ARSIP BULANAN : October 2016

Tugas Tekom (Perkembangan Teknologi Komunikasi)

18 October 2016 17:59:02 Dibaca : 241

Assalamualakum Wr. Wb. Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perkembangan Teknologi Komunkasi yang di ampuh bapak Syahrir Soleman, S.Kom., M.I.Kom. Semoga Bermanfaat buat teman-teman.

Peradaban Era Evolusi Komunikasi
Apa yang terlintas dalam fikiran anda bila mendengar kata Evolusi dan Komunikasi? Ya. Memang evolusi dan komunikasi saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Mari kita teliti lebih dalam.
Evolusi, berbicara tentang perubahan atau peradaban dimana suatu hal yang berkembang menurut zaman-nya. Tentu kita dapat mengenal zaman pada tiga masa, yaitu Lampau, Sekarang dan Akan datang. Masa lampau tentu terkait dengan sejarah, Masa sekarang bisa disebut sebagai masa yang sedang kita jalani, dan Masa yang akan datang adalah belum terbayangkan. Komunikasi, adalah sebuah cara atau suatu kegiatan yang melibatkan manusia satu dengan manusia yang lainnya namun terkadang bisa melalui media dalam penyalurannya. Dalam peradaban evolusi komunikasi kita dapat mengenal dalam empat era evolusinya, yaitu :
a. Era Evolusi Komunikasi Tuilsan
b. Era Evolusi Komunikasi Cetak
c. Era Evolusi Komunikasi Telekomunikasi
d. Era Evolusi Komunikasi Interaktif
Dalam peradabannya, tentunya dari zaman manusia purba sampai manusia modern saat ini akan selalu melakukan kegiatan berkomunikasi namun cara-caranya saja yang berbeda. Zaman purba, manusia purba tidak mengenal kata-kata, mereka pun hanya menggunakan alam untuk menjadi penyalur media komunikasi. Namun seiring berkembangnya zaman, manusia pun juga berevolusi dari fisik maupun sikap. Manusia purba terlihat pada fisiknya besar dan tinggi, namun mereka semua berevolusi sampai akhirnya menjadi manusia seperti kita sekarang, begitupula dengan media penyaluran komunikasi yang terus berkembang sampai saat ini mulai dari tulisan, cetak, telekomunikasi dan interaktif. Bagaimana peradaban evolusi komunikasi pada era-era tersebut? Mari kita simak penjelasannya.
a. Era Evolusi Komunikasi Tulisan
Pada zaman purba, manusia purba menggunakan tulisan dengan batu. Tulisan mereka pun tidak berbentuk huruf seperti saat ini melainkan . Pada zaman purba pun terdapat zaman batu, contohnya Palaeolitikum (zaman batu tua), Mesolithikum (zaman batu tengah), dan Neolithikum (zaman batu muda), pada zaman Neolithikum mereka sudah berkembang. Pada zaman kerajaan-kerajaan pun dikenal sebagai huruf Sanksekerta. Seorang tokoh era komunikasi tulisan, Rogers M Everett adalah yang memperkenalkan tulisan pertama kali di dunia namun belum dapat dipastikan huruf apa yang pertama kali muncul. Dan pada saat ini tulisan di kenal dalam huruf abjad, namun tergantung pada negara-negara nya jenis huruf yang dipakai dalam tulisan, salah satu contohnya di negara Jepang dikenal dengan sebutan huruf Kanji.
b. Era Komunikasi Cetak
Beribicara tentang komunikasi cetak, pasti terlintas dalam fikiran yaitu alat yang dipergunakan untuk mencetak. Seorang tokoh yang memperkenalkan mesin cetak sekita tahun 1450 adalah Gunternberg, seorang ilmuan berasal dari German, Eropa. Ia mengenalkan mesin cetak, konon katanya ia mencoba mencetak kitab injil. Pada saat itu keberadaan buku-buku sangat terbatas, karena penulisan dilakukan secara manual dengan tulisan, namun setelah ditemukannya sebuah mesin cetak ini kemunculan surat kabar, majalah, serta media cetak lainnya berkembang. Surat kabar pertama kali muncul pada zaman Belanda sekitar tahun 1828 diterbitkan sebuah surat kabar bernama Javasche Courant. Setelah itu surat kabar berkembang pula pada zaman Jepang yang dijadikan sebagai alat propaganda dikalangan pemerintah pada waktu itu. Dan akhirnya berkembang pesat hingga saat ini dapat kita kenal berbagai macam media cetak ternama yang menggunakan pers sebagai pembuat atau penulis informasi.
c. Era Evolusi Telekomunikasi
Pada era evolusi telekomunikasi merupakan era zaman modern, munculmnya bebagai alat telekomunikasi yang dapat menghubungkan dengan jarak jauh. Alat telekomunikasi pertama yaitu Telegraf ditemukan oleh Samuel Morse pada tahun 1809. Sedangkan penemu alat telekomunikasi pertama jarak jauh yaitu Telefon, diperkenalkan pertama kali oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1847, telepon merupakan alat telekomunikasi yang dapat menghubungkan jdengan jarak yang cukup jauh, maka dari itu sampai saat ini telepon semakin berkembang. Munculnya telepon genggam yang tentunya lebih memudahkan para penggunanya untuk berinteraksi, aplikasi dalam telepon genggam juga lebih spesifik dibandfingkan dengan telepon biasa, karena telepon genggam bisa menggunakan aplikasi short message sevice. Kemudian radio dan televisi muncul sebelum Perang Dunia ke II, pada saat itu radio dan televisi sebagai penyampai informasi jika terjadi kekacauan dan pemberitaan pertama kali tentang kemerdekaan pun disiarkan melalui radio dan televisi.
d. Era Evolusi Komunikasi Interaktif
Pada era ini perkembangan teknologi sudah telihat pesat, munculnya pertama kali alat komunikasi interaktif yaitu Videotape yang diperkenalkan oleh tokoh-tokoh bernama William Shockley, John Bardeen, dan walter Brattain yang meluncurkan satelit ruang angkasa (Sputnik) dibulan pertama kali oleh NASA . Alat komunikasi interaktif kedua yaitu Komputer yang dipelopori oleh seorang tokoh bernama Charles Babagge. Komunikasi interaktif berkembang hingga saat ini diluncurkan sebuah jaringan yaitu internet (interconnection networking). Internet sering disebut sebagai dunia maya yang seluruh informasinya dapat mencakup seluruh informasi di dunia. Internet dapat dipergunakan dalam komputer, laptop dan media inteaktif lainnya.
Dengan berkembangnya seluruh era komunikasi tentunya kita sebagai manusia yang menggunakan media-media tersebut haruslah memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar komunikasi dan teknologi dapat berkembang lagi secara lebih canggih dan bermutu.

Sumber :
http://ekkykharisma.blogspot.co.id/2012/11/peradaban-era-evolusi-komunikasi.html

SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA CETAK
Kebutuhan manusia terus berkembang dan bertambah, itulah mengapa manusia terus mencari cara pemenuhan kebutuhan tersebut, yang selalu disesuaikan dengan masa dan kehidupan yang terus berkembang. Media cetak hadir dalam bentuk novel, buku-buku fiksi, yang hadir dengan harga yang mahal. Untuk ribuan tahun, materi cetak hanya bisa dinikmati oleh sedikit warga yang berpendidikan baik dalam masyarakat, untuk bangsa-bangsa Mandarin, Masir, China, Islam, dan Roma. Kemudian pedagang Arab membawa teknologi cetak ini ke barat. Di Eropa, media cetak dikembangkan melalui literatur-literatur yang menggunakan bahasa setempat masyarakat masing-masing dengan diferensiasi yang tinggi. Kemudian Eropa mulai mencetak kitab agama, dan lembaga pendidikan semakin banyak memproduksi penulis dan mencetak beberapa buku penting. Kitab agama tahun 1455 membawa perubahan dalam teknologi mesin cetak ini, bentuk baru yang memungkinkan percetakan dilakukan dalam jumlah besar. Di Amerika media cetak pertama dimulai dengan percetakan banyak kitab agama, pada tahun 1640. Benjamin Franklin merupakan salah satu pakar penemu inovasi media cetak tersebut, yang pada tahun 1731 memulai kegiatan perpustakaan belangganan pertama, sehingga dimasa yang akan datang warga Amerika telah mengenal baik kepustakaan, dan memberi kesempatan kepada mereka yang tidak mampu untuk membaca dan meminjam buku-buku, Koran dan majalah.
Pada 1800-an masyarakat pembaca Amerika mulai terbentuk, dengan dukungan dari perbaikan keadaan sosial, pendididkan, ekonomi, dan perkembangan masyarakat urban menengah. Majalah dalam hal ini lahir pada 1700-an, dengan tema fiksi dan non-fiksi. Pada 1741, Philadelphia menjadi pusat pertama Majalah, dimana para penerbit mencoba untuk memperkenalkan majalah jangka pendek untuk revolusi Amerika. Selama revolusi, pada 1775-1789, kebanyakan buku dan majalah membawa nuansa politik. Kemudian pada 1790an nuansa ekomoni mulai meledak. Kemudian pada 1920 majalah mulai bertarung dengan radio dan film, dan telah mengenal dasar periklanan dan audiens yang lebih spesifik, berkembangan menjadi banyak jenis, dengan berbagai metode dan majalah-majalah baru semakin merebak, dilengkapi dengan visualisasi gambar foto.

Menurut sejarah, seorang ahli dari Jerman, Pemilik nama lengkap Johannes Gutenberg ini menemukan mesin cetak yang akhirnya digunakan untuk mencetak bible (Kitab Suci). Ini terjadi pada tahun 1453. Sebelumnya Gutenberg menulis secara manual, kitab-kitab suci tersebut. Namun dengan bantuan mesin cetak, kitab suci yang dihasilkan jauh lebih banyak. Sebelum ada revolusi Gutenberg, buku-buku di Eropa disalin dengan menggunakan Manu Script. Selain memakan waktu yang lama, harga buku-buku tersebut tergolong mahal dan hanya bisa dibeli oleh orang-orang yang mampu. Dengan ditemukannya mesin cetak, perkembangan ilmu dan pengetahuan waktu itu semakin pesat, bahkan tidak hanya untuk bangsa Eropa saja tetapi juga sampai ke Timur Tengah. Melalui buku-buku yang dicetak pada waktu itu, minat baca masyarakat menjadi tinggi. Kitab Suci yang awalnya ditulis manual oleh Gutenberg saat itu juga dicetak dengan bahasa lain, tidak hanya bahasa latin. Ini yang akhirnya membuat gerakan kaum protestan.
Salah satu bentuk hasil dari media cetak adalah surat kabar. Surat kabar penerbitannya ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Surat kabar awalnya berkembang di Eropa, khususnya di Inggris dan Amerika Utara. Tahun 1702 muncul Daily Courant lalu Revue pada tahun 1704. Sedangkan di Amerika, surat kabar baru terbit setelah beberapa tahun Amerika mencapai kemerdekaannya (1776). Namun pada awalnya, surat kabar hanya diperuntukkan bagi kaum elit dan terpelajar. Secara fisik, bentuk koran pada saat itu masih sangat sederhana dan menggunakan biaya yang sangat murah, tetapi jangkauannya meluas. Pada tahun 1830, surat kabar sudah mewabah di New York. Ini adalah saat kejayaan surat kabar yang akhirnya mewabah ke seluruh pelosok dunia
Kegiatan percetakan semakin berkembang setelah perang dunia II, baik media konvensional tradisional dan media internet yang secara lambat berkembang. Kemudian industri ini semakin berkembang, beberapa diantaranya melakukan konsolidasi dan beberapa yang lain semakin kuat dengan proliferasi dan persaingan mereka yang semakin tersegmentasi. Hal ini selaras dengan perkembangan buku. Sejarah tersebut menyebutkan mengenai sebuah lingkaran berkelanjutan dari inovasi teknologi, dalam bentuk apapun, mulai dari pemakaian teknologi sederhana, sampai teknologi yang rumit. Diikuti oleh perkembangan berbagai bentuk media dan pengunaan media baru, ada upaya juga untuk menambah permintaan konsumen, memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan mencari keuntungan, keinginan untuk mengembangkan literature dan akhirnya mampu mengubah masyarakat menjadi labih baik.
Dalam perkembangan jurnalime, Koran manjadi media konvensional yang mengantarkan perkembangan tersebut. Dimulai dari perkembangan newsletter, merupakan sebuah bentuk surat berita yang disampaikan secara personal, kemudian sampai pada corantos yang merupakan sebuah lembar laporan harian dan diurnos, yang lebih fokus pada kegiatan daerah, kemudian berkembang lebih besar lagi pada Koran yang pada awalnya masih terbelenggu oleh batasan pemerintah dalam membuat laporan, dan setelah masyarakat berkembang dan semakin terbuka, mulai saat itulah Koran mulai memiliki kebebasan dalam menyampaikan berita dan mulai terdapat kritisasi mengenai sensor laporan. Kebebasan Koran lahir mulai 1787. Kemudian mulai lahir berbagai macam pandangan dan pendapat dari berbagai unsur masyarakat yang tidak dapat terhindarkan, dan ini dijadikan sebagai pijakan esensial dari media koran sebagai