ARSIP BULANAN : May 2024

Membuat artikel

22 May 2024 22:34:36 Dibaca : 15

-TANTANGAN GEN-Z-

 

Generasi Z atau yang biasa disebut dengan Gen Z merupakan generasi yang kini tengah memimpin populasi dengan sebagian besar di antaranya sudah menginjak umur dewasa. Menjadi generasi termuda kedua dengan generasi milenial sebelumnya dan generasi alfa setelahnya, perilaku Gen Z dibentuk oleh cara mereka tumbuh. Saat kaum muda ini berada di bawah bayang-bayang kerusakan iklim, pandemi, dan ketakutan akan keruntuhan ekonomi.

 

STIGMA DAN TANTANGAN GEN Z

Layaknya yang dikatakan oleh Fionna, seorang Gen Z yang berumur 24 tahun dan tengah menjalankan bisnis keluarga. "Gue rasa, Gen Z itu sekarang jadi lebih aware, which is good, tapi somehow at the end of the day, mereka jadi kenal banyak hal dan itu juga berkontribusi untuk mereka jadi gampang overthinking."

 

"Contohnya, makin kesini makin banyak yang ngasih informasi tentang istilah maupun ciri-ciri mental health issues A, B atau C. Semakin banyak kita tahu tentang semua itu, kita secara nggak sadar jadi suka self-diagnose dan ujung-ujungnya jadi overthinking. Menurut gue, hal-hal kayak begini sih yang jadi tantangan tersendiri untuk Gen Z," paparnya.

 

Dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang kurang memahami kesehatan mental, Gen Z yang lebih akrab dengan masalah ini cenderung berpikir secara kritis dan mendalam mengenai isu-isu tersebut. Namun paradoksnya, mereka berusaha meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental yang sangat penting, tetapi pengetahuan ini juga mendorong mereka untuk mencoba mendiagnosis diri sendiri, yang pada akhirnya dapat mengganggu pikiran mereka.

 

Tumbuh di era digital sekaligus menyandang predikat 'woke generation', Gen Z tidak ragu dalam menyuarakan keresahan dalam dunia kerja yang tengah dijalani oleh sebagian besar dari mereka. Terlepas dari pengalamannya yang minim dibandingkan generasi pendahulunya, Gen Z yang terpapar dengan isu-isu terkait workplace mampu mengenal mana lingkungan kerja yang sehat dan mana yang tidak.

 

Sayangnya, mereka yang dapat mengenal hal-hal seperti kesejahteraan buruh, burnout atau bahkan lingkungan kerja yang toxic, justru malah menjadi senjata bagi generasi pendahulu untuk menilai Gen Z sebagai generasi yang memiliki banyak tuntutan.

 

 

Stigma yang dilekatkan pada Generasi Z karena kemampuannya dalam memperoleh pemahaman mendalam mengenai berbagai masalah melalui internet adalah hal yang sudah umum didengar oleh mereka. Meskipun mereka sering mendapat pandangan negatif, Generasi Z sebenarnya aktif bersaing di dunia kerja karena mereka memiliki kesadaran akan bakat dan keterampilan khusus yang sangat dicari oleh berbagai industri.

 

Dinda, seorang Gen Z yang tengah menjalani pendidikan S2 di Malaysia pun mengaku bahwa stigma-stigma buruk yang diberikan oleh generasi-generasi yang lebih tua cukup membingungkan. 

 

"Bingung aja, banyak banget yang anggep Gen Z itu generasi lembek dan banyak ngeluh. Padahal, meskipun pilihan karir kita semakin meluas, bukan berarti getting there tuh gampang," kata Dinda. "Orang-orang kebanyakan bilang, Gen Z tuh udah enak, kuliah ada internet, semua udah serba ada, tapi mereka yang bilang kayak gitu sadar nggak sih, kalo persaingan ini tuh jadi lebih ketat? Kayak, I think the struggle is real karena saingan kita semakin banyak dan kita harus melawan banyak orang yang juga udah aware dengan pendidikan dan talenta-talenta baru," lanjutnya.

 

Di tengah persaingan yang ketat untuk mencapai pendidikan tinggi maupun dunia kerja, di saat yang bersamaan Gen Z juga memiliki tantangan untuk mematahkan stigma yang beredar mengenai mereka.

 

"Belum lagi stigma-stigma aneh tentang Gen Z yang bilang kita ini, kita itu. Jadi disaat yang bersamaan, kita bersaing dengan satu sama lain, we also need to prove that we are not like how those people perceive us as a generation. Mau gak mau, kita jadi try three or four times harder untuk nggak dipandang setengah mata," ungkap Dinda.

 

Setiap generasi memang memiliki pertempuran masing-masing di masanya. Namun, gen Z yang dapat berpikir kritis dan mampu menyuarakan ketidakbenaran maupun kesalahpahaman akan persepsi orang mengenai dirinya adalah sebuah kelebihan yang belum tentu generasi sebelumnya bisa lakukan.

 

Kemudahan Gen Z dalam mengakses internet untuk mendapatkan berbagai pemahaman adalah sebuah privilese yang juga tidak semua generasi bisa dapatkan. Satu hal penting yang Gen Z selalu harapkan adalah untuk tidak adanya stigma aneh yang menjurus kepada mereka hanya karena ada satu atau dua hal yang berbeda dan tidak berlaku di masa gene

rasi-generasi sebelumnya.

 

Tugas BHS indonesia

22 May 2024 22:25:19 Dibaca : 12

-Peran Mahasiswa dalam dunia kampus

Mahasiswa memang menjadi topik yang baik buat dibicarakan, banyak orang awam dan masyarakat menilai bahwa mahasiswa sekarang memiliki tingkah laku yang kurang baik , bersikap semaunya, mahasiswa datang kekampus dan pulang semaunya. Mahasiswa memang dianggap dapat mencerminkan sikap seseorang, banyak orang yang tidak tau bagaimana kehidupan mahasiswa yang sebenarnya baik dikampus maupun diluar kampus. kehidupan Mahasiswa memang sangat sulit ditebak dimana mahasiswa cenderung mengekspresikan kehidupannya dikampus dibandingkan di masyarakat luas, mungkin ada sebagian besar mahasiswa yang terjun langsung ke masyarakat karna tuntutan mata kuliah yang harus di capai.Salah satu contoh kehidupan kampus adalah menjadi aktivis dalam berbagai organisasi yang berjalan di kampus. Bagi aktivis, kampus adalah hidupnya dimana mereka sering melakukan berbagai kegiatan, berorganisasi dan membentuk suatu forum kerja sama yang baik antar sesama mahasiswa. Menurut saya kehidupan kampus itu sangat unik, saya sebagai mahasiswa merasa kampus memang kehidupan yang benar- benar nyata, kita dapat saling mengenal satu sama lain, memiliki banyak teman bahkan kenalan baru, dapat menghargai bagaimana yang dikatakan bekerja sama dan dapat berbagi ilmu yang bermanfaat.Salah satu peran yang paling utama yang dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa yaitu menaati segala peraturan yang berjalan dikampus, mengamalkan ilmu yang telah kita peroleh dari ibu dan bapak dosen sehingga dapat menerapkannya dalam masyarakat diluar lingkungan kampus dan menaati segala kebijakan- kebijakan yang diterapkan kampus dengan begitu kamu sudah setengah berperan sebagai mahasiswa.

 

Peran Mahasiswa/i dikampusPeran memiliki arti fungsi atau perilaku seseorang, yang memiliki status atau kedudukan tertentu. Peran mahasiswa dikampus dapat dilihat dari seberapa aktif dan tidaknya mahasiswa tersebut dikampus, dalam dunia kampus mahasiswa diharuskan dapat memajukan kampus baik itu melalui organisasi – organisasi yang berjalan dikampus maupun mengikuti perlombaan yang berjalan dikampus. Generasi yang inovatif dan kreatif sangat diperlukan, dimana mahasiswa harus memiliki sifat yang tangguh, menjaga nilai-nilai masyarakat, jujur, adil begitupun dalam kehidupan bermasyarakat, mahasiswa dituntut berfikir secara ilmiah dan nantinya dapat menerapkan segala ilmu yang telah diperoleh dalam perkuliahan.Didunia kampus banyak ditemukan beragam gaya hidup mahasiswa dimana ada yang nongkrong dihalaman kampus saat habis jam perkuliahan, ada yang duduk di kantin, melakukan kerja kelompok, membuat tugas, berbincang, bediskusi dan yang sering kita temui yaitu berorganisasi. Nongkrong merupakan gaya hidup yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa dilingkungan kampus, hal ini disebabkan karna tidak ada lagi kegiatan yang dilakukan diwaktu senggang sehingga mereka merasa bosan dan memilih untuk berkumpul bersama teman – teman. Banyak orang menganggap bahwa kegiatan ini hanya membuang – buang waktu dan tidak bermanfaat, tetapi bagi mereka yang sering nongkrong malah menganggap bahwa disaat inilah mereka bisa membagi waktu bersama teman, beristirahat, bahkan adapula yang berdiskusi dan membagi pegetahuan walaupun tidak berhubungan dengan perkuliahan. Bagi mahasiswa yang duduk dikantin juga tidak jauh beda dari kata nongkrong, bedanya ada yang makan, ada yang wi-fian sambil ngerjain tugas kampus dan ada juga ngobrol sambil menunggu jam kuliah dimulai kembali. Sedangkan bagi mahasiswa yang aktif dalam organisasi mereka cenderung sibuk dengan organisasi yang dijalaninya, mereka umumnya juga melakukan diskusi, kerja sama setelah jam perkuliahan, bedanya mereka mempunyai ruangan sendiri dalam berdiskusi.Peran organisasi sangat utama dalam suatu kampus, dimana dengan adanya organisasi yang berjalan dikampus maka mahasiswa dapat berperan lebih aktif di kampus dalam mengutarakan pendapat dan mengarahkan mahasiswa lain untuk lebih aktif, dapat menyalurkan minat dan hobi juga memperluas pengetahuan. Oleh karena itu, mahasiswa harus dapat memberikan bukti kepada masyarakat bagaimana perannya dikampus bahkan dimasyarakat. Sehingga masyarakat tidak berfikir bahwa mahasiswa hanya pergi dan pulang sesukanya dan tidak mentaati peraturan yang berlaku di lingkungan kampus.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong