. Meringkas butir-butir penting setiap artikel

Meringkas butir-butir penting setiap artikel yang kita baca perlu dilakukan karena ringkasan itu bisa dikembangkan untuk mendukung pernyataan yang kita buat. Dengan adanya ringkasan, kita juga tidak perlu lagi membaca artikel secara keseluruhan kalau kita memerlukan informasi dari artikel yang bersangkutan.

3. Memahami konsep-konsep penting ( pandangan ahli, hasil penelitian,dan teori)

Memahami konsep-konsep penting dari tulisan ilmiah perlu dilakukan untuk mendukung tesis atau pernyataan umum tulisan. Dengan memahami konsep-konsep penting dari sebuah tulisan ilmiah, kita juga dapat lebih memahami konsep-konsep yang akan kita kembangkan dalam tulisan.

4. Menentukan bagian yang akan dikutip

Mengutip pendapat orang lain merupakan kegiatan yang sering kita lakukan dalam menulis. Dalam mengutip bagian dari sebuah tulisan ilmiah juga perlu memperhatikan relevansi bagian tersebut dengan tulisan kita.

5. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang di kutip

Dalam mengutip bagian dari sebuah artikel perlu menyadari implikasinya, apakah kutipan itu mendukung gagasan yang akan kita kembangkan dalam tulisan atau sebaliknya.

6. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip

Dalam mengutip pernyataan yang ada sebuah artikel, perlu secara jelas meletakkan posisi kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui atau tidak menyetujui pernyataan yang kita kutip.

Karakteristik Membaca Kritis

Membaca kritis pada dasarnya merupakan langkah lebih lanjut dari berpikir dan bersikap kritis. Adapun kemampuan berpikir dan bersikap kritis meliputi (Nurhadi, 1987):

a. menginterpretasi secara kritis

b. menganalisis secara kritis

c. mengorganisasi secara kritis

d. menilai secara kritis

e. menerapkan konsep secara kritis

Teknik-teknik yang digunakan untuk meningkatkan sikap kritis adalah sebagai berikut yaitu (Nurhadi, 1987):

• Kemampuan mengingat dan mengenali ide pokok paragraf, tokoh-tokoh cerita dan sifat-sifatnya.

• Kemampuan memahami atau menginterpretasi makna tersirat

• Kemampuan menganalisis

• Kemampuan menilai isi bacaan

B. Menulis

Menulis adalah kegiatan menyusun serta merangkaikan kalimat agar pesan, informasi, serta maksud yang terkandung dalam pikiran, gagasan, dan pendapat penulis dapat disampaikan dengan baik. Untuk itu satu kalimat harus disusun sesuai dengan kaidah gramatika, sehingga mampu mendukung pengertian baik dalam taraf significance maupun dalam taraf value. Sebagai proses kreatif yang berlangsung secara kognitif, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan tulisan ilmiah, sekurang-kurangnya memuat 4 tahap, yaitu :

Tahap persiapan (pra-penulisan)

Tahap persiapan adalah ketika seseorang merencanakan, mengumpulkan dan mencari informasi, merumuskan masalah, menentukan arah dan fokus tulisan, mengolah informasi, menarik tafsiran dan inferensi terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati dan lain-lain yang akan memperkaya masukan kognitifnya yang akan diproses pada tahap selanjutnya.

Tahap inkubasi

Tahap ketika sesorang memproses informasi yang telah dimilikinya, sehingga mengantarkannya pada kemampuan untuk menyelesaikan masalah.

Tahap iluminasi

Tahap ketika datangnya inspirasi, yaitu gagasan yang muncul secara tiba-tiba dan dilakukan tahap verifikasi atau evaluasi yaitu apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi diperiksa kembali, diseleksi dan disusun sesuai dengan fokus laporan atau tulisan yang diinginkan.

C. Teknik Mengenali Referensi dan Memilih Bahan Tulisan

Adapun 3 tekhnik mengenali referensi dan memilih bahan tulisan yaitu :

v Teknik Mengenali Identitas Referensi

Referensi adalah cara standar untuk mengakui sumber informasi dan ide-ide yang telah digunakan dalam karya ilmiah yang dibuat oleh peneliti. Di dalam karya ilmiah, penulisan referensi (citation mark, citation) harus dilakukan dengan baik karena pembaca harus dapat mengecek sumber aslinya mengenai ide atau informasi yang digunakan di dalam karya ilmiah tersebut. Penulis harus menulis daftar referensi yang ada di domain publik yang dapat dibaca oleh pembaca, baik dalam letter, paper, proseding, jurnal, skripsi, thesis, disertasi .

Kata referensi berasal dari inggris reference dan merupakan kata kerja to refer yang artinya menunjukan kepada. Buku referensi adalah buku yang dapat memberikan keterangan topik perkataan, tempat, peristiwa, data statistika, pedoman, alamat, nama orang, riwayat orang-orang terkenal. Pelayanan referensi adalah pelayanan dalam menggunakan buku-buku referensi.di perpustakaan biasanya buku-buku referensi di kumpulkan tersendiri dan di sebut “koleksi referensi” sedangakan ruang tempat penyimpanan disebut ruang referensi. Buku-buku referensi yang karena sifatnya sebagai buku penunjuk, harus selalu tersedia di perpustakaan sehingga dapat di pakai oleh setiap orang pada setiap saat .

Analogi: mengumpulkan bahan tulisan = mengumpulkan bahan bangunan untuk membuat rumah. Banyaknya bahan ditentukan oleh bentuk dan tujuan penulisan. Dalam tulisan ilmiah, bentuk tulisan yang relevan adalah tulisan ekspositori atau eksposisi yang bertujan menjelaskan konsep dan gagasan secara terperinci. Bahan-bahan tulisan dapat digali dari sumber-sumber dokumen, baik berupa buku, jurnal, majalah, koran, maupun informasi yang diakses melalui internet.

v Cara menelaah buku yang telah ditemukan

Ada cara yang dapat dilakukan, yakni cara daftar isi. Teknik daftar isi, misalnya Masalah Peningkatan Gairah Belajar di Perguruan Tinggi. Judul buku Belajar di Perguruan Tinggi. Langkah yang ditempuh (1) membuka daftar isi, (2) mencari bab dan subbab yang membahas hal belajar, misalnya ditemukan di bab II, (3) membaca dengan cermat bab II yang berkaitan dengan masalah belajar, dan bab lain diabaikan .

D. Mengakses Informasi melalui internet

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini telah membuka peluang yang sangat luas kepada siapa saja untuk mengakses informasi, khususnya yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan ilmiah. Jika pada beberapa dekade yang lalu, informasi pengetahuan hanya dapat diperoleh melalui wujud fisik tulisan-tulisan ilmiah seperti buku maupun hasil-hasil penelitian, saat iniinformasi pengetahuan tersebut dapat ditelusuri secara online melalui internet. Situs yang paling banyak digunakan untuk mengakses informasi ilmu pengetahuan adalah situs website : www.google.com. Secara umum, untuk mengakses informasi melalui www.google.com dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini :

Aktifkan internet pada note book atau komputer anda dengan local area network (LAN) atau hospot/Wifi.Masukkan alamat Website www.google.com di bagian pojok kiri atas, kemudian tekan tombol “Enter” pada keyboard komputer sehingga akan muncul tampilan dari website www.google.com.Tuliskan berbagai informasi yang diakses pada kolom yang disiapkan.Setelah itu, klik “search” atau “cari” diluar kolom, atau dengan cara cukup menekan tombol “Enter” pada keyboard komputer.Website www.google.com akan menampilkan berbagai informasi yang dibutuhkan berdasarkan kalimat atau kata-kata kunci (keywords) yang masukkan diawal tai.Membuka berbagai informasi yang cocok sesuai kebutuhan anda masing-masing.

BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Dari uraian makalah kegiatan Membaca untuk menulis kami dapat simpulkan bahwa dengan kegiatan membaca untuk menulis ini dilakukan bertujuan agar menciptakan suatu kegiatan dengan baik dan benar dalam sebuah kegiatan komunikasi, dapat menulis artikel dengan baik, Membaca untuk Menulis karya ilmiah dengan benar.

B. Saran

Kegiatan membaca untuk menulis merupakan keterampilan berbahasa yang saling berhubungan. Membaca untuk menulis harus dikembangkan, karena kegiatan menulis harus diawali dengan kegiatan membaca, agar orang dapat menuliskan fikirannya atau menuliskan gagasan fikirannya sesuai dari hasil kegiatan membacanya tersebut.

Jadi, kegiatan membaca untuk menulis sangat penting untuk dipelajari dan diterapkan, agar kita bisa menjadi seseorang yang intelek dalam hal mengembangkan suatu tulisan.

DAFTAR PUSTAKA

Baradja, M.F. 1990, Kapita Selecta Pengajaran Bahasa. Malang: Penerbit IKIP MalangDamono, Sapardi Joko. 1979. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan BahasaSophia, S. 2002, Petunjuk Sitasi Serta Cantuman daftar Pustaka Bahan Pustaka Online, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Departemen Pertanian, BogorBadudu, J.S. 1981. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru AlgensindoRahardi kunjana, Dr, M.Hum. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Penerbit Erlangga

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong