strategi dalam komunikai

17 September 2017 17:03:15 Dibaca : 495


Strategi – Strategi Dalam Komunikasi


Dio Dwi Pramulia Haras

Komunikasi sangatlah diperlukan untuk mengendalikan lingkungan situasi, bagi mahasiwa yang terpenting selain memahmi verbal & non verbal mahasiswa juga wajib mengetahui cara kendali yang komunikatif. Seorang komunikator yang handal ialah komunikator yang mampu memberikan suatu pesan ke komunikan dengan bentuk apapun waktu kapanpun tempat manapun secara terarah dan dapat dimengerti. Ada pula beberapa ponint penting mengenai kendali komunikatif yang handal yaitu strategi dalam berkomunikasi. Dalam berkomunikasipun ada yang namanya sebuah straegi agar pesan yang diberikan menghasilkan effect yang nyata. Ada beberapa point yang akan kita bahas pada artikel ini yang pertama yaitu.

Strategi Pedang tergantung (Hanging Sword)

Menurut Miller dan Steinberg (1975) dalam buku “Teori Komunikai Antarpribadi” bahwa seorang komunikator mampu mengubah sikap seseorang dengan memberikan pesan yang memiliki makna penekanan didalam pesannya. “Nak, besok kamu harus bangun pagi agar besok kamu tidak terlambat sekolah”, dalam kalimat tersebut si ayah berkata pada si anak bahwa ayahanya tidak ingin anakanya terlambat sekoah atau bisa diartikan si ayah tidak suka perilaku anaknya yang sering terlambat sekoah. “Jika tidak maka ayah akan memotong uang sakumu”, pada kalimat kali ini merupakan kalimat atau pesan yang dipertegas dengan maknaan penekanan dimana si anak akan mendapatkan effect jera jika masih terlambat sekolah. Strategi ini diambil pada saat zaman colonial dulu, pada saat itu polisi membawa pedang jika berjalan kemana – mana dan guna pedang itu untuk mengendalikan buruh agar langsung menuruti si polisi saat memberikan sebuha pesan. Dan yang kedua masuk kedalam strategi yang penting untuk diketahui yaitu.

Strategi Katalisator

Menurut Miller dan Steinberg (1975) dalam buku “Teori Komunikasi Antarpribadi” dalam katallisator seorang komunikator mampu memberikan pesan pada si penerima pesan dalam bentuk verbal atau secara tertulis, dimana si komunikator memberikan isyarat atau symbol tertentu pada si penerima yang bentuknya abstraksi namun dimengerti oleh si penerima. “Aduh, saya lapar” pesan berikut bisa mendapatkan feedback yang diinginkan oleh si komunikator dan yang tidak diinginkan, karena jika seorang berkata lapar maka ia berharap akan dibelikan makanan namun biasanya ada pula yang hanya memberikan kalimat motivasi atau yang tidak menghilangkan rasa lapar si komunikator. Pada intinya komunikator menggunakan strategi katalisator untuk menciptakan kepekaan atau respon pada si komunikan.

Komunikasi memiliki landasan dan dasar yang luas, bukan hanya praktiknya namun teorinya juga harus dimengerti oleh si komunikator agar menciptakan sebuah komunikasi yang baik. Strategi – Strategi yang di terangkan diatas merupakan hasil dari penelitian yang nyata dan sering kita lakukan, namun kebanyakan dari kita tidak mengerti dalam penepatan waktu, tempat, dan strategi. Maka dari itu semoga materi kendali komunikatif mengenai strategi – strategi komunikasi ini bisa kita gunakan dengan teratur sehingga pesan yang diberikan memiliki feedback yang memuaskan.

Strategi - Strategi Dalam Komunikasi

17 September 2017 13:55:57 Dibaca : 61


Strategi – Strategi Dalam Komunikasi
Dio Dwi Pramulia Haras


Komunikasi sangatlah diperlukan untuk mengendalikan lingkungan situasi, bagi mahasiwa yang terpenting selain memahmi verbal & non verbal mahasiswa juga wajib mengetahui cara kendali yang komunikatif. Seorang komunikator yang handal ialah komunikator yang mampu memberikan suatu pesan ke komunikan dengan bentuk apapun waktu kapanpun tempat manapun secara terarah dan dapat dimengerti. Ada pula beberapa ponint penting mengenai kendali komunikatif yang handal yaitu strategi dalam berkomunikasi. Dalam berkomunikasipun ada yang namanya sebuah straegi agar pesan yang diberikan menghasilkan effect yang nyata. Ada beberapa point yang akan kita bahas pada artikel ini yang pertama yaitu.

 

Strategi Pedang tergantung (Hanging Sword)


Menurut Miller dan Steinberg (1975) dalam buku “Teori Komunikai Antarpribadi” bahwa seorang komunikator mampu mengubah sikap seseorang dengan memberikan pesan yang memiliki makna penekanan didalam pesannya. “Nak, besok kamu harus bangun pagi agar besok kamu tidak terlambat sekolah”, dalam kalimat tersebut si ayah berkata pada si anak bahwa ayahanya tidak ingin anakanya terlambat sekoah atau bisa diartikan si ayah tidak suka perilaku anaknya yang sering terlambat sekoah. “Jika tidak maka ayah akan memotong uang sakumu”, pada kalimat kali ini merupakan kalimat atau pesan yang dipertegas dengan maknaan penekanan dimana si anak akan mendapatkan effect jera jika masih terlambat sekolah. Strategi ini diambil pada saat zaman colonial dulu, pada saat itu polisi membawa pedang jika berjalan kemana – mana dan guna pedang itu untuk mengendalikan buruh agar langsung menuruti si polisi saat memberikan sebuha pesan. Dan yang kedua masuk kedalam strategi yang penting untuk diketahui yaitu.

 

Strategi Katalisator


Menurut Miller dan Steinberg (1975) dalam buku “Teori Komunikasi Antarpribadi” dalam katallisator seorang komunikator mampu memberikan pesan pada si penerima pesan dalam bentuk verbal atau secara tertulis, dimana si komunikator memberikan isyarat atau symbol tertentu pada si penerima yang bentuknya abstraksi namun dimengerti oleh si penerima. “Aduh, saya lapar” pesan berikut bisa mendapatkan feedback yang diinginkan oleh si komunikator dan yang tidak diinginkan, karena jika seorang berkata lapar maka ia berharap akan dibelikan makanan namun biasanya ada pula yang hanya memberikan kalimat motivasi atau yang tidak menghilangkan rasa lapar si komunikator. Pada intinya komunikator menggunakan strategi katalisator untuk menciptakan kepekaan atau respon pada si komunikan.

 

Komunikasi memiliki landasan dan dasar yang luas, bukan hanya praktiknya namun teorinya juga harus dimengerti oleh si komunikator agar menciptakan sebuah komunikasi yang baik. Strategi – Strategi yang di terangkan diatas merupakan hasil dari penelitian yang nyata dan sering kita lakukan, namun kebanyakan dari kita tidak mengerti dalam penepatan waktu, tempat, dan strategi. Maka dari itu semoga materi kendali komunikatif mengenai strategi – strategi komunikasi ini bisa kita gunakan dengan teratur sehingga pesan yang diberikan memiliki feedback yang memuaskan.

Ruang Terbuka Hijau (RTH)

15 December 2016 02:01:41 Dibaca : 164

Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Ruang terbuka hijau atau yang biasa dikenal dengan RTH, merupakan salah satu taman yang terletak di kota gorontalo kec. Kota Tengah, Kel. Liluwo. Taman yang tidak kalah menariknya dengan taman-tamn yang ada di luar kota gorontalo ini memiliki fasilitas-fasilitas hiburan yang lengkap untuk kita nikmati. Mulai dari permainan sampai tempat duduk dan lingkungan yang bersih. Taman yang sudah berdiri sekitaran 8 bulan ini tadinya merupakan sebuah lapangan yang biasa di sore harinya, digunakan anak-anak untuk bermain bola.

Saat saya dapat tugas kampus untuk membuat video, saya bingung memilih lokasi yang tepat untuk saya membuat video. Saya coba minta rekomendasi dari teman saya, dia merekomendasikan taman RTH sebagai lokasinya. Ketika Saya sampai di sana, suasana taman RTH lebih indah dibandingkan hanya jika dilihat dari luarnya. Ide-ide untuk membuat videopun muncul dibenak saya. Mulai dari tata letak tempat duduk sampai permainan-permainan di sana sangat setrategis untuk membuat video tugas saya. Kehijauan yang berada di taman RTH tersebut juga sangat dijaga oleh masyarakat sekitar, tidak lupa juga jajanan-jajanan yang ada sangat menarik hasrat kita untuk berjajan.

Hanya modalkan kamera go pro, saya memulai video tugas saya. Saya menggerakan kamera dari depan taman RTH dengan memperhatikan sudut-sudut pengambilan gambar. Sambil berjalannya rekaman seiring dengan langkah kaki saya. Saya masuk di bagian dalam taman. Saat itu saya lebih berhati-hati jangan sampai terganggu dengan orang yang tidak perduli dengan taman RTH, yaitu orang yang asal buang sampah. Dan tidak lupa juga suasana dihiasi oleh candaan anak-anak yang ke asikan bermain di taman. Walau candaan anak-anak itu menggangu prosses pembuatan video, saya tetap sabar dan tetap berjalan sambil menggenggam kamera menggambil video sambil menegur anak-anak kecil yang masuk dalam frame video.

Beberpa pengunjung yang ada di taman, saya ajak ikut berpatisipasi dalam project tugas saya. Sambil duduk-duduk mengengam telfon, berbincang-bincang, sampai hunting, adalah salah satu aktivitas pengunjung yang sangat membantu prosses pangambilan video. Namun, aktivitas mereka berhenti menjadi patung karena hal itu merupakan tujuan dari project ini. Pada hitungan ke tiga, semua gerakan dari para pengujung dan teman-teman saya terhenti. Berkeliling di dalam taman sambil menggengam kamera saya mengambil gambar mereka yang sedang menjadi patung. Setelah terambil semua gambar dan usai sudah tugas saya. Saya dan teman-teman saya langsung berterima kasih pada para pengunjung, dan langsung bergegas pulang karena waktu sudah menjelang malam.

Keesokan harinya, tepatnya malam minggu. Saya penasaran dengan keadaan ditaman RTH. Saya pun bergeas menyalakan motor biru kendaran yang sering menemani saya ke manapun, dan mengendarainya menuju taman RTH. Sesampai di sana, saya tidaklah langsung turun dari motor, namun saya berputar-putar dulu mengelilingi halaman di taman RTH.
Ternyata, malam minggu merupakan malam sasaran para pemuda berkumpul di taman RTH untuk mengisi malam mereka. Candaan, Kebersamaan, Kenyamanan para pemuda yang menghabiskan malam mereka di taman RTH sangat terlihat saat saya lewat dan berputar-putar di taman tersebut. “Taman RTH tidak jauh beda sama taman kota. Sama-sama ramai digunakan masyarakat untuk menghabiskan waktu kosong, dan fasilitasnya juga sangat banyak untuk dinikmati. Waktu malam minggu ramainya sama orang berpacaran” kata salah satu pengunjung di taman RTH, Henny. Kedua bagian taman di isi penuh oleh para pengnjung taman, terlihat dari rasa nyaman mereka dengan fasilitas yang ada. Sayangnya keramaian di taman RTH menjadi penghalang bagi saya untuk mengupas lebih dalam tentang Taman RTH pada malam minggu itu.

Namun , saya bisa simpulkan bahwa RTH merupakan taman yang harus kita jaga ekosistemnya. Fasilitas, Kehijauan, dan keestetikaan taman RTH masih memiliki nilai potensi yang besar, dan akan selalu memiliki nilai potensi yang besar jika kita merawatnya dengan baik. “Jika bukan kita sebagai mahkluk sosial, siapa lagi ?”.

 

Kategori

  • Masih Kosong