KETERBATASAN BAHASA
Nama : Siti Latifa | NIM : 291414048
Bahasa daerah di Indonesia sangatlah beragam. Dimana bahasa daerah merupakan salah satu ciri identitas suatu daerah, misalnya bahasa sunda hanya di gunakan oleh masyarakat daerah jawa barat, bahasa jawa hanya di gunakan oleh masyarakat daerah jawa tengah atau jawa timur saja. oleh karenanya jika kita berada di daerah lain sangat mungkin keterbatasan bahasa itu muncul dan salah persepsi sering terjadi. Kesalahan persepsi ini Contoh kecil yang dapat saya ambil adalah bahasa Jawa (Surabaya) dan bahasa Sunda (Bandung). Orang Surabaya berbicara cenderung keras sedangkan orang sunda cenderung lembut. Yang terkadang membuat salah persepsi.
Contoh lainnya terjadi pada kedua orang tua saya sendiri yang berbeda daerah tersebut. dimana ibu saya lahir di Garut dan ayah saya di Surabaya. Jelas bahasa dan budaya yang di anut keduanya berbeda. Sehingga kedua orangtua saya selalu menggunakan bahasa Indonesia agar dapat berkomunikasi dengan efektif. Dan tidak jarang pula dari perbedaan bahasa tersebut terkadang di jadikan sebuah lelucon seperti :
ibu : “Pa, itu ada mehong di kaki!”.
(Spontan ayah melihat kakinya)
Ayah : “ mana? Mana meong?... tidak ada…”
Ibu : (sambil menunjuk kearah kaki ayah) “ini mehongnya pa..”
Ayah : “Astaga… saya kira ini kucing. Ternyata Cuma Arang.”
Dari contoh di atas dapat di pahami bahwa pada prinsipnya komunikasi yang efektif akan terjadi apabila di antara mereka memiliki pemahaman yang sama tentang makna suatu pesan yang di pertukarkan. Namun yang terjadi antara kedua individu tersebut tidak mengalami kesamaan makna, “Mehong” yang di maksud ibu adalah “Arang”, namun sang ayah salah mempersepsikan “mehong” adalah kucing. Dalam buku Prof. Deddy Mulyana “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar” menjelaskan, menurut Hipotesis Sapir-Whorf, sering juga disebut Teori Relativitas Linguistik, sebenarnya setiap bahasa menunjukkan suatu dunia simbolik yang khas, yang melukiskan realitas pikiran, pengalaman batin, dan kebutuhan pemakainya. Jadi bahasa yang berbeda sebenarnya mempengaruhi pemakaiannya untuk berfikir, melihat lingkungan, dan alam semesta di sekitarnya dengan cara yang berbeda, dan Karenanya berperilaku secara berbeda pula.
Blogroll
- Masih Kosong