representasi fungsi media dalam masyarakat yang bebas. Koran mulai menjadi sebuah media penyampaian pendapat yang merepresentasikan perbedaan suara, tidak terkecuali audiens yang juga tersegmentasi. Kemudian iklan mulai berkembang, namun sirkulasinya lambat karena perkembangan percetakan juga lambat dan referensi pembaca iklan sangat ter-literasi dan umumnya orang ekonomi tinggi. Kemudian para penerbit mulai memperhatikan bentuk Koran yang lebih baik, mampu mencakup masyarakat, dengan menggunakan jurnalis yang handal. Inovasi ini membawa revolusi dalam bidang ini dan profesi jurnalis pun semakin dihargai. Penerbit membentuk format yang terus menjaga perkembagan sosial masyarakat. Tahun 1980 dan 1920 merupakan tahun kejayaan Koran. Kemudian persaingan berita semakin ketat, materi Koran semakin kompleks, termasuk mengenai program pemerintah, ekonomi, dan berbagai laporan dari berbagai sudut pandang masyarakat diluar pemerintah yang disajikan dengan metode investigasi mendalam. Kemudian beragam media menyajikan laporan dalam cerita yang berlainan. Pada 1980, Koran mulai digunakan dalam videotext, yang kemudian berkembang menjadi Koran on-line, yang pada awal perkembangannnya hanya berfungsi untuk mengembangkan Koran pemerintah. Kemudian pendapat masyarakat mulai disampaikan melalui blogs. Koran on-line ini membantu Koran konvensional dalam hal umur dan penyimpanan data berita yang lebih panjang. Walau begitu diversitas dari Koran tersebut masih sangat tinggi. Kemudian sekitar tahun 2000, media-media seperti TV, radio, dan internet ini melakukan konslidasi dengan Koran, yang menyajikan laporan dengan bagian yang lebih lengkap termasuk editorial, pemerintah, politik, ekonomi, sosial, gaya hidup, komentar dan pendapat, alam, dsb. Sejarah Koran ini merupakan sebuah ide jurnalisme paling konvensional, yang selalu kompleks pada evolusi kebebasan berpendapat dan masalah politik. Selama bertahun-tahun editor dan penulis bertarung melawan upaya sensor pemerintah atas laporan yang ingin ditayangkan, mereka (dan kita) harus dapat memahami apa sebenarnya fungsi esensial dari keberadaan Koran tersebut. Revolusi bukan hanya dalam hal materi, namun juga dalam hal metode, bentuk dan hasil cetakan, model dan tanggungjawab sosial. Perkembangan media teknologi komunikasi ini tidak berhenti, mereka terus berkembang, mengejar pemenuhan kebutuhan masyarakat yang semakin hari semakin kompleks, menjawab pertanyaan yang sebelumnya belum terjawab, memenuhi keseimbangan manusia atas pemenuhan kebutuhan informasi.
Jika kita kembali melihat ke proses komunikasi, menurut Miles Myers, manusia memiliki empat tahapan literasi yang digunakan untuk saling tukar informasi, yaitu orality, signature literacy, recitation literacy, decoding/analytic literacy, critical/translation literacy. Sedangkan menurut McLuhan, fase perkembangan media massa terdiri dari beberapa tahap:
- Era pra-literasi (40.000 SM – 1500) : meliputi kebudayaan oral hingga media cetak awal didominasi oleh mediasi ritual dan sosial serta dunia mistik yang penuh kekerasan dan kebrutalan
- Era literasi (1500 – 1900) :meliputi tulisan dan media cetak, berkembang setelah galaksi Gutenberg, khususnya periode abad tengah dan renaissance, dan terutama sekali saat ditemukannya mesin cetak
-Era elektronik (1900-2000) : media elektronik, 2000- sekarang : media digital.
Epos utama sejarah komunikasi adalah:
· Pra modern ( media cetak awal)
· Modern (media cetak dan media elektronik)
· Post modern (media digital)

Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap tahapanproses komunikasi manusia sangat berbeda dalam kurun waktu tertentu. Jika pada media cetak awal, manusia menggunaikan media cetak untuk membuat alkitab. Dengan menggunakan alat bantu media cetak, mereka dapat membuat alkitab sebanyak-banyaknya. Pada media elektronik manusia sudah beralih ke modernisasi. Dimana teknologi media cetak yang dulu pernah ada telah dikembangkan menjadi teknologi yang lebih modern dengan alat-alat yang semakin canggih. Tentu saja hal itu juga berpengaruh pada kehidupan manusia di masa yang akan datang. Setelah itu munculah majalah, Koran, tabloid, yang memudahkan manusia untuk memperoleh informasi secara luas dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi media cetak ini termasuk teknologi komunikasi yang berkembang pesat di dunia, terutama di Negara Indonesia.

Sumber :
http://historyoftechnology-ikom.blogspot.co.id/2010/10/sejarah-perkembangan-media-cetak.html

SEJARAH PERKEMBANGAN ELEKTRONIK
Sejarah Perkembangan Elektronik. Elektronik atau elektronika mulai berkembang pada abad ke-20, yaitu dengan melibatkan tiga buah komponen utama, yaitu tabung hampa udara (vacuum tube), transistor dan sirkuit terpadu (integrated circuit).
Adapun sejarah dan perkembangan elektronik pada kurun waktu berikutnya yang ditemukan dan dipublikasikan oleh para ahli adalah sebagai berikut:
• Elektron, Terjadi pada tahun 1883, Thomas Alfa Edison berhasil menemukan bahwa elektron bisa berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor lain yang melewati ruang hampa. Penemuan konduksi atau perpindahannya ini dikenal dengan nama efek Edison. yaitu pada tahun 1904, John Fleming menerapkan efek edison ini untuk menemukan dua buah elemen tabung electron yang dikenal dengan nama dioda. Dan Lee De Forest mengikuti langkah ini pada tahun 1906 dengan tabung yang memiliki tiga elemen, yaitu disebut trioda. Tabung hampa udara ini menjadi divais yang dibuat untuk memanipulasi kemungkinan energi listrik, sehingga bisa diperkuat dan dikirimkan. Aplikasi tabung elektron yang pertama kali diterapkan dalam bidang komunikasi radio.
• Telegraf tanpa kabel (wireles telegraph), yaitu dikembangkan dan dirintis oleh Guglielmo Marconi.pada tahun 1896 dan mengembangkan komunikasi radio jarak jauh pada tahun 1901. Dan untuk masa perkembangan selanjutnya ditemukan oleh Edwin Armstrong, yaitu penerima super-heterodyne yang dapat memilih sinyal radio atau stasiun yang dapat menerima sinyal dari jarak jauh. Dan Armstrong juga menemukan modulai frekuensi FM pita lebar (wide band) pada tahun 1935. Dari sebelumnya hanya menggunakan AM atau Modulasi amplitudo pada antara tahun 1920-1935.
• Televisi, yaitu dikeluarkan oleh Bell Laborateries ke publik umum pada tahun 1927, dan ini hanya masih berbentuk electromechanical, saat sistem elektronik menjadi jaminan kualitas, para insinyur Bell Labs memperkenalkan tabung gambar sinar katoda dan televisi berwarna. Namun Vladimir Zworykin, seorang insinyur di Radio Corporation of America (RCA) yang dianggap sebagai "bapak televisi". Karena penemuannya yang berupa tabung gambar dan tabung kamera iconoscope. Dan pada pertengahan tahun 1950-an televisi telah mampu menyaingi radio untuk penggunaan di rumah dan hiburan, serta media penyiaran dan pendengaran berita yang utama.
• Transistor, alat ini ditemukan oleh tim insinyur dari Bell Laboratories pada tahun 1947. transistor berfungsi seperti tabung hampa udara, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil, lebih ringan, penggunaan daya lebih kecil dan lebih kuat, serta lebih mudah untuk diproduksi dengan adanya kombinasi penghubung metal dan bahan semikonductornya.
• Sirkuit terintegrasi, diusulkan oleh Geoffrey W.A Dummer pada tahun 1952, yaitu seorang ahli elektronika berkebangsaan Inggris. Sirkuit terintegrasi menjadi bahan produksi yang paling banyak digunakan oleh sejumlah perusahaan, dan desain peralatannya berubah secara cepat dan beberapa arah yang berbeda untuk mengadaptasi teknologi.
Itulah pembahasan mengenai sejarah berkembangnya elektronik dan banyak tumbuh dan perkembangannyapun merata serta menyeluruh ke semua penjuru dunia. Dari beberapa penemuan di atas sudah menjadi pengaruh yang sangat kuat dan besar manfaat bagi semua penduduk secara global.
Semua ini berkat penemuan para insinyur yang telah merintis secara ulet dan tekun yang bisa berguna dan bermanfaat sampai saat ini.

Sumber :
https://elektronika-mu.blogspot.co.id/2013/12/sejarah-perkembangan-elektronik.html

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong