Story Of My Life
In this assignment, I will write about my life from childhood until now.
I was born on April 7, 2003 in Bunta, Central Sulawesi. My father's name is Syamsuddin Usman and my mother's name is Najma Sawedi. I have 2 younger siblings. I come from a very simple family. I am grateful for being able to find warmth in the family. However, I lived with my parents for about 8 years. Because I grew up with my Aunt. I live with my aunt from 4th grade until now. That's why I really love my aunt. A lot of advice was given to me, and it was very motivating for me.
What I usually do at home is that in the morning I pray and immediately clean or make my bed. After that I helped my aunt clean the house, such as sweeping and washing dishes. Sometimes I also cook food for lunch. After that, I took a shower and changed clothes. Then learn and play hp.
Where I live, the people in the village are very kind and friendly, like to share and give help to anyone who is in trouble.
That's a little story about my life and activities. That is all and thank you
Harapan menjadi Mahasiswa UNG
Sejak masih di bangku MA saya bertekad untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi di tingkat perkuliahan. Maka dari itu saya memilih Universitas negeri Gorontalo. Mengapa? Karena universitas negeri Gorontalo memiliki banyak unggulan diantaranya UNG Mendapatkan Akreditasi A Dan Masuk Dalam 10 Besar Universitas Terbaik Di Indonesia Timur. Selain itu, Memiliki Visi Mendunia Tanpa Meninggalkan Potensi Regional UNG memiliki visi Leading University di kawasan Asia tenggara. Untuk mencapai visi tersebut, pihak kampus melakukan pengembangan kebudayaan dan inovasi dengan mengutamakan potensi regional.
Harapannya semoga dengan masuk kampus UNG saya bisa menjadi mahasiswa yang berprestasi dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat agar bisa di sampaikan kepada orang banyak.
Tantangan Menuntut Ilmu di Tengah Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 telah memaksa seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah atau Kampus untuk dihentikan sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai diberlakukan awal April 2020. Virus Covid-19 sangat menular dan salah satu penyebarannya melalui droplet, sehingga semua orang dihimbau untuk sebisa mungkin tetap di rumah dan menghindari kerumunan.
Jika pun perlu berkegiatan di luar rumah, harus menjaga jarak serta selalu melaksanakan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Sekolah atau kampus merupakan tempat di mana banyak orang berkumpul dan berkerumun, oleh sebab itu kegiatan di sekolah atau kampus rawan menjadi klaster penyebaran Covid-19.
Kebijakan memberhentikan kegiatan di sekolah dan kampus diambil sebagai upaya memperlambat laju persebaran virus dan tentunya untuk memastikan kesehatan dan keselamatan pelajar, tenaga pengajar, dan masyarakat secara luas.
Agar kegiatan belajar mengajar dapat tetap berlangsung, diselenggarakan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Kendati diadakan demi mengedepankan kesehatan dan keselamatan, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menimbulkan banyak permasalahan bagi pihak-pihak yang terlibat.
Semua kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilakukan secara daring. Artinya, baik tenaga pengajar maupun pelajar harus memiliki akses internet. Untuk bisa mengakses internet, diperlukan gawai yang memadai seperti komputer, laptop, atau telepon pintar , serta kuota internet.
Universitas Negeri Gorontalo sebagai Kampus Peradaban
Sebagaimana yang kita tau, Universitas Negeri Gorontalo mempunyai Moto yaitu sebagai Kampus Peradaban. Maka dari itu Untuk mewujudkannya, kampus ini membuka pintu untuk berbagai upaya pengembangan manusia, termasuk melalui riset dan penelitian.
Rektor Universitas Negeri Gorontalo mengutamakan program tertentu untuk menghadirkan konsep kampus peradaban. Antara lain dengan mendorong jurusan atau program studi untuk bisa mandiri, kreatif dan inovatif tanpa meninggalkan akar budaya lokal.