etika filsafat dan komunikasai
Nama : Monalisa Purnama Miolo
Nim : 291414055
Kelas : B Ilmu Komunikasi
Mata Kuliah : Etika Dan Filsafat Komunikasi
Link: file:///G:/Kajian%20Etika%20dan%20Filsafat%20Komunikasi.htm
Filsafat dan komunikasi
Di sederhanakan dalam pemikiran Richard Lanigan yang menjelaskan dalam karyanya yang berjudul “Communication Models in Philosophy, Review and Commentary” membahas secara khusus “analisis filsafati mengenai komunikasi”.
Yang mengatakan: bahwa filsafat sebagai
disiplin biasanya dikategorikan menjadi
sub-bidang utama menurut jenis justifikasinya
yang dapat diakomodasikan oleh jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
- What do I know ?
- How do I know it ?
- Am I right ?
- Am I sure?
adalah suatu studi tentang sifat dan fungsi teori tentang realita. Hubungannya dengan teori komunikasi, metafisika berkaitan dengan hal-hal sbb :
1) Sifat manusia dan hubungannya secara kontekstual dan individual dengan realita dalam alam semesta;
2) Sifat dan fakta bagi tujuan, perilaku, penyebab, dan aturan;
3) Problem pilihan, khususnya kebebasan versus determinisme pada perilaku manusia.
METAFISIKA
Pertanyaan-pertanyaan di atas berkaitan dengan penyelidikan sistematis salah satu studi :
Adapun pemikiran dari Stephen LittleJOHN
Penelaahan terhadap teori dan proses komunikasi dengan membagi menjadi tiga tahap dan empat tema :
Lebih tinggi (higher)
A.Tahap Metatheoritical;
Meta mempunyai beberapa pengertian :
Berubah dalam posisi
(changed in position)
Di seberang, di luar atau melebihi (beyond)
Di luar pengertian dan pengalaman manusia (trancending)
Teori menurut Wibur Schramm adalah “suatu perangkat pernyataan yang saling berkaitan pada abstraksi dengan kadar yang tinggi, dan daripadanya proposisi dapat dihasilkan yang dapat diuji secara ilmiah, dan pada landasannya dapat dilakukan prediksi mengenai tingkah laku”.
B. Tahap Hipotetikal;
Adalah tahap teori di mana tampak gambaran realitas dan pembinaan kerangka kerja pengetahuan.
C. Tahap Deskriptif;
Tahap ini meliputi pernyataan-pernyataan aktual mengenai kegiatan dan penemuan-penemuan yang berkaitan dengannya.
Empat Tema dimaksud adalah :
A. Tema Epistemology (pertanyaan mengenai pengetahuan);
Adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat, metode dan batasan pengetahuan manusia.
LittleJOHN mengajukan pertanyaan :
Dengan proses bagaimana timbulnya pengetahuan ? terdapat empat posisi :
1. Mentalisme atau rasionalisme yang menyatakan bahwa pengetahuan timbul dari kekuatan pikiran manusia. Posisi ini menempatkan pada penalaran manusia.
Empirisme yang menyatakan bahwa pengetahuan muncul dalam persepsi. Melihat
Dunia apa yang sedang terjadi.
3. Konstruksivisme yang menyatakan bahwa orang menciptakan pengetahuan agar berfungsi secara pragmatis dalam kehidupannya. Percaya bahwa fenomena di dunia dapat dikonsepsikan dengan berbagai cara, dimana pengetahuan berperan penting untuk merekayasa dunia.
4. Konstruksivisme sosial mengajarkan bahwa pengetahuan merupakan produk interaksi simbolik dalam kelompok sosial. Realitas dikonstruksikan secara sosial sebagai produk kehidupan kelompok dan kehidupan budaya.
B. Tema Ontology (pertanyaan mengenai eksistensi);
Ontology adalah cabang filsafat mengenai sifat wujud (nature of being) atau sifat fenomena yang ingin kita ketahui, dalam sosiologi berkaitan dengan sifat interaksi sosial.
Dalam teori komunikasi tampak berbagai posisi ontologis, tetapi dapat dikelompokan menjadi dua posisi yang saling berlawanan:
1. Teori Aksional (actional theory);
Bahwa orang menciptakan makna, mereka mempunyai tujuan, mereka menentukan pilihan nyata. Berpijak pada landasan teleologis yang menyatakan bahwa orang mengambil keputusan yang dirancang untuk mencapai tujuan.
2. Teori Non-aksional (nonactional theory);
Bahwa perilaku pada dasarnya ditentukan oleh dan responsive terhadap tekanan-tekanan yang lalu. Tradisi ini dalil-dalil tertutup biasanya dipandang tepat, interpretasi aktif seseorang dilihat dengan sebelah mata.
Kesimpulan :
Dari sini saya sudah bisa memberikan beberapa kesimpulan materi tentang filsafat dan komunikasi , yaitu bagaimana manusia dapat membayangkan secara sadar atas tindakany-a dan juga bisa memahami simbo-simbol yang juga merupakan isyarat dari oarang (masyarakat) dari sini kita juga sudah mampu berfikir dari adanya simbol-simbol tersebut, bagaimnapun tata tertib masyarakat di dasarkan pada komunikasi
Link: file:///G:/index.php.htm
Link; file:///G:/KEBENARAN%20DALAM%20ILMU%20KOMUNIKASI%20DAN%20ETIKA%20_%20Weblog%20Denhas%20Mubaroq%20T.A.htm
KebenaranKebenaran dalam Perspektif Ilmu Komunikasi
Berawal dari kisah Adam dan Hawa tentunya kita bisa menyimpulkan betapa pentingnya hakikat komunikasi merupakan fenomena social. Komunikasi apabila diaplikasikan secara benar akan mampu mencegah dan menghilangkan konflik sehingga terbina kesatuan umat manusia yang harmoni. Manusia adalah makhluk social yang membutuhkan yang lainnya, maka semakin besar masyarakat maka semakin banyak timbul perbedaan persepsi atau persamaannya. Scrheem menyatakan bahwa field of experience atau bidang pengalaman, artinya pengalaman sangat berpengaruh dalam membentuk kebenaran sehingga tidak terjadi miscommunication.
C. Kebenaran dalam Perspektif Etika Komunikasi
Asumsi Aristoteles terkait retorika adalah seni persuasi sedangkan retorika adalah bagian dari komunikasi sehingga dalam berkomunikasi secara etika uraian harus jelas, singkat dan meyakinkan, dengan keindahan bahasa yang disusun yang bersifat (corrective), memerintah (instructive), mendorong (suggestive), ataupun mempertahankan (defensive). Walaupun etika menurut saya relative, sebab secara definitive relative sebagai penolakan terhadap bentuk kebenaran universal tertentu. Dan perlu di ingat tidak ada prinsip moral yangbenar secara universal sebab menurut Donalson, (1989) bahwa kebenaran moral adalah kesepakatan cultural dalam masyarakat. Kesimpulannya kebenaran bisa menjadi objektif ketika yang erkomunikasi memahami secara moral dan normative sesuai dengan kultur dalam masyarakat itu sendiri.
D. Kebenaran Sebagai Inti Manuisa Komunkasi
Pada hakikatnya kebenaran masing-masing orang sangat dipengaruhi oleh moralitas semuaorang, dan akibat berkomunikasi maka maka kebenaran itu diakui sesuai moralitas orang. Artinya hakikat berfilsafat adalah mencari kebenaran dengan seobjektif mungkin kemudian objek dari tu adalah manusia, maka salah satu untuk mengenal onjek melalui komunikasi.Buku bacaan:
– Ahmad Tafsir . Filsafat Umum. 1990, Rosdakarya. Bandung
– Henry Hazlitt, Dasar- Dasar Moralitas, 2003. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
– Mohhammad Ashomali, Relativisme Etika, 2005. Serambi, Jakarta
– Onong Uchjana, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. 1993. Aditya Bhakti. Bandung
Kategori
Arsip
Blogroll
- Masih Kosong