ARSIP BULANAN : October 2022

Penggunaan Scilab Dalam Operasi Matematika

04 October 2022 17:46:28 Dibaca : 754

Nama : Charisa s Kasiaradja

Nim : 411421080

Kelas / Prodi : B / Pendidikan matematika

Mata Kuliah : Komputasi dan Pemograman

TABEL OPERATOR PERBANDINGAN

 

Operasi perbandingan biasanya digunakan sebagai ekspresi yang diuji dalam suatu statemen conditional if else atau sebagai ekspresi yang digunakan untuk mengontrol proses interaksi dalam suatu sistem perulangan While.Berikut ini adalah contoh penggunaan operasi perbandingan yang terdapat di dalam suatu blog konditional if-elsa.Operasi perbandingan adalah operasi yang di operasikan secara elem dengan elemen sehingga operasi ini hanya dapat di lakukan terhadap antara skalar dengan skalar atau vektor atau matriks atau antara dua buah matriks atau vektor yang berdimensi sama.

Contoh perbandingan

OPERASI LOGIKA

Suatu operasi logika digunakan untuk menentukan nilai logika yang dihasilkan oleh kombinasi logika atau (or) ,logika dan (and) dari dua objek boolean, atau untuk melakukan operasi negasi (not) terhadap suatu objek boolean. Operasi logika adalah operasi yang bersifat elemen dengan elemen. Objek-objek yang diuji dalam suatu operasi logika dapat berupa suatu ekspresi

Contoh operasi logika yang terdapat di dalam suatu statement kondisional If

Contoh suatu operasi logika yang terdapat di dalam suatu statemen perulangan while sebagai berikut

Suatu operasi logika juga dapat diterapkan terhadap objek-objek numerik. Pada kasus ini, angka 0 akan dianggap sebagai konstanta boolean salah (F) dan sembarang angka lainnya selain angka nol akan dianggap sebagai konstanta boolean benar (T) . Berikut ini contoh operasi logika terhadap objek-objek numerik.

 

 

FUNGSI-FUNGSI LOGIKA

Selain menyediakan beberapa operator logika, di dalam skillet juga terpasang dua fungsi logika yaitu and dan or . Kedua fungsi tersebut dapat digunakan untuk melakukan operasi logika dan serta logika atau terhadap elemen-elemen suatu matriks atau vektor boolean

Suatu operasi logika juga dapat diterapkan terhadap objek-objek numerik. Pada kasus ini, angka 0 akan dianggap sebagai konstanta boolean salah (F) dan sembarang angka lainnya selain angka nol akan dianggap sebagai konstanta boolean benar (T) . Berikut ini contoh operasi logika terhadap objek-objek numerik

Contoh penggunaan fungsi N yaitu :

Contoh penggunaan fungsi Or yaitu :

 

FUNGSI FUNGSI PENGUJIAN

fungsi yang dapat digunakan untuk berbagai macam operasi seperti memeriksa eksistensi sebuah variabel, menguji tipe dan nilai dari elemen-elemen matrik dan lain sebagainya. Output yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi tersebut adalah konstanta boolean T (true, benar) atau konstanta boolean F (false, salah) tergantung pada hasil pengujiannya.

Berikut ini ilustrasi penggunaan dari fungsi-fungsi pengujian.-->clear-->x = 1.23; -->P = [1, 3-4*%i];-->A = [1 2 3; 0 4 5] A= 1. 2. 3. 0. 4. 5.-->ieee(2)-->B = A.\1 B= 1. 0.5 0.3333333 Inf 0.25 0.2-->C = B.\1 C= 1. 2. 3. 0. 4. 5.

-->isdef("x") ans =T -->isdef("z") ans =F -->isreal(P) ans =F -->isvector(P) ans =T -->isvector(A) ans =F -->isequal(A,C) ans =T -->isinf(B) ans =FFF TFF

Informasi yang dihasilkan oleh suatu fungsi pengujian kadangkala diperlukan sebagai kondisi yang diuji di dalam sebuah statemen kondisional, seperti yang ditunjukkan pada contoh di bawah ini.

CONTOH

 

BAB 11 PERULANGAN DAN KONDISIONAL

Scilab menyediakan beberapa statemen yang dapat digunakan untuk mengontrol alur eksekusi terhadap serangkaian statemen. Statemen-statemen tersebut yaitu for, while, if– else dan select–case, break dan continue.

