ARSIP BULANAN : August 2021

Perubahan Nama Universitas Negeri Gorontalo

04 August 2021 17:22:55 Dibaca : 37

Perubahan Nama Universitas Negeri Gorontalo

 

Universitas Negeri Gorontalo (UNG) adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo yang berdiri pada 1 september 1963. Awalnya kampus ini adalah junior collage yang masih menjadi bagian dari FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah. Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan universitas yang dikembangkan atas dasar perluasan mandat (wider mandate) dari IKIP Negeri Gorontalo. Keberadaan Universitas Negeri Gorontalo dimulai dari Junior College FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah (UNSULUTTENG) Manado di Gorontalo berdasarkan surat keputusan pejabat Rektor UNSULUTTENG Nomor 1313/II/E/63 tanggal 22 Juni 1963, Cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 Juli 1963, IKIP Manado Cabang Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 114 tahun 1965 tanggal 18 Juni 1965, FKIP UNSRAT Manado di Gorontalo berdasarkan Keppres nomor 70 tahun 1982 tanggal 7 September 1982, STKIP Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 9 tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, IKIP Negeri Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 19 tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001.

Perubahan IKIP Negeri Gorontalo menjadi Universitas Negeri Gorontalo ditetapkan dengan surat Keputusan Presiden RI nomor 54 tahun 2004 tanggal 23 Juni 2004. Hari lahir UNG ditetapkan sama dengan lahirnya cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo yaitu, tanggal 1 September 1963 sebagaimana dinyatakan dalam surat keputusan menteri PTIP nomor 67 tahun 1963 tanggal 11 Juli 1963. 

 

 

 

Makna Logo Dies Natalis Ke-57 Universitas Negeri Gorontalo

 

Pada bulan september tahun 2020 Universitas Negeri Gorontalo resmi menapaki usianya yang ke-57 tahun. Untuk menyemarakkan perayaan Dies Natalis yang ke-57, kampus Merah Maron ini resmi logo sebagai ikon perayaan Dies Natalis tahun 2020. Rektor UNG Dr. Eduart Wolok, S.T, M.T menjabarkan bahwa makna dari logo yang digunakan pada Dies Natalis kala itu yakni bentuk logo ini merupakan gabungan beberapa unsur yang diambil dari logo Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yaitu; Pertama, kurva segi lima sama sisi adalah ornamen khas daerah gorontalo yang melambangkan lima sila dari dasar negara Pancasila yang menjadi azas UNG, serta lima sendi peradaban Gorontalo yang disebut ( Payu Limo to Talu, Lipu Pei Hulalu ).

Kedua, sayap burung Maleo sebagai burung endemik Sulawesi yang melambangkan semangat juang yang tinggi serta gerakan dinamis dari seluruh civitas akademika dalam memajukan Universitas Negeri Gorontalo. sayap burung Maleo tersebut juga melambangkan semangat dan daya juang pribadi-pribadi unggul dan memiliki daya saing. Warna yang digunakan pada logo ini adalah Merah, Kuning Emas, Hijau, Biru dan Ungu yang merupakan warna adat Gorontalo yang keseluruhan ragam warna ini jugaa mewakiliwarna masing-masing fakultas yang ada di UNG.

Adapun makna dari warna merah yang melambangkan keberanian dan tanggung jawab. Kuning Emas melambangkan sikap setia dan kemuliaan. Hijau melambangkan kesuburan dan kesejahteraan. Biru melambangkan ketenangan, kesetiaan dan harapan. Ungu melambangkan keanggunan dan kewibawaan. Warna yang digunakan pada logo ini merupakan warna-warna gradasi yang sering digunakan didunia teknologi sekarang. Sedangkan font yang digunakan pada logo ini adalah huruf sans serif yang memiliki keterbacaan yang tinggi, sehingga dapat terbaca meskipun logo dalam ukuran besar ataupun kecil.

Menurut Rektor dengan menginjak usia ke-57 Universitas Negeri Gorontalo sebagai kampus unggul dan berdaya saing, berupaya meneguhkan UNG sebagai Kampus Kerakyatan dengan senantiasa berkontribusi secara langsung bagi masyarakat melalui kegiatan tridharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Mayarakat.

 

Pemanfaatan Teknoliogi UNG Unggul dan Berdaya Saing Ditengah Pandemi

Sejak Dinyatakan kasus positif pertama Covid-19 di Indonesia pada 2 maret 2020 lalu, kebijakan social distancing berakibat fatal terhadap roda kehidupan manusia. Tak terkecuali bidang pendidikan ikut terdampak kebijakan ini. Kemendikbud mengambil kebijakan " Belajar dari Rumah " sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona. Menghandapi ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi dan mulainya kembali pembelajaran, para pendididik atau pengajar perlu mempersiapkan dan merancang kegiatan pembelajaran daring yang efektif dan menyenangkan. Kunci efektivitas “ Belajar dari Rumah “ adalah begaimana penggajar tetap kreatif menyajikan pembelajaran daring yang mudah di mengerti. Keputusan pemerintah yang mendadak dengan meliburkan atau memindahkan proses pembelajaran dari kampus menjadi di rumah, membuat banyak harus beradaptasi pihak termasuk pendidik  dan mahasiswa. Salah satunya di Universitas Negeri Gorontalo yang peralihan cara belajar ini harus mengikuti alur yang sekiranya bisa ditempuh dengan pembelajaran langsung sehingga berubah menjadi pembelajaran daring dengan pemanfaatan teknologi. inti dari pelaksaan pembelajaran daring adalah bagaimana cara memilih metode pembelajaran yang tepat dengan dibantu teknologi yang bermaksud menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik meskipun tidak bertemu dengan tatap muka secara langsung seperti halnya pembelajaran konvensional.Dengan kata lain teknologi berperan sebagai media interaksi serta transfer informasi terkait pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran daring.

Sehingga Tim IT Universitas Negeri Gorontalo (UNG) telah mengembangkan sebuah aplikasi video conference (Vidcon) yang diberi nama "UNG Berdarma" (UNG Bekerja dari Rumah, red). Aplikasi ini dikembangkan untuk mengoptimalkan pelayanan dan aktivitas yang bersifat urgent lainnya di internal kampus menyusul adanya pemberlakuan pembatasan maksimal. Bermodalkan server cloud dengan processor quadcore, memory 8 GB dan haarddisk 200 GB serta teknologi BBB, Tim IT UNG mengembangkan sistem pekerjaan tatap muka online yang bisa digunakan 24 jam dengan berbagai room yang bisa diguakan oleh semua unit kerja di UNG. Sebelumnya, sebagai upaya mitigasi dan menekan penyebaran Covid-19, Rektor UNG, Dr. Eduart Wolok, ST., MT, memang telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 1421 tentang Pemberlakuan Kebijakan Bekerja dari Rumah (BDR) dan telah diperpanjang SE Nomor 1521 Tahun 2021, tertanggal 30 Juli 2021. Pembatasan maksimal ini telah berlangsung lebih dari sebulan. Kendati aktivitas di kampus dibatasi dan sepi, kondisi ini tak harus membuat orang-orang jadi pasrah. Sistem pelayanan perguruan tinggi harus tetap berjalan.

Pada Rapat Pimpinan lingkungan UNG, Rektor UNG menyampaikan bahwa terobosan dengan menghadirkan aplikasi Vidcon "UNG Berdarma" ini adalah untuk menjaga kondisi para dosen, Tendik dan juga mahasiswa di UNG agar tetap bisa menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Pada kesempatan tersebut, Rektor menyampaikan BDR 100 persen yang sudah berlangsung selama seminggu, dimaksudkan untuk menstrilkan kampus, sekaligus penyemprotan disinfektan di lingkungan kampus UNG. "Untuk aktivitas yang bersifat urgent tetap akan kita laksanakan. Dan pihak kampus juga menyiapkan berbagai aplikasi video conference baik yang diciptakan UNG dan juga aplikasi lainnya yang memiliki fungsi serupa," kata Rektor. Selain UNG Berdarma, unit kerja lain seperti Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Perencanaan (BAKP) juga telah menyediakan Sistem Informasi Pelayanan melalui website simpel.bakp.ung.ac.id untuk pelayanan akademik mahasiswa seperti pengajuan cuti kuliah. Semuanya diproses secara online dari proses pengajuaan, disposisi dan penyelesaiannya. Begitu pula dengan layanan pengelolaan keuangan yang telah menggunakan Sistem Informasi Keuangan BLU UNG. Sementara itu untuk proses akademik lainnya seperti pengurusan KRS dan approval KRS sendiri telah lama diterapkan secara online di UNG.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong