Perbandingan dan logika dalam scilab
Nama duyi defi kaiha
Nim 411421015
Kelas /prodi B/ pendidikan matematika
A. Operasi Perbandingan
Nilai dari dua obyek dapat dibandingkan dengan menggunakan operator-operator sepertiyang terdapat pada tabel di bawah ini.
Operasi perbandingan adalah operasi yang dioperasikan secara elemen-dengan-elemensehingga operasi ini hanya dapat dilakukan terhadap antara skalar dengan skalar atauvektor/matrik, atau antara dua buah matrik/vektor yang berdimensi sama. Output dari operasi perbandingan adalah sebuah obyek Boolean. Apabila ekspresi yang diuji pada suatu operasi perbandingan mempunyyai nilai logika benar outputnya adalah obyek Boolean T (true, benar) namun kjika ekspresi yang diuji mempunyai nilai logika salah maka outputnya adalah obyek Boolean F (false, salah).
Berikut ini beberapa contoh operasi perbandingan.
Operasi perbandingan biasanya digunakan sebagai ekspresi yang diuji dalam suatustatemen kondisionalif-elseatau sebagai ekspresi yang digunakan untuk mengontrolproses iterasi dalam suatu statemen perulangan while.
Berikut ini adalah contoh penggunaan operasi perbandingan yang terdapat di dalam suatu blok kondisional if-else
Penggunaan operasi perbandingan pada suatu blok perulangan while dapat dilihta pada contoh di bawah ini.
B. Operasi Logika
Suatu operasi logika digunakan untuk nilai logika yang dihasilkan oleh kombinasi logika atau (or), logika dan (and) dari dua obyek Boolean, atau untuk melakukan operasi negasi (not) terhadap suatu obyek Boolean. Operasi logika adalah operasi yang bersifat elemen dengan elemen. Obyek-obyek yang diuji dalam suatu operasi lagika dapat berupa suatu ekspresi perbandingan maupun berupa suatu konstanta Boolean. Tabel dibawah ini adalah daftar dari operator-operator logika yang terdapat di dalam scilab. Konstanta-konstanta Boolean yang terpasang di dalam Scilab dapat dilihat pada tabel berikutnya.
Nah berikut ini beberapa contoh operasi logika
Suatu operasi logika seringkali digunakan sebagai ekspresi yang diuji dalam suatustatemen kondisionalif-elseatau sebagai ekspresi yang digunakan untuk mengontrolproses iterasi dalam suatu statemen perulangan while.
Berikut ini contoh operasi logika yang terdapat di dalam suatu statemen kondisional if.
Contoh ini adalah perhitungan untuk menentukan bilangan prima yang nilainya lebih kecil dari 20.
Contoh suatu operasi logika yang terdapat di dalam suatu statemen perulangan while adalah sebagai berikut.
Suatu operasi logika juga dapat diterapkan terhadap obyek-obyek numerik. Pada kasus ini, angka nol akan diangkap sebagai kosntanta boolean salah (F) dan sembarang angka lainnya selain angka nol akan dianggap sebagai konstanta boolean benar (T). Berikut ini contoh operasi logika terhadap obyek-obyek numerik.
C. Fungsi-Fungsi Logika
Selain menyediakan beberapa operator logika, di dalam scilab juga terpasang dua fungsi logika yaitu and dan or. Kedua fungsi tersebut dapat digunakan untuk melakukan operasi logika dan serta logika atau terhadap elemen-elemen suatu matrik/vektor boolean.
And
Fungsi and adalah fungsi untuk operasi logika dan. Berikut ini sintak sari fungsi and:
B = and(A) atau B = and(A, ‘*’)
B = and(A,1) atau B = and(A,’r’)
B = and(A,2) atau B = and(A,’c’)
Dimana A adalah suatu matriks boolean. Output dari fungsi and adalah konstanta boolean T jika semua elemen matrik yang diuji mempunyai nilai benar dan konstanta boolean F jika terdapra sebuah elemen matrik yang diuji yang mempunyai nilai salah.
Deskripsi ketiga macam sintaks dari fungsi logika and adalah sebagai berikut:
1. And(A) atau and(A,’*’): fungsi and dioperasikan terhadap semua elemen matrik.
2. And(A,1) atau and(A,’r’): fungsi and dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor kolom yang menyusun matrik A.
3. And(A,2) atau and(A,’c’): fungsi and dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor baris yang menyusun matrik A.
Berikut ini contoh penggunaan fungsi and.
Or
Fungsi or adalah fungsi untuk logika atau. Sintak dari fungsi or adalah sebagai berikut:
B = or(A) atau B = or(A,’*’)
B = or(A,1) atau B = or(A,’r’)
B = or(A,2) atau B = or(A,’c’)
Dimana A adalah suatu matrik boolean. Output dari fungsi or adalah konstanta boolean T jika terdapat sebuah elemen matrik yang diuji mempunyai nilai benar dan konstanta boolean F jika semua elemen matrik yang diuji yang mempunyai nilai salah.
Deskripsi ketiga macam sintaks dari fungsi logika or adalah sebagai berikut:
1. or(A) atau or(A,’*’): fungsi or dioperasikan terhadap semua elemen matrik.
2. or(A,1) atau or(A,’r’): fungsi or dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap kolom yang menyusun matrik A.
3. or(A,2) atau or(A,’c’): fungsi or dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor baris yang menyusun matrik A.
Contoh penggunaan fungsi or adalah sebagai berikut.
Fungsi-Fungsi Pengujian
Tabel 10.4 adalah daftar dari beberapa fungsi yang dapat digunakan untuk berbagai macam operasi seperti memeriksa eksistensi sebuah variabel, menguji tipe dan nilai dari elemen-elemen matrik dan lain sebagainya. Output yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi tersebut adalah konstanta boolean T (true, benar) atau konstanta boolean F (false, salah) tergantung pada hasil pengujiannya.
Berikut ini ilustrasi penggunaan dari fungsi-fungsi pengujian.
Informasi yang dihasilkan oleh suatu fungsi pengujian kadangkala diperlukan sebagai kondisi yang diuji di dalam sebuah statemen kondisional, seperti yang ditunjukkan pada contoh di bawah ini.
BAB 11
Perulangan dan Kondisional
Scilab menyediakan beberapa statemen yang dapat digunakan untuk mengontrol alur eksekusi terhadap serangkaian statemen. Statemen-statemen tersebut yaitu for, while, if– else dan select–case, break dan continue.
For
Statemen for digunakan untuk melakukan eksekusi secara berulang (iterasi) dalam jumlah tertentu terhadap suatu blok-statemen. Bentuk umum statemen ini adalah sebagai berikut:
for var = exp blok-statemen
end
Dimana var adalah variabel perulangan dan exp adalah ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan for. Ekspesi perulangan biasanya berupa sebuah vektor inkremental, j:k atau j:d:k.
Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j sebagai ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangannya adalah sebagai berikut:
Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j:k sebagai ekspresi perulangannya adalah sebagai berikut :
Selain berupa suatu vektor inkremental, ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan for juga dapat berupa sebuah vektor atau matrik sembarang. Misalkan V adalah sebuah vektor atau matrik yang digunakan sebagai ekspresi perulangan maka statemen perulangannya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:
for var = V
blok-statemen
end
Pada sebuah perulangan yang menggunakan suatu vektor sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah elemen vektor dimana pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinya adalah nilai elemen ke-i, seperti yang diperlihatkan pada contoh di bawah ini.
Kemudian pada suatu perulangan yang menggunakan suatu matrik sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah kolom matrik dan pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinya adalah vektor kolom ke-i, seperti yang diperlihatkan pada contoh berikut ini.
Statemen perulangan for juga dapat diletakkan di dalam sebuah statemen perulangan yang lain, seperti pada contoh di bawah ini.
Penggunaan statemen for pada sebagian besar contoh-contoh yang telah diberikan hanya sebagai ilustrasi saja untuk memperjelas penggunaan statemen for. Pada beberapa contoh di atas, statemen for dapat diganti dengan statemen lain yang berbasis vektor.
Pada perhitungan ini penggunaan statemen for tidak dapat dihindari dan digantikan dengan statemen lain yang berbasis vektor.
While
Statemen perulangan while digunakan untuk menangani suatu proses perulangan yang jumlah perulangannya tidak dapat ditentukan secara pasti. Bentuk umum dari statemen perulangan while adalah sebagai berikut:
while ekspresi then
blok-statemen
end
Blok statemen yang terdapat di dalam sebuah blok perulangan while akan dieksekusi secara berulang selama ekspresi yang diuji masih bernilai benar, proses perulangan akan dihentikan jika ekspresi yang diuji bernilai salah. Kata-kunci then dapat diganti dengan ENTER, do, simbol koma (,) atau simbol titik-koma (;).Berikut ini sebuah contoh operasi perulangan dengan statemen while.
Contoh berikutnya yang menggambarkan penggunaan statemen perulangan while adalah sebagai berikut:
Break
Statemen break digunakan untuk menghentikan suatu proses perulangan secara paksa. Pada suatu perulangan yang bersarang, statemen break hanya akan menghentikan proses perulangan dimana statemen break berada.
Berikut ini contoh penggunaan statemen break:
Pada contoh ini, ekspresi logika yang diuji pada statemen while nilainya selalu benar (%t) sehingga statemen break digunakan untuk menghentikan proses perulangannya jika suatu kondisi tertentu telah dipenuhi.
Continue
Di dalam suatu blok perulangan, penggunaan statemen continue akan menyebabkan statemen-statemen yang terletak di bawahnya tidak akan dieksekusi dan prosesnya dilanjutkan ke langkah perulangan berikutnya. Statemen continue yang terletak di dalam suatu perulangan yang bertingkat hanya akan berpengaruh terhadap blok perulangan yang melingkupinya saja.
Contoh penggunaan statemen continue adalah sebagai berikut.
Penggunaan statemen continue di dalam suatu blok perulangan kadang dapat dihindari dengan menggunakan statemen-statemen lain yang ekuivalen. Sebagai contoh, perhitungan di atas dapat diselesaikan tanpa harus menggunakan statemen continue dengan statemen- statemen sebagai berikut.
Seperti yang terlihat pada contoh ini, blok statemen yang tidak menggunakan statemen continue lebih ringkas dan lebih mudah dibaca daripada blok statemen yang menggunakan statemen continue.
If-Else
Statemen if–else digunakan untuk mengontrol apakah suatu blok statemen akan dieksekusi atau tidak. Bentuk paling sederhana dari statemen ini adalah sebagai berikut:
if ekspresi then
blok-statemen
end
Blok statemen yang terletak di dalam blok if hanya akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji bernilai benar. Kata-kunci then dalam blok kondisional if-else dapat diganti dengan ENTER, tanda koma (,) atau tanda titik-koma (;).
Apabila terdapat dua alternatif pilihan untuk ekspresi yang diuji dalam blok kondisional maka blok kondisional if-else cocok untuk digunakan.
if ekspresi then
blok-statemen pertama
else
blok-statemen kedua
end
Pada blok kondisional if-else jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai benar maka blok- statemen pertama yang akan dieksekusi namun jika ekspresi yang diuji bernilai salah maka blok-statemen kedua yang akan dieksekusi.
Contoh penggunaan statemen if - else adalah sebagai berikut:
Apabila ekspresi yang diuji dalam suatu blok kondisional yang mempunyai lebih dari dua macam pilihan maka bentuk kondisional yang sesuai adalah if-elseif-else yang mempunyai bentuk umum sebagai berikut:
if ekspresi_1 then
blok-statemen pertama
elseif ekspresi_2 then
blok-statemen kedua
. . .
else
blok-statemen ke-n
end
Pada blok kondisional if-elseif-else, suatu blok-statemen akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji untuk blok-statemen tersebut mempunyai nilai benar. Apabila semua ekspresi yang diuji tidak ada yang mempunyai nilai logika benar maka blok-statemen yang terdapat pada blok else yang akan dieksekusi. Blok else bersifat opsional dan dapat diabaikan apabila tidak diperlukan.
Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if-elseif-else:
Statemen kondisional juga dapat dibuat bersarang atau berada di dalam statemen kondisional yang lainnya, seperti yang ditunjukkan pada contoh di bawah ini.
Select-Case
Statemen kondisional select-case cocok untuk digunakan jika ekspresi yang diuji dalam blok kondisional mempunyai nilai diskrit, baik berupa suatu data integer maupun string. Bentuk umum dari statemen select-case adalah sebagai berikut:
select ekspresi
case ekspresi_1 then
blok-statemen pertama
case ekspresi_2
blok-statemen kedua
. . .
else
blok-statemen ke-n
end
Pada blok kondisional select-case, jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai yang sama dengan nilai ekspresi dari suatu case maka blok-statemen pada case tersebut yang akan dieksekusi. Namun jika nilai dari ekspresi yang diuji tidak ada yang sama dengan salah satu dari nilai ekspresi pada suatu case maka blok statemen yang terdapat pada blok else yang akan dieksekusi. Blok else bersifat opsional dan dapat tidak digunakan jika tidak diperlukan.
Berikut ini contoh penggunaan statemen select–case.
Dalam suatu operasi kondisional, jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai diskrit maka penggunaan statemen select-case adalah lebih cocok dibandingkan dengan statemen if- elseif-else. Hal ini karena blok statemen kondisional yang dibuat dengan statemen select-case lebih mudah untuk dibaca dan mempunyai bentuk yang lebih elegan.
BAB 12
Editor Teks SciNotes
SciNotes adalah sebuah program editor teks yang disediakan oleh Scilab untukmemudahkan pembuatan atau pengembangan sebuah file skrip atau fungsi. SciNotes dapat dijalankan melalui menu Applications SciNotes yang terdapat pada jendela konsol Scilab atau dengan menggunakan perintah editor atau scinotes.
Berikut ini adalah sebuah ilustrasi pembuatan sebuah fungsi dalam SciNotes.
Bab 13Skrip
Skrip adalah sebuah file teks yang di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab. Padasaat suatu skrip dijalankan maka statemen-statemen yang terdapat di dalamnya akandieksekusi seolah-olah statemen-statemen tersebut diketikkan pada Jendela Scilab.
Pembuatan Skrip
Contoh 1. (Deret Fibonacci). Berikut ini adalah sebuah skrip [fibo.sce] untuk menentukan sejumlah 12 suku awal dari deret Fibonacci.
Cara Menjalankan Suatu Skrip
Statemen-statemen yang terdapat di dalam sebuah skrip yang sedang dibuka pada jendela SciNotes dapat dijalankan melalui menu Execute.
Contoh 3. (Deret Bilangan Prima) Berikut ini adalah sebuah skrip untuk membuat deret bilangan prima yang nilainya lebih kecil dari suatu bilangan bulat n.
// Deret bilangan prima yang lebih kecil dari suatu bilangan bulat n
clear
mprintf("\n Deret bilangan prima yang lebih kecil")
mprintf(" dari suatu bilangan bulat n\n\n")
n = input(" Bilangan bulat n ? ");
Kelebihan dan Kelemahan Skrip
Penyelesaian suatu perhitungan yang relatif panjang melalui sebuah file skrip merupakan cara yang lebih baik dan efektif dibandingkan penyelesaiannya melalui jendela Scilab.
Bab 14
Fungsi
File-fungsi adalah sebuah file teks yang di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab dimana statemen-statemen tersebut harus diitulis dengan sintaks sebagai berikut.
function [out1, out2, ...] = func_name(in1, in2, ...)
statemen-statemen
endfunction
Contoh 1. (Deret Fibonacci). N Suku-suku awal dari deret Fibonacci [Fibonacci.sci]
Penggunaan Fungsi-Fungsi yang Tersimpan pada Suatu File-Fungsi
Suatu fungsi yang terdapat dalam sebuah file-fungsi harus dieksekusi terlebih sebelum dapat digunakan. Untuk file fungsi yang terbuka pada jendela SciNotes, hal ini dapat dilakukan melalui menu Execute.
Setelah dilakukan eksekusi terhadap file-fungsi, fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya dapat dijalankan seperti halnya fungsi-fungsi yang telah terpasang di dalam Scilab.
Membuat Suatu Fungsi Secara Langsung pada Jendela Scilab
Selain dalam bentuk file-fungsi, sebuah fungsi juga dapat dibuat secara langsung pada jendela Scilab dengan menggunakan blok statemen function-endfunction atau dengan menggunakan fungsi deff
Pembuatan Fungsi dengan Blok Statemen Function-Endfunction
Berikut ini ilustrasi pembuatan fungsi secara langsung pada jendela Scilab.
Pembuatan Fungsi dengan Fungsi Deff
Pembuatan sebuah fungsi baru secara langsung pada jendela Scilab dengan fungsi deff dapat dilakukan dengan menggunakan sintaks sebagai berikut:
deff("[out1,out2,...] = fname(in1,in2,...)", [blok_statemen])
dimana out1,out2 adalah argumen-argumen output, in1,in2 adalah argumen-argumen input dan blok_statemen adalah statemen-statemen untuk fungsi fname.
Variabel Lokal dan Variabel Global
Variabel-variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi adalah variabel lokal. Variabel- variabel tersebut hanya akan ada selama proses eksekusi terhadap fungsi berlangsung dan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel-variabel yang telah tersimpan dalam ruang- kerja meskipun mempunyai nama yang sama.
Ilustrasi mengenai variabel lokal dapat dilihat pada contoh di bawah ini.
Berikut ini ilustrasi mengenai variabel global.
Fungsi Rekursif
Rekursi adalah proses pemanggilan sebuah fungsi terhadap dirinya sendiri. Suatu fungsi yang di dalamnya terdapat suatu proses rekursi disebut sebagai fungsi rekursif.
Berikut ini adalah statemen-statemen untuk membuat fungsi Fibonacci.
Pengontrolan Eksekusi Suatu Fungsi
Contoh 7. Pada contoh ini fungsi [secant.sci] yang terdapat pada Contoh 3 dimodifikasi dengan menyisipkan perintah return, error, warning dan abort ke dalamnya dan file hasil modifikasinya dinamakan [fsecant.sci].
Menyela Eksekusi Program dan Melakukan Debugging
Pause
Statemen pause akan menyela proses eksekusi yang sedang berlangsung di dalam sebuah fungsi atau skrip. Proses eksekusi akan dihentikan pada baris dimana statemen pause tersebut diletakkan. Statemen pause biasanya digunakan untuk dalam proses debugging terhadap suatu skrip atau fungsi
Contoh 8. File-fungsi [psecant.sci] yang terdapat pada contoh merupakan modifikasi dari file-fungsi [fsecant.sci] dengan menambahkan statemen pause di dalamnya.
Setbpt
Berbeda dengan pause, statemen setbpt hanya dapat digunakan terhadap sebuah fungsi. Pada penggunaan statemen setbpt tidak perlukan adanya penyisipan statemen tersebut ke dalam fungsi dan dijalankan pada jendela Scilab dengan sintaks sebagai berikut: etbpt(nama-fungsi, [nomer-baris]) dimana nama-fungsi adalah nama fungsi dan nomer-baris adalah nomer-nomer baris yang akan dipasang titik sela.
Jumlah Argumen Input dan Output
Jumlah argumen input dan output yang dipakai pada saat menjalankan sebuah fungsi dapat diketahui dengan fungsi argn yang mempunyai sintaks sebagai berikut:
[lhs,rhs] = argn()
lhs = argn(1)
rhs = argn(2)
dimana rhs dan lhs adalah jumlah argumen input dan output yang digunakan.
Penggunaan fungsi argn dapat dilihat pada fungsi fabc pada contoh di bawah ini.
Selanjutnya jika fungsi fabc dijalankan maka output yang muncul adalah sebagai berikut.
Menampilkan Baris Komentar yang Terdapat Pada Bagian Awal Suatu Fungsi
Pada bagian awal suatu fungsi biasanya terdapat beberapa baris komentar. Baris komentar tersebut dapat kita tampilkan dengan perintah sebagai berikut
head_comments("func")
Dimana func adalah nama fungsi. Sebelum perintah tersebut dijalankan maka kita harus memanggil fungsinya terlebih dahulu ke dalam ruang kerja Scilab.
Berikut ini adalah contoh-contoh penggunaan perintah head_comments.
Kelebihan Fungsi
Dibandingkan dengan skrip, fungsi mempunyai kelebihan sebagai berikut.
- Fungsi mempunyai argumen input sehingga suatu fungsi dapat digunakan untuk melakukan perhitungan dengan berbagai macam data yang berbeda tanpa harusmelakukan perubahan terhadap statemen-statemen yang terdapat di dalamnya. Jikaskrip digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap beberapa data yang berbedamaka harus dilakukan pengeditan terhadap file skripnya untuk merubah nilai inputnya
- Semua variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi bersifat lokal dan tidak akantersimpan pada ruang kerja, kecuali untuk variabel-variabel yang dinyatakan sebagaivariabel global. Di dalam skrip, semua variabel yang terdapat di dalamnya akantersimpan pada ruang kerja sehingga secara tidak sengaja dapat merubah nilai darivariabel yang telah tersimpan sebelumnya apabila mempunyai nama yang sama.
Contoh 11. (Metode Optimasi Golden Section). Metode golden section adalah salah satu metode yang populer untuk penyelesaian suatu persoalan optimasi nonlinier yang terdiri dari satu variabel. Berikut ini adalah statemen-statemen untuk metode golden section.
Bab 15
Input dan Output
Menampilkan Nilai Suatu Variabel dengan Fungsi Disp
Mencetak Nilai Variabel dengan Fungsi Print
Membuka dan Menutup File Data
Misalkan data-data yang akan disimpan ke dalam file adalah sebagai berikut:
Menyimpan dan Membaca Data dengan Format Fortran
Mencetak Nilai Variabel dengan Fungsi Mprintf
Menyimpan dan Membaca Suatu Data Matrik
Menyimpan dan Membaca Data dengan Format Biner
UNG besiap menuju kampus unggul dan berdaya saing
GORONTALO – Jajaran Civitas Akademika Universitas Negeri Gorontalo tengah bersiap dalam mewujudkan upaya pengembangan kampus menuju UNG unggul dan berdaya saing. Kesiapan terlihat dengan dilaksanakannya Musyawarah Kerja (Musker) 2019 menuju UNG unggul dan berdaya saing, Minggu (22/12), di Ballroom TC Damhil UNG.
Musyawarah kerja melibatkan 251 peserta yang terdiri dari Pimpinan Universitas, Ketua Lembaga dan Direktur Pascasarjana, Para Pimpinan dari 10 Fakultas, serta Guru Besar. Dalam pelaksanaannya, para Pimpinan akan memaparkan visi dan program kerja Fakultas dan Lembaga dihadapan para Pimpinan Universitas yang akan ditindaklanjuti dalam bentuk Kontrak Kinerja Fakultas dan Lembaga.
Rektor UNG Dr. Eduart Wolok, S.T, M.T, saat membuka kegiatan mengungkapkan, langkah dan upaya penting dalam mewujudkan visi UNG unggul dan berdaya saing akan ditentukan melalui momen Musyawarah Kerja.
“Ini akan merumuskan peta jalan UNG kedepan akan seperti apa. Agar supaya seluruh elemen UNG bisa bersinergi, dari tingkat Universitas hingga Program Studi memiliki kesamaan pandangan akan bagaimana pengembangan UNG,” ungkap Rektor.
Begitu pentingnya pelaksanaannya maka musyawarah kerja harus memiliki output yang jelas, karena output tersebut akan jadi salah satu pedoman dalam pengembangan UNG dalam beberapa tahun kedepan.
“Target output dari musyawarah kerja secara garis besar ada 2, yakni menghasilkan rencana strategis UNG 2019-2024 serta kontrak kinerja antara Pimpinan Fakultas dan Lembaga serta Pascasarjana dengan Rektor,” terangnya.
Menurut Rektor kedua output tersebut menjadi penting, agar supaya apa yang ditetapkan dalam Renstra bukanlah target yang semata-mata ditetapkan oleh Rektor. Namun target-target tersebut ditentukan dengan melihat kemampuan serta optimisme ditingkatan Fakultas hingga Jurusan dan Lembaga.
“Tujuan akhir dari target yang kita tetapkan adalah peningkatan kapasitas kelembagaan UNG, dan melalui pelaksanaan musyawarah kerja diharapkan semakin mempermantap langkah menuju UNG unggul dan berdaya saing,” harap Rektor yang diiringi aplaus
Tiga prestasi tingkat nasional di persembahka mahasiswa FSB untuk UNG
GORONTALO – Prestasi mahasiswa menjadi salah satu indikator pencapaian dan prestasi dalam mendukung pemeringkatan Perguruan Tinggi. Untuk tahun 2020, Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) menjadi salah satu Fakultas yang sukses mempersembahkan tiga prestasi membanggakan bagi Universitas Negeri Gorontalo khususnya ditingkat Nasional.
Ketiga prestasi tersebut dicatatkan melalui ajang yang bergensi diantaranya Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) tahun 2020 serta prestasi pada National University Debate Championship (NUDC) tahun 2020.
Pada ajang Peksiminas tahun 2020 Mahasiswa FSB berhasil menyumbangkan dua prestasi, yakni Juara 1 pada tangkai lomba Penulisan Puisi oleh Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Yudha Prasetya Ningrat.
Prestasi lainnya diraih oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Sendratasik Muh. Arman Ibrahim Putra Damopolii, yang dikukuhkan oleh Juri Nasional sebagai juara harapan 2 Tangkai Lomba Pop Putra Peksiminas 2020.
Selain pada ajang Peksiminas, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FSB UNG Yunia Prasticia A. Lagonah lolos ke tingkat Nasional kompetisi National University Debate Championship (NUDC) tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Pusat prestasi Nasional Kemdikbud RI. Setelah melaksanakan proses pelaksanaan lomba yang bersaing dengan beberapa PTN yang lolos nasional se-Indonesia, tim NUDC UNG masuk Quarterfinalist Novice Category tingkat nasional tahun 2020.
Dekan Fakultas Sastra dan Budaya Prof. Nonny Basalama, M.A.,Ph.D turut bahagia atas pencapaian Mahasiswanya, dengan adanya prestasi tersebut dapat mengharumkan nama UNG di tingkat Nasional. Ia berharap prestasi yang dicapai oleh Mahasiswa FSB dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan serta bisa memotivasi mahasiswa lainnya untuk berkompetisi dan meraih prestasi.
“Perjuangan mahasiswa untuk meraih prestasi di tingkat nasional membuahkan hasil, sehingga kami civitas akademika FSB UNG merasa bersyukur dengan pencapaian prestasi mahasiswa ,” ungkapnya.
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FSB UNG Jafar Lantowa, S.Pd.,M.A. mengaku pencapaian ini tidak lepas dari maksimalnya persiapan yang dilakukan oleh Mahasiswa FSB, yang dibawah koordinasi langsung Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni serta para pembimbing Mahasiswa.
Sementara itu Rektor UNG Dr. H Eduart Wolok, S.T.,M.T, ikut memberikan ucapan selamat atas pencapaian prestasi nasional mahasiswa dari Fakultas Sastra dan Budaya. Rektor merasa senang dan bangga atas pencapaian mahasiswa UNG pada kompetisi nasional yang diselenggarakan oleh Puspernas Kemdikbud RI.
“Ini harus kita syukuri karena bentuk perjuangan Mahasiswa dalam mengharumkan nama UNG di kancah nasional berhasil membuahkan hasil yang memuaskan. Semangat berprestasi tentunya harus kita jaga terus agar ditahun depan akan lebih banyak lagi prestasi membanggakan dapat dipersembahkan Mahasiswa kita,” pungkas Rektor. (**)
UNG
Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan universitas yang dikembangkan atas dasar perluasan mandat (wider mandate) dari IKIP Negeri Gorontalo. Keberadaan Universitas Negeri Gorontalo dimulai dari Junior College FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah (UNSULUTTENG) Manado di Gorontalo berdasarkan surat keputusan pejabat Rektor UNSULUTTENG Nomor 1313/II/E/63 tanggal 22 Juni 1963, Cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 Juli 1963, IKIP Manado Cabang Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 114 tahun 1965 tanggal 18 Juni 1965, FKIP UNSRAT Manado di Gorontalo berdasarkan Keppres nomor 70 tahun 1982 tanggal 7 September 1982, STKIP Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 9 tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, IKIP Negeri Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 19 tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001.
Perubahan IKIP Negeri Gorontalo menjadi Universitas Negeri Gorontalo ditetapkan dengan surat Keputusan Presiden RI nomor 54 tahun 2004 tanggal 23 Juni 2004. Hari lahir UNG ditetapkan sama dengan lahirnya cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo yaitu, tanggal 1 September 1963 sebagaimana dinyatakan dalam surat keputusan menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 Juli 1963. Dalam perjalanannya selama 50 tahun telah mengalami tujuh kali pergantian pimpinan dan enam kali perubahan nama lembaga.
Secara rinci nama pejabat pimpinan sejak tahun 1963 – sampai sekarang sbb :
Drs. Idris Djalali - Dekan Koordinator IKIP Yogyakarta Cab. Manado di Gorontalo - 1963-1966Drs. Ek. M. J. Neno - Dekan Koordinator IKIP Manado Cab. Gorontalo - 1967-1969Prof. Drs. H. Thahir A. Musa - Dekan Koordinator IKIP Manado Cab. Gorontalo - 1969-1981Prof. Drs. H. Kadir Abdussamad - Dekan FKIP Unsrat Manado di Gorontalo - 1982-1988Drs. H. Husain Jusuf, M.Pd - Dekan FKIP Unsrat Manado di Gorontalo - 1989-1992Prof. Dr. H. Nani TuloliDekan FKIP Unsrat Manado di Gorontalo - 1992-1993Ketua STKIP Negeri Gorontalo - 1993 - 2001Pj. Rektor IKIIP Negeri Gorontalo - 2001 - 2002Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd Rektor IKIP Negeri Gorontalo - 2002-2004Rektor Universitas Negeri Gorontalo - 2004-2010Dr. H. Syamsu Qamar Badu, M.Pd - Rektor Universitas Negeri Gorontalo - 2010 - 2019Dr. H. Eduart Wolok, ST, MT - Rektor Universitas Negeri Gorontalo - 2019 - 2023Logo
Logo Universitas Negeri Gorontalo
Keterangan Logo
Kurva segi lima sama sisi adalah ornamen khas daerah Gorontalo melambangkan lima sila dari dasar negara pancasila yang menjadi azas UNG, serta lima sendi peradaban Gorontalo yang disebut {Payu Limo to Talu, Lipu Pei Hulalu}Kerangka bunga teratai yang telah mekar penuh mengandung harapan UNG akan menghasilkan SDM yang utuh dan berkualitas.Lingkaran bola dunia melambangkan komitmen untuk mencapai visi, misi dan tujuan UNG, sedangkan warna biru melambangkan keamanan dan perdamaian.Buku berwarna putih yang terbuka memiliki makna sikap terbuka dan semangat yang tinggi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya.Pena berbentuk ornamen lima mata melambangkan antara ilmu agama, ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya merupakan satu kesatuan yang utuh dalam dunia pendidikan.Mahkota raja berwarna hitam dengan hiasan kuning emas melambangkan kebudayaan, keteguhan dan kejayaan suatu martabat. 23 butir emas melambangkan hari bersejarah masyarakat Gorontalo, di mana tanggal 23 Januari 1942 sebagai hari kemerdekaan masyarakat Gorontalo dan sekaligus tanggal 23 Juni 2004 hari peresmian UNG oleh Presiden RI.Sayap burung Maleo berwarna jingga melambangkan semangat juang yang tinggi serta gerakan dinamis civitas akademika dalam mengembangkan UNG