ARSIP BULANAN : March 2017

Manajemen PR (2)

31 March 2017 04:13:46 Dibaca : 48

Tidak ada manusia yang tidak berkomunikasi dan apapun yang kita lakukan kita perlu berkomunikasi. jadilah bagian dari jurusan ILMU KOMUNIKASI karena belajarnya santai berkualitas dan punya peluang kerja yang pasti. So, kenapa tidak pilih komunikasi saja??

Artikel Kelompok II
Membina Hubungan Media dan Pers, Kegiatan Khusus Dalam Public Relations, dan Pameran Sebagai Alat Pomosi

1. Membina Hubungan Media dan Pers
Media adalah sarana yang digunakan untuk menuangkan hasil karya seseorang. Istilah media dalam PR mendasar pada media massa, yaitu sarana komunikasi dan penyebaran informasi melalui media cetak maupun media elektronik. Dan dalam UU No.40 tahn 1999 di sebutkan pengertian pers adalah lemabaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, meyimpan, mengolah, dan meyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk saluran lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
Selain itu Pers juga dapat di definisikan sebagai suatu kegiatan untuk mencapai publikasi atau penyiaran berita semaksimal mungkin , sedangkan informasi yang disebarkan melalui Hubungan Msyarakat adalah unutk menciptakan pengenalan dan pengertian.(Frank Jepkins Dalam Ruslan 2014:168).
Dalam menjalankan tugas sebagai public relation sangat penting untuk menjalin hubungan baik dengan media maupun pers. Karena media dan pers dapat membantu kegiatan dalam public relation. Media dan pers dapat mejadi alat penghubung antara organisasi/perusahaan dengan publiknya. Seperti yang dikatakan oleh Rosadi Ruslan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Public Relation Dan Media Komunikasi, Hubungan media dan pers dapat menjadi alat dan pendukung untuk kepentingan proses publikasi.
Tugas utama dari seorang PR yakni melakukan upaya peningkatan pengenalan dan informasi dari organisasi yang menjadi tanggung jawabnya. Dan kita sadari bersama bahwa media dan pers dapat membentuk dan menyebarluaskan informasi dalam waktu yang relatif singkat dan jangkauannya sangat luas. Oleh karenanya sangat penting bagi seorang PR untuk membina hubungan yang baik dengan media dan pers.
a. Bentuk Hubungan Pers
Hubungan media dan pers dapat berbentuk hubungan yang fungsional maupun pendekatan personal. Bentuk-bentuk hubungan tersebut sebagai berikut :
1. Kontak Pribadi
Hubungan melalui kontak pribadi dapat menjadikan hubungan antar seorang PR dengan Pers dapat menjadi lebih baik dan lebih dekat. Karena dalam hubungan yang informal ini akan terbentuk saling pengertian, kejujuran, menghormati serta keja sama yang erat demi terlaksananya tujuan bersama.
2. Pelayanan informasi atau berita (News Service)
Pihak Public relation harus jujur dan melayani dengan sebaik-baiknya pemberian informasi kepada pihak pers baik tertulis maupun terekam.
3. Mengantisipasi kemungkinan hal darurat
Ketika pihak pers meminta wawancara maupun konfirmasi secara mendadak kepada PR maka, PR harus tetap melayani secara baik permintaan tersebut demi keberlangsungan kerjasama yang baik yang selama ini telah terbina dan citra yang baik bagi nara sumbernya.
b. Menghindari Pertentangan Anatara Public Relation Dan Pers
Dalam melaksanakan tugas serta perannya terkadang antar seorang PR dengan Pers terdapat pertentangan. Karena jika di telaah sebaik-baiknya tugas serta peran PR dengan pers itu terdpata perbedaan.Pers memiliki tujuan untuk mendapatkan berita bagaimanapun caranya. Sedangkan PR memeiliki tugas serta tanggung jawab dalam menjaga citra positif suatu perusahaan.
Sehingga tidak heran jika Pers meminta konfirmasi atas isu yang di perolehnya kepada PR, terlebih lagi jika isu tersebut negatif maka pihak PR lebih memilih bungkam dari pada memberi konfirmasi kepada Pers. Padahal sudah seharusnya saling mengerti peran dan tugas masing-masing. Oleh karenanya PR harus memberi konfirmasi tentang isu tersebut kepada pihak Pers namun tetap menjaga rahasi perusahaan yang memang tidak seharusnya di umbar-umbarkan melalui media.
Sehingga Pers tetap mendapatkan berita dan PR tetap dapat mejaga citra positif peruhaan. Dan juga kedua belah pihak tetap dapat menjaga relasi yang baik, dan saling mengerti.
c. Cara membina Hubungan Pers yang Yang Positif
Menurut Curlip dan Center, ada beberapa cara dalam membina hubungan yang baik dengan Pers, Antara lain :
1. Sikap yang saling menghargai antar kedua belah pihak.
2. Saling pengertian tentang peran, fungsi, kewajiban dan tugas sesuai dengan etika profesi masing-masing
3. Saling percaya akan peran unutk kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan sepihak.
4. Sikap saling toleransi dari kedua belah pihak.

2. Special Event (Kegiatan Khusus Dalam PR)
Special Event merupakan kegiatan khusus yang di laksanakan oleh pihak Public Relation dengan maksud dan tujuan gara dapat menarik perhatian dari media dan pers serta dari publik yang menjadi sasaran.Special event juga untuk memberi pengenalan serta informasi mengenai suatu perusahaan. Selain itu agar publik juga dapat memberi peran serta dalam kegiatan perusahaan. Sehingga terjadi mutuak understanding seperti yang diharapakan.
Menurut istilah Special Event berasal dari kata Special dan Event. Special artinya istimewa sedangkan Event yakni suatu kejadian penting. jadi dapat disimpulkan bahwa Special Event adalah sutau peristiwa yang istimewa atau yang sedang berlangsung yang dirancang khusus dalam program acara kehumasan yang dikaitkan dengan event tertentu.
Special Event dapat berfungsi sebagai (Cutlip,Center dan Cantefield dalam bukunya Rosadi Ruslan (2014 :133).
1) Menunjang kegiatan menejemen dalam pencapaiann tujuan organisasi unutk menciptakan citra dan kepercayaan.
2) Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya.
3) Menciptakan komunikasi dua arah timbal nalik.
4) Melayani keinginan publiknya.
Special Event dapat berbentuk Festival, Fair, Parade, Seminar dan Open House. Tujuan Special Event yaitu Pengenalan (awareness) mendapat dukungan publik atau media pers dan meningkatkan pengetahuan (knowledge) terhadap lembaga / perusahaan dan produk yang ditampilkan dan Suatu proses publikasi melalui komunikasi timbal balik yang pada akhirnya akan memperoleh publisitas yang positif.
Adapun prinsip-prinsip penyelenggaraan event menurut Rachmat Kriyantono (2008:39) yang ada adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan yaitu Menetapkan rencana kegiatan, baik secara konsep maupun teknis berdasarkan observasi mengenai kegiatan tersebut serta memprediksi hasil yang dicapainya.
2. Maksud dan tujuan yaitu Mengidentifikasikan maksud yang ingin dicapai sesuai skala prioritas organisaisi dan menetapkan tujuan jangka pendek serta jagka panjang yang disesuaikan dengan visi dan misi organisasi.
3. Anggaran yaitu Membuat rancangan biaya yang digunakan untuk mengadakan kegiatan tersebut yang disesuaikan dengan kondisi keuangan organisasi dan menjalin kerjasama dengan sponsor yang dilibatkan memperkecil resiko biaya.
4. Pengawasan yaitu Melakukan langkah-langkah pencegahan untuk menghindari hal-hal yang keluar dari tujuan atau ada ketidaksesuaian pada proses pelaksaan dengan perencanaan yang dibuat sebelumnya.
1. Pameran Sebagai Alat Promosi
Pameran secara komunikologis yaitu dapat menyebarkan; suatu pesan. informatif, persuasif; dan sebagai sarana komunikasi yang membuat publik tetap menjadi ingat dan mengerti tentang apa yang ingin ditampilkan pada suatu pameran tersebut. Menurut Jack Dove , pakar audio visual aids (AVA) mengatakan : Knowledge is absorted throught the five sense assessed in the following proportions.Pameran juga dapat diartika sebagai kegiatan yang menunjukan sesuatu kepada orang banyak mengenai kelebihann dan keunggulan yang dimiliki sesuatu.
Pengetahuan tersebut dapat diserap melalui panca indra manusia , yaitu penilaian menurut urutan proporsi indra sebagai berikut :
1. Menggunakan mata ( sight ) 70%
2. Pendengaran ( hearing ) 13 %
3. Sentuhan ( touch ) 6%
4. Penciuman ( smell ) 3%
5. Cita rasa ( taste ) 3 %
Artinya hampir semua pengetahuan tersebut atau 90 %dapat diserap panca indera manusia ketika yang bersangkutan hadir, menyaksikan dan memperhatikan pada suatu pameran berlangsung.
Pameran mempunyai banyak manfaat antara lain :
1. Memperkenalkan produk baru
Dalam hal ini seharusnya penjaga pameran bereaksi terhadap perkembangan reaksi pengunjung pameran dari bentuk respon sekecil apapun, jika perlu pancing reaksi baik ucapan, penolakan, dll .
2. Memperkenalkan produk hasil modifikasi
Misal anda memiliki usaha bidang obat herbal, nah anda mecoba menggabungkan dari berbagai bahan-bahan herbal yang berkualitas namun itu tidak lazim, dan orang lain belum merasakan manfaatnya, dengan pameran anda harus mencoba masuk bahwa modifikasi ini adalah sebuah inovasi, dan sosialisasikan di pameran, Jangan sampai anda juga berpikir bahwa modifikasi ini hanya sebuah bentuk produk baru. Ini eranya inovasi
3. Memperkuat Citra perusahaan
Jika perusahaan anda berkembang dari tahun-tahun sebelumnya, maka selain memajang produk di pameran maka anda perlu membuat diagram statistik bahwa ada kemajuan terhadap produk anda, karena pengunjungpun bisa berempati dan memperhatikan bukan mulai dari produk anda tetapi informasi perkembangang penjualan, kepuasan dari produk dan perusahaan anda. Bangun citra, lewat informasi, produk dan respon.
4. Mengumpulan informasi pesaing
Jangan pernah melewatkan sekalipun mengumpulkan informasi pesaing jika dalam pameran bidang yang sama. Informasi dari pesaing bisa harga, alat/mesin, hasil terbaru, cabang/agen terbaru. Produk unggulan, dll
5. Menguji penjualan anda saat pameran
Keberhasilan jangka panjang, harus diuji dengan jangaka pendek. Untuk itu pameran bisa dijadikan cermin dari produk anda, dan hasil penjualan perlu dicatat sebagai evaluasi.
6. Menguji SDM dan kekuatan teamwork
Saat pameran maka anda juga bisa menguji SDM yang ada baik dari marketing, quality control, produk dan pengepakan. Dll Setidaknya ketika titik temu antara produsen dengan konsumen sedang tinggi maka harusnya SDM juga cukup perhatian terhadap kesempatan ini.
Klasifikasi Pameran
1. Berdarkan jenisnya : Pameran barang dan Pameran Kegiatan/Jasa.
2. Berdasarkan sifatnya : Pameran khusus, Pameran bersama, Pameran umum.
3. Berdasarkan frekuensinya : Pameran berkala, Pamerann Insidental.
4. Berdasarkan lingkup geografis : Pameran lokal, Pameran nasional, Pameran internasional.

Referensi :
Ruslan,Rosadi 2010. “Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi”. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
http://safwatillah.blogspot.co.id/2014/04/membina-hubungan-baik-dengan-pers_8456.html
https://mirave21.wordpress.com/2012/03/09/kegiatan-khusus-special-events
http://ayoayomaju.blogspot.co.id/2013/05/pameran-sebagai-alat-promosi.html
http://strategikomunikasi.blogspot.co.id/2012/02/pameran-sebagai-alat-promosi.html

 

Artikel Kelompok II
SEJARAH DAN PENGERTIAN MANAJEMEN PUBLIC RELATION & PUBLIC RELATION DAN FUNGSI MANAJEMEN
A.SEJARAH MANAJEMEN PUBLIC RELATION
Munculnya istilah Manajemen Public Relation yakni bermula ketika terjadinya krisis besar yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1906.Krisis ini terjadi pada industri pertambangan batu bara. Saat itu terjadi pemogokan besar-besaran pada industri tersebut dan yang terjadi adalah kelumpuhan total pada industri batu bara tersebut.
Pada titik puncak krisis yang berlangsung maka muncul Ivy Ledbetter Lee (Cutlip dalam Ruslan hal.28), yang juga menjadi seorang tokoh Public Relation pertama yang berlatar belakang sseorang jurnalis.Dam akhirnya dijuluki sebagai The Father Of Public Relation Dan akhirnya Ivy Lee memeberikan beberapa usulan melalui beberapa konsepsi prinsip-prinsip dasar yang revolusioner yang akhirnya dapat memecahkan msalah krisi yang terjadi di indstri batu bara tersebut.
Bebererapa Konsepsi Prinsip-prinsip terebut antara lain(Ruslan 28:2010), sebagai berikut :
Pertama :
 Membentuk manajemen PR untuk mengatur arus informasi atau berita secara terbuka.
 Bekerja sama dengnan pihak pers.
 Dudk sebagai top pemimpin perusahaan dan langsung sebagai pengambil keputusan tertinggi.
Kedua :
 Memilki wewenang penuh dalam melaksanakan fungsi dan peranan sebagai pejabat PR untuk mengelola manajemen PR.
Ketiga :
 Manajemen PR,yang nota bene terkait dengan manajemen perusahaan tertentu harus harus bersifat informasi terbuka.

Seiring berjalannya waktu maka PR terus mengalami perkembangan di dunia. Berikut beberapa perkembangan Public Relation di dunia :
Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan oada perkemabngan ilmu oengetahuan dab teknologi.
Tahun 1865-1900: Publik masih di anggap bodoh.
Tahun 1900-1918 : Publik diberi informasi dan di layani.
Tahun 1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai.
Tahun 1925 : Di New York, Pr sebagai pendidikan yang tinggi dan resmi.
Tahun 1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus- kursus yang bermutu.
Tahun 1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui.
Tahun 1968 :Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu. Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
Tahun 1968-1979 : Publik dikembangakan diberbagai bidang,pendekatan tidak hanya satu aspek saja.
Tahun 1979-1990 : internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas.
Tahun 1990- Sekarang : a.perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap, dan perilaku secara internasional.b.membangun kerjasama secara lokal, nasional, dan internasioanl.c.saling belajar dibidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai kebutuhan era global.

B.PENGERTIAN MANAJEMEN PUBLIC RELATION
Begitu banyak definisi PR yang banyak dikemukakan oleh para pakar maupun akademisi dan praktisi.Namun karena begitu banyak unsur-unsur yang terkandug dalam PR maka mempengaruhi juga arti ataupun makna dari Public Realtion itu sendiri.
Manajemen Public relation dapat dikatakan sebagai penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, penstaffan, kepemimpinan, dan evaluasi) dalam kegiatan0kegiatan humas.
Ada beberapa pendapat para pakar mengenai Public Realation yakni: public relation dapat dibedakan kepada fungsi manajemen melalui konsep kegiatan administrasi dan fungsi staf khusus dalam pelayanan administrasi. Sedangkan dalam fungsi komunkiasi sebagaimana yang dijelaskan di atas,pihak PR melaksanakan kegiatan komunikasi antara lembaga yang diwakilinbya dan dengan pihak publik sebagai sasarannya (Cutlip And Center dalam Ruslan :1982).
Artikel Kelompok 2
PUBLIC RELATION DAN FUNGSI MANAJEMEN

Menurut L.F Urwick dalam buku Manajemen public relations & media komunikasi (2010:32), bahwa aktivitas public relations sebagai salah satu fungsi manajemen organsasi. Fungsi menejemen yang dimaksud yaitu:
1. Manajemen Mekanik
- Pengamatan (forecasting)
- Perencanaan (planning)
- Organizing (Pengorganisasian).
2. Manajemen Dinamik
- Commanding and directing (komando dan pengarahan),
- Cordination (kordinasi) dan
- Conttroling (pengawasan)
3. Manajemen Relasi
Fungsi hubungan ini merupakan tugas utama menejemen public relation dalam manajemen perusahaan yaitu, untuk melaksanankan :
a. Berupaya mendengarkan pendapat dan aspirasi publik, serta mampu untuk mengidentifikasi keinginan-keinginan public khalayak sasarannya
b. Menyampaikan sumbang-saran dan ide atau gagasan kreatif tertentu yang positif kepada pimpinan organisasi demi manfaat bersama bagi perusahaan dan publik
c. Mampu menciptakan suasana iklim yang kondusif dan hubungan yang harmonis serta positif untuk kalangan internal perusahaan, mulai dari tingkat pimpinan ke bawahannya atau sebaliknya, dengan membangun hubungan baik bagi kedua belah pihak dalam suatu organisasi.
Sama halnya dengan L.F Urwick, Fungsi Manajemen Menurut Luther Gullick, terdiri dari :
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumber daya yang akan dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secara maksimal.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama di sekolah. Kegiatan pengorganisasian menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai pronsip pengorganisasian. Sehingga pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.
3. Staffing (Penyusunan pegawai)
Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya, penekanan dari fungsi ini lebih difokuskan pada sumber daya yang akan melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan secara jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina, membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan dan atau seni pembinaan sumber daya manusia.
4. Directing (Pengarahan)
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat para petugas yang terlibat, baik secara structural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah ditentukan.
Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan dengan controlling sambil mengawasi, manajer sering kali memberi petunjuk atau bimbingan bagaimana seharusnya pekerjaan dikerjakan.
5. Coordinating (Koordinasi)
Koordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.
6. Reporting (Pelaporan)
Dengan pelaporan dimaksudkan sebagai fungsi yang berkaitan dengan pemberian informasi kepada manajer, sehingga yang bersangkutan dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan kerja. Jalur pelaporan dapat bersifat vertikal, tetapi dapat juga bersifat horizontal. Pentingnya pelaporan terlihat dalam kaitannya dengan konsep sistem informasi manajemen, yang merupakan hal penting dalam pembuatan keputusan oleh manajer.
7. Budgeting ( Pembuatan Anggaran)
LUTHER GULLICK mengemukakan bahwa penganggaran termasuk salah satu fungsi manajemen. Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian organisasi melalui perencanaan fiskal dan akuntansi. Sesuatu anggaran, baik APBN maupun APBD, menunjukkan dua hal: pertama sebagai satu pernyataan fiskal dan kedua sebagai suatu mekanisme.
8. Controlling (Pengawasan)
Proses pengawasan mencatat perkembangan ke arah tujuan dan memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan korektif sebelum terlambat.Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi, implementasi rencna, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Disamping itu terdapat beberapa konsep peran, tugas dan fungsi public relations yang mampu memengaruhi dalam praktik menunjang manajemen organisasi-perusahaan, yaitu melalui pendekatan sebagai berikut :
1. Manipulatif
Merupakan upaya mempengaruhi individu, kelompok atau publik yang menjadi sasarannya dengan mengubah atau mempengaruhi pendapat opini dan publik melalui teknik-teknik kegiatan komunikasi PR demi kepentingan tujuan yang positif bagi lembaga, Organisasi atau perusahaan yang diwakilinya
2. Kuratif
Sebagai upaya untuk pemulihan atau perbaikan-perbaikan terhadap suatu kegagalan atau kesalahan yang telah terjadi sehingga menimbulkan citra negatif organisasi, dan tindakan PR selanjutnya adalah berupaya memulihkan kembali nama baik produk atau perusahaan dan citra baik (good image) dimata publiknya.
3. Preventif
Merupakan suatu tindak pencegahan atau preventif untuk meniadakan resiko kerugian yanng lebih besar dimasa yang akan datang. Misalnya perusahaan berupaya menghindarkan kesalahan dalam memberikan jasa pelayanan, atau menyebarkan informasi yang kurang baik terhadap publik atau media massa sehingga dapat merugikan nama perusahaan.
4. Promosional
Berupaya mendorong atau memotivasi untuk memajukan usaha komersial yang bertujuan profit (mencari keuntungan) dengan melakukan kampanye promosi, komunikasi pemasaran dan promosi periklanan dengan menawarkan produk barang dan jasa pelayanan terbaiknya kepada konsumen (pelanggan).
5. Pendidkan
Memberikan informasi atau menyebarluaskan informasi, program pendidikan dan ilmu pengetahuan secara luas kepada publiknya. Misalnya perlunya meningkatkan pendidikan masyarakat terhadap kesadaran pelestarian lingkungan alam, kampanye tentang kandarkum (kesadaran hukum) dan mengajak publik untuk mencintai produksi dalam negeri.
6. Misi
Misalnya misi suatu negara adalah berupaya membangun masyarakat adil dan makmur bagi masyarakat indonesia. Termasuk misi perusahaan jasa angkutan umum, selain mampu menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpangnya, maka seharusnya perusahaan akan mampu memberikan pelayananan terbaiknya untuk mencapai tujuan tepat pada waktunya.
PR/HUMAS dalam melaksankaan keenam pendekatan tersebut diatas tidak terlepas dari kemampuan melakukan proses komunikasi terus menerus dan berkesinambungan dari kegiatan manajemen PR, yaitu berawal dari aktifitas riset, perencanaan, penetapan program kerja, model komunikasi yang diterapkan hingga mengevaluasinya. Prosesnya bukanlah merupakan pekerjaan PR hanya sambil lalu, tetapi bagaimana menggunakan teknik-teknik komunikasi secara efektif dan pelaksanaan program kerja yang terencana serta terorganisasi, baik secara strategik maupun tektikal pelaksanaan dilapangan yang tepat, objektif, efektif dan efisien.

REFERENSI
Ruslan,Rosady.2010.Manajemen Public relations & media komunikasi.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Ahmkahfi.2013.Fungsi-Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli. https://gettingupman.wordpress.com/2013/10/02/bab-i-fungsi-fungsi-manajemen-menurut-para-ahli/.3 maret 2017.10.00./
Ruslan,Rosadi 2010. “Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi”. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
http://belajar-komunikasi.blogspot.co.id/2011/05/manajemen-public-relations.html
https://publicrelationeasy.wordpress.com/2009/08/27/fungsi-manajemen-public-relation/
Nama Kelompok
 Franki Andianto
 Achmad Rifa’i
 Salma S.Tangio
 Mirnawari R.Ahaya

Poster Jurusan Ilmu Komunikasi

21 March 2017 03:02:13 Dibaca : 261

    Poster di atas saya buat dengan sesederhana mungkin dengan gabungan antara warna hitam dan merah. Dalam poster ini saya hanya mencantumkan bagaimana Komunikasi itu. Belajar di Komunikasi itu santai dan asyik namun kualitasnya sangat baik. Melalui poster yang sederhana ini saya ingin mengajak teman serta adik-adik untuk membangun masa depan bersama-sama melalui Jurusan Ilmu Komunikasi. Karena jurusan ini saya yakin akan menjadikan kita pemuda dan pemudi yang lebih kreativitas dan cerdas. Cerdas dalam bertindak serta berfikir.Poster ini saya buat sesimple mungkin agar mudah untuk di mngerti. terakhir, Semoga poster ini akan bermanfaat bagi semua orang.