TIPS AGAR KULIAH ONLINE LEBIH EFEKTIF

05 August 2021 09:20:11 Dibaca : 13

Keluhan Saat Melakukan Kuliah Online

 

 

 

1. Kondisi Internet yang Berbeda-beda

 

Kendala ini pasti sering banget kamu rasakan saat sedang kuliah online. Kondisi internet di tiap daerah pastinya berbeda-beda. Untuk kamu yang tinggal di daerah perkotaan mungkin nggak terlalu masalah dengan hal ini, tapi untuk kamu yang tinggal di daerah yang masih minim akses internet pasti kendala ini mengganggu banget.

 

 

 

 

 

 

 

2. Kuliah Nggak Kondusif

 

Penggunaan berbagai macam aplikasi untuk kuliah online memang awalnya buat kamu bingung sendiri. Nggak jarang juga, dosennya sendiri ikutan bingung dengan pengoperasian aplikasi tersebut. Ditambah dengan kondisi rumah setiap mahasiswa pasti berbeda-beda yang menyebabkan suasana perkuliahan menjadi nggak kondusif.

 

 

 

3. Tugas Lebih Banyak Daripada Kuliah Biasa

 

Akibat sulit dan kurang mengertinya pengoperasian medianya, banyak dosen yang mengganti kuliahnya dengan memberikan mahasiswanya banyak tugas. Akibatnya jumlah tugas kuliahmu menumpuk dan nggak sebanding dengan pelaksanaan kuliahnya.

 

 

 

4. Perangkat yang Nggak Memadai

 

Perlu banget untuk diketahui kalau kondisi sosial ekonomi setiap mahasiswa pastinya berbeda-beda. Nggak semua mahasiswa mampu untuk membeli perangkat komputer atau laptop. Nggak semua perangkat juga mampu digunakan untuk menginstall aplikasi seperti Zoom atau Webex yang membutuhkan memori yang besar. Akibatnya, perkuliahan menggunakan media tersebut sulit untuk dilaksanakan.

 

 

 

5. Beberapa Dosen Nggak Kasih Feedback

 

Karena sulitnya proses komunikasi saat kuliah online, banyaknya tugas yang diberikan dosen tanpa adanya feedback. Hal ini seakan cuma formalitas semata bagi sebagian dosen, memberikan tugas, dikumpulkan, setelah itu diberikan tugas lagi tanpa adanya penjelasan mengenai tugas tersebut. Mahasiswa pun dianggap seakan-akan udah mengerti dan menguasai semua materinya.

 

 

 

Di sisi lain, kuliah secara online sebenernya punya banyak manfaat untuk kamu sebagai mahasiswa maupun untuk dosen sebagai penyelenggara perkuliahan.

 

 Zoom Cloud Meeting

 

Aplikasi pertama yaitu Zoom Cloud Meeting. Aplikasi tersebut mulai ramai digunakan akhir-akhir ini. Zoom Cloud Meeting merupakan aplikasi meeting online yang udah hadir di platform desktop sejak tahun 2011. Aplikasi ini bisa kamu unduh melalui smartphone kamu baik pengguna Android maupun pengguna iOS.

 

 

 

2. Google Classroom

 

Google Classroom adalah suatu aplikasi dari Google untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Banyak mahasiswa dan dosen menggunakan aplikasi ini saat mereka mengadakan kuliah secara online. Aplikasi ini diumumkan secara resmi pada 6 Mei 2014. Google Classroom bisa kamu unduh melalui smartphone kamu juga baik untuk pengguna Android maupun pengguna iOS.

 

 

 

3. Slack

 

Slack mempunyai fungsi yang mirip-mirip dengan Whatsapp, perbedaannya Slack memiliki fitur yang lebih kompleks dan lengkap. Nggak cuma memiliki fitur video call aja, Slack juga memiliki fitur lain seperti berbagi file, melakukan pengiriman pesan, melihat proses kinerja dalam menjalankan suatu proyek, dan lain-lain. Slack juga didesain untuk mengakomodir kebutuhan komunikasi di dalam suatu manajemen. Semua fitur Slack ini bisa membantu kamu saat melakukan kuliah di rumah, kamu nggak harus bertatap muka dengan dosen atau teman-temanmu.

 

 

 

4. Google Hangouts Meet

 

Google Meeting merupakan bagian dari fitur Google Hangouts yang bisa memberikan fasilitas video conference hingga 250 peserta secara live. Aplikasi ini bisa membantu kamu saat sedang melakukan kuliah secara online. Bisa kamu unduh melalui smartphone Android atau iOS juga, lho!

 

 

 

5. Whatsapp

 

Aplikasi pesan instan yang satu ini udah cukup populer di semua kalangan. Nggak cuma kalangan pekerja aja, Whatsapp juga cukup penting dalam sistem komunikasi perkuliahan mahasiswa saat melakukan kuliah secara online. Dengan aplikasi Whatsapp, kamu bisa berkoordinasi dengan teman kuliahmu untuk berkirim pesan teks, foto, atau melakukan video call hingga empat orang sekaligus secara bersamaan. Kamu juga bisa manfaatkan aplikasi ini untuk berkoordinasi juga dengan dosen-dosenmuSelama masa social distancing seperti saat ini, kegiatan perkuliahan juga dilakukan dari dalam rumah. Udah banyak perguruan tinggi yang mulai mengubah metode perkuliahan yang awalnya bertatap muka menjadi online, dan membatasi kegiatan di sekitar kampus karena ancaman wabah COVID-19 ini.

 

 

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ONLINE

05 August 2021 08:43:24 Dibaca : 29

Sebagai upaya untuk mencegah pandemi Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah-sekolah meminta siswanya untuk belajar di rumah. Mulai 16 Maret 2020 sekolah menerapkan metode pembelajaran siswa secara daring. Lalu, efektifkah pembelajaran daring ini?

 

Saat ini Corona menjadi pembicaraan yang hangat. Di belahan bumi manapun, corona masih mendominasi ruang publik. Dalam waktu singkat saja, namanya menjadi trending topik, dibicarakan di sana-sini, dan diberitakan secara masif di media cetak maupun elektronik. Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menyebabkan penyakit menular ke manusia.

 

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Walaupun lebih banyak menyerang ke lansia, virus ini sebenarnya bisa juga menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus corona ini bisa menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

 

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular sangat cepat dan telah menyebar hampir ke semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Sehingga WHO pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global.

 

Hal tersebut membuat beberapa negara menetapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.Karena Indonesia sedang melakukan PSBB, maka semua kegiatan yang dilakukan di luar rumah harus dihentikan sampai pandemi ini mereda.

 

Beberapa pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan untuk meliburkan siswa dan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) atau online. Kebijakan pemerintah ini mulai efektif diberlakukan di beberapa wilayah provinsi di Indonesia pada hari Senin, 16 Maret 2020 yang juga diikuti oleh wilayah-wilayah provinsi lainnya. Tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi beberapa sekolah di tiap-tiap daerah. Sekolah-sekolah tersebut tidak siap dengan sistem pembelajaran daring, dimana membutuhkan media pembelajaran seperti handphone, laptop, atau komputer.

 

Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).

 

Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

 

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.

 

Semua sektor merasakan dampak corona. Dunia pendidikan salah satunya. Dilihat dari kejadian sekitar yang sedang terjadi, baik siswa maupun orangtua siswa yang tidak memiliki handphone untuk menunjang kegiatan pembelajaran daring ini merasa kebingungan, sehingga pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Beberapa siswa yang tidak memiliki handphone melakukan pembelajaran secara berkelompok, sehingga mereka melakukan aktivitas pembelajaran pun bersama. Mulai belajar melalui videocall yang dihubungkan dengan guru yang bersangkutan, diberi pertanyaan satu persatu, hingga mengapsen melalui VoiceNote yang tersedia di WhatsApp. Materi-materinya pun diberikan dalam bentuk video yang berdurasi kurang dari 2 menit.

 

Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi harganya bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet.

 

Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, jam berapa mereka harus belajar dan bagaimana data (kuota) yang mereka miliki, sedangkan orangtua mereka yang berpenghasilan rendah atau dari kalangan menengah kebawah (kurang mampu). Hingga akhirnya hal seperti ini dibebankan kepada orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.

 

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.

Solusi atas permasalahan ini adalah pemerintah harus memberikan kebijakan dengan membuka gratis layanan aplikasi daring bekerjasama dengan provider internet dan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring ini. Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus permbelajaran berbasis daring. Bagi sekolah-sekolah perlu untuk melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada orangtua dan siswa melalui media cetak dan media sosial tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran daring, kaitannya dengan peran dan tugasnya.

 

Dalam proses pembelajaran daring, penting untuk ditambahkan pesan-pesan edukatif kepada orangtua dan peserta didik, tentang wabah pandemi Covid-19. Dengan demikian kita dapati pembelajaran yang sama dengan tatap muka tetapi berbasis online. Efeknya sangat bagus, programnya tepat sasaran, dan capaian pembelajarannya tercapai.

Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu seiring dengan new normal yang telah diberlakukan oleh pemerintah. Sehingga proses pembelajaran bisa terlaksana seperti semula dengan kehadiran guru dan siswa yang saling berinteraksi langsung. Aamiin Ya Rabbal’alamin

HARAPAN MAHASISWA MELAKUKAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH

05 August 2021 07:36:37 Dibaca : 385

Saat ini kita berada di tengah pandemi COVID-19 yang merupakan virus baru dan penyakit menular yang baru ditemukan, awal mulanya yakni terjadi di Wuhan Tiongkok, bulan Desember 2019. Untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus ini instansi pendidikan mengeluarkan kebijakan terkait perkuliahan dengan mengeluarkan imbauan untuk melaksanakan alternatif pembelajaran secara online. 

Kuliah online mulai diterapkan di berbagai kampus di Indonesia tidak terkecuali di Universitas Negeri Jakarta Pada 16 Maret 2020, UNJ telah mengeluarkan kebijakan agar perkuliahan dilakukan secara online mulai tanggal 23 Maret 2020 sampai batas waktu tertentu, hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19).

Kuliah online yaitu sistem perkuliahan yang memanfaatkan akses internet sebagai media pembelajaran yang dirancang dan ditampilkan dalam bentuk modul kuliah, rekaman video, audio atau tulisan oleh pihak akademi/universitas menggunakan berbagai platform yang memanfaatkan Teknologi Digitalisasi Pendidikan. 

Padahal, Penerapan Technology In Education atau Tekonogi Pendidikan dalam kurikulum sebelumnya seperti aktivitas pembelajaran Computer Based Training, Web Based Training, ataupun E-Learning dll, masih tergolong minim. Sehingga ketika menghadapi situasi seperti ini kesiapan kurikulum belum mampu memenuhi standar kebutuhan. Metodologi pembelajaran yang dahulu menggunakan sistem tatap muka dengan berbagai metodologi nya saat ini harus diubah sedemikian cara nya menjadi sistem pembelajaran daring. 

 

Tentunya, dalam waktu yang singkat dan cepat, kegiatan pembelajaran seperti ini tidak memiliki perencanaan yang matang.

Fakta menunjukan bahwa metode pembelajaran daring ini minim akan transfer ilmu yang benar benar di pahami dan di praktikan, dan cenderung malah membebankan tugas kepada peserta didik maupun pendidik demi tetap terjalanya proses kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 

 

Berbagai metodologi pembelajaran jarak juah dilakukan, sarana pembelajaran seperti E-learning, Zoom, Youtobe, Google Classroom maupun Whatsapp digunakan. Ketidaksiapan mental juga banyak dialami oleh peserta didik karena yang semula terbiasa bertemu teman teman. 

Namun, karena sistem yang mengharuskan dirumah membuat interaksi sosial secara langsung terhambat. Perubahan pola belajar dalam pencarian informasi dan sumber ilmu yang tadinya bersumber dari buku-buku bacaan saat ini beralih melalui internet.

Dampak dari Adanya Covid 19 ini tentu dikeluhkan oleh mahasiswa, karena beberapa sebab diantaranya, seperti waktu perkuliahan daring yang tidak sesuai dengan jadwal perkuliahan yang semestinya, Penjelasan dari dosen yang minim, Dan terakhir adalah mereka kesulitan terkait dengan mata kuliah praktikum. 

Belum lagi selama masa kuliah ini membutuhkan kuota internet yang cukup banyak, juga keadaan sinyal yang harus baik. Dan pada realitanya, tak jarang banyak mahasiswa yang mengalami berbagai kendala. Seperti boros kuota, tidak ada biaya, dan terkadang sinyal di daerah mengalami gangguan sehingga mahasiswa mengalami kesulitan. Oleh karena itu, harapan saya juga para mahasiswa lain, diantaranya

Pertama, dari segi metodelogi pembelajaran seperti penjelasan materi yang memadai misal berupa video, adanya penugasan yang proporsional dengan waktu yang cukup. 

Penggunaan WAG diharapkan lebih banyak digunakan karena tidak terlalu besar dalam menghabiskan kuota dan terakhir harapan kami mahasiswa adalah memperoleh instruksi yang jelas dan disertai contoh yang diberikan oleh dosen dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen. 

Kedua, Dari segi Penilaian atau Assesement Diharapkan dosen dapat berlaku adil dan menghargai usaha dari para mahasiswanya. 

Dan terkahir dari segi Bantuan seperti diberikanya Peringangan ataupun bantuan berupa kuota selama masa perkuliahan jarak jauh ini berlangsung. 

Semoga, Segera Membaik kondisi Pendidikan Di Indonesia, Sehingga kita mampu kembali menempuh pendidikan dengan efektid dan optimal. 

 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong