MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN DAN MEDIA CETAK
Kelompok 1 :
Sry Ade Muhtya Gobel | Dzumriati Musa | Siti Latifa | Cahyadi Saputra Akasse
A. Manajemen Media Penyiaran
Ada yang tahu tidak, apa sih Media Penyiaran itu? mengapa menajemen menjadi penting dalam media penyiaran ?
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa media penyiaran termasuk didalamnya adalah media tv dan media radio umumnya dikenal oleh masyarakat di mulai pada tahun 1920-an dan masih digunakan oleh masyarakat hingga saat ini. Adanya media penyiaran menjadi salah satu media yang selalu menemani aktivitas masyarakat di rumah maupun diluar rumah. Kemudahan dalam mengakses program-program yang ditampilkan oleh media tv dan juga radio melalui spectrum frekuensi radio yang disiarkan secara serentak.
manajemen dibutuhkan dalam media penyiaran. Tidak lain adalah untuk mencapai tujuan dari perusahaan media penyiaran tersebut. kepuasan masyarakat sangat bergantung pada bagaimana pengelolaan dalam media masa itu sendiri dan keberhasilan sebuah media penyiaran terletak pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi vital yang dimiliki oleh tiap media penyiaran yaitu teknik, program, dan pemasaran. Dalam mengelola suatu media penyiaran tidaklah mudah membutuhkan skill, kreativitas dan juga etos kerja yang tinggi untuk menciptakan suatu program yang nantinya akan diminati dan disukai oleh masyarakat. Terdapat beberapa tantangan yang menjadi tolak ukur dalam mengelola media penyiaran seperti ditegaskan oleh Peter Pringle (1993): Few management position offers challenges equal to those of managing a commercial radio or television station (tidak banyak posisi manajemen yang memberikan tantangan yang setara dengan mengelola suatu stasion radio atau televisi lokal).
- Tingkatan Manajemen
Umumnya pada media penyiaran posisi manajer biasanya terdiri atas tiga tingkatan (level):
1. Manajer tingkat bawah (lower level manager)
Ex: Radio – local sales manager, general sales manager
Televisi – manager produksi
2. Manajer tingkat menengah (middle manajer) – disebut juga sebagai manajer department / kepala pengawas (superintendents)
Ex: Kepala departemen penjualan, program, berita, teknik dan bisnis.
3. Manajer puncak (top manager) – Direktur / Presiden Direktur
A. Karakteristik Manajemen Media penyiaran televisi
1. Daya Jangkau yang luas
2. Selektifitas dan fleksibililitas
3. Fokus perhatian
4. Kreatifitas dan efek
5. Prestise
6. Mendemonstrasikan penggunaan produk
7. Muncul tanpa diharapkan (intrusion value)
1. Manajemen Televisi
Manajemen stasiun televisi, umumnya melibatkan tujuh bidang atau divisi, yakni:
1. Divisi Program
Berperan dalam pengelolaan seluruh program, dari pengadaan materi hingga pengaturan jam tayang. Divisi ini membawahi departemen akuisisi, quality control, penjadwalan, research and development, dan traffic.
2. Divisi Produksi
Berperan dalam pengelolaan produksi program-program hiburan secara in-house, dari musik, talkshow, reality show, hingga sinetron. Divisi ini membawahi departemen kreatif, produksi, dan pendukung teknik, dengan berbagai tenaga fungsional dari produser eksekutif, produser, sutradara, penulis naskah, dan sebagainya.
3. Divisi Pemberitaan
Berperan dalam pengelolaan produksi program-program berita, dari program berita regular, program berita mingguan, talkshow, hingga siaran-siaran olahraga. Divisi ini membawahi departemen peliputan, produksi, program mingguan, penelitian dan pengembangan, dan pendukung teknis, serta sejumlah tenaga-tenaga fungsional dari produser eksekutif, produser, asisten produser, presenter, reporter, kamerawan, penyunting gambar, penata grafis, penata musik, dan pengarah acara.
4. Divisi Teknik
Berperan dalam pengelolaan fasilitas teknik penyiaran, dari perencanaan hingga perawatan seluruh alat teknik. Divisi ini membawahi departemen yang bertanggungjawab atas master control, maintenance, IT, transmisi, dan pendukung teknik.
5. Divisi Pemasaran
Berperan dalam pengelolaan pemasaran slot-slot komersial, dari perencanaan hingga pemasangan iklan di layar kaca. Divisi ini membawahi departemen penjualan, penagihan, dan administrasi pemasaran.
6. Divisi Keuangan
Berperan dalam pengelolaan dan pemeriksaan keuangan perusahaan. Divisi ini membawahi departemen finance, accounting, dan auditing.
7. Divisi HRD dan Legal
Berperan dalam pengelolaan seluruh sumber daya dari seluruh divisi, penyediaan sarana dan tenaga operasional bagi divisi lain, serta penanganan aspek hukum atau legal.
2. Karakteristik Manajemen Media Penyiaran Radio
Radio mempunyai ciri dan sifat yang berbeda dari media televisi dan cetak, dalam hal ini:
1. Penyampaian pesan melalui radio siaran dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan
2. Bersifat auditori, pesan yang disampaikan selalu bersifat menarik.
3. Proses komunikasi yang terjadi dalam radio komunikasi satu arah dan hanya dapat didengar sekali
4. Orang yang berkecimpung dalam dunia radio harus mengetahui :
a. Studi proses komunikasi massa dan sifat-sifat radio siaran.
b. Teknik-teknik komunikasi Jurnalistik
Secara umum, struktur organisasi radio jenis apa pun terdiri dari:
1. General Manager (GM).
2. Station Manager. Kepala Stasiun.
3. Manajer Program, lebih populer disebut PD (Program Director). PD ini membawakan Music Director
(MD), Production Manager, Produser, Penyiar, dan pelaksana siaran lainnya.
4. Manajer Teknik. mengatur alat siaran (radio tools, mulai kabel hingga pemancar).
5. Manajer Pemasaran (fokus pada Iklan Layanan Masyarakat).
3. Manajemen Media Cetak
Media massa cetak (Printed Media) adalah media massa yang dicetak pada lembaran kertas. Format dan ukuran kertasnya, media massa cetak dapat dikatakan dengan koran dan surat kabar dengan ukuran kertas boardsheet tujuh kolom. Tabloid ½ boardsheet. Majalah ½ tabloid atau kertas ukuran folio atau kuarto. Buku ½ majalah. Newsletter dengan ukuran folio atau kwarto dengan jumlah halaman empat sampai delapan. Buletin ½ majalah dengan jumlah halaman empat sampai delapan. Isi media massa cetak biasanya berupa berita, opini, dan feature.
- Karakteristik Manajemen Media Cetak
Manajemen media cetak dapat dilihat dari beberapa hal salah satunya dari struktur organisasi pers media cetak. Ada dua bagian besar sebuah penerbitan pers atau media massa: Bagian Redaksi (Editor Department) dipimpin oleh pemimpin redaksi dan Bagian Pemasaran (Business Department) dipimpin olen Manajer Pemasaran. Di atas keduanya adalah Pemimpin Umum (General Manager).
Bagian Redaksi melakukan kegiatan yang berhubungan dengan produk yakni berita. Mulai dari perencanaan peliputan, pencarian berita , pengolahan data, perancangan halaman dan layout. Sedangkan bagian pemasaran melakukan kegiatan terkait pemasaran produk, produksi, promosi, sirkulasi, iklan, pengelolaan SDM, berbagai perjanjian kerjasama, dan sebagainya.
Sumber Referensi
Mulawarman, K. (2007, september 12). Manajemen Media Penyiaran. Retrieved maret 13, 2017, from blogspot.co.id: http://media-penyiaran.blogspot.co.id/2007/09/karakteristik-media-penyiaran.
Rizza, V. (2016, april 25). Manajemen media penyiaran radio dan televisi. Retrieved maret 13, 2017, from wordpress.com: https://vickyrizza.wordpress.com/2016/04/25/manajemen-media-penyiaran-radio-dan-televisi/
Wardana, A. (2001, januari 11). manajemen dalam pelaksanaan media penyiaran . Retrieved maret 13, 2017, from kompasiana.com: https://www.kompasiana.com/anitawardan/manajemen-dalam-pelaksanaan-media-penyiaran_5500683b8133112019fa7695
Morissan. (2008). manajemen media penyiaran : strategi mengelola radio dan televisi. jakarta: kencana.
Widodo, Y. (2012). Modul Manajemen Media Cetak . Manajemen Media Cetak , 16-18.
Kartika, R. P. (2015, april 14). Manajemen Media Massa. Retrieved maret 14, 2017, from wordpress.com: https://rputriikartika.wordpress.com/2015/04/14/karakter-media-massa-manajemen-penerbitan-media-cetak-manfaat-internet/
Communication, S. (2012, oktober 23). Konsep Manajemen Penyiaran. Retrieved maret 14, 2017, from wordpress.com: https://studycommunication.wordpress.com/2012/10/23/konsep-manajemen-penyiaran/
KONSEP DASAR MANAJEMEN PERUSAHAAN MEDIA MASSA
Kelompok 1 :
Sry Ade Muhtya Gobel | Dzumriati Musa | Siti Latifa | Cahyadi Saputra Akasse
- URGENSI MANAJEMEN MEDIA MASSA
Manajemen merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam kesuksesan sebuah perusahaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI: 553, 1990) menyebutkan, manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mecapai sasaran. Ini berarti, pengelolaan sumber daya baik itu Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber daya Alam (SDA), Sumber daya Dana dan juga Sumber daya Informasi yang efisien dan efektif akan mengantarkan sebuah perusahaan pada pencapaian tujuan dan target yang telah direncanakan.
Setiap perusahaan menerapkan proses manajemen dalam kehidupan berorganisasi. Seperti halnya pada perusahaan media massa. Mengingat keberadaan media massa sebagai alat untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat yang jangkauannya cukup luas. Sehingga, memungkinkan bagi para perusahaan media massa untuk berlomba-lomba membuat sebuah berita ataupun hiburan yang nantinya akan mereka jual kepada khalayak sekaligus sebagai nilai tambah bagi perusahaan. Bagaimana mengelola informasi menjadi sebuah keberuntungan?
Untuk itu, peran manajemen media massa sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan daripada perusahaan media massa tersebut baik media cetak, elektronik maupun media online. Salah satu elemen terpeting dalam proses manajemen yang perlu diketahui oleh perusahaan media massa adalah survei/riset. Sebab, tanpa survei terlebih dahulu semua yang kita lakukan akan memperoleh hasil yang sia-sia. Survei adalah salah satu cara agar perusahaan media massa mampu memahami apa saja yang dibutuhkan oleh khalayak sebagai pemenuhan berita baik secara internal maupun eksternal, mengetahui selera pasar dan juga sasaran media lebih tepatnya, sekaligus mengetahui informasi-informasi tentang kompetitor yang akan mempengaruhi pendapatan perusahaan.
Dalam dunia manajemen juga dikenal istilah P.O.A.C, Planning (perencanaan), Organizing (Perorganisasian), Actuating (tindakan), dan Controlling (pengawasan). Hal ini perlu diperhatikan apabila individu ingin mendirikan sebuah perusahaan industri seperti perusahaan media masa dan juga perusahaan yang bergerak dibidang usaha lainnya. Pada dasarnya POAC ini merupakan prinsip dasar manajemen untuk mengontrol dan mengatur. Dengan manajemen media massa kita dapat membuat suatu program sesuai dengan selera pasar dan banyak diminati oleh masyarakat sebagai penerima informasi yang disampaikan melalui media massa. Meningkatnya minat masyarakat terhadap suatu program akan memberikan kemajuan bagi perusahaan itu sendiri, karena keuntungan yang diperoleh bisa berlipat ganda dan juga memotivasi perusahaan untuk tetap maju dan berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Berikut penjelasan POAC:
1. Planning merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memutuskan rencana apa yang akan harus disusun untuk (hari ini, minggu depan, bulan depan, tahun depan, setelah lima tahun, dsb.) mencapai tujuan perusahaan tertentu. Untuk merencanakan sesuatu terutama dalam sebuah media tentunya dibutuhkan pemikiran yang logis, dapat dikerjakan oleh orang lain, dapat diterima dan sesuai dengan aturan yang telah ada. Membuat sebuah perencanaan harus teratur dan mendapatkan keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk untuk menuju proses-proses berikutnya, seperti: Pemilihan atau penetapan tujuan dari organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2. Organizing merupakan kegiatan dalam membuat struktur organisasi dengan tugasnya masing-masing, sehingga antar individu ataupun kelompok yang ditugaskan pada bidangnya masing-masing dapat saling mempengaruhi dan bekerjasama. Tujuannya adalah membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah dalam melakukan pengawasan dan menentukan apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian seperti:
- Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi
- Perencanaan dan pengembangan suatu organisasi
- Penugasan tanggung jawab tertentu
- Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
3. Actuating merupakan tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi semua anggota dalam sebuah organisasi atau perusahaan tertentu agar berusaha dan bekerjasama demi mencapai tujuan perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Controlling merupakan kegiatan pengawasan pada sebuah perusahaan. Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan bagaiman perkembangan dan apakah langkah-langkah yang dilakukan telah sesuai dengan perencanaan yang telah diputuskan. Dengan adanya pengawasan, pimpinan perusahaan media harus menjaga daya tarik perusahaannya. Ketika dalam proses pembuatan sebuah informasi ataupun program ditemukan beberapa masalah, sebagai pemimpin harus ikut memecahkan dan menemukan solusinya, sebelum berdampak buruk pada perusahaannya.
Selain POAC, dalam manajemen media massa terdapat 6M dan berfungsi sebagai alat pencapai tujuan dengan memanfaatkan SDM, sarana dan prasarana. 6M itu terdiri dari Men (wartawan, pemred, editor, karyawan, petugas, dll), Money (donator, pribadi, modal, kredit, bank), Materials (kertas, tinta, ATK, peristiwa, bahan iklan), Machine (mesin cetak, computer, printer, kamera, gadget, tape recorder), Methode (peliputan peristiwa, rapat redaksi, rapat kerja perusahaan, teknik pemasaran produk), Market (khalayak).
- KONSEP DASAR MANAJEMEN MEDIA MASSA
Pada dasarnya, pentingnya sebuah manajemen pada organsasi media massa adalah bagaimana semua sumberdaya yang ada pada media dikelola secara kerjasama dengan orang-orang yang berbeda keterampilan dan keahliannya, akan tetapi tetap dalam satu tujuan untuk mendapatkan pencapaian yang dimaksud. Dalam ilmu manajemen, konsep dasarnya yaitu manajemen sebagai Ilmu. Tentunya manajemen telah menjadi sebuah bidang ilmu pengetahuan yang obyektif-rasional dan di pelajari oleh siapapun dengan menggunakan berbagai macam teori dari para ahli.
Tidak hanya sebagai ilmu, manajemen juga sebagai Seni. Mengapa manajemen disebut sebagai seni, terdapat pendapat dari Mary Parker Follet yang mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh sebab itu manajemen dianggap sebagai seni, karena di setiap kepemimpinan, pimpinan harus memiliki charisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang keseluruhannya ditentukan oleh bakatnya yang sifatnya alamiah. Dengan adanya bakat dari setiap masing-masing orang, maka penerapan sebuah manajemen akan lebih mudah berdasarkan bidang yang dikuasainya. Hal-hal seperti ini juga terkait dengan tampilan sebuah organisasi atau perusahaan media massa yang ingin memperlihatkan image dan kualitasnya, maka harus memiliki orang-orang yang mampu memberikan ide-ide terbaik mereka, sehingga apa yang disuguhkan pada khalayak sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Kita tetahui bahwa media massa merupakan penyampai pesan yang paling dekat dengan kehidupan masayarakat baik media televisi, radio, online maupun cetak.
Selain sebagai Ilmu dan Seni, manajemen disebut sebagai Profesi. Pada sebuah perusahaan, manajemen sebagai profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan sebagai kader, pemimpin atau manajer pada suatu organisasi atau perusahaan tertentu. Untuk perusahaan media massa, profesi dalam bidang manajemen sangat diperlukan, karena media memiliki banyak peran yang penting pada sebuah produksi. Contohnya tim kreatif sebuah acara, demi menarik perhatian dari para penonton tentunya mereka memiliki ide-ide yang harus diaplikasikan pada saat proses produksi, namun juga tim desain yang mengerjakan ide-ide dari tim kreatif harus mendapatkan pengawasan dari pimred sehingga sesuai dengan yang diharapkan. Sehingganya manajemen dalam sebuah produksi dalam bentuk apapun dalam sebuah media sangat dibutuhkan untuk mengolah dan mengatur segala kegiatan produksi, agar nantinya hasil dan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Tidak mengalami kekacauan karena ketidaksesuaian dengan aturan yang telah ditetapkan perusahaan.
Setelah manajemen sebagai Ilmu, Seni, Profesi, manajemen juga dianggap sebagai Proses. Manajemen diketahui terdiri dari beberapa proses agar semuanya teratur dan sesuai tujuan dari setiap organisasi ataupun perusahaan. Proses-proses terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian/pengawasan di setiap bidang yang berdasarkan keahlian yang dimiliki dan mampu mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Daftar Pustaka
Fachruddin, A. (2016). Manajemen Pertelevisian Modern. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
Nugroho, A. (2012, Juni 06). Penelitin Manajemen Media Massa. Retrieved from www.kompasiana.com: http://www.kompasiana.com/agung.nugroho87/penelitian-manajemen-media-massa_5510ec2ba33311a32dba9a58
KETERBATASAN BAHASA
Nama : Siti Latifa | NIM : 291414048
Bahasa daerah di Indonesia sangatlah beragam. Dimana bahasa daerah merupakan salah satu ciri identitas suatu daerah, misalnya bahasa sunda hanya di gunakan oleh masyarakat daerah jawa barat, bahasa jawa hanya di gunakan oleh masyarakat daerah jawa tengah atau jawa timur saja. oleh karenanya jika kita berada di daerah lain sangat mungkin keterbatasan bahasa itu muncul dan salah persepsi sering terjadi. Kesalahan persepsi ini Contoh kecil yang dapat saya ambil adalah bahasa Jawa (Surabaya) dan bahasa Sunda (Bandung). Orang Surabaya berbicara cenderung keras sedangkan orang sunda cenderung lembut. Yang terkadang membuat salah persepsi.
Contoh lainnya terjadi pada kedua orang tua saya sendiri yang berbeda daerah tersebut. dimana ibu saya lahir di Garut dan ayah saya di Surabaya. Jelas bahasa dan budaya yang di anut keduanya berbeda. Sehingga kedua orangtua saya selalu menggunakan bahasa Indonesia agar dapat berkomunikasi dengan efektif. Dan tidak jarang pula dari perbedaan bahasa tersebut terkadang di jadikan sebuah lelucon seperti :
ibu : “Pa, itu ada mehong di kaki!”.
(Spontan ayah melihat kakinya)
Ayah : “ mana? Mana meong?... tidak ada…”
Ibu : (sambil menunjuk kearah kaki ayah) “ini mehongnya pa..”
Ayah : “Astaga… saya kira ini kucing. Ternyata Cuma Arang.”
Dari contoh di atas dapat di pahami bahwa pada prinsipnya komunikasi yang efektif akan terjadi apabila di antara mereka memiliki pemahaman yang sama tentang makna suatu pesan yang di pertukarkan. Namun yang terjadi antara kedua individu tersebut tidak mengalami kesamaan makna, “Mehong” yang di maksud ibu adalah “Arang”, namun sang ayah salah mempersepsikan “mehong” adalah kucing. Dalam buku Prof. Deddy Mulyana “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar” menjelaskan, menurut Hipotesis Sapir-Whorf, sering juga disebut Teori Relativitas Linguistik, sebenarnya setiap bahasa menunjukkan suatu dunia simbolik yang khas, yang melukiskan realitas pikiran, pengalaman batin, dan kebutuhan pemakainya. Jadi bahasa yang berbeda sebenarnya mempengaruhi pemakaiannya untuk berfikir, melihat lingkungan, dan alam semesta di sekitarnya dengan cara yang berbeda, dan Karenanya berperilaku secara berbeda pula.
Blogroll
- Masih Kosong