makalah kepemimpinan kepala sekolah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perubahan yang sangat cepat dalam kehidupan masyarakat, akibat perkembangan ilmu dan teknologi, serta berbagai macam macam tuntunan berbagai kebutuhan dari berbagai sector sanagat berpengaruh terhadap kehidupan sekolah. Sekolah sebagai system terbuka,system social dan sekolah sebagai wadah perubahan, bukan hanya peka terhadap penyesuaian diri melainka juga harus dapat mengantisipasi perkembangan – perkembangan yang akan terjadi selama kurun waktu tertentu.
Salah satu kekuatan efektif dalam pengololaan sekolah yang berperan sepenuhnya untuk menghadapi perubahan yaitu kepala sekolah,perilaku kepala sekolah yamg mampu mampu memprakarsai pemikiran baru terhadap proses interaksi di lingkungan sekolah dengan melakukan perubahan atau , tujuan, sasaran konfigurasi, prosedur, input, proses atau output dari suatu sekolah sesuai dengan ketentuan perkembangan.
Esensi kepala sekolah adalah kepemimpinan pengajaran, seorang kepala sekolah adalah seorang yang benar benar pemimpin,seorang onovatif. Oleh sebab itu, kepemimpinan kepala sekolah yang jadi kunci keberhasilan sekolah.
1.2 rumusan masalah
1. Menjelasakan pengertian kepemimpinan pendidikan.
2. Fungsi kepemimpinan kepala sekolah.
3. Menjelaskan perilaku kepemimpinan kepala sekolah.
4. Mengaplikasikan cara memotivasi guru/staf.
BAB II
PEMBAHASAN
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
2.1 Pengertian Kepemimpinan Pendidikan
Kempemimpinan merupakan sebagai salah satu funsi menajemen , merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Kapepemimpinan dalam istilah sifat-sifat pribadi pengaruh terhadap orang lain, pola – pola interaksi hubungan kerja sama antar kedudukan dari satu jabatan adminitratif dan profesi dari lain – lain tentang legitimasi.
Menurut koontz o Donnel dan weinrich dalam bukunya yang berjudul menajemen, cetakan ke- 7 tahun 1980, di kemukakan bahwa yang di maksud edngan kepemimpinan adalah pengaruh seni atau proses mempengaruhi orang lain, sehingga mereka dengan penuh kemauan yang besar mengarah tercapainya organisasi, kata pemimpin mempunyai arti memberikan bimbingan, menuntun, mengarahkan dan berjalan di depan.Pemimpin berperilaku untuk membantu organisasi dengan kemampuan maksimal dalam mencapai tujuan. Kepala sekolah merupakan kompenen pendidikan yang paling berperan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
2.2 Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah
a. Peran kepala sekolah sebagai educator (pendidik).
Kepala sekolah berperan sebagai pendidik yang harus berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan nilai yakni : perubahan mental, moral, fisik dan artistic.
1). Bimbingan mental
Dalam hal ini kepala sekolah harus dapat menciptakan iklim yang kondusif agar tenaga pendidik dapat melaksanakan tugas dengan baik, dengan melengkapi sarana dan prasarana,serta suber belajar untuk memudahkan guru untuk melaksanakan tugasnya sebagi seorang tenaga pendidik.
2). Pembinaan moral
Hal ini berkaitan dengan ajaran yang baik dan buruk mengenai suatu perbuatan sikap dan kewajiban sesuai dengan tugas masing – masing tenaga pendidik.
3). Pembinaan fisik..
Hal ini berkaitan dengan kondisi jasmani dan penampilan manusia.
4). Pembinaan artistic.
Hal ini berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan, dalam hal ini kepala sekolah mampu merencanakan berbagai program pembinaan artistic.
b. Kepala sekolah sebagi menejer.
Menajemen merupakan suatu proses merencanakan organisai, melaksanakan, memimpin dan mengendalikan. Usaha para anggota organisasi kita gunakan seluruh sumber dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan, yaitu :
1). Sebagai kepala sekolah harus mampu menggunakan seluruh sumber daya sekolah dalam rangka mewujudkan visi dan misi sekolah.
2). Memberi kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, misalnya : melalui penatarn dan lokakan sesuai bidang masing - masing.
c. Kepala sekolah sebagai administrator.
Secara spesifik kepala sekolah harus memiliki kemampuan dalam mengolola kurikulum pemyusunan adminitration pembelajaran, peserta didik, personalia, sarana dan prasarana. Keuangan dapat meningkatkan kinerja dan produktifitas sekolah.
d. Kepala sekolah sebagai supervaisor.
Kepala sekolah sebagai supervaisor harus mewujudkan kemampuan menyusun program supervise kelas, pengembangan kegiatan extrakulikuler , supervise perpustakaan, laboratorium. Kepala sekolah harus mampu melaksanakan pengawasan dan pengendalian yang merupakan tindakan preventip untuk mencegah tenaga kependidikan untuk tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati – hati melaksanakan tugasnya.
e. Kepala sekolah sebagai leader.
Kepribadia kepala sekolah sebagi leader aan tercermin kepada sifat jujur, percaya diri, tanggung jawab, berani mengambil keputusan, berjiwa besar, dan emosi yang stabil.
f. Kepala sekolah sebagai inovator.
Akan tercermin kepada cara cara melakukan pekerjaanya secara konstruktif, kreatif, delegtif, integrative, rasional, dan objektif, dragmatis, keteladanan, disipli serta adaptable, dan fleksibel.
g. Kepala sekolah sebagai motivator.
Sebagai motivator kepala sekolah harus memiliki strategis yang tepa waktu memberikan motivasi kepada tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya yang dapat di timbulakan melalui pengaturan : lingkungan fisik, suasana kerja disiplin dan dorongan.
2.3 Menjelaskan Perilaku Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Penampilan (kinerja) kepemimpinan kepala sekolah adalah prestasi yang diberikan dari kepemimpinan seseorang kepala sekolah secara kuantitatif maupun kualitatif, yang tertukar dalam membantu tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah sebagai seorang yang di beri tugas untuk memimpin sekola, bertanggung jawab atas tercapainya peran dan tanggung jawab sekolah. Ada 3 dasar pola perilaku pemimpin:
1). Perilaku pemimpin yang mengutamakan tugas.
2). Perilaku pemimpin yang mementingkan kerja sama.
3). Perilaku pemimpin yang mengutamakan hasil.
Gaya kepemimpinan :
1). To task oriented
Dimana pemimpin mengarahkan bawahan dalam usaha pencapaian tujuan organisasi dengan di tandai dengan planning, organizing, dan controlnya.
2). RO ( relasionship oriented)
Dimana seorang pemimpin mempunyai hubungan kerja yang sifatnya pribadi, dsn di tandai dengan adanya saling mempercayai, menghargai bawahan dan tenggang rasa terhadap bawahanya.
3). E (efektivennes)
Dimana seorang pemimpin berhasil mencapai organisasi sesuai dengan persyaratan kedudukanya.Pemimpin efektif adalah kemampuan yang selalu menyesuaikan diri dan tingkatkewatangan bawahan,pemimpin yang efektif aan selalu membantu bawahan dalam perkembangan mereka, artinya bikin menjai matang.Perilaku pemimpin cenderung berbeda dari situasi kesituasi yang lain, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mengubah perilakunya sesuai situasi yang ada, dan memperlakukan bawahan sesuai tingkat kematanganya.
Kepala sekolah di tuntut selalu untuk :
a. Bertanggung jawab agar para guru, staf, siswa menyadari akan tujuan sekolah yang telah di tetapkan.
b. Setiap kepala sekolah bertanggung jawab untuk untuk menyediakan segala dukungan, kegiatan, fasilitas dalam kegiatan pembelajaran.
c. Kepala harus mampu memotivasi kepada tenaga pendidik untuk berperilaku baik.
d. Kepala sekolah harus tampak dihargai,terpercaya dan seterusnya.
e. Memberikan bimbingan, mengadakan koordinasi, kegiatan, dan pengawasan.
f. Dapat menjaga, memelihara keseimbangan antar guru,stafdan siswa dalam kepentingan sekolah untuk menciptakan keserasian antara kehidupan sekolah dan masyarakat.
g. Untuk mengatasipemasukan mata rantai kepala sekolah yang sebenarnya untuk menciptakan kepala sekolah yang propesioal.
2.4 Mengaplikasikan cara memotivasi guru/ staf.
Kepala sekolah berperan sebagi katalisator dalam artian mampu menimbulakan dan menggerakan semangat para guru, staf, dan siswa, dalam pencapaian tujuan yang telah di tetapkan. Patah semangat, kehilangan kepercayaan harus dapat dibangkitkan kembali oleh kepala sekolah.Kepala sekolah harus mampu embawa perubahan perilaku, sikap,intelektual anak didik sesuai dengan tujuan pendidikan.
Kepala sekolah pada hakikatnya sebagai sumber semangat bagi para guru,staf dan siswa,sehingga mereka menirima dan memahami tujuan sekolah,untuk itu diharapkan selalu menghargai apapun yang dihasilkan oleh mereka.Pengharagaan dan pengakuan ini dapat di wujutkan dalam berbagai bentuk, seperti : kenaikan pangkat, fasilitas, kesempatan mengikuti pendidikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kempemimpinan merupakan sebagai salah satu fungsi menajemen , merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Kapepemimpinan dalam istilah sifat-sifat pribadi pengaruh terhadap orang lain, pola – pola interaksi hubungan kerja sama antar kedudukan dari satu jabatan adminitratif dan profesi dari lain – lain tentang legitimasi.
Penampilan (kinerja) kepemimpinan kepala sekolah adalah prestasi yang diberikan dari kepemimpinan seseorang kepala sekolah secara kuantitatif maupun kualitatif, yang tertukar dalam membantu tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah sebagai seorang yang di beri tugas untuk memimpin sekola, bertanggung jawab atas tercapainya peran dan tanggung jawab sekolah. Kepala sekolah berperan sebagi katalisator dalam artian mampu menimbulakan dan menggerakan semangat para guru, staf, dan siswa, dalam pencapaian tujuan yang telah di tetapkan. Patah semangat, kehilangan kepercayaan harus dapat dibangkitkan kembali oleh kepala sekolah.Kepala sekolah harus mampu embawa perubahan perilaku, sikap,intelektual anak didik sesuai dengan tujuan pendidikan.
3.2 Saran
Dari kesimpulan di atas maka saran yang dapat saya berikan yaitu :
1. Di harapkan agar mahasiswa dapa mengetahui dan lebih memperdalam mengenai materi ini.
2. Di harapkan dari Dosen atu Mahasiswan dapat memberikan saran untuk kesempurnaan pembuatan makalah dan masih banyak kekurangan makalah saya ini.
3. Di harapkan kepada Dosen pembimbing, dari makalah yang saya buat dapt menunjang mata kuliah kami.
DAFTAR PUSTAKA
Sumidjo wahjo.2003,kepemimpinan kepala sekolah,raja grafindo persada,jakarta.
menganalisis sebuah cerpen
Cerpen
Antara cinta dan keluarga
Hidup akan menjadi indah selama kita masih memiliki dan berada disamping orang –orang yang kita sayangi, seperti anita yang dimana dia masih memiliki kedua orang tua, adik dan kakak yang selalu mengingatkannya dikala dia melakukan suatu kesalahan, anita yang masih berumur 16 tahun dan duduk dibangku sekolah SMK yang dimana dia masih melewati masa-masa pubertas sama seperti yang dirasakan oleh remaja yang lain.
Pada saat itu anita menyimpan perasaan sayang pada seorang cowok yang bernama “Andre”.tanpa dia sadari bahwa dari awal dia masuk dibangku sekolah SMK anita sudah dilarang oleh keluarganya untuk berpacaran,tetapi anita tetap saja menentang perintah orang tuanya itu,anita dan andre menjalani hubungan berpacaran sudah hampir dua tahun. Dia menjalani semua itu tanpa sepengetahuan dari orang tua anita,apakah ini kekonyolan dari sebuah cinta ? seperti ada pepatah kalau “ Cinta itu Buta “ yang bisa membutakan mata dan hati bagi insan yang merasakannya seperti “Anita”...
Andre selalu ada disaat Anita membutuhkannya,disaat anita merasa sedih dan bahagia.mungkin itu yang membuat anita menganggap andre adalah segalanya dalam hidup anita,hari-harinya selalu dia jalani dengan andre meskipun mereka berpacaran dengan cara long distance,karena andre bekerja dan sudah jelas jauh dari anita,,tetapi anita tidak menyadari semua itu.
Suatu ketika anita memasuki bangku perkuliahan,dari sinilah kedua orang tua dan kakaknya mengetahui tentang hubungannya dengan andre melalui seluler anita yang berisi sms-sms dari andre yang selama ini dia dan andre sembunyikan,dan tanpa sepengetahuan anita tiba-tiba andre berkunjung kerumah anita,andre tidak pernah mendapat respon baik dari keluarga anita karena sudah dari awal keluarga anita tidak menyukai dan menyetujui hubungan mereka. Pada saat itu keluarga anita marah besar sampai ayah dan ibu anita jatuh sakit mengetahui perbuatan anita yang selama ini menentang perintah mereka mulai saat itulah anita diberi pilihan antara keluarga, kuliah, dan pacar
Pada suatu malam anita berada pada perasaan bingung dengan pilihan yang diberikan oleh orang tuanya,, dia tidak ingin melepaskan pacarnya tetapi dia juga tidak ingin melepaskan keluarga dan kuliahnya.tapi dia harus menentukan pilihan yang harus dia ambil, akhirnya anita memilih keluarga dan kuliahnya dia berjanji pada orang tuanya untuk tetap fokus pada kuliah dan masa depannya. Dia tidak akan mengulangi kesalahan untuk yang kedua kalinya. Akhirnya anita sekarang berusaha untuk mengembalikan rasa kepercayaan orang tuanya pada dirinya dan dia berkomitmen untuk selalu memandang masa depannya.
Cinta yang sebenarnya itu ialah cinta yang nantinya akan diberikan oleh Tuhan pada kita,dan cinta yang tanpa restu dari kedua orang tua tidak akan pernah abadi untuk selamanya.
1. Penokohan
a. Anita
Dalam cerpen ini anita sebagai wanita yang sedang jatuh cinta kepada seorang pria, dalam hal ini anita tidak mendapat restu dari orang tuaanya.
b. Andre.
Andre sebagai pacarnya anita.
c. Ayah dan ibu
Ayah dan ibu berperan sebagai orang tua dari anita.
Sifat sifat tokoh
a. Anita bersifat sabar, dan suka berbohong kepada orang tuanya.
b. Andre bersifat, penyabar.
c. Ayah dan ibu bersifat keras kepala.
2. Latar.
1. Latar tempat
Latar tempat berada di sekolah, kampus, dan rumah sakit
2. Latar suasana
Suasana cerpen tersebut, menyedihkan, karena tidak direstui oleh kedua orang tuanya.
3. Latar waktu
Kejadian ini semenjak anita masih duduk di bangku sekolah sampai kuliah.
3. Alur.
1. Keadan dalam cerpen
Keadaadalam cerpen tersebut, tegang
2. Konflik dalam cerpen
Ketika ubungan anita dengan andre diketahui oleh orang tuanya,sehingga ada debat mulu antara anita dengan orang tuanya.
3. Penyelesaian dalam cerpen
Ketika anita berusaha untuk memilih apa yang diinginkan oleh kedua orang tuanya, untuk keluarga dan masa depanya nanti.
4. Gaya bahasa
Dalam cerpen ini bahasa yang digunakan adala bahasa resmi, karena menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
5. Tema.
Cerpen ini bertema antara cinta dan keluarga, yang mana anita berada dalam dua pilihan yang sangat sangat sulit untuk menemukan yang sebenarnya.
6. Sudut pandang
1. Teman Tokoh Utama sebagai ‘Aku’ ( yang bercerita )
Nah, sudut pandang ini sama-sama menggunakan ‘Aku’, sama-sama dari sudut pandang orang pertama. Tetapi si ‘Aku’ ini adalah temannya tokoh utama. Dia bercerita tentang kehidupan si tokoh utama. Kita juga mengikut pengalaman, perasaan, dan pengetahuannya.
Contoh dalam cerpen
Hidup akan menjadi indah selama kita masih memiliki dan berada disamping orang –orang yang kita sayangi, seperti anita yang dimana dia masih memiliki kedua orang tua, adik dan kakak yang selalu mengingatkannya dikala dia melakukan suatu kesalahan, anita yang masih berumur 16 tahun dan duduk dibangku sekolah SMK yang dimana dia masih melewati masa-masa pubertas sama seperti yang dirasakan oleh remaja yang lain.
2. Orang di Luar Cerita ( yang bercerita )
Sudut pandang ini sering disebut juga sudut pandang orang ketiga.
Dalam cara bercerita ini, kita bayangkan, ada seseorang yang duduk di atas tebing dan mengamati kejadian-kejadian dalam cerita kita di lembah di bawahnya. Orang bisa tahu hal-hal yang tidak ketahui tokoh utama maupun tokoh-tokoh lainnya. Dia bahkan tahu apa yang akan terjadi!
Contoh dalam cerpen
Suatu ketika anita memasuki bangku perkuliahan,dari sinilah kedua orang tua dan kakaknya mengetahui tentang hubungannya dengan andre melalui seluler anita yang berisi sms-sms dari andre yang selama ini dia dan andre sembunyikan,dan tanpa sepengetahuan anita tiba-tiba andre berkunjung kerumah anita,andre tidak pernah mendapat respon baik dari keluarga anita karena sudah dari awal keluarga anita tidak menyukai dan menyetujui hubungan mereka. Pada saat itu keluarga anita marah besar sampai ayah dan ibu anita jatuh sakit mengetahui perbuatan anita yang selama ini menentang perintah mereka mulai saat itulah anita diberi pilihan antara keluarga, kuliah, dan pacar.
3. Sudut pandang orang ketiga.
sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.
Contoh dalam cerpen
Pada suatu malam anita berada pada perasaan bingung dengan pilihan yang diberikan oleh orang tuanya,, dia tidak ingin melepaskan pacarnya tetapi dia juga tidak ingin melepaskan keluarga dan kuliahnya.tapi dia harus menentukan pilihan yang harus dia ambil, akhirnya anita memilih keluarga dan kuliahnya dia berjanji pada orang tuanya untuk tetap fokus pada kuliah dan masa depannya. Dia tidak akan mengulangi kesalahan untuk yang kedua kalinya. Akhirnya anita sekarang berusaha untuk mengembalikan rasa kepercayaan orang tuanya pada dirinya dan dia berkomitmen untuk selalu memandang masa depanya.
Dari ketiga sudut pandang di atas, menurut saya, sama menariknya, sama asyiknya. Walau sebetulnya, banyak yang berpendapat sudut pandang tokoh utama sebagai ‘aku’ lebih menarik pembaca ke cerita, karena pembaca benar-benar mengikuti si ‘aku’.Ada juga yang bilang cocok untuk cerita misteri atau detektif, karena kita sebagai pembaca akan ikut dibuat kebingungan dengan misteri dan teka-tekinya.
Namun, menurut saya sebaiknya kamu mencoba sendiri dulu bercerita dengan ketiga sudut pandang itu sampai kamu menemukan yang menurutmu paling enak, yang paling membuat ceritamu mengalir. Yang penting kalau sudah memulai cerita dengan satu sudut pandang, jangan tiba-tiba berubah memakai sudut pandang yang lain, ya! Nanti pembacaanmu bingung.
Sebetulnya dalam satu cerita ada beberapa sudut pandang tidak-apa, asal diberi batas yang jelas.
Tugas
Apresiasi prosa fiksi dan drama
Mengenanlisis sebuah cerpen
Oleh
Ronald badu
311411159
Kelas 3D
Tinggalkan Komentar...
sekilas tentang cinta
Cinta memang menyedihkan,tapi cinta itu biza membuat kita bahagia,bila kita tidak punya cinta,apalah arti hidup ini,karena dengan rasa cinta kita bisa,selalu optimiz dalam melakukan sesuatu,cinta jiga bukan hanya untuk orang yang sangat berarti bagi kita,melainkan untuk orang tua kita yang melahirkan,membina,mengawasi,dan cinta sahabat,berkat mereka juga,kita bisa melakukan apa yang belum kita lakukan,karena mereka selalu memberikan masukan kepada kita semua,,,,,,
PUISI
diwaktu dan ketika ini,
dimana semua yang bersinar terasa pudar,
semua yang berkilau seketika redup,
semua yang hidup seakan pergi,
itu saat dimana aku termenung sendiri
aku menanti petang baru menjelang
mega hitam menutup mentari
tiba-tiba nalam menyusul aku sendiri
memikirkan dia yang sempurna
memikirkan dia yang menjadi cahaya
Aku menanti fajar tak kunjung tiba
gelap disini dan terlalu sepi
tapi tak segelap dan rasa sunyi dihat
saat dimana mata tak lagi melihat senyumanya
saat dimana tubuh tak lagi merasa sentuhanya
biar sehari itu sudah cukup menyiksaku
karena hanya dimatanya saja sudah kulihat dunia
dalam suaranya sudah kudengar nyayian surga
diwajahnya sudah kulihat wajah bidadari cinta,dan itu belum cukup menggambarkan dirinya
atau mungkin memang dia tak dapat diungakap dengan kata?
karena dia adalah cinta,dia hanya dapat dirasakan,
dalam setiap sentuhanya ada sayang, cinta, dan ketulusan yang hanya dapat diberikan olehnya