Public speaking "meluda"

01 April 2017 02:19:29 Dibaca : 57

Latar Belakang dan Pengertian Public Speaking

30 March 2017 05:46:20 Dibaca : 430

Pernahkah saat kamu melakukan public speaking tiba-tiba ada orang yang bertanya dari mana asal public speaking, siapa pencetus public speaking, nama para ahli public speaking dan apa pengetian public speaking itu sendiri?, nah jika hal itu benar-benar terjadi dan kamu tidak tau harus menjawab apa, maka otomatis forum kamu akan sunyi dan nama kamu akan diingat sebgai seorang public speaker yang gaga. Ya masa iya seorang public speaker tidak tau asal usul dari public speaking itu sendiri. Nah, untuk menghindri situasi itu maka lewat artikel ini saya akan membantu kamu dengan membahas soal latar belakang public speaking dan pengertian public speaking.

Dale Carnegie adalah salah satu salah satu pioneer dalam bidang public speaking dan self development di dunia. “How To Win Friends and Influence People” adalah buku karyanya di tahun 1936 hingga sampai saat ini masih memegang gelar best seller. Ketertarikan Amerika untuk belajar public speaking dan meningkatkan kepercayaan diri membuat nama Dale Carnegie melambung sangat cepat. Hingga saat ini metode pembelajaran Carnegie masih ditetapkan di 80 negara lewat sebuah organisasi yang bernama Dale Carniege Training.

Ternyata sekitar 2.500 tahun yang lalu di Athena kuno, para pemuda diminta untuk memberikan pidato yang efektif sebagai bagian dari tugas mereka sebagai warga negara agar dapat mengapresiasikan pendapat-pendapat mereka sehingga pada saat itu membuat Socrates (469-3998 SM), Plato (427-347 SM), dan Aristoteles (384-322 SM) mengajarkan murid mereka tentang public speaking.

Secara umum kita telah mengetahui bahwa public speaking adalah berbicara di depan umum, namun seorang pelamar kerja yang sedang melakukan interviewpun dapat dikataka sebagai public speaking, karna untuk mempromosikan dirinya tentu saja ia harus membutuhkan trik-trik public speaking. Adapun public speaking menurut Webster’s Third New International Dictionary, bahwa public speaking adalah seni dari ilmu berkomunikasi lisan yang efektif bersama para pendengarnya.

Dalam pengertian public speaking inipun juga menimbulkan fikiran-fikiran dari para ahli yang tak lain David Zarefsky, Ys. Gunadi. David Zarefsky mengatakan public speaking adalah sebuah proses komunikasi berkelanjutan, di mana pesan, simbol (komunikasi dan makna) terus berinteraksi, antara pembicara dan para pendengarnya . Ys. Gunadi mengatakan public speaking adalah sebuah bentuk komunikasi yang dilakukan secara lisan tentang suatu hal atau topik di hadapan banyak orang .

Nah, mungkin itu adalah sebagian dari lattar belakang dan pengertian dari public speaking yang dapat membantu kamu saat situasi seperti yang sudah saya utarakan di atas tadi terjadi. Semoga kondisi yang seperti itu tidak akan membuat kamu malu sebagai public speaker.

Oleh
Tri Salwita Djeppu

 

Langkah seorang Muslimah

14 December 2016 00:53:47 Dibaca : 49

   Siapapun kita di masa lau, bukan berarti kita tidak pantas untuk menjadi muslimah yang lebih baik, semua orang pernah nakal sebelum menjadi baik, tapi itu lebih baik dari pada pernah baik kemudian menjadi nakal, berhijrah ke jalan Allah bukan hanya untuk mereka yang terlihat baik, tapi untuk mereka yang benar-benar ingin menjadi lebih baik di mata Allah.

   Nur Ainun Magfirah, biasa dipanggil Fira, seorang wanita yang terpilih dari berbagai jenis wanita, ia terlahir dari keluarga yang sederhana dan berstatus broken home, tapi, status kedua orang tuanya yang telah memiliki keluarga baru bukanlah menjadi salah satu alasan kenapa ia memutuskan untuk berhijrah, melainkan dari sebuah perasaan nyaman dan terjaga yang mulai timbul saat ia pertama kali menggunakan pakaian cadar milik senior asramanya.

  Berada pada proses hijrah bukanlah suatu proses yang mudah untuk seorang Ainun Magfirah, mengingat bagaimana perilakunya sebelum ia memutuskan untuk berhijrah dulu. Sebuah perasaan yang sering goyah akan niatnya berhijrah tidak dapat ia hindari waktu itu, sehingga membuat ia  melaksanakan sholat istikhara (sholat meminta petunjuk) untuk yang pertama kalinya, tapi sayang, permohonannya waktu itu tidak  terjawab oleh Allah Swt.

  Untuk lebih meyakinkan niatnya, maka Fira memutuskan untuk memperdalam pengetahuannya tentang hukum bercadar, entah itu lewat berdiskusi langsung dengan para ustad dan ustadjah, ataukah dengan mendengar ceramah singkat tentang hukum bercadar dari para ulama-ulama lewat media social. Banyak para ulama yang berpendapat bahwa hukum bercadar itu sunnah, tapi ada juga para ulama yang berpendapat bahwa hukum bercadar itu wajib, sehingga  pro dan kontra pada hukum ini membuat fira sedikit bingung, hingga suatu saat  ia mendengar ceramah singkat dari Dr. Zakir Naik yang mengatakan bahwa hukum bercadar itu sunnah bukan wajib. Setelah ia mendengar ceramah singkat itu, ia bagaikan dihadapkan oleh sebuah cahaya yang begitu terang yang membawa sebuah kedamaian di dalam hatinya sehingga membuat ia benar-benar yakin dengan keputusannya dalam berhijrah.

  Setelah Fira berhasil untuk memperkuat niatnya, maka Fira memutuskan untuk mengambil langkah selanjutnya, di mana ia harus meminta restu dari anggota keluarganya, agar proses berhijrahnya ini benar-benar mendapatkan Ridho dari Allha Swt. Tapi, lagi-lagi langkah Fira mendapatkan sebuah rintangan, bagaikan Games yang setiap naik level pasti ada saja sebuah rintangan yang menunggu, dimana niat baiknya ini membuat kedua orang tuanya yang sudah resmi bercerai beradu pendapat, di mana ibunya sangat mendukung niat baik anak keduanya, tapi berbeda dengan keputusan dari sang ayah, di mana ayahnya begitu menentang keputusannya dalam berhijrah.

  Awalnya sebuah perasaan putus asa mulai menghampirinya, tapi, lagi dan lagi Fira memutuskan melaksanakan sholat istikharah untuk kedua kalinya. Tepat pada malam hari setelah fira melaksanakan sholat istikharah, permintaan petunjuk Fira terjawab melalui sebuah mimpi, dimana saat itu Fira nampak sedang beradu pedang dengan sang ayah di tempat yang sangat gersang, saat itu ia hampir saja kalah, tapi tiba-tiba saja ia mendapatkan sebuah kekuatan sehingga satu hantaman membuat pedang sang ayah jatuh begitu saja di atas tumpukan pasir. Dalam waktu kira-kira seminggu setelah permohonan fira terjawab, ayahnya yang tiba-tiba muncul dihadapan asramanya dengan sebuah senyuman dan mengatakan bahwa, ayahnya benar-benar sudah merestui niat berhijrahnya membuat Fira benar-benar merasa sangat bahagia, tapi ada satu kesepakatan yang dibuat ayahnya dan itu harus dipatuhi oleh fira, yaitu tetaplah Istiqomah dalam niatnya itu.

  setelah ia berhasil pada langkah keduanya, maka ia benar-benar menuju pada langkah akhir, yaitu melaksanakan apa yang sudah ia yakinkan selama ini tepat pada hari ke enam bulan Ramadhan 2016 dengan iringan Bismillahirrohmanirrohim…

“Jika seseorang telah berubah, maka jangan ungkit masa lalunya, kita tidak pernah tau seberapa sulit ia melupakan masa lalunya itu” tutur fira dari balik cadarnya.

Berhijrah

13 December 2016 21:11:54 Dibaca : 80

    Nur Ainun Magfira biasa dipanggil Fira, seorang gadis remaja yang awalnya terkenal dengan kenakalannya dan acuh tak acuh dengan pakaian yang ia gunakan bahkan ia sering mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan oleh seorang wanita, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menutupi seluruh auratnya dengan bercadar, awalnya, sebelum ia memutuskan untuk bercadar, ia pernah berfikir bahwa wanita yang bercadar itu menakutkan, bahkan pernah terbesit dipemikirannya bahwa setiap wanita yang bercadar itu pasti sedang menyembunyikan sesuatu, tapi, semua pemikiran negative tentang wanita bercadar seketika hilang saat fira mendapatkan teman sekamar di Asrama putri tepat di Universitas Negeri Sultan Amay Gorontalo saat fira baru saja memulai status mahasiswanya.

     Siapa sangka, proses berhijrahnya berawal dari tantangan teman lamanya yang bernama Iin, saat itu Iin memberikan tantangan agar Fira memakai jilbab syar’i setiap Fira pergi ke kampus dan dengan entengnya Firapun menyetujuinya, mengingat ia tipekal wanita yang sangat menyukai sebuah tantangan, hingga akhirnya ia mulai terbiasa dan mulai merasa nyaman “karna saya mulai merasa nyaman, jadi saya lanjutkan saja” tutur Fira.

 

 

    Ketertarikannya dengan cadar berawal dari coba-coba, Fira sering menggunakan cadar milik seniornya yang tak lain teman sekamarnya saat seniornya tidak berada di lingkungan asrama, “saat pertama kali saya mencoba pakaian cadar senior saya, saya mulai merasa nyaman, merasa terlindungi dan saya merasakan kebebasan yang hakiki dari seorang perempuan” tutur sahabat saya fira saat saya menanyakan pengalaman pertamanya saat mencoba pakaian bercadar milik seniornya. Ya, memang benar kebebasan seorang perempuan hakikatnya ketika ia menutup aurat.

   Sebelum ia benar-benar mewujudkan niatnya yang sudah Istiqomah,ia terlebih dahulu meminta restu pada keluarganya, tapi, keingin Fira membuat kedua orang tuanya yang telah lama berpisah sempat beradu pendapat, ayahnya sangat menentang niat Fira untuk bercadar sedangkan ibunya sangat menyetujui niat anak ke duanya itu.

  Ayahnya adalah tipekal orang yang sangat tegas dalam sebuah keputusan sehingga membuat fira sedikit susah untuk menjelaskan kembali soal hukum bercadar pada ayahnya, hingga akhirnya ia memutuskan untuk melaksanakan sholat Istikhara (Sholat meminta petunjuk), malam itu ia diberi sebuah petunjuk melalui mimpi oleh Allah Swt.”malam itu permohonan saya meminta petunjuk pada Allah terjawab, dalam mimpi tampak saya dan ayah saya yang sedang beradu pedang di tanah yang sangat gersang, awalnya saya hampir saja kalah, tapi tiba-tiba saja saya mendapatkan sebuah kekuatan hingga bisa menjatuhkan pedang milik ayah saya” tutur fira kembali bernostalgia. Tepat satu minggu setelah fira mendapatkan petunjuk dari Allah Swt. Ayahnya pergi mengunjunginya di Asrama dengan mengatakan bahwa ayahnya menyetujui niat berhijrah fira dengan satu kesepakatan, yaitu tetaplah Istiqomah, hingga akhirnya ia benar-benar mewujudkan niat berhijrahnya tepat  di hari ke enam bulan Ramadhan  2016 dengan iringan Bismillahirrohmanirrohim.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong