LABEL : P

PERBANDINGAN DAN LOGIKA DALAM SCILAB

04 October 2022 19:10:23 Dibaca : 38

NAMA            : NOVIA APSARI

NIM               : 411421051 

KELAS         : B PENDIDIKAN MATEMATIKA 2021

SEMESTER : III

 PERBANDINGAN DAN LOGIKA

Operasi perbandingan 

Operasi perbandingan adalah operasi yang dioperasikan secara elemen dengan elemen sehingga operasi ini hanya dapat dilakukan terhadap antara skalar dengan skalar atau vektor/matriks, atau dua buah matriks /vektor yang berdimensi sama. Output dari operasi perbandingan adalah sebuah obyek boolean. Apabila ekspresi yang diuji pada suatu operasi perbandingan mempunyai nilai logika benar maka outputnya adalah obyek boolean T (true, benar) namun jika ekpresi yang diuji mempunyai nilai logika salah maka outputnya adalah obyek boolean F (false, salah).

Nilai dari dua obyek dapat dibandingkan dengan menggunakan operator-operator seperti yang terdapat pada tabel di bawah ini.

Operator Deskripsi
== Sama dengan
< Lebih kecil dari
<= Lebih kecil atau sama dengan
> Lebih besar dari
>= Lebih besar atau sama dengan
<> atau ~= Tidak sama dengan

Berikut ini contoh operasi perbandingan. 

Operasi perbandingan biasanya digunakan sebagai ekspresi yang diuji dalam suatu statemen kondisional if-else atau sebagai ekspresi yang digunakan untuk mengontrol proses iterasi dalam suatu statemen perulangan while.

Berikut ini adalah contoh penggunaan operasi perbandingan yang terdapat di dalam suatu blok kondisional if-else.

Penggunaan operasi perbandingan pada suatu blok perulangan while dapat dilihat pada contoh di bawah ini.

 

operasi perbandingan juga digunakan dalam proses ekstraksi elemen-elemen suatu matrik atau vektor yang memenuhi suatu kondisi tertentu.

 

Operasi Logika

Suatu operasi logika digunakan untuk menentukan nilai logika yang dihasilkan oleh kombinasi logika atau (or), logika dan (and) dari dua obyek boolean, atau untuk melakukan operasi negasi (not) terhadap suatu obyek boolean. Operasi logika adalah operasi yang bersifat elemen-dengan-elemen. Obyek-obyek yang diuji dalam suatu operasi logika dapat berupa suatu ekspresi perbandingan maupun berupa suatu konstanta boolean.

Operator-Operator Logika

Operator Deskripsi
& dan (and)
| atau (or)
~ negasi/bukan(not)

 

Konstanta-Konstanta Boolean

Variabel Deskripsi
%t Konstanta boolean untuk benar (true)
%f Konstanta boolean untuk Salah (false)

 

Berikut ini beberapa contoh operasi logika

 

Kadang dalam sebuah statemen dapat terdapat bermacam-macam tipe operator (operator matematika, operator perbandingan dan operator logika). Pada kasus seperti ini, tingkatan operasinya yang paling tinggi adalah operasi aritmatika, kemudian operasi perbandingan dan yang terakhir adalah operasi logika.

Suatu operasi logika seringkali digunakan sebagai ekspresi yang diuji dalam suatu statemen kondisional if-else atau sebagai ekspresi yang digunakan untuk mengontrol proses iterasi dalam suatu statemen perulangan while.

 

 

Berikut ini contoh operasi logika yang terdapat di dalam suatu statemen kondisional if.

 Suatu operasi logika juga dapat diterapkan terhadap obyek-obyek numerik. Pada kasus ini, angka nol akan dianggap sebagai konstanta boolean salah (F) dan sembarang angka lainnya selain angka nol akan dianggap sebagai konstanta boolean benar (T). Berikut ini contoh operasi logika terhadap obyek-obyek numerik.

Fungsi Fungsi Logika

Selain menyediakan beberapa operator logika, di dalam Scilab juga terpasang dua fungsi logika yaitu and dan or. Kedua fungsi tersebut dapat digunakan untuk melakukan operasi logika dan serta logika atau terhadap elemen-elemen suatu matrik/vektor boolean.

And

B = and(A) atau B = and(A,'*')B = and(A,1) atau B = and(A,'r')B = and(A,2) atau B = and(A,'c')dimana A adalah suatu matrik boolean. Output dari fungsi and adalah konstanta boolean Tjika semua elemen matrik yang diuji mempunyai nilai benar dan konstanta boolean F jikaterdapat sebuah elemen matrik yang diuji yang mempunyai nilai salah.

Deskripsi ketiga macam sintaks dari fungsi logika and adalah sebagai berikut:

  • and(A) atau and(A,'*'): fungsi and dioperasikan terhadap semua elemen matrik.
  • and (A,1) atau and(A,'r'): fungsi and dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor kolom yang menyusun matrik A.
  • and(A,2) atau and(A,'c'): fungsi and dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor baris yang menyusun matrik A.

Berikut ini contoh penggunaan fungsi and

 

 Or

Fungsi or adalah fungsi untuk logika atau. Sintak dari fungsi or adalah sebagai berikut:B = or(A) atau B = or(A,'*')B = or(A,1) atau B = or(A,'r')B = or(A,2) atau B = or(A,'c')dimana A adalah suatu matrik boolean. Output dari fungsi or adalah konstanta boolean Tjika terdapat sebuah elemen matrik yang diuji mempunyai nilai benar dan konstantaboolean F jika semua elemen matrik yang diuji yang mempunyai nilai salah.Deskripsi ketiga macam sintaks dari fungsi logika or adalah sebagai berikut:

  • or(A) atau or(A,'*'): fungsi or dioperasikan terhadap semua elemen matrik.
  • or(A,1) atau or(A,'r'): fungsi or dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor kolom yang menyusun matrik A.
  • or(A,2) atau or(A,'c'): fungsi or dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor baris yang menyusun matrik A.

Contoh penggunaan fungsi or adalah sebagai berikut.

 

 

Fungsi Fungsi Pengujian

 

 

Tabel dibawah ini adalah daftar dari beberapa fungsi yang dapat digunakan untuk berbagaimacam operasi seperti memeriksa eksistensi sebuah variabel, menguji tipe dan nilai darielemen-elemen matrik dan lain sebagainya. Output yang dihasilkan oleh fungsi-fungsitersebut adalah konstanta boolean T (true, benar) atau konstanta boolean F (false, salah)tergantung pada hasil pengujiannya.

Tabel Fungsi-Fungsi Penguji 

contoh ilustrasi penggunaan dari fungsi fungsi pengujian

Informasi yang dihasilkan oleh suatu fungsi pengujian kadangkala diperlukan sebagai kondisi yang diuji di dalam sebuah statemen kondisional, seperti yang ditunjukkan pada contoh di bawah ini.

Fungsi my_abs pada contoh ini adalah emulasi dari fungsi abs yang telah terpasang di dalam Scilab.

 

Perulangan dan Kondisional

Scilab menyediakan beberapa statemen yang dapat digunakan untuk mengontrol alur eksekusi terhadap serangkaian statemen. Statemen-statemen tersebut yaitu for, while, if–else dan select–case, break dan continue.

ForStatemen for digunakan untuk melakukan eksekusi secara berulang (iterasi) dalam jumlah terhadap suatu blok-statemen. Bentuk umum statemen ini adalah sebagai berikut:for var = exp      blok-statemenendDimana var adalah variabel perulangan dan exp adalah ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan for. Ekspesi perulangan biasanya berupa sebuah vektor inkremental, j:k atau j:d:k.

Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j sebagai ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangannya adalah sebagai berikut :

Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j:k sebagai ekspresi perulangannya adalah sebagai berikut :

 

Selain berupa suatu vektor inkremental, ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan for juga dapat berupa sebuah vektor atau matrik sembarang. Misalkan V adalah sebuah vektor atau matrik yang digunakan sebagai ekspresi perulangan maka statemen perulangannya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:for var = V     blok-statemenend

Pada sebuah perulangan yang menggunakan suatu vektor sebagai ekspresi perulangannyamaka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah elemen vektor dimana pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinya adalah nilai elemen ke-i, seperti yang diperlihatkan pada contoh di bawah ini.  

Kemudian pada suatu perulangan yang menggunakan suatu matrik sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah kolom matrik dan pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinya adalah vektor kolom ke-i, seperti yang diperlihatkan pada contoh berikut ini.

Statemen perulangan for juga dapat diletakkan di dalam sebuah statemen perulangan yang lain, seperti pada contoh di bawah ini.

Penggunaan statemen for pada sebagian besar contoh-contoh yang telah diberikan hanya sebagai ilustrasi saja untuk memperjelas penggunaan statemen for. Pada beberapa contoh di atas, statemen for dapat diganti dengan statemen lain yang berbasis vektor.Penggunaan statemen for sebaiknya hanya digunakan ketika statemen yang berbasisvektor sulit atau tidak dapat digunakan, seperti pada perhitungan di bawah ini,

Pada perhitungan ini penggunaan statemen for tidak dapat dihindari dan digantikan dengan statemen lain yang berbasis vektor.

WhileStatemen perulangan while digunakan untuk menangani suatu proses perulangan yang jumlah perulangannya tidak dapat ditentukan secara pasti. Bentuk umum dari statemen perulangan while adalah sebagai berikut: while ekspresi then       blok-statemenend

Blok statemen yang terdapat di dalam sebuah blok perulangan while akan dieksekusi secara berulang selama ekspresi yang diuji masih bernilai benar, proses perulangan akan dihentikan jika ekspresi yang diuji bernilai salah. Kata-kunci then dapat diganti dengan ENTER, do, simbol koma (,) atau simbol titik-koma (;).

Berikut ini sebuah contoh operasi perulangan dengan statemen while. 

 

Contoh berikutnya yang menggambarkan penggunaan statemen perulangan while adalahsebagai berikut:

 

BreakStatemen break digunakan untuk menghentikan suatu proses perulangan secara paksa. Pada suatu perulangan yang bersarang, statemen break hanya akan menghentikan proses perulangan dimana statemen break berada.

Berikut ini contoh penggunaan statemen break:

Pada contoh ini, ekspresi logika yang diuji pada statemen while nilainya selalu benar (%t)sehingga statemen break digunakan untuk menghentikan proses  perulangannya jika suatu kondisi tertentu telah dipenuhi.ContinueDi dalam suatu blok perulangan, penggunaan statemen continue akan menyebabkan statemen-statemen yang terletak di bawahnya tidak akan dieksekusi dan prosesnya dilanjutkan ke langkah perulangan berikutnya. Statemen continue yang terletak di dalam suatu perulangan yang bertingkat hanya akan berpengaruh terhadap blok perulangan yang melingkupinya saja.

Contoh penggunaan statemen continue adalah sebagai berikut.

Penggunaan statemen continue di dalam suatu blok perulangan kadang dapat dihindari dengan menggunakan statemen-statemen lain yang ekuivalen. Sebagai contoh, perhitungan di atas dapat diselesaikan tanpa harus menggunakan statemen continue dengan statemenstatemen sebagai berikut.

Seperti yang terlihat pada contoh ini, blok statemen yang tidak menggunakan statemen continue lebih ringkas dan lebih mudah dibaca daripada blok statemen yang menggunakan statemen continue.If-ElseStatemen if–else digunakan untuk mengontrol apakah suatu blok statemen akan dieksekusi atau tidak. Bentuk paling sederhana dari statemen ini adalah sebagai berikut:if ekspresi then     blok-statemenend

Blok statemen yang terletak di dalam blok if hanya akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji bernilai benar. Kata-kunci then dalam blok kondisional if-else dapat diganti dengan ENTER, tanda koma (,) atau tanda titik-koma (;).

Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if:

Contoh lain penggunaan statemen if adalah sebagai berikut:

Apabila terdapat dua alternatif pilihan untuk ekspresi yang diuji dalam blok kondisional maka blok kondisional if-else cocok untuk digunakan.if ekspresi then    blok-statemen pertamaelse     blok-statemen keduaend

Pada blok kondisional if-else jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai benar maka blokstatemen pertama yang akan dieksekusi namun jika ekspresi yang diuji bernilai salah maka blok-statemen kedua yang akan dieksekusi.Contoh penggunaan statemen if - else adalah sebagai berikut:

Apabila ekspresi yang diuji dalam suatu blok kondisional yang mempunyai lebih dari duamacam pilihan maka bentuk kondisional yang sesuai adalah if-elseif-else yangmempunyai bentuk umum sebagai berikut:if ekspresi_1 then   blok-statemen pertamaelseif ekspresi_2 then   blok-statemen kedua. . .else     blok-statemen ke-nend

Pada blok kondisional if-elseif-else, suatu blok-statemen akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji untuk blok-statemen tersebut mempunyai nilai benar. Apabila semua ekspresi yang diuji tidak ada yang mempunyai nilai logika benar maka blok-statemen yang terdapat pada blok else yang akan dieksekusi. Blok else bersifat opsional dan dapat diabaikan apabila tidak diperlukan.

Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if-elseif-else:

Statemen kondisional juga dapat dibuat bersarang atau berada di dalam statemen kondisional yang lainnya, seperti yang ditunjukkan pada contoh di bawah ini.Select-Case

Statemen kondisional select-case cocok untuk digunakan jika ekspresi yang diuji dalam blok kondisional mempunyai nilai diskrit, baik berupa suatu data integer maupun string.Bentuk umum dari statemen select-case adalah sebagai berikut:select ekspresi     case ekspresi_1 then    blok-statemen pertama case ekspresi_2    blok-statemen kedua . . . else   blok-statemen ke-nend

Pada blok kondisional select-case, jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai yang sama dengan nilai ekspresi dari suatu case maka blok-statemen pada case tersebut yang akan dieksekusi. Namun jika nilai dari ekspresi yang diuji tidak ada yang sama dengan salah satu dari nilai ekspresi pada suatu case maka blok statemen yang terdapat pada blok else yang akan dieksekusi. Blok else bersifat opsional dan dapat tidak digunakan jika tidakdiperlukan.

Berikut ini contoh penggunaan statemen select–case.

Contoh lain penggunaan statemen select–case adalah sebagai berikut.

Dalam suatu operasi kondisional, jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai diskrit maka penggunaan statemen select-case adalah lebih cocok dibandingkan dengan statemen ifelseif-else. Hal ini karena blok statemen kondisional yang dibuat dengan statemen select-case lebih mudah untuk dibaca dan mempunyai bentuk yang lebih elegan.

 

If-Else

Statemen if-else digunakan untuk mengontrol apakah suatu blok statemen akan dieksekusi atau tidak. Bentuk paling sederhana dari statemen ini adalah sebagai berikut:

if ekspresi then

blok-statemen

end

Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if:

 

Apabila terdapat dua alternatif pilihan untuk ekspresi yang diuji dalam blok kondisional maka blok kondisional if-else cocok untuk digunakan.

if ekspresi then

blok-statemen pertama

else

blok-statemen kedua

end

Pada blok kondisional if-else jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai benar maka blok statemen pertama yang akan dieksekusi namun jika ekspresi yang diuji bernilai salah maka blok-statemen kedua yang akan dieksekusi.

Contoh penggunaan statemen if else adalah sebagai berikut:

GAMBAR 2

 

Apabila ekspresi yang diuji dalam suatu blok kondisional yang mempunyai lebih dari dua macam pilihan maka bentuk kondisional yang sesuai adalah if-elseif-else yang mempunyai bentuk umum sebagai berikut:

if ekspresi 1 then

blok-statemen pertama

elseif ekspresi 2 then blok-statemen kedua

else

blok-statemen ke-n

end

Pada blok kondisional if-elseif-else, suatu blok-statemen akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji untuk blok-statemen tersebut mempunyai nilai benar. Apabila semua ekspresi yang diuji tidak ada yang mempunyai nilai logika benar maka blok-statemen yang terdapat pada blok else yang akan dieksekusi. Blok else bersifat opsional dan dapat diabaikan apabila tidak diperlukan.

Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if-elseif-else:

Select-Case

Statemen kondisional select-case cocok untuk digunakan jika ekspresi yang diuji dalam blok kondisional mempunyai nilai diskrit, baik berupa suatu data integer maupun string. Bentuk umum dari statemen select-case adalah sebagai berikut:

select ekspresi

case ekspresi 1 then

blok-statemen pertama

case ekspresi 2

blok-statemen kedua

else

blok-statemen ke-n

end

Pada blok kondisional select-case, jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai yang sama dengan nilai ekspresi dari suatu case maka blok-statemen pada case tersebut yang akan dieksekusi. Namun jika nilai dari ekspresi yang diuji tidak ada yang sama dengan salah satu dari nilai ekspresi pada suatu case maka blok statemen yang terdapat pada blok else yang akan dieksekusi. Blok else bersifat opsional dan dapat tidak digunakan jika tidak diperlukan.

Berikut ini contoh penggunaan statemen select-case.

 

Editor Teks SciNotes

SciNotes adalah sebuah program editor teks yang disediakan oleh Scilab untuk memudahkan pembuatan atau pengembangan sebuah file skrip atau fungsi. 

SciNotes menyediakan fitur-fitur menarik yang sangat berguna pada waktu pembuatan atau pengeditan suatu file skrip atau fungsi. Fitur-fitur tersebut antara lain sebagai berikut:

  •  Penggunaan warna-warna tertentu untuk memperjelas sintaksis suatu statemen.
  • Indentasi secara otomatis pada saat penulisan suatu blok statemen perulangan atau kondisional.
  • Dapat memperbaiki indentasi pada statemen-statemen yang diblok.
  • Autocompletion terhadap operator atau kata-kunci.
  • Pencarian dan penggantian terhadap suatu kata atau frasa yang terdapat yang sedang dibuka.

Berikut ini adalah sebuah ilustrasi pembuatan sebuah fungsi dalam SciNotes.

 

 

File skrip atau fungsi yang telah selesai dibuat dalam SciNotes dapat dieksekusi ke dalam konsol Scilab melalui menu Execute atau dengan menggunakan tombol klik kanan pada mouse.

Skrip

Skrip adalah sebuah file teks yang di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab. Pada saat suatu skrip dijalankan maka statemen-statemen yang terdapat di dalamnya akan dieksekusi seolah-olah statemen-statemen tersebut diketikkan pada Jendela Scilab.

Pembuatan Skrip

Pada dasarnya suatu file skrip dapat dibuat dengan menggunakan sembarang program editor teks, seperti notepad. Namun cara terbaik dalam pembuatan sebuah file skrip yaitu dengan program editor teks SciNotes karena program tersebut merupakan teks editor yang disediakan oleh Scilab untuk memudahkan pembuatan sebuah file skrip atau file fungsi. 

Sebuah skrip yang telah selesai dibuat dengan teks editor SciNotes dapat disimpan dengan menggunakan menu File Save. Meskipun dapat digunakan sembarang ektensi, namum sebuah file skrip sebaiknya disimpan dengan ekstensi sce.

Contoh . (Deret Fibonacci). 

 

Cara Menjalankan Suatu Skrip

Statemen-statemen yang terdapat di dalam sebuah skrip yang sedang dibuka pada jendela SciNotes dapat dijalankan melalui menu Execute

 

Kelebihan dan Kelemahan Skrip

Penyelesaian suatu perhitungan yang relatif panjang melalui sebuah file skrip merupakan cara yang lebih baik dan efektif dibandingkan penyelesaiannya melalui jendela Scilab. Hal ini karena jika ditemukan kesalahan dalam perhitungan atau dalam penulisan statemen dalam file skrip maka perbaikan kesalahannya hanya dilakukan terhadap statemen statemen yang salah saja. Seandainya perhitungannya dilakukan melalui jendela Scilab maka semua statemennya harus ditulis ulang kembali disertai dengan perbaikan pada statemen-statemen yang salah. Keuntungan lainnya yaitu sebuah file skrip dapat digunakan sebagai dokumentasi dari suatu perhitungan yang telah dilakukan.

Sayangnya untuk suatu perhitungan dengan data yang berbeda maka harus dilakukan pengeditan terlebih dahulu terhadap file skripnya dan setelah itu melakukan eksekusi untuk melihat hasil perhitungannya. Untuk kondisi semacam ini penggunaan skrip menjadi tidak praktis dan sebaiknya digunakan file fungsi. Penjelasan rinci mengenai file fungsi diberikan pada bab selanjutnya.

 

FUNGSI

Suatu fungsi adalah sekumpulan statemen yang merepresentasikan sebuah komputasi tertentu. Suatu fungsi dapat dibuat dalam bentuk sebuah file teks (file-fungsi) atau dibuat secara langsung pada jendela Scilab.

File-Fungsi

File-fungsi adalah sebuah file teks yang di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab dimana statemen-statemen tersebut harus diitulis dengan sintaks sebagai berikut.

endfunction

Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dilakukan pada saat pembuatan sebuah fungsi.

  • Pada bagian awal sebuah fungsi, dimasukkan beberapa baris komentar yang berisi tentang tujuan komputasi dari fungsi.
  • Variabel-variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi harus mudah dimengerti.
  • Terdapat penjelasan singkat tentang variabel-variabel yang digunakan.
  • Menuliskan baris komentar pada bagian awal dari suatu blok statemen yang cukup panjang maupun pada blok-statemen untuk perhitungan yang cukup sulit.
  • Menggunakan baris kosong untuk memisahkan suatu blok-statemen dengan blok statemen lainnya.
  • Menggunakan indentasi pada blok-statemen perulangan dan kondisional. Menggunakan spasi dan tanda kurung dalam penulisan suatu ekspresi matematika sehingga ekspresinya mudah dibaca dan dipahami.

Contoh 1. (Deret Fibonacci).

Penggunaan Fungsi-Fungsi yang Tersimpan pada Suatu File-Fungsi

Suatu fungsi yang terdapat dalam sebuah file-fungsi harus dieksekusi terlebih sebelum dapat digunakan. Untuk file fungsi yang terbuka pada jendela SciNotes, hal ini dapat dilakukan melalui menu Execute.

File-fungsi yang tersimpan pada suatu direktori tertentu dapat dieksekusi dengan statemen exec(nama_file), dimana nama_file adalah nama dari file-fungsi. Jika file-fungsi tersimpan pada direktori kerja maka argumen nama file cukup dengan nama filenya saja, seperti pada contoh di bawah ini:

Namun jika file-fungsi tidak tersimpan pada direktori kerja maka argumen nama file harus ditulis dengan nama file-fungsi beserta nama direktorinya.

Jika di belakang statemen exec(nama_file) tidak ditambahkan tanda titik-koma maka semua statemen yang terdapat di dalam file-fungsi akan ditampilkan pada jendela Scilab.

Setelah dilakukan eksekusi terhadap file-fungsi, fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya dapat dijalankan seperti halnya fungsi-fungsi yang telah terpasang di dalam Scilab.

 

Membuat Suatu Fungsi Secara Langsung pada Jendela Scilab

Selain dalam bentuk file-fungsi, sebuah fungsi juga dapat dibuat secara langsung pada jendela Scilab dengan menggunakan blok statemen function-end function atau dengan menggunakan fungsi deff. Fungsi-fungsi yang dibuat dengan cara ini akan tersimpan secara otomatis di dalam ruang kerja sehingga dapat langsung digunakan tanpa perlu dipanggil terlebih dahulu seperti pada sebuah file-fungsi. Fungsi-fungsi yang dibuat secara langsung pada jendela Scilab hanya bersifat sementara dan akan hilang ketika program Scilab ditutup.

Pembuatan Fungsi dengan Blok Statemen Function-Endfunction

Sintaks pembuatan suatu fungsi baru secara langsung pada jendela Scilab dengan menggunakan blok statemen function-end function adalah sama seperti sintaks penulisan suatu fungsi dalam sebuah file-fungsi.

Berikut ini ilustrasi pembuatan fungsi secara langsung pada jendela Scilab.

 

Variabel Lokal dan Variabel Global

Variabel-variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi adalah variabel lokal. Variabel variabel tersebut hanya akan ada selama proses eksekusi terhadap fungsi berlangsung dan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel-variabel yang telah tersimpan dalam ruang kerja meskipun mempunyai nama yang sama.

Ilustrasi mengenai variabel lokal dapat dilihat pada contoh di bawah ini.

 

Kelebihan Fungsi

Dibandingkan dengan skrip, fungsi mempunyai kelebihan sebagai berikut.

  • Fungsi mempunyai argumen input sehingga suatu fungsi dapat digunak an untuk melakukan perhitungan dengan berbagai macam data yang berbeda tanpa harus melakukan perubahan terhadap statemen-statemen yang terdapat di dalamnya. Jika skrip digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap beberapa data yang berbeda maka harus dilakukan pengeditan terhadap file skripnya untuk merubah nilai inputnya
  • Semua variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi bersifat lokal dan tidak akan tersimpan pada ruang kerja, kecuali untuk variabel-variabel yang dinyatakan sebagai variabel global. Di dalam skrip, semua variabel yang terdapat di dalamnya akan tersimpan pada ruang kerja sehingga secara tidak sengaja dapat merubah nilai dari variabel yang telah tersimpan sebelumnya apabila mempunyai nama yang sama.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong