Komunikasi Lintas Budaya
Kerumitan Makna Kata
Makna adalah arti atau maksud yang tersimpul dari suatu kata, jadi makna dengan bendanya sangat bertautan dan saling menyatu. Jika suatu kata tidak bisa dihubungkan dengan bendanya, peristiwa atau keadaan tertentu maka kita tidak bisa memperoleh makna dari kata itu (Tjiptadi, 1984:19).
Kata-kata yang berasal dari dasar yang sama sering menjadi sumber kesulitan atau kesalahan berbahasa, maka pilihan dan penggunaannya harus sesuai dengan makna yang terkandung dalam sebuah kata. Agar bahasa yang dipergunakan mudah dipahami, dimengerti, dan tidak salah penafsirannya. Makna muncul dari relasi khusus antara kata dan manusia. Ketika kita menemukan suatu kata, kita dengan sadar memaknainya sehingga seolah kata itu mengandung makna konkrit.
Kerumitan makna kata juga biasanya terjadi karena adanya "Salah Kaprah" contohnya adalah makna antara kata "PascaBayar" dan "PraBayar" Pemakaian kata prabayar dan pascabayar perlu dikaji melalui tulisan ini untuk memastikan tidak terjadi salah pemahaman karena konsep ini sebenarnya bukan berasal dari bahasa Indonesia, melainkan dari bahasa Inggris. Prabayar berasal dari bahasa Inggris, yaitu prepaid yang terdiri dari awalan pre- 'sebelum' dan kata dasar dalam bentuk pasif paid 'dibayar' atau secara harfiah berarti 'dibayar atau dibayarkan di muka' dan kata postpaid yang terdiri dari awalan post- 'sesudah' dan kata dasar dalam bentuk pasif paid 'dibayar' atau secara harfiah berarti 'layan
Apabila mengacu pada penggunaannya oleh para operator telepon genggam, kata prabayar dimaknai sama dengan prepaid dalam bahasa Inggris 'membayar sebelum memakai' atau lebih dipahami dengan 'memakai pulsa setelah membayar'. Jadi, sebelum menggunakan pulsa, pengguna telepon genggam harus membeli terlebih dahulu voucher pulsa dengan pilihan nominal yang ditetapkan. Setelah mendapatkan paket atau mengikuti petunjuk yang ada di voucher, operator memberitahukan bahwa pulsa bertambah.
Sebaliknya, kata pascabayar dimaknai sama dengan postpaid dalam bahasa Inggris 'membayar setelah memakai' atau lebih tepatnya 'memakai pulsa sebelum membayar'. Artinya, pelanggan membayar tagihan pulsa setelah menggunakan sejumlah pulsa dalam batas waktu tertentu. Contohnya, pembayaran telepon rumah yang dibayar per bulan berdasarkan jumlah pulsa yang telah digunakan.
Sekarang, mari kita cermati makna sebenarnya dari awalan pra- dan pasca- yang merupakan bentuk terikat dalam bahasa Indonesia. Jika digabungkan dengan kata dasar, awalan pra- bermakna 'sebelum' sedangkan awalan pasca- bermakna 'sesudah'. Bandingkan dengan bentuk-bentuk yang sudah umum. Contoh, kata pralahir merupakan hasil gabungan bentuk terikat pra- 'sebelum' dan lahir 'keluar dari kandungan'. Penggabungan ini menghasilkan makna 'berkenaan dengan bayi pada masa menjelang kelahiran; pranatal'. Contoh lain, pranikah 'sebelum menikah', prapuber 'menjelang puber', praremaja 'menjelang remaja', prasejarah 'masa sebelum mengenal tulisan', dan prasekolah 'sebelum masa sekolah; taman kanak-kanak'. Dengan beranalogi pada contoh-contoh tersebut sudah semestinya prabayar pun bermakna 'sebelum membayar'. Artinya, pelanggan dapat menggunakan pulsa sebelum membayar.
Konsep pemahaman prabayar 'sebelum membayar' akan lebih mudah diterima jika kita mengoposisikannya dengan pascabayar 'setelah membayar'. Awalan pasca- dalam bahasa Indonesia maknanya sangat jelas, yaitu 'sesudah'. Perhatikan bentuk-bentuk, seperti pascasarjana 'sesudah sarjana', pascapanen 'sesudah panen', pascajual 'sesudah jual', pascaproduksi 'sesudah produksi', pascareformasi 'sesudah reformasi', dan pascalahir 'sesudah lahir'. Semua kata tersebut mengandung makna 'sesudah'. Awalan pasca- adalah bentuk terikat yang apabila diserangkaikan dengan kata bayar menjadi pascabayar yang menghasilkan makna 'sesudah bayar'. Oleh karena itu, seharusnya pulsa pascabayar bermakna 'pulsa yang bisa digunakan sesudah membayar; membayar di muka atau telah lunas'.an yang diperoleh dengan persyaratan tertentu sebelum membayar.
Kategori
- Masih Kosong
Arsip
Blogroll
- Masih Kosong