komunikasi bisnis

13 December 2016 08:40:32 Dibaca : 38

NAMA : RIFALDY POLAMOLO
NIM: 291414034
TUGAS MK KOMUNIKASI BISNIS
RESUME PROPOSAL BISNIS
DESKRIPSI USAHA
Usaha industri Stick Kentang Lezatoz yang akan saya dirikan adalah jenis usaha industri rumahan berskala kecil yang khususnya hanya memproduksi cemilan berbahan baku kentang. Alasan saya memilih usaha industri cemilan stick kentang ini berdasarkan beberapa pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1. Cemilan stick kentang merupakan cemilan yang sangat digemari oleh anak muda di Gorontalo dan bahkan orang dewasa pun sangat menyukainya.
2. Bahan baku kentang mudah didapatkan di tempat usaha saya.
Melihat situasi sekarang, cukup besar kemungkinan bagi usaha yang akan saya jalankan ini berkembang. Terlebih lagi saya melihat usaha stick kentang hanya disediakan di restaurant atau cafe-cafe. Oleh sebab itu saya akan menciptakan stick kentang dalam bentuk kemasan agar lebih praktis dan bisa dibawa kemana saja. Tidak hanya itu, stick kentang yang akan saya buat memiliki peluang besar karena belum adanya pesaing dalam hal bentuk kemasan.
Provinsi Gorontalo yang merupakan penduduknya tergolong konsumtif maka kami sangat optimis akan berkembangnya usaha stick kentang di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Jika usaha yang saya jalani makin berkembang, maka saya akan mulai meluncurkan varian rasa dari stick kentang tersebut. sehingga pelanggan tidak akan bosan dengan rasa yang tersedia dan besar kemungkinan pelanggan akan bertambah banyak dari hari kehari karena jenis rasa yang mereka sukai. Varian rasa yang dimaksud seperti rasa balado, Barbequi, ayam bakar, jagung bakar dan lain sebagainya demi meningkatkan nilai beli di masyarakat.
• Keunggulan produk saya :
1. Rasa gurih dan nikmat disetiap gigitan
2. Disajikan dalam kemasan yang pasti praktis dan bisa dibawa kemana saja
3. Harga terjangkau
4. Potongan harga apabila sudah menjadi member saya

• Proses Produksi
Proses produksi stick Kentang :
1. Kentang yang sudah dikupas dan dibuang kulitnya kemudian dicuci bersih dan dipotong-potong seperti stick.
2. Setelah dipotong-potong, kentang tersebut di beri campuran garam dan penyedap secukupnya.
3. Setelah itu digoreng kemudian ditiriskan
4. Stick yang telah ditiriskan kemudian didinginkan terlebih dahulu sebelum dikemas dalam plastik, agar tetap gurih.
5. Stick Ketang siap dipasarkan.

• Lokasi Usaha
Lokasi usaha saya yaitu sebagai berikut:
1. Kampus saya sendiri yang merupakan tempat strategis dalam mempromosikan usaha cemilan saya karena banyak anak muda yang akan membeli produk saya.
2. Toko-toko yang banyak pengunjungnya, karena dengan banyak pengunjung maka banyak juga yang nantinya melihat produk dan akan membelinya.

• Bahan Baku
Bahan baku dalam pembuatan stick kentang ini adalah kentang itu sendiri. Kentang mudah didapatkan di tempat usaha saya, dan dapat ditemukan di pasar-pasar tradisional yang tidak jauh dari daerah tempat usaha saya.
PASAR
Strategi mengenai bagaimana produk saya dapat dikenal oleh konsumen melalui Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung. Tidak hanya itu, saya juga akan mempromosikan juga melalui media online seperti facebook, instagram, dan BBM. Karena zaman sekarang sudah menjdi zaman yang modern yang tidak lepas dari penggunaan gatget sebagai alat komunikasi.
Segmentasi dan target pasar
Berdasarkan letak geografi wilayah yang saya jadikan target adalah pusat kota dan tempat-tempat ramai seperti toko, kafe atau restaurant. Karena belum ada yang menjual stick kentang dalam bentuk kemasan di daerah gorontalo terutamanya cemilan lokal. Cemilan stick kentang ini dapat menjadi pilihan cemilan pertama dibenak masyarakat. Bergantung selera konsumen varian rasa apa yang mereka sukai.
Usaha cemilan yang hasilkan posisinya merupakan cemilan lokal yang terbuat dari bahan baku kentang dan merupakan peluang yang cukup besar karena hanya bersaing dengan produk pabrik yang merupakan cemilan yang sudah ada pengawetnya.

 

TEKOM

31 October 2016 12:25:40 Dibaca : 180

NAMA: RIFALDY POLAMOLO
NIM : 291415033
Sejarah Surat Kabar
Berbicara mengenai sejarah perkembangan media surat kabar sesungguhnya sedang berbicara mengenai sejarah dari ide manusia tentang bagaimana jurnalisme seharusnya berlangsung
Pada masa awal, khususnya di Amerika dan Eropa, surat kabar cetak hadir dan berkembang dengan semangat untuk melepaskan diri dari bentuk intervensi oleh penguasa atau pemilik otoritas pemerintahan yang mewajibkan agar adanya sensor atas setiap informasi yang dipublikasikan di surat kabar sehingga informasi yang terkandung di dalamnya tidak bersifat merugikan pihak pemerintah itu sendiri.
Pada tahun 1960, Benjamin Harris mengawali penerbitan surat kabar Amerika yang pertama dengan nama Publick Occurrences Both Forreign and Domestick, yang salah satu kontennya mengangkat tentang dugaan perselingkuhan antara Raja Perancis dengan menantunya .Akibat pemberitaan yang sensitif tersebut, otoritas pemerintahan kolonial akhirnya memberhentikan kegiatan produksi dari surat kabar ini. Surat kabar ini terbit untuk pertama dan terakhir kali pada tanggal 25 September 1960. Belasan tahun setelah peristiwa ini, James Franklin, menerbitkan lagi sebuah surat kabar dengan tanpa melalui perizinan dari pemerintah. Surat kabar tersebut berjudul New England Courant. Akibatnya, James Franklin kemudian dijebloskan ke penjara oleh otoritas pemerintah lokal pada saat itu. Setelah peristiwa itu, sang adik yakni Benjamin Franklin kemudian pindah ke Philadelphia dan memulai sebuah surat kabar yang bernama Pennsylvania Gazette.
Peristiwa yang kemudian menjadi titik awal kebebasan menyampaikan informasi melalui surat kabar, yakni persitiwa pemberitaan yang mengkritik pemerintahan Inggris di New York. Kritikan ini disampaikan oleh John Peter Zenger melalui sebuah paper. Walaupun Zenger sempat dipenjara atas tuduhan melakukan fitnah melalui kasus ini, tetapi berkat sang pengacara bernama Andrew Hamilton, Zenger akhirnya memenangkan kasus ini dengan pembelaan bahwa pernyataan yang benar bukanlah fitnah.
Selama Perang Revolusi Amerika Serikat keberadaan surat kabar semakin berkembang, meski pemerintah kolonial Inggris terus berupaya untuk mengontol pers Amerika. Tetapi keberadaan pers Amerika semakin kuat dan menjadi sarana untuk membangkitkan semangat daerah-daerah koloni untuk bersatu melawan pemerintahan Inggris pada masa itu. Surat kabar dengan muatan politis ini kemudian menjadi faktor penting yang mendorong Revolusi Amerika serta menjelaskan juga mengenai esensi dari kebebasan pers Amerika.
Di Indonesia sendiri, sejarah perkembangan surat kabar terkait dengan pengaruh dari pemerintah kolonialis yakni pemerintah Belanda. Surjomihardjo membagi perkembangan pers di Indonesia ke dalam dua babak[3]. Pada babak pertama (babak "putih"), semua surat kabar sepenuhnya dimiliki oleh orang-orang Eropa, dan baik isi maupun bahasa yang digunakan adalah bahasa Belanda dan untuk kepentingan Belanda, sehingga tidak ada kaitannya dengan orang pribumi. Babak pertama ini berlangsung selama 90 tahun yakni mulai dari tahun 1744 hingga tahun 1854.
Babak kedua dari perkembangan surat kabar di Indonesia berlangsung sekitar tahun 1854 sampai pada masa Kebangkitan Nasional. Pada babak ini, awalnya masih terdapat surat kabar berbahasa Belanda yang menduduki posisi penting pada pers di Indonesia, tetapi di sisi lain telah terbit juga surat kabat yang berbahasa Melayu. Surat kabar berbahasa Melayu ini kemudian terus berkembang sampai pada masa Kebangkitan Nasional, di mana pekerja pers, redaktur adalah orang-orang peranakan Tionghoa dan masyarakat pribumi. Bahasa yang dipakai dalam surat kabar pun adalah bahasa Indonesia [4] Mesin cetak yang pertama kali dibawa ke Jawa pada tahun 1659, menjadi titik awal kehadiran surat kabar. Surat kabar yang pertama kali dicetak pada tahun 1774, di mana Gubernur Jenderal Van Imholf memulai untuk membentuk sebuah media massa resmi dengan diterbitkannya Bataviasche Nouvelle. Tetapi koran ini hanya dapat bertahan selama 2 tahun. Pada tahun 1920-an hadir juga surat kabar milik pribumi yang bernama Bromartani yang terbit di Surakarta[5]
Surat kabar dan perkembangan teknologi komunikasi
Keberadaan surat kabar saat ini semakin mengalami kompetisi dengan hadirnya teknologi baru . Pada akhir abad ke-20, cakupan koran menjadi semakin mirip dengan berita yang ada di televisi, seperti warna, grafik yang menarik, dan juga adanya berita yang dikemas secara singkat dengan mengurangi ketersediaan berita-berita yang serius [6]. Jaringan online menjadi layak untuk digunakan oleh surat kabar karena dapat memangkas mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk tinta, kertas dan proses pendistribusian. Oleh karena itu terpikirkanlah sebuah ide untuk menggunakan media elektronik sebagai media penyampaian surat kabar. Ide transformasi koran konvensional ke dalam bentuk adaptasi terhadap teknologi komunikasi yang ada sesungguhnya bukanlah hal yang baru. Pada abad ke-19, khususnya pada tahun 1930, surat kabar mencoba untuk mengirimkan informasi kepada alat penerima radio pada rumah-rumah [7]. Pada tahun 1980, bebrapa surat kabar mulai mencoba untuk memanfaatkan teknologi digital melalui jaringan telepon dan kabel untuk mengirimkan berita. Sebuah perusahaan media Amerika bernama Knight Ridder, kemudian memanfaatkan teknologi videotext yang mengirimkan informasi digital menggunakan jaringan telepon untuk ditampilkan pada layar televisi ataupun pada dekstop komputer [8]. Layanan videotext yang dimanfaatkan Knight Ridder ini bernama Viewtron. Tetapi, viewtron mengirimkan berita digital hanya untuk diterima oleh perangkat televisi. Terobosan ini kemudian mengalami kegagalan karena ada biaya yang dibebankan pada pengguna dan banyaknya informasi yang harus diterima perangkat televisi, sedangkan televisi sendiri digunakan untuk hiburan keluarga. CompuServe dan America Online tampaknya lebih sukses dalam mengirimkan informasi surat kabar digital karena memanfaatkan dekstop komputer sebagai media penerima informasi surat kabar. Saat ini, telah ribuan surat kabar yang ada di sistem internet worldwide. Surat kabar kini dapat diakses secara online. Terdapat berbagai perubahan yang nampak pada surat kabar online dibandingkan dengan surat kabar konvensional, yaitu hadirnya fitur-fitur tambahan dalam surat kabar online seperti perkembangan informasi/berita terkini yang dapat diperbaharui setiap menit, skor olahraga, dan daftar harga. Koran-koran di Indonesia sendiri baik lokal maupun nasional seperti harian Kompas, mengalami perubahan seperti kehadiran halaman yang berwarna. Perkembangan teknologi komunikasi juga telah memberikan ruang bagi adanya adaptasi dari koran untuk melakukan proses distribusi via satelit dan komputerisasi. Hal ini memungkinkan koran nasional untuk dapat merambah ke berbagai daerah serta dapat mengikis penjualan koran lokal [9]. Di Indonesia pelopor lahirnya koran online adalah detik.com, kemudian disusul oleh tempo.co.id, kompas.com, beritanet.com, dan surat kabar online lainnya [10].
Kehadiran iklan pada surat kabar sebagai peluang ekonomi
Para ekonom mengelompokan peran iklan dalam masyarakat menjadi 3 bagian yaitu : bertujuan untuk mempengaruhi, bertujuan untuk memberikan informasi, dan bertujuan untuk melengkapi. Tujuan untuk mempengaruhi dari sebuah perusahaan periklanan yang terutama adalah untuk mempengaruhi permintaan dari produk yang dikeluarkan dengan cara mengubah selera dan menamkan kesadaran akan merk dari produk tersebut. Tujuan informatif adalah untuk mempengaruhi permintaan terhadap produk dengan menyampaikan informasi. Sedangkan tujuan melengkapi adalah mempengaruhi permintaan dengan menempatkan produk pada posisi yang dapat melengkapi kebutuhan pelanggan [11]. Periklanan memiliki signifikansi dengan media industri, salah satunya adalah surat kabar. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Crain Communication Inc tahun 2004 [12] menunjukan bahwa angka pendapatan iklan (di Amerika dan juga di negara berkembang lain) melalui media surat kabar mencapai angka yang paling tinggi dibanding dengan media lain yaitu mencapai 18,6 % baik dari koran lokal maupun koran nasional. Data ini menunjukan bahwa media surat kabar menjadi media yang diminati untuk beriklan Beberapa media termasuk juga surat kabar memiliki dua target pasar sekaligus untuk memperoleh pendapatan yaitu menjual informasi dan hiburan kepada pembaca, dan di saat yang sama juga menjual waktu dan ruang kepada pengiklan yang memungkinkan agar pengiklan dapat mempromosikan produknya kepada pembaca atau penontonnya [13]..
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh kompas media kit tahun 2014 ,di Indonesia lebih dari 50% masyarakatnya masih menjadikan surat kabar sebagai sumber berita dan juga tempat untuk mencari iklan [14]. Perkembangan teknologi komunikasi ke dalam era digital juga telah membawa bentuk iklan untuk mengadaptasi teknologi ini pada media surat kabar. Kehadiran iklan secara online dimulai pada tahun 1994. Pada saat itu, sebuah majalah memulai untuk membuat sebuah web site dengan beberapa sponsor yang dapat memasang banner iklan pada site tersebut. Sejak saat itu, semakin banyak jumlah iklan yang ada di internet [15] .
Surat Kabar dilihat dari teori-teori pengaruh dan dampak media serta teori ekonomi media
Teori pengaruh dampak media
Teori uses and gratification
Teori ini memberikan penjelasan bahwa dalam kaitannya dengan penggunaan media, penggunalah yang secara aktif memilih berbagai media yang ada untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya. Teori ini memiliki 5 asumsi dasar yaitu[16] :
• Khalayak secara aktif menggunakan media karena memiliki tujuan
• Khalayaklah yang memiliki inisiatif dalam memilih media yang dapat memuaskan kebutuhannya
• Untuk dapat memenuhi kebutuhan khalayak, media massa harus dapat bersaing dengan sumber-sumber lainya
• Tujuan pemilihan media massa dapat dilihat dari data yang diberikan oleh anggota dari khalayak
• Penelitian tentang apa yang menjadi orientasi khalayak harus lebih dahulu dipahami seblum melakukan penilaian terhadap arti kultural dari media massa
Jika teori ini dikaitkan dengan keberadaan surat kabar, maka dapat digunakan untuk menganalisis mengapa kehadiran surat kabar menjadi pilihan media informasi yang digunakan oleh masyarakat, baik itu surat kabar cetak maupun surat kabar online. Kehadiran surat kabar yang pada awalnya hadir secara cetak, menjadi bentuk pemenuhan akan kebutuhan kognitif dari masyarakat. Kebutuhan kognitif ini merupakan kebutuhan seseorang atau masyarakat akan adanya peneguhan informasi, pengetahuan akan lingkungan juga rasa penasaran [16].
Di antara berbagai media informasi yang ada, di Indonesia, penggunaan media surat kabar sebagai sumber informasi masih banyak digunakan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Media Nielsen Indonesia pada tahun 2014 [17] menunjukan data bahwa penggunaan surat kabar di Indoenesia mencapai angka 12%. Presentase ini diperoleh dengan memberikan pembagian antara konsumsi media melalui internet (95%), internet (33%), radio (20%), tabloid (6%) dan majalah (5%).
Teori ekonomi media
Teori long tail
Long tail teori yang dicetuskan oleh Cris Anderson menjelaskan bahwa total dari keseluruhan minat pelanggan terhadap produk yang tidak populer dapat melebihi total keseluruhan dari minat pelanggan terhadap produk-produk yang populer [18]. Penyebab dari adanya fenomena long tail ini adalah karena adanya pergeseran budaya masyarakat akibat hadirnya internet [19]. Jika pada masa sebelum hadirnya internet, pilihan produk yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat sangat terbatas karena hanya produk yang populer lah yang aka dipasarkan, kini dengan kehadiran internet, semua produk dari yang populer maupun tidak populer dapat diakses melalui berbagai situs yang ada di internet. Sebagai contoh, sebelum kehadiran teknologi digital dan internet, baju-baju yang dijual pada toko-toko baju hanya model baju yang sedang populer saja untuk tetap menjaga keuntungan, tetapi kehadiran internet memberikan peluang bagi adanya penjualan baju mulai dari baju-baju yang populer hingga model baju yang kurang populer, karena tetap ada permintaan pasar atas baju-baju yang kurang populer tersebut.
Di Indonesia, surat kabar cetak Kompas pada tahun 2013 memiliki oplah koran mencapai 500.000 eksemplar per hari dan menjadikannya sebagai surat kabar dengan oplah terbesar di Indonesia apalagi dengan sistem percetakan jarak jauh yang dimiliki Kompas sehingga menyebabkan persebarannya sampai ke daerah-daerah, hal ini juga memberi dampak pada kecilnya kesempatan atau peluang bisnis bagi surat kabar lokal atau surat kabar yang tidak populer, karena jika ingin mencari keuntungan tentu distributor koran hanya akan menjual surat kabar yang populer. Fenomena hadirnya surat kabar secara online kini memberikan kesempatan bagi surat kabar yang kurang populer untuk turut menjadi media informasi yang dapat diakses secara online oleh masyarakat luas.
https://id.wikipedia.org/wiki/Perkembangan_surat_kabar

Sejarah Perkembangan Majalah
Majalah (magazine) adalah penerbitan berkala yang berisi artikel, cerita, dan sebagainya. Kata ‘magazine’ berasal dari Bahasa Perancis ‘magasin’ yang berarti gudang atau ruang tempat menyimpansesuatu.Dalam pengertian lain Majalah (bahasa Inggris: magazine, periodical, glossies atau serials) adalah penerbitan yang dicetak menggunakan tinta pada kertas, diterbitkan berkala, misalnya mingguan, dwimingguan, atau bulanan. Majalah berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi, yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Biasanya, majalah didanai oleh iklan, harga penjualan, biaya berlangganan yang dibayar di awal, atau ketiganya.[1] Kini majalah dapat dibedakan dari koran dan buku berdasarkan format, ragam isi, dan target khalayak yang lebih spesifik.

A. Sejarah Majalah
A.1. Sejarah Majalah di Dunia
Pada awalnya majalah sesungguhnyan berkembang di Inggris. Majalah pertama kali berisi tentang humor terseleksi dalam mingguan atau bulanan, karya fiksi atau esay tentang politik-sastra-musik dan sebagainya. Majalah pertama di Amerika justru berkembang di Philadelphia. Majalah berisikan kurang lebih sama seperti yang berkembang di Eropa. Bahkan sampai-sampai majalah awal di Amerika cenderung diwarnai dengan isi politik.
Beberapa majalah disebut miscellanies. Majalah ini adalah majalah yang berisi sekian ragam isi yang bisa dibaca oleh masyarakat. Beberapa majalah mempunyai pengaruh yang penting bagi masyarakat. Pengaruh ini terjadi karena majalah bisa menggambarkan atau melaporkan kejadian kepada masyarakat mengenai topik-topik yang hangat dalam masyarakat, seperti penggambaran dan pelaporan masalah perang saudara di Amerika.

Di Amerika
Benjamin Franklin telah memelopori penerbitan majalah di Amerika tahun 1740, yakni General Magazine. Tahun 1820-an sampai 1840-an merupakan zamannya majalah. Majalah yang paling populer saat itu adalah Saturday Evening Post yang terbit tahun 1821, dan North American Review. Pada pertengahan abad 20 tidak ada majalah yang sesukses Reader’s Digest yang diterbitkan oleh suami istri Dewitt Wallace dan Lila, pada tahun 1922, ketika mereka masih 20 tahun. Pada tahun 1973 Reader’s Digest dapat mencapai pelanggan sebanyak 18 juta untuk pembaca di Amerika saja, dan pembaca lainnya di dunia.
Keberhasilan Reader’s Digest telah mendorong munculnya majalah Time. Selanjutnya terbitlah majalah Life, Fortune, dan Sport Illustrated. Life merupakan majalah berita yang banyak menggunakan foto. Majalah lainnya yang sukses adalah Playboy yang diterbitkan tahun 1953. Playboy adalah majalah khusus untuk pria yang pada tahun 1970-an, dan sirkulasinya mencapai 6 juta eksemplar.

Di Inggris
Majalah di Inggris (London) adalah Review yang diterbitkan oleh Daniel Defoe pada tahun 1704. Bentuknya adalah antara majalah dan surat kabar, ukuran halaman kecil, set terbit tiga kali satu minggu. Defoe bertindak sebagai pemilik, penerbit, editor sekaligus sebagai penulisnya. Tulisannya mencakup berita, artikel, kebijakan nasional, aspek moral dan lain-lain. Tahun 1790, Richard Steele membuat majalah The Tatler, kemudian bersama-sama dengan Joseph Addison ia menerbitkan The Spectator. Majalah tersebut berisi masalah politik, berita-berita internasional, tulisan yang mengandung unsur-unsur moral, berita-berita hiburan, dan gosip.
A.2. Sejarah Majalah di Indonesia
Sejarah keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai pada massa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja pimpinan Markoem Djojohadisoeparto dengan prakarsa dari Ki Hadjar Dewantoro, sedang di Ternate pada bulan oktober 1945 Arnold Monoutu dan dr. Hassan Missouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka yang memuat berita-berita yang disiarkan radio Republic Indonesia. Di kediri terbit majalah berbahasa Jawa Djojobojo, pimpinan Tadjib Ermadi. Para anggota Ikatan Pelajar Indonesia di Blitar menerbitkan majalah berbahasa jawa, Obor (Suluh).

Awal Kemerdekaan
Soemanang, SH yang menerbitkan majalah Revue Indonesia, dalam salah satu edisinya pernah mengemukakan gagasan perlunya koordinasi penerbitan surat kabar, yang jumlahnya sudah mencapai ratusan. Semuanya terbit dengan satu tujuan, yakni menghancurkan sisa-sisa kekuasaan belanda, mengobarkan semangat perlawanan rakayat terhadap bahaya penjajahan, menempa persatuan nasional untuk keabadian kemerdekaan bangsa dan penegakan kedaulatan rakyat.

Zaman Orde Lama
Nasib majalah pada masa orde lama dapat dikatakan sangat tragis sejak dikeluarkannya pedoman resmi untuk penerbit surat kabar dan majalah di seluruh Indonesia. Dalam pedoman ini surat kabar dan majalah di Indonesia wajib menjadi pendukung, pembela dan alat penyebar “Manifesto Politik” yang pada saat itu menjadi haluan negara dan program pemerintah. Akibatnya perkembangan majalah tidak begitu baik majalah yang terbit relatif sedikit. Sejarah mencatat majalah Star Weekly, serta majalah mingguan yang terbit di Bogor bernama Gledek, namun hanya berumur beberapa bulan saja.

Zaman Orde Baru
Awal orde baru, banyak majalah yang terbit dan cukup beragam jenisnya, diantaranya di Jakarta terbit majalah Selecta pimpinan Sjamsudin Lubis, majalah sastra Horison pimpinan Mochtar Lubis, Panji Masyarakat dan majalah Kiblat. Hal ini terjadi sejalan dengan kondisi perekonomian bangsa Indonesia yang makin baik, serta tingkat pendidikan masyarakat yang makin maju.
Kategorisasi majalah yang terbit pada masa orde baru, yakni :
a. Majalah berita : Tempo, Gatra, Sinar, Tiras
b. Majalah keluarga : Ayahbunda, Famili
c. Majalah wanita : Femina, Kartini, Sarinah
d. Majalah pria : Matra
e. Majalah remaja wanita : Gadis, Kawanku
f. Majalah remaja pria : Hai
g. Majalah anak-anak : Bobo, Ganesha, Aku Anak Saleh
h. Majalah ilmiah popular : Prisma
i. Majalah umum : Intisari, Warnasari
j. Majalah hukum : Forum Keadilan
k. Majalah pertanian : Trubus
l. Majalah humor : Humor
m. Majalah olahraga : Sportif, Raket
n. Majalah berbahasa daerah : Mangle (Sunda, Bandung), Djaka Lodang (Jawa, Yogyakarta)

Zaman Reformasi
Tidak diperlukan lagi Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) di zaman reformasi, membuat berbagai pihak me

http://fadhilah-ms3.blogspot.co.id/2014/05/sejarah-perkemabnagan-majalah-dunia-dan.html

SEJARAH PERKEMBANGAN ALAT KOMUNIKASI TELPON
A. Telepon
Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan). Kebanyakan telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal elektrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna lainya.
1. Prinsip dasar telepon
Ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon menjadi off hook. Lalu sirkuit terbagi menjadi dua jalur dimana bagian positifnya akan berfungsi sebagai Tip yang menunjukkan angka nol sedangkan pada bagian negatif akan berfungsi sebagai Ring yang menunjukkan angka -48V DC. Kedua jalur ini yang nantinya akan memproses pesan dari sender untuk sampai ke receiver. Agar dapat menghasilkan suara pada telepon, sinyal electrik ditransmisikan melalui kabel telepon yang kemudian diubah menjadi sinyal yang dapat didengar oleh telepon receiver. Untuk teknologi analog, transmisi sinyal analog yang dikirimkan dari central office (CO) akan diubah menjadi transmisi digital. Angka-angka sebagai nomer telepon merupakan frekuensi tertentu yang memiliki satuan Hertz. Hubungan utama yang ada dalam sirkuit akan menjadi on hook ketika dibuka, lalu akan muncul getaran. Bunyi yang muncul di telepon penerima menandakan telepon telah siap digunakan.
2. Sejarah telepon
a. Perkembangan awal
• 1871, Natonio Meucci mematenkan penemuannya yang disebut sound Telegraph. Penemuannya ini memungkinkan adanya komunikasi dalam bentuk suara antara dua orang dengan menggunakan perantara kabel.
• 1875, perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak paten atas penemuan Meucci yang disebut transmitters and Receivers for Electric Telegraphs. Sistem ini menggunakan getaran multiple baja untuk memberikan jeda pada sirkuit.
• 1876, perusahaan Bell mematenkan Improvement in Telegraphy. Sistem ini memberikan metode untuk mentransmisikan suara secara telegraf.
• 1877, The Charles Williams Shop merupakan tempat dimana telepon pertama kali dibuat dengan pengawasan Watson, yang selanjutnya menjadi departemen riset dan pengembangan dari perusahaan telekomunikasi tersebut. Alexander Graham Bell terus memantau produktivitas perusahaan tersebut sehingga pada akhir tahun sebanyak tiga ratus telepon dapat digunakan. Perusahaan Bell juga telah mematenkan telepon electro-magnetic yang menggunakan magnet permanen, diafragma besi, dan dering panggilan.
• 1878, papan pengganti secara manual ditemukan sehingga memungkinkan banyak telepon terhubung melalui sebuah saluran pertukaran. dibawah kepemimpinan Theodore N. Vail, perusahaan Bell mempunyai 10.000 telepon yang dapat digunakan.
• 1880, sirkuit metalic pertama dipasang. Sirkuit ini merupakan perbaharuan dari sirkuit one-wire menjadi two-wire. Perbaharuan ini membantu mengurangi gangguan yang seringkali dirasakan dengan penggunaan jalur one-wire.
• 1891, telepon dengan nomor dial pertama kali digunakan. Telepon akan bekerja secara otomatis menghubungkan penelepon ke operator dengan cara menekan nomor dial berdasarkan instruksi.
• 1915, telepon dengan sistem wireless pertama kali digunakan. Sistem ini memudahkan pengguna telepon untuk saling berhubungan lintas negara.
b. Awal telepon sebagai alat komersial
• 1940, telepon mobile pertama kali digunakan secara komersial. Inovasi ini sebelumnya digunakan sebagai alat bantu perang untuk membidik tembakan dan meningkatkan kualitas radar. Selesai perang, ratusan telepon dipasang dengan menggunakan sistem ini. Microwave radio dipasang untuk hubungan jarak jauh.
• 1959, telepon Princess pertama kali diperkenalkan
• 1963, telepon dengan tombol bersuara diluncurkan
• 1971, perusahaan telekomunikasi mandiri diizinkan untuk mengemangkan sistem komunikasi yang dikembangkan untuk bisnis. Berjuta-juta saluran telepon telah digunakan masyarakat.
• 1983, Judge Harold Greene dengan sukses mengungguli perusahaan Bell yang sebelumnya telah dicabut hak monopolinya.
• 1899, AT&T atau The American Telephone and Telegraph Company telah mandapatkan asset dan mendapatkan hak paten dari perusahaan American Bell. AT&T didirikan tahun 1885 sebagai pemilik keseluruhan subsidi dari American Bell yang bertugas mendirikan dan mengoperasikan jaringan telepon jarak jauh.
• 1913, amplifirers elektric pertama kali dipraktekkan oleh AT&T. sistem ini memungkinkan adanya hubungan telepon antar-benua.
• 1927, AT&T memulai proyek layanan telepon lintas-atlantik di London dengan menggunakan dua jalur radio. Namun proyek ini masih jauh dari ideal karena banyak terjadi gangguan dalam radio, memiliki kapasitas yang kecil, dan biaya teleponnya yang mahal. Kemudian proyek ini dipindahkan menjadi lintas-pasifik pada tahun 1964.
• 1969, pengguna telepon di Amerika telah mencapai 90%. AT&T menjadi laboratorium sistem telepon paling baik di dunia.
• 1990, pertumbuhan komputer yang kemudian disusul dengan munculnya internet membuat pola pengiriman pesan bergeser dari percakapan menjadi pengiriman data.
3. Telepon Digital
Public Switched Telephone Network (PSTN) dilakukan berdasarkan hubungan langsung antara sender dengan receiver yang harus menggunakan kabel tembaga, serat optic, satellite, fixed wireless, dan mobile wireless circuit. Penggunaan jaringan tersebut melibatkan komponen dasar yaitu telepon, network access, central office (CO), trunks and special circuit, dan customer premise equipment (CPE).perkembangan PSTN sebagai sistem telepon digital telah meningkatkan kapasitas dan kalitas jaringanya sehingga memungkinkan untuk menggunakan beberapa saluran komunikasi dalam sebuah medium pertukaran.
4. Telepon IP
Telepon IP (Internet Protocol) merupakan telepon teknologi baru yang menggunakan internet protocol dalam pengoperasiannya. Telepon IP ini dapat digunakan untuk memindahkan hubungan untuk mengganti suara, mengirim fax, paket video, dan bentuk penyampaian informasi lainnya yang telah digunakan pada sistem telepon terdahulu. Telepon IP menggunakan koneksi internet untuk mengirimkan data. Dalam perkembangannya, layanan telepon IP akan bekerja sama dengan perusahaan telepon lokal, provider jarak jauh seperti AT&T, perusahaan TV cabel, Internet Service Providers (ISPs), dan operator layanan wireless. Telepon IP merupakan bagian penting dalam penggabungan antara komputer, telepon, dan televise dalam satu lingkungan komunikasi. VoIP (Voice over IP) adalah pengorganisasian untuk menstandardisasi telepon IP. VoIP digunakan sebagai landasan untuk unified message (UM) dan unified communications (UC). Tanpa VoIP, integrasi dari berbagai program server akan sulit dilakukan. Jaringan yang ada pada IP bukan tipe yang siap untuk menghadapi lalu lintas VoIP sistem LAN harus dibagi antara VLAN dengan pesan suara dan data.
5. Jaringan generasi baru
Next-generation networks (NGN) mengubah pendekatan “satu jaringan, satu layanan” menjadi pengiriman berbagai layanan melalui satu jaringan. Didasarkan pada sistem internet protocol (IP), NGN dibangun pada pengembangan jaringan broadband, Voice over IP (VoIP), konvergensi fixed-mobile dan IP televisi (IPTV). Jaringan generasi baru ini menggunakan sejumlah teknologi seperti nirkabel dan mobile, serat dan kabel, atau dengan pembaharuan jalur tembaga yang ada. Negara yang telah mengadopsi teknologi ini adalah negara-negara maju. Negara berkembang dapat mengadopsi teknologi NGN ini dengan menggunakan akses broadband nirkabel sehingga membuat pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dapat menghilangkan hambatan untuk berinovasi dan berinvestasi. Dalam perkembangan teknologi NGN, ada dua teknologi yang berperan pada jaringan berbasis transmisi optik, yaitu SDH dan DWDM. Kemampuan mengirimkan bandwidth pada SDH mencapai STM-64 (10 Gbps), sedangkan pada DWDM adalah n x 2,5 Gbps atau n x 10 Gbps (n adalah jumlah panjang gelombang). Resiko dari besarnya kapasitas kedua teknologi ini adalah hilangnya informasi yang cukup besar saat terjadinya kegagalan dalam pengiriman jaringan. Sistem proteksi yang umum digunakan dalam NGN adalah proteksi perangkat, proteksi link, proteksi berdasarkan topologi, dan proteksi kanal optik (DWDM). Pada sistem proteksi perangkat, sinyal dari jalur kanal proteksi akan dibuang dan dialihkan ke kanal kerja jika sinyal yang diterima dari jalur ujung pengiriman sudah bekerja secara benar. Pada sistem proteksi link, link fisik yang digunakan menjadi pokok pengolahan proteksi. Namun, proteksi yang digunakan dalam NGN sangat bergantung pada kebutuhan jaringan itu sendiri. Keseluruhan tipe proteksi tersebut tidak ada yang memenuhi semua kebutuhan proteksi NGN.
B. Telepon Genggam
Telepon selular (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone (HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).

1. Sejarah
Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun banyak disebut-sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram. Untuk memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta. “Di tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).
Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar berikutnya adalah mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima channel TV yang tersalur ke seluruh dunia.
Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman.
2. Fungsi dan fitur
Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, ponsel umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat (short message service, SMS). Ada pula penyedia jasa telepon genggam di beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga (3G) dengan menambahkan jasa videophone, sebagai alat pembayaran, maupun untuk televisi online di telepon genggam mereka. Sekarang, telepon genggam menjadi gadget yang multifungsi. Mengikuti perkembangan teknologi digital, kini ponsel juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan video, kamera digital, game, dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G). Selain fitur-fitur tersebut, ponsel sekarang sudah ditanamkan fitur komputer. Jadi di ponsel tersebut, orang bisa mengubah fungsi ponsel tersebut menjadi mini komputer. Di dunia bisnis, fitur ini sangat membantu bagi para pebisnis untuk melakukan semua pekerjaan di satu tempat dan membuat pekerjaan tersebut diselesaikan dalam waktu yang singkat.
Dewasa ini, peranan ponsel sudah menjadi sebuah kebutuhan Primer Sehari-hari, berikut kategori ponsel berdasarkan Fungsi :
Ponsel Bisnis Ponsel jenis ini ditujukan untuk anda yang menginginkan perangkat bisnis dalam genggaman anda, biasanya ponsel yang telah memiliki kemampuan ini tergolong ponsel pintar "smartphone". Beragai aplikasi bisnis terdapat dalam ponsel ini dan dapat membuat pekerjaan kantor anda dapat dilihat dan dikerjakan dalam sebuah ponsel.
Ponsel Hiburan Ponsel Jenis ini merupakan ponsel berjenis multimedia, dimana semua aktivitas yang berhubungan dengan musik, seni, foto, sosial dan lainnya dapat anda atasi dengan sebuah ponsel. Banyak Ponsel jenis ini yang memiliki varian nya tersendiri, seperti Ponsel Musik, Ponsel Kamera, dan Ponsel Internet Sosial.
Ponsel Fashion Ponsel jenis ini lebih banyak mengandalkan tampilannya, dan dapat membuat pemiliknya sangat puas meskipun dengan fitur yang terkesan "seadanya". Tetapi dibalik itu semua, sebuah Ponsel Fashion dapat berharga berkali kali lipat dari harga ponsel tercanggih. Dewasa ini dapat ditemukan ponsel yang berharga lebih mahal dari harga sebuah kendaraan bahkan lebih mahal dari harga sebuah rumah.
Ponsel Standar Ponsel jenis ini diperuntukan untuk anda yang menginginkan ponsel yang simpel, fitur yang disematkan dalam ponsel ini merupakan fitur inti, tanpa teknologi baru yang disematkan.
3. Perkembangan
a. Generasi 0
Handie-talkie SCR536
Sejarah penemuan telepon seluler tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2 MHz. pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang menjadi dua arah dengan ‘’frequency modulated ‘’(FM).
Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang Motorola) mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II. Masa ini merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G, dimana telepon seluler mulai diperkenalkan.
Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan kembali partable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil.
Sistem telepon seluler 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk menghubungkan telepon secara langsung pada PSTN landline. Kelemahan sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem ini.
Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada 1960-an.
b. Generasi I
Telepon genggam generasi 1G
Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telpon genggam.
c. Generasi II
Telepon genggam tahun 1996
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon seluler pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang membayakan pengguna.
d. Generasi III
Ponsel 3-G
Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini. Tapi yang menarik pada generasi ini adalah mulai dimasukkannya sistem operasi pada ponsel sehingga membuat fitur ponsel semakin lengkap bahkan mendekati fungsi PC. Sistem operasi yang digunakan antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile
e. Generasi IV
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem ponsel yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, online game, dan lain-lain.
f. Cara kerja
Didalam ponsel, terdapat sebuah pengeras suara, mikrofon, papan tombol, tampilan layar, dan powerful circuit board dengan mikroprosesor yang membuat setiap telepon seperti komputer mini. Ketika berhubungan dengan jaringan nirkabel, sekumpulan teknologi tersebut memungkinkan penggunanya untuk melakukan panggilan atau bertukar data dengan telepon lain atau dengan komputer.
Jaringan nirkabel beroperasi dalam sebuah jaringan yang membagi kota atau wilayah kedalam sel-sel yang lebih kecil. Satu sel mencakup beberapa blok kota atau sampai 250 mil persegi. Setiap sel menggunakan sekumpulan frekuensi radio atau saluran-saluran untuk memberikan layanan di area spesifik. Kekuatan radio ini harus dikontrol untuk membatasi jangkauan sinyal geografis. Oleh Karena itu, frekuensi yang sama dapat digunakan kembali di sel terdekat. Maka banyak orang dapat melakukan percakapan secara simultan dalam sel yang berbeda di seluruh kota atau wilayah, meskipun mereka berada dalam satu saluran.
Dalam setiap sel, terdapat stasiun dasar yang berisi antena nirkabel dan perlengkapan radio lain. Antena nirkabel dalam setiap sel akan menghbungkan penelepon ke jaringan telepon lokal, internet, ataupun jaringan nirkabel lain. Antena nirkabel mentransimiskan sinyal. Ketika ponsel dinyalakan, telepon akan mencari sinyal untuk mengkonfirmasi bahwa layanan telah tersedia. Kemudian telepon akan mentransmisikan nomor identifikasi tertentu, sehingga jaringan dapat melakukan verifikasi informasi konsumen- seperti penyedia layanan nirkabel, dan nomor telepon.
• Panggilan dari telepon genggam ke telepon rumah
Ketika melakukan panggilan dari ponsel ke telepon rumah biasa, panggilan tersebut akan berjalan-jalan di melalui antena nirkabel terdekat dan akan diubah oleh penghantar nirkabel' ke sistem telepon landline tradisional. Panggilan tersebut kemudian akan langsung diarahkan ke jaringan telepon tradisional dan ke orang yang menjadi tujuan panggilan.
• Panggilan dari Ponsel ke Ponsel
Ketika melakukan panggilan dari ini, panggilan akan dirutekan melalui jaringan landline kepada pengantar nirkabel penerima atau akan dirutekan dalam jaringan nirkabel' ke tempat sel terdekat dengan orang yang menjadi tujuan panggilan. Pada saat berbicara di ponsel, maka telepon genggam akan menangkap suara dan mengubah suara menjadi energi frekuensi radio (gelombang radio). gelombang radio akan berjalan melalui udara hingga menemukan penerima di stasiun dasar terdekat. Stasiun dasar kemudian akan mengirimkan panggilan tersebut melalui jaringan nirkabel hingga sampai pada orang yang menjadi tujuan telepon.
• Panggilan jarak jauh
Ketika melakukan panggilan terhadap seseorang yang berada sangat jauh, panggilan akan dirutekan pada pusat pertukaran jarah jauh, yang menyambungkan panggilan antar negara atau seluruh dunia melaui kabel fiber optic.

http://meky-anak-ranau.blogspot.co.id/2011/12/sejarah-perkembangan-alat-komunikasi.html

SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DIGITAL
Teknologi digital yang telah terjadi sejak tahun 1980 dan berlanjut sampai hari ini. Revolusi itu pada awalnya mungkin dipicu oleh sebuah generasi remaja yang lahir pada tahun 80-an. Analog dengan revolusi pertanian, revolusi Industri, revolusi digital menandai awal era Informasi. Revolusi digital ini telah mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan yang sangat canggih saat ini. Sebuah teknologi yang membuat perubahan besar kepada seluruh dunia, dari mulai membantu mempermudah segala urusan sampai membuat masalah karena tidak bisa menggunakan fasilitas digital yang semakin canggih ini dengan baik dan benar.
Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi Revolusi digital didasari dengan adanya perkembangan komputer elektronik digital, komputer pribadi, dan khususnya mikroprosesor dengan kinerjanya terus meningkat (seperti yang dijelaskan oleh [Moore [s hukum]]), yang memungkinkan teknologi komputer untuk tertanam ke berbagai objek besar dari kamera ke pemutar musik pribadi. Sama pentingnya adalah pengembangan teknologi transmisi termasuk jaringan komputer, para Internet dan penyiaran digital. 3G ponsel, yang tumbuh pesat penetrasi sosial di tahun 2000, juga memainkan peran yang sangat besar dalam revolusi digital karena mereka secara bersamaan memberikan hiburan di mana-mana, komunikasi, dan konektivitas online. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Perkembangan Teknologi Analog ke Digital Perkembangan teknologi pada awalnya dimulai dari teknologi analog. Ketika komputer personal muncul pertama kali, komunikasi dan modem analog baru mencapai kecepatan 300 atau 1200 bit per detik. Saat ini kecepatan 24,4 kbps atau 33,6 kbps merupakan hal yang umum. Dan seiring dengan perkembangan jaman, teknologi ini pun berevolusi ke teknologi digital. Teknologi analog dalam pengetahuan secara awam adalah teknologi yang masih menggunakan teknologi yang serba manual dan mungkin sangat merepotkan. Teknologi-teknologi analog diperkirakan mampu mendekati batas kecepatan teoritis, tetapi modem-modem jenis ini mempunyai kelemahan karena komunikasi suara & transfer data tidak dapat dilakukan secara bersamaan. Berbeda dengan teknologi digital yang sudah sering kita gunakan. Teknologi digital yang muncul pada awal tahun 1980-an ini dikenal mudah, canggih, dan lebih efisien dalam bekerja. Perkembangan teknologi analog dan digital tidak hanya terjadi dalam dunia komputer saja, melainkan dalam kamera, televisi, dan masih banyak lagi.

C. DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DIGITAL DALAM BERBAGAI BIDANG
a. Dampak Terhadap Bidang Ekonomi dan Industri
a) Positif
Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko yang jauh dari tempat tinggal. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
b) Negatif
ï‚Ÿ Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan
ï‚Ÿ Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.
ï‚Ÿ Adanya limbah industri yang mengganggu kehidupan masyarakat antara lain mencemari sungai, mengakibatkan polusi udara dan sebagainya.

b. Dampak Terhadap Bidang Pendidikan dan Sosial Budaya
a) Positif
ï‚Ÿ Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan.
ï‚Ÿ Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi dengan mudah, seperti pembelajaran dengan menggunakan proyektor.
ï‚Ÿ Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan pembelajaran melalui jaringan internet, seperti : e-learning, yang telah banyak diterapkan diberbagai lembaga pendidikan bahkan universitas ternama.

b) Negatif
ï‚Ÿ Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
ï‚Ÿ Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu.
ï‚Ÿ Jika anak-anak terlalu banyak dihadapkan dengan layar computer akan mengurangi kesehatan, terutama pada mata, jika telah berhubungan dengan computer pasti mengetahui dan sering bermain dengan aneka permainan di komputer yang apabila lama-kelamaan akan terjadi kerusakan di sebagian otaknya, hal ini disebabkan pengaruh radiasi monitor komputer yang terserap ke otak melalui matanya. Atau seperti kejadian di Thailand di mana seorang gadis remaja gantung diri karena frustasi tidak dapat menyelesaikan permainan bomber man.
ï‚Ÿ Penyebab sikap malas karena kemudahan yang diberikan oleh teknologi. bersikap serba instan karena teknologi menyuguhkan hal yang serba instan dan otomatis yang berpengaruh denagn jiwa konsumeris kita dan menganggap teknologi adalah kebutuhan primer yang berpengaruh pada lifestyle.

c. Dampak Terhadap Transportasi Dan Komunikasi
a) Positif
ï‚Ÿ Di bidang komunikasi kita akan lebih cepat mendapatkan informasi – informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet. Kita juga dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone.
ï‚Ÿ Dengan adanya kendaraan-kendaraan yang dihasilkan oleh teknologi, maka masalah transportasi dan komunikasi bukan merupakan suatu hambatan untuk mencapai kemajuan contohnya kendaraan motor, mobil, kereta api, pesawat terbang, helikopter,
ï‚Ÿ Pembangunan jalan-jalan layang di darat, jembatan gantung dan sebagainya dapat mengatasi kesulitan transportasi, memperlancar hubngan antar daerah.
b) Negatif
Dampak negatif terhadap komunikasi dan transportasi antara lain :
o Banyaknya kendaraan khususnya jalur darat yang membuat kemacetan yang cukup parah diberbagai ruas jalan raya.
o Kendaran seperti di kota-kota besar yang sangat ramai dan sering terdapat kendaraan yang tidak layak pakai seperti pada kendaraan umum yang menyebabkan tingginya polusi udara yang berbahaya pada kesehatan manusia.
o Radiasi handhone yang kurang bagus untuk kesehatan yang terjadi apabila pemakain yang diluar batas, seperti terlalu sering berbicara atau berkomunikasi melalui handphone dapat merusak pendengaran.
o Handphone yang dijaman sekarang ini yang sangat mudah untuk didapatkan dapat dijadikan sebagai bahan penyebaran-penyebaran informasi yang membawa pengaruh buruk, seperti video dan gambar-gambar porno.
o Munculnya banyak jejaring social yang dapat dengan mudah diakses oleh semua kalangan termasuk pelajar dibawah umur, seperti anak SD yang dapat menyita waktu mereka, seharusnya waktu tersebut digunakan untuk belajar atau mendengarkan penjelasan materi yang sedang disampaikan oleh guru, dengan adanya hal tersebut mereka lebih memilih untuk online lewat akunnya atau bermain game online favoritnya.

http://makalahqusederhana.blogspot.co.id/2016/02/makalah-perkembangan-teknologi-digital_18.html

1. TELEGRAF
Telegraf merupakan sebuah mesin/alat yang menggunakan teknologi telegrafi untuk mengirim dan menerima pesan dari jarak jauh,biasanya menggunakan morse sebagai kode komunikasi. Kata “telegraf” yang sering didengar saat ini, secara umum merupakan telegraf elektrik. Telegraf diciptakan oleh seorang warga Amerika Serikat yang bernama Samuel F.B. Morse bersama dengan asistennya Alexander Bain.
Sistem Operasi Telegraf (HF 0606094365) Pesan pada telegraf dikirimkan oleh operator telegraf (telegrapher) menggunakan kode morse yang dikenal dengan nama “telegram” atau “kabelgram”, dan sering disingkat dengan pesan kabel atau kawat. Sebelum telepon jarak jauh (interlokal) diperkenalkan dan digunakan, telegram ini sangat terkenal pemakaiannya. Telegram biasanya digunakan untuk keperluan bisnis, dan tidak sama dengan email. Telegram sering digunakan untuk pengiriman dokumen resmi dalam perjanjian bisnis.
1.SEJARAH TELEGRAF

Telegraf elektrik pertama kali ditemukan oleh Samuel Thomas von Sommering pada tahun 1809. Kemudian pada tahun 1832, Baron Schilling membuat telegraf elektrik pertama. Carl Friedrich Gauss dan Wilhelm Weber merupakan orang pertama yang menggunakan telegraf elektrik untuk alat komunikasi tetap pada tahun 1833 di Gottingen.

Telegraf komersil pertama dibuat oleh William Fothergill Cooke telegraf ini dipatenkan di Inggris pada tahun 1837. Telegram ini dikirimkan pada jarak 13 mil/21 km dan mulai dioperasikan pada tanggal 9 April 1839.

Pada tahun 1843, seorang penemu asal Skotlandia, Alexander Bain, menemukan sebuah alat yang bisa dikatakan merupakan sebuah mesin faksimil pertama. Ia menyebut penemuannya ini dengan recording telegraph .

Telegraf yang ditemukan Bain ini mampu mengirimkan gambar menggunakan kawat elektrik. Pada tahun 1855, seorang biarawan Italia Giovanni Caselli, juga membuat sebuah telegraf elektrik yang dapat mengirimkan pesan. Caselli menamai penemuannya ini dengan Pantelegraf. Pantelegraf telah sukses digunakan dan diterima sebagai saluran telegraf antara kota Paris dan Lyon.

Sebuah telegraf elektrik, pertama kali dengan bebas ditemukan dan dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1837 oleh Samuel F. B. Morse. Asistennya Alfred Vail, membuat kode morse yang menyimbolkan huruf dengan Morse. Telegraf Amerika pertama dikirimkan oleh Morse pada tanggal 6 Januari 1838 melalui 2 mil/3 km kawat di Speedwell Ironworks dekat Morristown, New Jersey. Pesannya dibaca "Seorang penunggu yang sabar bukanlah pecundang" dan pada tanggal 24 Mei 1844, ia mengirim sebuah pesan “Apa yang telah Tuhan ciptakan" dari the Old Supreme Court Chamber di Gedung DPR di Washington kepada Mt. Clare Depot di Baltimore. Morse/Vail telegraf dengan cepat disebarkan pada duas dasawarsa berikutnya.

Kabel lintas atlantik mulai dicoba digunakan pada tahun 1857, 1858, dan 1865. Kabel pada tahun 1957 hanya dioperasikan beberapa kali. Kabel telegraf komersil pertama yang mampu melintasi samudera atlantik berhasil diselesaikan pada tanggal 18 Juli 1866.

Australia merupakan penghubung pertama dunia pada Oktober 1872 melalui telegraf bawah laut di Darwin. Hal ini menimbulkan berita baru bagi dunia. Kemajuan teknologi telegraf selanjutnya terjadi pada awal tahun 1970, ketika Thomas Edison menemukan telegraf dua arah dengan rangkap dua penuh dan melipatgandakan kapasitasnya dengan menemukan guadruplex pada tahun 1874. Edison mendaftarkannya pada lembaga pematenan US dan duplex telegraf berhasil dipatenkan pada tanggal 1 september 1874.

Pada Awal tahun 1830, telegraf elektrik berkembang dengan digunakannya tegangan listrik untuk mengontrol elektromagnet yang didengarkan pada ujung-ujung transmisi. Keterbatasan teknologi saat itu adalah hasil pengiriman kode melalui kabel tidak dapat di print. Kemudian, telegrap elektrik dikembangkan dengan menggunakan elektromagnet receiver. Dengan elktromagnet receiver, kode morse dapat ditranslate dari pendengarnya dalam bentuk tulisan.

7. SEJARAH TEKNOLOGI ILMU TELEGRAF
Pada tahun 1794 tentara Perancis mengambil tachygraph yang diciptakan oleh Chappe agar dapat mengirim berita-berita jarak jauh dan menamakannya “Telegraphe”. Pada abad ke-19 Ilmu Telegrap menetapkan bentuknya dengan susunan yang teratur. Pada masa perkembangan sebelum surat-surat pribadi dikirim melalui saluran-saluran tersendiri dengan cara : penarikan daripada potongan-potongan kertas oleh arus elektrik, gelembung-gelembung gas yang dihasilkan oleh elektrolisa daripada sel Volta, kombinasi sudut-sudut yang miring daripada tangan magnet, dan sebagainya dipergunakan untuk membaca surat-surat.
Pada tahun 1832, Samuel F.B. Morse menciptakan kode morse yang disusun dengan kombinasi tanda-tanda panjang dan pendek serta jarak-waktu yang dihasilkan dengan cara membuka dan menutup arus listrik. Megenai mekanisme penerima, penulis Morse-inker menghasilkan garis-garis yang ditarik dengan pensil atau tinta. Daerah komunikasi menjadi lebar disebabkan oleh oleh penemuan rele untuk mengulangi sinyal-sinyal. Telekomunikasi dengan kode Morse membawa kemajuan pula karena mesin otomatis untuk mengirim dan menerima kode-kode dipakai secara praktis dengan penggunaan mesin lirik yang menyerupai mesin tik dan pita perforator. Dengan demikian teknik Ilmu Telegrap melalui kabel laut dengan menggunakan undulator.
Pesawat-pesawat indikator telegraf mengirim pulsa-pulsa listrik tahap demi tahap untuk memindahkan tanda penunjuk penerimaan sampai menunjuk huruf dalam cakram indikator. Pesawat telegraf printing sebelumnya menggunakan metode “step by step”. Paham mengenai kode 5-satuan yang digunakan sekarang dalam Ilmu Telegrap Printing dulunya digambarkan oleh Gauss dan Weber.Jean M.E. Baudot menjalankan percobaan yang pertama dengan mengirimkan 5-satuan sinyal-sinyal listrik untuk setiap huruf dan menghasilkan cetakan huruf-huruf yang telah diberi kode oleh pengirim sinyal-sinyal.
Dengan demikian telegraf printing yang modern telah meletakkan dasarnya. Kemudian penyelidikan telah dilakukan untuk memperbanyak dan mempercepat. Pada saat yang sama sistem sinkron start-stop telah diciptakan. Struktur dan operasi daripada pesawat telegraf printing menjadi lebih sederhana dan telah memungkinkan pengguna praktis daripada bermacam-macam jenis telegraf printing. Dengan cara ini telegraf printing menjadi cara yang terutama dalam telekomunikasi dewasa ini sebagai pengganti daripada telegraf Morse.

Sumber :
http://anissa1996.blogspot.co.id/2014/10/sejarah-telegraf.html
http://www.penemu.co/2011/09/penemu-telegraf-samuel-fb-morse.html

2. RADIO
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio.
1. Awal 1800-an secara terpisah Joseph Henry, profesor dari Pinceton University, dan fisikawan Inggris Michael Faraday mengembangkan teori induksi. Percobaan mereka terhadap elektromagnet membuktikan arus listrik di sebatang kawat dapat menimbulkan arus di batang kawat lain, meski keduanya tidak berhubungan.
2. Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya tahun 1864. Fisikawan Inggris James Clerik Maxwell, berteori bahwa arus listrik dapat menciptakan medan magnet dan bahwa gelombang elektromagnet bergerak dengan kecepatan cahaya.
3. Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.
4. Teori Maxwell itu belakangan dibuktikan kebenarannya oleh percobaan yang dilakukan fisikawan Jerman Heinrich Hertz, tahun 1880. Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang.
5. Baru kemudian Guglielmo Marconi pada 1895, berhasil mengirim sinyal komunikasi radio dengan gelombang elektromagnet sejauh , 1,5 km. Tahun 1901, sinyal dari perangkat radio Marconi mampu melintasi Samudera Atlantik dari Inggris ke Newfoundland, Kanada dan dunia inovasi radio mencatat nama Guglielmo Marconi, sebagai penemu radio.
Dia lahir di Bologna, Italia, 25 April 1874. Sejak kecil ia sudah tertarik dengan kerja Maxwell, Hertz, Righi, sampai Lodge. Dalam usia 21 tahun, ia membuat laboratorium di rumah ayahnya, di Pontecchio dan mengadakan penelitian soal gelombang radio "Gelombang Hertzian" untuk mengirim sinyal telegraf. Ia sudah berhasil mengirim sinyal telegraf sejauh 2 km. Pada tahun 1896 Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit.
Kepala Dinas Pos Inggris William Preece terkesan akan kemampuan radio ciptaannya di dataran Salisbury dan kemudian menyeberangi Bristol Chanel. Marconi akhirnya mendirikan perusahaan The Wireless Telegraph & Signal Company Limited pada 1897, yang kemudian diubah jadi Marconi's Wireless Telegraph Company Limited. Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla. Dalam dua tahun ia sudah membangun radio antara Prancis Inggris dan Amerika - Inggris.
Selama satu dekade hingga 1912 ia mematenkan sejumlah temuan untuk menyempurnakan sistem radio yang diciptakannya. Pada tahun 1909 ia mendapat Nobel bidang fisika. Pada 1914 Marconi dipanggil masuk ke Angkatan Bersenjata Italia. Ia menjadi diplomat Italia ke Amerika 1917. Setelah tidak lagi menjadi bagian pemerintah Italia ia kembali ke laboratorium. Tahun 1935 ia mendemonstrasikan temuan terbarunya yaitu Radar. Pada 20 Juli 1937, Marconi meninggal di Roma.
6. Namun dibalik semua ketenaran Marconi sebagai Penemu Radio, fisikawan kelahiran Kanada Reginald A. Fessenden-lah yang pertama kali mentransmisikan suara manusia via radio ketika pada 1906, ia berbica melalui radio dari Brant Rock, Massachusetts, AS, kepada kapal-kapal di lepas pantai Samudera Atlantik. Sejak itu radio terus berkembang makin sempurna, didukung oleh berbagai temuan secara bertahap.
7. John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Para ilmuwan mengembangkan tabung hampa udara yang bisa melacak dan memperkuat sinyal radio. Penemu AS Dr. Lee De Forest mematenkan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion) tahun 1907, yang kemudian menjadi elemen penting dalam penerimaan sinyal radio. Tabung Audion yang diberi nama tabung Lee De Forest ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Namun, gelombang yang dipancarkannya masih terlalu lemah.
8. Pada 1912 kemampuan penerimaan ini ditingkatkan lagi oleh Edwin Howard Armstrong yang menemukan penguat gelombang radio/radio amplifier. Alat ini bekerja menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat. Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien.
Edwin Howard Armstrong, yang menciptakan sirukit superheterodyne 1918. Sirkuit ini punya kemampuan seleksi yang tinggi. Armstrong pula berjasa mengembangkan sistem siaran FM pada 1933 yang dikenal sebagai "Bapak penemu radio FM". Namun hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee deforest. Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat radio.
Amstrong lahir 18 Desember 1890 di New York City, Amerika Serikat (AS). Ketika SMA dia telah mulai mengadakan uji coba dengan membuat tiang antena di depan rumahnya untuk mempelajari teknologi nirkabel yang kala itu sering mengalami gangguan. Dengan cepat ia memahami permasalahan pada alat komunikasi tersebut dan menemukan kelemahan sinyal pada penerima akhir transmisi komunikasi.
Amstrong masuk ke Universitas Columbia jurusan teknik. Di universitas itulah ia melanjutkan penelitiannya di bidang nirkabel. Pada tahun ketiga di Universitas Columbia, Armstrong memperkenalkan temuannya, berupa penguat gelombang radio pertama (radio amplifier). Armstrong mempelajari cara kerja tabung Lee DeForest dan mendesain ulang dengan mengambil gelombang elektromagnetik yang datang dari sebuah transmisi radio dan dengan cepat memberi sinyal balik melalui tabung.
Hanya sesaat kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali/detik. Fenomena ini oleh Armstrong disebut dengan "regenerasi radio", yang merupakan penemuan penting dan perlu saat radio pertama kali ada. Dengan pengembangan ini, para teknisi radio tidak memerlukan 20 ton generator lagi agar stasiun radio mereka mengudara. Desain sirkuit tunggal temuan Armstrong menjadi kunci kelangsungan gelombang transmiter yang menjadi inti operasional radio. Dan dia lulus sarjana teknik 1913. Atas temuannya tersebut, Armstrong mematenkan ciptaannya dan memberi lisensinya pada Marconi Corporation 1914. Enam tahun kemudian, Westinghouse membeli hak paten Armstrong atas penerima superheterodyne dan memulai kiprahnya menjadi stasiun radio pertama bernama KDKA di Pittsburgh. Radio menjadi sangat populer pada saat itu dan bermunculan terus gelombang radio lainnya. RCA (The Radio Corporation of America) membeli seluruh hak paten radio begitu juga yang lainnya.
Setelah Perang Dunia I usai, Armstrong kembali ke Universitas Columbia dan bekerja sebagai profesor. Tahun 1923 dia menikah dengan Marion MacInnes, sekretaris dari Presiden RCA, David Sarnoff. Pada dekade tersebut dia terlibat dalam perang perusahaan dalam mengendalikan hak paten radio. Hal ini berlanjut sampai awal 1930 dan Armstrong kalah di pengadilan. Dia terus melanjutkan penelitian untuk memecahkan masalah statistik radio. Hanya ada satu solusi agar karyanya yan

Empat Fase Perkembangan Komunikasi Manusia

18 October 2016 21:15:25 Dibaca : 1424

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi, yang diampuh oleh Bapak Syahrir Soleman, S. Kom, M.I.Kom.. dalam tulisan ini kita akan membahas tentang 4 era revolusi manusia

Everett M Rogers (1986:26) mencatat tentang empat fase perkembangan komunikasi manusia. Fase-fase tersebut adalah The Writing Era, The Printing Era, Telecommunication Era, dan Interactive Communication Era. Sebelum fase-fase tersebut Rogers mengungkapkan, pada masa-masa awal manusia melakukan kontak dengan sesuatu yang sangat sederhana. Gambar-gambar lukisan di goa-goa (cave painting) menunjukkan bagaimana manusia prasejarah mengekspresikan tentang apa yang terjadi dan dialaminya. Pada mulanya lukisan-lukisan tersebut tidak beraturan, namun lama kelamaan bentuk dan susunan gambarnya mulai menunjukkan kesinambungan. Hal ini sangat jelas bisa dilihat dari pictograph peninggalan kebudayaan Mesir yang ditemukan di makam-makam (piramida).


Pada The Writing Era, terlihat jelas bahwa era komunikasi dimulai dengan tulisan yang mulai bisa dipahami yang dipelopori oleh bangsa Sumeria. Hal ini dikembangkan lebih jauh saat ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg. Walau demikian pada masa-masa awal penggunaan mesin cetak itu hanyalah untuk mengkopi kitab yang sebelumnya telah ditulis tangan oleh kalangan gereja dan tersebar sangat terbatas hingga masa renaisance.


The Printing Era, Rogers memaparkan bahwa fase ini komunikasi manusia lebih maju dengan memanfaatkan teknologi cetak. Pada mulanya kemunculan bahan cetak ini berawal dari Cina dengan ditemukannya bahan baku pembuatan kertas. Selanjutnya teknologi pencetakan mulai berkembang dari Cina kemudian Korea hingga akhirnya ke Jerman dengan ditemukannya mesin cetak. Kemajuan yang berkesinambungan dari canggihnya teknologi percetakan ini ditunjukkan pada 3 September 1883 saat dimana Bejamin Day untuk pertama kalinya menerbitkan surat kabar New York Sun atau dikenal juga dengan sebutan “Penny Press” karena harga satu ekslempar surat kabar tersebut seharga satu penny atau satu sen.


Telecommunication Era, berimplikasi pada pengertian komunikasi dengan jarak yang berjauhan (communication at a long distance). Menurut Rogers (1986: 29-30) pada era yang mulai berkembang pesat pada medium tahun 1800-an ini memasuki era teknologi elektronika. Rogers memulai era ini dengan mengambil moment pada saat Samuel Morse pada tanggal 24 Mei 1844 menemukan suatu cara menyampaikan pesan melalui kabel elektronika, belakangan dikenal dengan istilah telegraph, dari Baltimore ke Washington DC dengan pesan yang sangat terkenal “What hath God Wrought?”. Kehadiran telegraph memicu para ahli untuk mengembangkan teknologi yang lebih baru, antara lain radio dan televisi.
Dalam buku “Introduction to Radio and Television” Onong Uchjana Effendy, 2003: 137-170) dijelaskan perkembangan radio dimulai oleh penemuan rumus-rumus yang diduga mewujudkan gelombang elektromagnetis, yaitu gelombang yang digunakan oleh siaran radio maupun televisi. Selanjutnya di Amerika Serikat, Dr Lee De Forest mengembangkan penemuan tabung lampu vacuum (vacuum tube) yang memungkinkan suara dapat didengarkan dalam studio eksperimen miliknya. Kemunculan televisi di Amerika Serikat pada awal 1939 ketika berlangsung World Fair di New York dan pada tahun 1946 saat Perserikatan Bangsa-Bangsa melakukan rapat pertamanya di gedung Perguruan Tinggi Hunter di kota yang sama mulailah perlombaan teknologi audio visual itu menjalar ke negara-negara lain, terutama Inggris dan Jerman yang pertama kali menemukan televisi berwarna. Perlu dicatat bahwa Inggris sudah terlebih dahulu melakkan eksperimen terhadap televisi yaitu pada tahun1924 yang didemonstrasikan oleh John Logie Baird, namun kepopulerannya terkalahkan
dengan Amerika Serikat.
Bahkan perkembangan selanjutnya penyampaian pesan yang tidak lagi memakai kabel melainkan dengan pancaran frekuensi dan bahkan kehadiran satelit. Sehingga proses komunikasi tidak hanya melibatkan antarpersonal, melainkan sudah melibatkan individu yang lebih luas.


Sementara Interactive Communication Era, merupakan era yang paling kontemporer dimana telekomunikasi terjadi antara dua media yang berbeda dan difasilitasi dengan keberadaan komputer. Rogers mencatat era ini berawal dari ditemukannya ENIAC, sebutan untuk perangkat kerja komputer sederhana yang memiliki lebih dari 18.000 tabung lampu vacuum, di tahun 1946 oleh sekelompok ilmuwan di Universitas Pensylvania. Sepertiga abad kemudian penemuan sederhana ini menghasilkan perangkat yang lebih kecil, lebih canggih dan lebih fleksibel dalam penggunaannya. “…thirty years of futher research and development were needed before miniaturized, lowpriced microcomputers became available, a type of computer that many household, businesses, and school could afford” (Rogers, 1986: 30-31).
Technological Determinism
Berbicara tentang perkembangan komunikasi manusia, maka pteori komunikasi Technological Determinism dari Marshall Mc Luhan merupakan penggambaran lain dari proses perkembangan dimaksud. Mc Luhan (Little John, 1996: 341-347) membagi periodisasi perkembangan komunikasi menjadi empat bagian, yaitu Tribal Age, Literate Age, Print Age, dan electroni Age.
Periode pertama, Tribal Age, komunikasi terjadi dimana mendengar, bersentuhan, merasa dan membaui lebih dominan dibandingkan indera penglihatan. Komunikasi yang terjadi pada masyarakat yang primitif ini diklaim Mc Luhan (1967: 50) lebih komplek diakibatkan stimulasi yang diterima mereka lebih mengutamakan pendengaran dibandingkan visualisasi. Menrut Mc Luhan, By their dependence on the spoken word of information, people were drawn together into a tribal mesh…. And since the spoken word is more emotionally laden than written-conveying by intonation such rich emotions as anger, joy, sorrow, fear-tribal was more spontaneous and passionately volatile.
Periodesasi selanjutnya berkembang dengan lebih mengutamakan aspek visualisasi. Dalam periode ini fonetik alfabet menjadi bagian utama dalam perkembangan komunikasi manusia. Malah menurut pandangan Mc Luhan fonetik alfabet ini menjadi bahan yang sangat penting dalam perkembangan matematika, sains maupun filosofi pada masa kejayaan Yunani.
Periode keempat, yaitu The Print Age, dianggap sebagai prototype dari revolusi industri yang terjadi di belahan dunia. Penemuan mesin cetak oleh Gutenberg mengakibatkan kemajuan dibidang (media) komunikasi manusia. Menyebabkan produksi masal dari bahan-bahan bacaan yang dapat dinikmati oleh seluruh manusia, bahkan saat seseorang dalam kondisi terisolasi dari orang lain. Menurut Mc Luhan, Printing, a ditto device, confirmed and extended the new visual stress. It created the portable book, which men could read in privacy and in sisolation from other”.
Periode terakhir menurut Mc Luhan adalah Electronic Age. Periode ini diwakili oleh munculnya telegraf sederhana pertama oleh Samuel Morse yang memicu produk-produk komunikasi yang berbasis elektronik dan komputerisasi secara lebih mengejutkan; televisi, VCR, holograph, compact disc, komputer, telepon genggam dan masih banyak lainnya. Kecanggihan teknologi komunikasi ini memberikan kemudahan tersendiri bagi proses komunikasi manusia. Bahkan dalam kondisi yang tertentu Mc Luhan mengklaim bahwa periode elektronika ini merupakan periode yang paling mutakhir dari perkembangan komunikasi manusia, menggantikan periode sebelumnya. “… the power of the printed word is over. The age of print…..had its obituary tapped out by the telegraph.” Dan akan terus berkembang dengan inovasi-inovasi yang lebih maju.
Perkembangan teknologi komunikasi ini digambarkan Mc Luhan sebagaimana skema berikut;
Seringkali pertanyaan yang diajukan ketika berbicara tentang komunikasi adalah untuk apa kita berkomunikasi, Fungsi komunikasi atau mengapa kita memerlukan komunikasi. Namun sedikit sekali yang melandasi pertanyaan-pertanyaan tersebut pada perkembangan teknologi komunikasi manusia dari hal-hal yang sederhana hingga teknologi tercanggih dewasa ini.
Perkembangan teknologi itu tentu tidak dapat terlepas dari inovasi-inovasi yang diciptakan manusia. Manusia dengan kemampuannya dan fungsinya sebagai individu sosial yang berinteraksi dengan individu lain berupaya untuk menciptakan komunikasi dan media komunikasi yang efektif, cepat dan mobile.
Pembagian era maupun periodesasi dalam makalah ini merupakan gambaran yang cukup nyata bagaimana kemampuan manusia dalam menlahirkan teknologi-teknologi terbaru yang dapat membantu dalam proses komunikasi tersebut. Perlu dicatatkan disini bahwa pembagian ini belumlah final, kemajuan teknologi di alaf keempat ini diprediksi akan semakin canggih. Kecanggihan tersebut akhirnya membawa implikasi pada munculnya teknologi baru dalam berkomunikasi; jelas bisa menimbulkan tatanan yang lebih baru dalam hal pentahapan dimaksud.
Walaupun ada pentahapan tersebut, bukan berarti model komunikasi yang awal sudah ketinggalan jaman atau out of date. Untuk beberapa kalangan, suku maupun komunitas masyarakat akan tetap mempertahankan model atau teknologi komunikasi yang ada selama ini. Walau itu sangat sederhana dan tradisional. Penelitian Cliffort Gerzt pada masyarakat Jawa-Bali membuktikan hal itu

 

Biodata diri

03 September 2015 16:59:06 Dibaca : 54

nama : Rifaldy polamolo

jurusan : ilmu komunikasi

fakultas : ilmu sosial

cita-cita : lulus S1 ILMU KOMUNIKASI

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong