Feature Mengembangkan Cerita Human Interest
Impian Penjual Es Keliling
Mati satu tumbuh seribu. Ya begitulah istilah yang digunakan ketika tugas datang silih berganti. Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 14:00 dan mata kuliah hari ini telah berakhir. Tak lupa pula dosen memberikan tugas kepada kami. Tugasnya seperti biasa, cari materi lalu kirim lewat email dan dengan waktu yang sangat terbatas. Karena keterbatasan waktu yang diberikan untuk mengerjakan tugas membuat saya dan teman saya langsung menuju perpustakaan yang ada di depan fakultas pertanian.
Sembari berjalan menuju perpustakaan tiba-tiba terdengar bunyi yang tak begitu asing di telinga, dan ternyata itu suara penjual Es yang berjalan dari arah belakang kami sambil mendorong gerobak esnya tersebut. Lalu, pria tersebut menawarkan esnya kepada kami. Karena terik matahari yang begitu menyengat membuat saya dan teman saya memutuskan untuk membeli es tersebut.
Es yang dicampur dengan potongan-potongan kecil pisang rebus dan juga roti serta ditambahkan sedikit kacang dan susu, terasa begitu nikmat untuk dinikmati di siang hari seperti ini. Selain dapat menghilangkan dahaga juga dapat menunda rasa lapar. Di kampungku juga ada beberapa warung-warung kecil, baik yang ada di pesisir pantai maupun di pinggir jalan menjual es seperti ini. Orang-orang di sana menyebutnya dengan Es Polu Butung.
Penjual es yang ternyata bernama Risno ini mengaku sudah empat belas tahun berjualan es keliling seperti ini. Namun hal tersebut tak membuatnya bosan dan beralih profesi. Karena usaha yang dirintis sejak tahun 2002 ini telah sedikit banyaknya mengubah kehidupan mereka. Setiap hari pak Risno berjualan di sekitar kampus UNG untuk berjualan es. Pak Risno terus mengitari lorong-lorong yang ada di kampus UNG tanpa rasa lelah. Pak Risno biasanya mulai berjualan di wilayah kampus UNG pada pukul 10:00 sampai dengan 16:00 dan terkadang esnya tidak habis terjual. Namun ia tak pernah putus asa dalam menjalankan usahanya . semua dilakukannya demi menghidupi keluarganya .
Pria asal kabila ini mempunyai cita-cita yang tinngi untuk mendidik anak-anaknya. Keinginan yang keras demi melihat anak-anaknya mendapat pendidikan yang layak dan mendapat sebuah ilmu yang dapat menunjang pekerjaan adalah harapan besar untuk mewujudkan cita-citanya tersebut. "Saya ingin anak anak saya bisa bersekolah dengan baik dan mendapat ilmu agar kelak mereka mendapat pekerjaan yang layak. tidak seperti saya ini." ujarnya
Walaupun pak Risno hanyalah tamatan Sekolah Dasar tak menutupi pikirannya untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai ke perguruan tinggi. Anaknya yang kini duduk di bangku SMA kelas tiga membuatnya semakin bersemangat untuk berjualan es keliling agar dapat mengumpulkan sedikit demi sedikit hasil penjualannya itu untuk menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong