Wajah Sebagai Instrumental Komunikasi
Komunikasi Sebagai Instrumental Komunikasi
Di Susun Oleh;
Moh. Adi Efendi Hasan
Hendra S. Didipu
Friska R. Monintja
Komunikasi antar Pribadi, seharusnya kita dapat memetik beberapa makna dalam ekspresi wajah, sebab hal ini mampu kita jadikan sebagai tolak ukur dalam memahami lawan bicara kita, sehingganya kita tidak mudah binggung, bertanya-tanya maksud dari lawan bicara kita, sebab hal ini masi saja banyak dari kita yang tidak memahai dan tanpa sadar hal ini sering terjadi di lingkungan kita, oleh sebab itu saya mengangkat materi ini dengan judul Wajah Sebagai Instrumental Komunikasi, menurut saya hal ini nantinya sangat membantu untuk kita memahami komunikasi Nonverbal dan makna dari ekspresi wajah dalam dunia komunikasi. Sebab topik ini sanggat lah menarik, karena isi dari topik ini bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Di dalam isi artikel ini ada bebrapa hal yang pe¬¬¬¬rlu kita bahas, diantarnya adalah bagaimana cara kita memahami eksperesi wajah dari lawan bicara kita dan apa arti dari ekspresi yang di tunjukan dari lawan bicara kita.
Dalam artikel kita di ajarkan bagaimana cara kita memahai tentang ekspresi wajah dari lawan bicara kita, dan makna yang terkandung di dalamnya, sehingga terkait isi artikel ini ada Tiga hal yang menarik untuk kita bahas, diantaranya adalah,Pertama ekspresi makro. Ekspresi makro yaitu ekspresi mimik wajah yang dapat dengan mudah kita mengamatinya dan membedakan. Misalkan saja, tersenyum atau menangis. Kedua adalah ekspresi mikro, Sedangkan ekpresi mikro yaitu ekspresi yang tak disadari dan terjadinya biasanya cendrung dalam waktu relative yang singkat. Itu sebabnya ekspresi mikro lebih sulit untuk di amati.Ketiga adalah kontak mata, orang Korea percaya bahwa mata adalah jawaban “sebenarnya” mengenai apa yang dirasakan dan dipikirkan seseorang. Di Amerika, seorang pria yang memandang lama pria lainnya, hampir bisa dipastikan seorang homoseksual. Pandang memangdng antara pria dan wanita pada dasar memiliki banyak arti akan tetapi dari kajian ilmu sikologis, manusia itu sendiri mengangap bahwa hal tersebut merupakan sebuah kebutuhan untuk mengenal, melihat, dan mencari tau segalal sesuatu yang ada di lingkungan kita.
Akhirnya dari apa yang telah di tuliskan diatas kesimpulanya adalah, bahwa memaknai ekspresi wajah dari lawan biacara kita itu sangat penting, sebab di situ terkandung makna dan arti dalam bentuk nonverbal, yang seharusnya mampu kita mengerti. Dari Tiga hal yang sudah dibahas di atas, menunjukan bahwa betapa pentingnya tiga hal tersebut, sebab dasar dari tiga hal tersebut adalah tolak ukur bagi kita untuk mengetahui simbol, makna, dan arti penting dalam ekspresi wajah. Untuk menutup artikel ini, saya mengharapkan bisah jadi tolak ukur dan pembanding untuk memahami konteks komunikasi antar pribadi khususnya dalam memahami ekspresi wajah.
Penulisan Buku
Format Penulisan Buku
Format penulisan buku dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar dan bagian dalam. Secara umum, bagian luar buku ajar hampir sama dengan bagian luar buku referensi atau monograf.
Pembeda utamanya adalah pada bagian batang tubuh, di mana setiap Bab dan sub Bab Buku disesuaikan dengan RPS mata kuliah. Di samping itu, terdapat dinamika kelas yang dibuat dalam buku ajar. Format standar penulisan buku adalah sebagai berikut.
I. Bagian Luar Buku
1. Cover Depan
a. Judul Utama
b. Sub Judul/ Anak Judul
Ini dapat dijadikan pembeda dengan buku lain untuk keperluan peningkatan pasar buku. Mengingat akan menulis Buku, judul utama buku biasanya memiliki konotasi kuat dengan mata kuliah yang diampu.
Berhubung mata kuliah di satu program studi biasanya juga ada pada prodi atau perguruan tinggi yang lain, pemberian anak judul menjadi strategi yang menunjukkan pembeda buku yang ditulis dengan buku sejenis pada umumnya.
c. Nama Penulis
d. Nama Penerbit (jika akan diterbitkan)
2. Punggung Buku
a. Judul Utama
b. Nama Penulis
c. Nama Penerbit
3. Cover Belakang
a. Judul Utama
b. Anak Judul
c. Nama dan Tentang Penulis
d. Sinopsis
e. Nama dan Alamat Penerbit
f. Nomor ISBN
g. Untuk tingkatan apa buku ini ditulis (misal: pemula, menengah untuk komputer)
Dalam praktiknya, bagian luar buku akan melibatkan penerbit dalam memutuskan bentuk dan isi bagian luar buku. Karena disamping aspek isi dan format, terdapat juga aspek pasar yang harus dipertimbangkan sebelum buku diterbitkan
Baalobinde
Ba’alobinde atau nasi beras milu ini adalah makanan khas daerah gorontalo, kata ba’alobinde memiliki arti, dimana berasal dari sebuah jagung yang di giling sampai halus kemudian di campur dengan beras putih. Makanan yang berasal dari campuran antara beras putih serta jagung yang sudah di haluskan ini, menjadi salah satu makanan yang paling banyak di buru oleh masyarakat gorontalo itu sendiri. Yang menjadi suatu pertanyaan adalah, mengapa makan ba’alobende ini sering di buru oleh masyarakat khusunya masyarakat gorontalo? karena dengan rasanya yang sangat enak, yakni paduan antara beras putih dan beras milu, membuat makanan ini memiliki aroma cita rasa yang sangat berbeda dengan makanan-makanan yang lain. Oleh sebab itu makanan ini menjadi salah satu makanan favorit masyarakat gorontalo.
Untuk memperoleh makanan ba’alobinde ini, kita tidak harus mengeluarkan banyak biaya cukup dengan biaya Rp 15.000 rupiah. dan bahan-bahan untuk membuat makanan ini sangatlah mudah cukup dengan 1 liter beras putih di campur dengan 1 kaleng susu beras milu yang sudah di haluskan, dan tanpa menunggu lama maka sajian dari nasi beras milu atau ba’alobinde ini siap saji dan siap untuk di santap. dan untuk menambah aroma dari nasi ba’alobinde ini tentu ada beberapa jenis-jenis makanan yang di campur di jadikan satu dengan nasi ba’alobinde atau sejenis sayuran, berupa sayur terong yang di masak dengan kua santan. suyur terong ini biasanya di kenal dengan sebuatan poki-poki, sedangkan kua santan berasal dari kua ampas kelapa yang sudah kering yang di peras kemudian di taburi dengan beberapa rempah-rempah yang berupa kunyit, bawang putih dan merah, rica, pala, cingke serta daun pandan dan brama kusu. bagaimana cara mendapatkan itu semua ? semuanya sangatlah gampang untuk diperoleh, hanya dengan mengunjunggi pasar –pasar terdekat yang ada di daherah gorontalo, maka dapat dipastikan semua tersaji sangatlah lengkap.
Sebenarnya masi banyak yang bisah di paduhkan dengan nasi ba’alobinde tersebut, karna jenis makanan ini memiliki jenis makanan yang sangat berbeda dengan makanan lain, makanan ini dapat dipaduhkan dengan jenis makanan apa saja dan rasanya pun sangat enak dan lezat untuk di santap. naahh.. bagaimana cara untuk mendapatkan makanan ini jika ada para wisatawan atau masarakat lokal yang inggin mendapatkan makanan ini ? sangatlah mudah, cukup dengan menyediakan uang Rp 15.000 maka silakan kunjunggi rumah-rumah makan tradisional yang ada di daherah gorontalo, salah satunya rumah makan yang ada di jl tamalate.
Oleh sebab itu makanan ba’alobinde ini menjadi salah satu makanan khas daherah gorontalo, selain mudah untuk di peroleh makanan ini sangatlah enak untuk dimakan, serta harga dari memperoleh makanan ini sangatlah terjangkau.
Namun ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dari kuantitas makan ini, sebab pada saat ini di bandingkan dengan dengan jaman sebelumnya masarakat yang mengkonsumsi makanan ba’alobinde ini sudah mulai hilang, mereka lebih mengutamakan makanan nasi beras putih, padahal banyak dari mereka yang tidak mengetahui bahwa makanan ba’alobinde ini memiliki maamfaat yang cukup besar bagi pertumbuhan manusia, sempat saya bertanya pada seseorang yang menjadi narasumber saya kali ini, bahwa dia mengatakan “mamfaat dari kita makan nasi ba’alobinde ini salah satunya, bisah buat badan kita lebih gemuk, dan tidak mempercepat rasa lapar yang kita rasa, dan makanan ini cocok untuk orang yang mengidap penyakit magh”.
Tetapi pada saat ini sudah sangat jarang kita temukan dari sekian banyaknya orang, sedikit dari mereka yang megkonsumsi makanan ba’alobinde, apalagi masarakat-masarakat yang tinggal di perkotaan, paling banyak masarakat-masarakat desalah yang paling banyak mengkonsumsi makanan ba’alobinde tersebut. menurut narasumber saya mengatakan bahwa hal ini berhubungan dengan faktor ekonomi mereka, dan salah satu mamfaatnya juga adalah lebih irit untuk kebutuhan sehari-hari.