 

For 

Statemen for digunakan untuk melakukan eksekusi secara berulang (iterasi) dalam jumlah tertentu terhadap suatu blok-statemen. Bentuk umum statemen ini adalah sebagai berikut:

for  var  =  exp blok-statemen

end

Dimana var adalah variabel perulangan dan exp adalah ekspresi yang digunakan untuk mengontrol  suatu  perulangan  for.  Ekspesi  perulangan  biasanya  berupa  sebuah  vektor inkremental, j:k atau j:d:k.

Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j sebagai ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangannya adalah sebagai berikut :

Contoh  perulangan  for  yang  menggunakan  vektor  inkremental  i:j:k  sebagai  ekspresi perulangannya adalah sebagai berikut :

Selain berupa suatu vektor inkremental, ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan  for  juga  dapat  berupa  sebuah  vektor  atau  matrik  sembarang.  Misalkan  V adalah sebuah vektor atau matrik yang digunakan sebagai ekspresi perulangan maka statemen perulangannya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:

for  var  =  V blok-statemen

end

 

Pada sebuah perulangan yang menggunakan suatu vektor sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah elemen vektor dimana pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinya adalah nilai elemen ke-i, seperti yang diperlihatkan pada contoh di bawah ini.

Kemudian pada suatu perulangan yang menggunakan suatu matrik sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah kolom matrik dan pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinya adalah vektor kolom ke-i, seperti yang diperlihatkan pada contoh berikut ini.

Statemen perulangan for juga dapat diletakkan di dalam sebuah statemen perulangan yang lain, seperti pada contoh di bawah ini.

Penggunaan statemen for pada sebagian besar contoh-contoh yang telah diberikan hanya sebagai ilustrasi saja untuk memperjelas penggunaan statemen for. Pada beberapa contoh di atas, statemen for dapat diganti dengan statemen lain yang berbasis vektor.

Penggunaan  statemen  for  sebaiknya  hanya  digunakan  ketika  statemen  yang  berbasis vektor sulit atau tidak dapat digunakan, seperti pada perhitungan di bawah ini,

While 

Statemen  perulangan  while  digunakan  untuk  menangani  suatu  proses  perulangan  yang jumlah perulangannya tidak dapat ditentukan secara pasti. Bentuk umum dari statemen perulangan while adalah sebagai berikut:

while  ekspresi  then blok-statemen

end

Blok  statemen  yang  terdapat  di  dalam  sebuah  blok  perulangan  while  akan  dieksekusi secara berulang selama ekspresi yang diuji masih bernilai benar, proses perulangan akan dihentikan  jika  ekspresi  yang  diuji  bernilai  salah.  Kata-kunci  then  dapat  diganti  dengan ENTER, do, simbol koma (,) atau simbol titik-koma (;).

berikut adalah contohnya

Break 

Statemen break digunakan untuk menghentikan suatu proses perulangan secara paksa. Pada suatu perulangan yang bersarang, statemen break hanya akan menghentikan proses perulangan dimana statemen break berada.

Continue 

Di  dalam  suatu  blok  perulangan,  penggunaan  statemen  continue  akan  menyebabkan statemen-statemen yang terletak di bawahnya tidak akan dieksekusi dan prosesnya dilanjutkan ke langkah perulangan berikutnya. Statemen continue yang terletak di dalam suatu perulangan yang bertingkat hanya akan berpengaruh terhadap blok perulangan yang melingkupinya saja.

Contoh penggunaan statemen continue adalah sebagai berikut.

If-Else 

Statemen   if–else   digunakan   untuk   mengontrol   apakah   suatu   blok   statemen   akan dieksekusi atau tidak. Bentuk paling sederhana dari statemen ini adalah sebagai berikut:

if  ekspresi  then blok-statemen

end

Blok statemen yang terletak di dalam blok if hanya akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji bernilai benar. Kata-kunci then dalam blok kondisional if-else dapat diganti dengan ENTER, tanda koma (,) atau tanda titik-koma (;).

Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if:

Pada blok kondisional if-else jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai benar maka blok- statemen pertama yang akan dieksekusi namun jika ekspresi yang diuji bernilai salah maka blok-statemen kedua yang akan dieksekusi.

Contoh penggunaan statemen if  -  else adalah sebagai berikut:

 

Apabila ekspresi yang diuji dalam suatu blok kondisional yang mempunyai lebih dari dua macam   pilihan   maka   bentuk   kondisional   yang   sesuai   adalah   if-elseif-else   yang mempunyai bentuk umum sebagai berikut:

if  ekspresi_1  then

blok-statemen  pertama elseif  ekspresi_2  then

blok-statemen  kedua

. . .

else

blok-statemen  ke-n

end

Pada blok kondisional if-elseif-else, suatu blok-statemen akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji untuk blok-statemen tersebut mempunyai nilai benar. Apabila semua ekspresi yang diuji tidak ada yang mempunyai nilai logika benar maka blok-statemen yang terdapat pada  blok  else  yang  akan  dieksekusi.  Blok  else  bersifat  opsional  dan  dapat  diabaikan apabila tidak diperlukan.

Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if-elseif-else:

Select-Case 

Statemen kondisional select-case cocok untuk digunakan jika ekspresi yang diuji dalam blok kondisional mempunyai nilai diskrit, baik berupa suatu data integer maupun string. Bentuk umum dari statemen select-case adalah sebagai berikut:

select  ekspresi

case  ekspresi_1  then blok-statemen  pertama

case  ekspresi_2

blok-statemen  kedua

. . .

else

blok-statemen  ke-n

end

Pada  blok  kondisional  select-case,  jika  ekspresi  yang  diuji  mempunyai  nilai  yang  sama dengan nilai ekspresi dari suatu case maka blok-statemen pada case tersebut yang akan dieksekusi. Namun jika nilai dari ekspresi yang diuji tidak ada yang sama dengan salah satu dari nilai ekspresi pada suatu case maka blok statemen yang terdapat pada blok else yang

akan   dieksekusi.   Blok   else  bersifat   opsional   dan   dapat   tidak   digunakan   jika   tidak diperlukan.

Berikut ini contoh penggunaan statemen select–case.

 Dalam suatu operasi kondisional, jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai diskrit maka penggunaan statemen select-case adalah lebih cocok dibandingkan dengan statemen if- elseif-else.  Hal  ini  karena  blok  statemen  kondisional  yang  dibuat  dengan  statemen select-case lebih mudah untuk dibaca dan mempunyai bentuk yang lebih elegan.

 

 

BAB 12

Editor Teks SciNotes

SciNotes adalah sebuah program editor teks yang disediakan oleh Scilab untuk memudahkan pembuatan atau pengembangan sebuah file skrip atau fungsi. SciNotes dapat dijalankan  melalui  menu  Applications   à   SciNotes yang  terdapat  pada  jendela  konsol Scilab  atau  dengan  menggunakan  perintah  editor  atau  scinotes.  Gambar  berikut  ini adalah tampilan dari jendela editor teks SciNotes.

SciNotes menyediakan fitur-fitur menarik yang sangat berguna pada waktu pembuatan atau pengeditan suatu file skrip atau fungsi. Fitur-fitur tersebut antara lain sebagai berikut:

1.  Penggunaan warna-warna tertentu untuk memperjelas sintaksis suatu statemen.

2.   Indentasi secara otomatis pada saat penulisan suatu blok statemen perulangan atau kondisional.

3.   Dapat memperbaiki indentasi pada statemen-statemen yang diblok.

4. Autocompletion terhadap operator atau kata-kunci.

5.   Pencarian dan penggantian terhadap suatu kata atau frasa yang terdapat di dalam file yang sedang dibuka.

 

 

BAB 13

Skrip

 

Skrip adalah sebuah file teks yang di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab. Pada saat suatu skrip dijalankan maka statemen-statemen yang terdapat di dalamnya akan dieksekusi seolah-olah statemen-statemen tersebut diketikkan pada Jendela Scilab.

 

Pembuatan Skrip 

Pada dasarnya suatu file skrip dapat dibuat dengan menggunakan sembarang program editor teks, seperti notepad. Namun cara terbaik dalam pembuatan sebuah file skrip yaitu dengan program editor teks SciNotes karena program tersebut merupakan teks editor yang disediakan oleh Scilab untuk memudahkan pembuatan sebuah file skrip atau file fungsi. SciNotes dapat dijalankan melalui jendela Scilab melalui menu Application  à  SciNotes.

Contoh   1.   (Deret   Fibonacci).   Berikut   ini   adalah   sebuah   skrip   [fibo.sce]   untuk menentukan sejumlah 10 suku awal dari deret Fibonacci.

Cara Menjalankan Suatu Skrip 

Statemen-statemen yang terdapat di dalam sebuah skrip yang sedang dibuka pada jendela SciNotes dapat dijalankan melalui menu Execute. Apabila skrip [fibo.sce] pada Contoh 1 dieksekusi melalui menu Execute   File  with  no  Echo maka tampilan berikut ini akan muncul pada Jendela Scilab.

Contoh 3. (Deret Bilangan Prima) Berikut ini adalah sebuah skrip untuk membuat deret bilangan prima yang nilainya lebih kecil dari suatu bilangan bulat n.

Kelebihan dan Kelemahan Skrip 

Penyelesaian suatu perhitungan yang relatif panjang melalui sebuah file skrip merupakan cara yang lebih baik dan efektif dibandingkan penyelesaiannya melalui jendela Scilab. Hal ini karena jika ditemukan kesalahan dalam perhitungan atau dalam penulisan statemen dalam file skrip maka perbaikan kesalahannya hanya dilakukan terhadap statemen- statemen yang salah saja. Seandainya perhitungannya dilakukan melalui jendela Scilab maka semua statemennya harus ditulis ulang kembali disertai dengan perbaikan pada statemen-statemen yang salah. Keuntungan lainnya yaitu sebuah file skrip dapat digunakan sebagai dokumentasi dari suatu perhitungan yang telah dilakukan.

 

 

BAB 14

 Fungsi

 Suatu fungsi adalah sekumpulan statemen yang merepresentasikan sebuah komputasi tertentu. Suatu fungsi dapat dibuat dalam bentuk sebuah file teks (file-fungsi) atau dibuat secara langsung pada jendela Scilab.

 

File-Fungsi 

File-fungsi adalah sebuah file teks yang di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab dimana statemen-statemen tersebut harus diitulis dengan sintaks sebagai berikut.

Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dilakukan pada saat pembuatan sebuah fungsi.

1.   Pada bagian awal sebuah fungsi, dimasukkan beberapa baris komentar yang berisi tentang tujuan komputasi dari fungsi.

2.  Variabel-variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi harus mudah dimengerti.

3.  Terdapat penjelasan singkat tentang variabel-variabel yang digunakan.

4.  Menuliskan baris komentar pada bagian awal dari suatu blok statemen yang cukup panjang maupun pada blok-statemen untuk perhitungan yang cukup sulit.

5.   Menggunakan baris kosong untuk memisahkan suatu blok-statemen dengan blok- statemen lainnya.

6.   Menggunakan indentasi pada blok-statemen perulangan dan kondisional.

7.   Menggunakan spasi dan tanda kurung dalam penulisan suatu ekspresi matematika sehingga ekspresinya mudah dibaca dan dipahami.

 

Sebuah fungsi yang ditulis dengan gaya penulisan yang baik akan mudah untuk dibaca dan dimengerti. Manfaat lainnya yaitu proses pengecekan atau perbaikan jika ada kesalahan dalam fungsi yang telah dibuat dapat dilakukan dengan mudah.

Sebuah file-fungsi yang telah selesai dibuat dengan teks editor SciNotes dapat disimpan ke dalam  sebuah  file   tertentu   melalui  menu  File   à    Save.   Meskipun  dapat   digunakan sembarang ekstensi namun sebaiknya suatu file fungsi disimpan dengan ekstensi sci. Pada sebuah file-fungsi di dalamnya dapat terdiri dari sebuah fungsi saja maupun beberapa fungsi seperti yang ditunjukkan pada contoh-contoh di bawah ini.

 

Contoh 1. (Deret Fibonacci). N Suku-suku awal dari deret Fibonacci [Fibonacci.sci]

 

Contoh 2. Beberapa fungsi trigonometri dengan argumen sudut dalam satuan derajat [trig_derajat.sci].

Penggunaan Fungsi-Fungsi yang Tersimpan pada Suatu File-Fungsi 

Suatu fungsi yang terdapat dalam sebuah file-fungsi harus dieksekusi terlebih sebelum dapat digunakan. Untuk file fungsi yang terbuka pada jendela SciNotes, hal ini dapat dilakukan melalui menu Execute.

 

Membuat Suatu Fungsi Secara Langsung pada Jendela Scilab 

Selain dalam bentuk file-fungsi, sebuah fungsi juga dapat dibuat secara langsung pada jendela  Scilab  dengan  menggunakan  blok  statemen  function-endfunction  atau  dengan menggunakan  fungsi  deff.  Fungsi-fungsi  yang  dibuat  dengan  cara  ini  akan  tersimpan secara otomatis di dalam ruang kerja sehingga dapat langsung digunakan tanpa perlu dipanggil terlebih dahulu seperti pada sebuah file-fungsi. Fungsi-fungsi yang dibuat secara langsung pada jendela Scilab hanya bersifat sementara dan akan hilang ketika program Scilab ditutup.

Pembuatan Fungsi dengan Blok Statemen Function-Endfunction

Sintaks pembuatan suatu fungsi baru secara langsung pada jendela Scilab dengan menggunakan    blok    statemen    function-endfunction   adalah    sama    seperti    sintaks penulisan suatu fungsi dalam sebuah file-fungsi.

Contoh

Berikut ini ilustrasi pembuatan fungsi secara langsung pada jendela Scilab.

 

 

Pembuatan Fungsi dengan Fungsi DeffPembuatan  sebuah  fungsi  baru  secara  langsung  pada  jendela  Scilab  dengan  fungsi  deff

dapat dilakukan dengan menggunakan sintaks sebagai berikut:

deff("[out1,out2,...]  =  fname(in1,in2,...)",  [blok_statemen])

dimana  out1,out2  adalah  argumen-argumen  output,  in1,in2  adalah  argumen-argumen input dan blok_statemen adalah statemen-statemen untuk fungsi fname.

 

Variabel Lokal dan Variabel Global 

Variabel-variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi adalah variabel lokal. Variabel- variabel tersebut hanya akan ada selama proses eksekusi terhadap fungsi berlangsung dan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel-variabel yang telah tersimpan dalam ruang- kerja meskipun mempunyai nama yang sama.

Contoh

Ilustrasi mengenai variabel lokal dapat dilihat pada contoh di bawah ini

Variabel global adalah variabel yang tersimpan baik di dalam fungsi maupun di dalam ruang kerja. Sebuah variabel dapat dibuat sebagai variabel global dengan menggunakan fungsi global yang mempunyai sintaks sebagai berikut:

global('var1',  'var2',  ...,  'varn') global  var1  var2  ...  varn

dimana var1, var2, varn adalah nama-nama variabel global. Untuk merubah nilai suatu variabel global dari dalam sebuah fungsi maka kita juga harus menambahkan fungsi global ke dalam fungsi.

Contoh

Berikut ini ilustrasi mengenai variabel global.

 

Fungsi Rekursif 

Rekursi adalah proses pemanggilan sebuah fungsi terhadap dirinya sendiri. Suatu fungsi yang di dalamnya terdapat suatu proses rekursi disebut sebagai fungsi rekursif.

Contoh

Berikut ini adalah implementasi statemen-statemen untuk fungsi faktorial.

Pengontrolan Eksekusi Suatu Fungsi 

Perintah  resume,  resume dan  abort dapat  digunakan  untuk  mengontrol  eksekusi  sebuah fungsi. Penjelasan mengenai perintah-perintah tersebut adalah sebagai berikut.

1.Perintah  resume  dan  return  adalah  perintah  yang  ekuivalen.  Perintah  resume  atau return digunakan  untuk  keluar  dari  suatu  fungsi  namun  fungsi  tetap  menghasilkan suatu nilai keluaran. Namun jika sebuah fungsi dijalankan dalam mode pause maka penggunaan perintah resume atau return akan menghentikan mode pause dan proses eksekusi fungsi dilanjutkan kembali.

2.Perintah  abort dapat  digunakan  untuk  menghentikan  proses  eksekusi  yang  sedang berlangsung pada suatu file atau skrip. Perintah error dan warning dapat digunakan untuk menampilkan pesan kesalahan yang terjadi.

 

Menyela Eksekusi Program dan Melakukan Debugging

Pause

Statemen pause akan menyela proses eksekusi yang sedang berlangsung di dalam sebuah fungsi atau skrip. Proses eksekusi akan dihentikan pada baris dimana statemen pause tersebut diletakkan. Statemen pause biasanya digunakan untuk dalam proses debugging terhadap suatu skrip atau fungsi. Berikut ini ilustrasi penggunaan perintah pause.

 

Setbpt

Berbeda  dengan  pause, statemen setbpt hanya dapat  digunakan  terhadap  sebuah fungsi. Pada penggunaan statemen setbpt tidak perlukan adanya penyisipan statemen tersebut ke dalam fungsi dan dijalankan pada jendela Scilab dengan sintaks sebagai berikut:

setbpt(nama-fungsi,  [nomer-baris])

dimana nama-fungsi adalah nama fungsi dan nomer-baris adalah nomer-nomer baris yang akan dipasang titik sela.

 

Jumlah Argumen Input dan Output

Jumlah argumen input dan output yang dipakai pada saat menjalankan sebuah fungsi dapat diketahui dengan fungsi argn yang mempunyai sintaks sebagai berikut:

[lhs,rhs]  =  argn() lhs  =  argn(1)

rhs = argn(2)

dimana rhs dan lhs adalah jumlah argumen input dan output yang digunakan.

 

Menampilkan Baris Komentar yang Terdapat Pada Bagian Awal Suatu Fungsi

 Pada bagian awal suatu fungsi biasanya terdapat beberapa baris komentar. Baris komentar tersebut dapat kita tampilkan dengan perintah sebagai berikut

head_comments("func") Dimana  func adalah  nama  fungsi.  Sebelum  perintah  tersebut  dijalankan  maka  kita  harus memanggil fungsinya terlebih dahulu ke dalam ruang kerja Scilab.

 

Kelebihan Fungsi 

Dibandingkan dengan skrip, fungsi mempunyai kelebihan sebagai berikut.

1. Fungsi mempunyai argumen input sehingga suatu fungsi dapat digunakan untuk melakukan perhitungan dengan berbagai macam data yang berbeda tanpa harus melakukan perubahan terhadap statemen-statemen yang terdapat di dalamnya. Jika skrip digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap beberapa data yang berbeda maka harus dilakukan pengeditan terhadap file skripnya untuk merubah nilai inputnya

2. Semua variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi bersifat lokal dan tidak akan tersimpan pada ruang kerja, kecuali untuk variabel-variabel yang dinyatakan sebagai variabel global. Di dalam skrip, semua variabel yang terdapat di dalamnya akan tersimpan pada ruang kerja sehingga secara tidak sengaja dapat merubah nilai dari variabel yang telah tersimpan sebelumnya apabila mempunyai nama yang sama.

 

 

BAB 15

INPUT DAN OUTPUT

 

Memasukkan Data dengan Fungsi Input

Selain  melalui  baris  perintah,  suatu  data  juga  dapat  dimasukkan  dengan  fungsi  input

dengan sintaks sebagai berikut.

x  =  input("teks")

x  =  input("teks",  "string")

Dimana  teks  adalah  keterangan  tentang  data  yang  akan  dimasukkan.  Jika  data  yang dimasukkan berupa string maka "string" harus digunakan sebagai argumen kedua pada fungsi input. Argumen "string" dapat disingkat dengan karakter tunggal "s".

 

Berikut ini contoh penggunaan fungsi input.

n  =  input("Jumlah  iterasi  ?") s  =  input("Metode  ?","s")

Apabila kedua perintah tersebut dijalankan maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

Jumlah  iterasi  ? Metode  ?

Fungsi input dapat digunakan di dalam sebuah skrip untuk proses pemasukan data secara interaktif.

 

Menampilkan Nilai Suatu Variabel dengan Fungsi Disp 

Selain dengan cara menuliskan nama variabelnya pada baris perintah, nilai dari suatu variabel var juga dapat ditampilkan pada Jendela Scilab dengan fungsi disp(var), seperti yang ditunjukkan pada beberapa contoh di bawah ini.

Fungsi   disp  juga   dapat   digunakan   untuk   menampilkan   nilai   dari   beberapa   variabel sekaligus dengan menggunakan sintaks disp(var1,  var2,  ...  varn), dimana var1, var2, varn adalah  nama-nama  variabel.  Fungsi  disp akan  menampilkan  nilai  variabel-variabel dengan urutan yang terbalik dengan urutan daftar variabel pada argumen input.

Untuk variabel  numerik,  perintah disp akan menampilkan  nilainya sesuai  dengan  format yang sedang digunakan.

Penanda File 

Penanda file adalah angka yang digunakan oleh Scilab sebagai unit file untuk file-file yang

sedang digunakan pada proses pembacaan atau penulisan data. Namun terdapat sebuah perkecualian pada penanda file, yaitu untuk angka 5 dan 6. Kedua angka tersebut telah digunakan secara khusus oleh Scilab masing-masing sebagai penanda untuk papan-ketik (keyboard) dan Jendela Scilab (Konsol Scilab). Kedua nilai tersebut tersimpan dalam variabel khusus %io.

 

 

Mencetak Nilai Variabel dengan Fungsi Print

Sebuah variabel juga dapat dicetak nama dan nilainya ke dalam suatu file dengan fungsi

print yang mempunyai sintak sebagai berikut:

print(nama_file,  x1,  x2,  ...,  xn)

Dimana   nama_file adalah  nama  file  untuk  menyimpan  variabel  x1,  x2,  ...,   xn.  Nama  file harus ditulis dengan nama direktorinya apabila filenya tidak berada pada direktori kerja, namun jika berada dalam direktori kerja maka cukup dengan nama filenya saja. Urutan dari  tampilan  variabel  yang  dihasilkan  oleh  fungsi  print  adalah  terbalik  dengan  urutan variabel-variabel  pada  argumen  inputnya.  Fungsi  print  akan  mencetak  data  numerik sesuai dengan format numerik yang sedang digunakan.

Fungsi print juga dapat digunakan untuk menampilkan nilai sebuah variabel pada jendela Scilab dengan menggunakan angka 6 atau %io(2) sebagai argumen nama file.

print(%io(2),  x1,  x2,  ...,  xn)

Contoh penggunaan fungsi print adalah sebagai berikut.

Membuka dan Menutup File Data 

Pada beberapa proses input dan output dengan suatu file, kadang filenya harus dibuka terlebih dahulu sebelum dapat digunakan dan kemudian ditutup kembali jika telah selesai dipergunakan.

Sebuah file dapat dibuka dengan fungsi file yang mempunyai sintaks sebagai berikut:

fid  =  file('open',  fname,  status)

dimana  fid  adalah  angka  penanda  file,  fname  adalah  nama  file  data  dan  status  adalah status file. Nama file harus ditulis dengan spesifikasi lengkap apabila filenya tidak berada pada direktori kerja dan jika berada dalam direktori kerja cukup dengan nama filenya saja. Argumen   status  pada   fungsi   file  adalah  string  yang  menunjukkan   status  file   yang nilainya adalah salah satu dari beberapa string dibawah ini:

1.  'new ' untuk file yang baru (default)

2. 'old ' untuk file yang sudah ada

3.  'unknown ' untuk file yang statusnya tidak diketahui,

4.  'scratch ' untuk file yang digunakan secara sementara dan akan dihapus pada akhir sesi Scilab.

Misalkan data-data yang akan disimpan ke dalam file adalah sebagai berikut:

Informasi Mengenai File-File yang Telah Dibuka 

Informasi mengenai sebuah file yang sedang dibuka dapat diketahui dengan fungsi dispfiles(fid),  dimana  fid adalah penanda  file.  Jika fungsi  dispfiles dijalankan  tanpa argumen maka ditampilkan informasi dari semua file yang sedang dibuka

 

Menyimpan dan Membaca Data String dalam Format Teks ASCII 

Suatu  data  string  dapat  disimpan  ke  dalam  sebuah  file  teks  dengan  fungsi  mputl  yang mempunyai sebagai berikut:

mputl(str,  nama_file)

dimana str adalah nama string yang akan ditulis dan nama_file adalah nama dari file yang digunakan  untuk  menyimpan  string.  Penggunaan  fungsi  mputl tidak  memerlukan  filenya untuk dibuka terlebih dahulu.

Data string yang tersimpan suatu file teks dapat dibaca dengan menggunakan fungsi mgetl

yang mempunyai sintak sebagai berikut:

mgetl(nama_file,  n)

dimana  nama_file  adalah  nama  dari  file  dimana  string  tersimpan,  dan  n  adalah  jumlah baris yang akan dibaca. Argumen n bersifat opsional jika tidak digunakan maka semua baris string akan dibaca.

 

Menyimpan dan Membaca Data dengan Format Fortran

Fungsi  write  dapat  digunakan  untuk  menyimpan  nilai  suatu  variabel  ke  dalam  sebuah sebuah  file  atau  untuk  menampilkannya  pada  jendela  Scilab.  Sintaks  dari  fungsi   write adalah sebagai berikut:

write  (nama_file,  var,  fmt)

dimana  nama_file adalah penanda  file  atau  nama  file,  var adalah nama variabel  dan  fmt adalah format penulisan yang digunakan. Argumen fmt bersifat optional, apabila tidak dipergunakan maka data akan ditulis dengan format default.

 

Contoh penggunaan  fungsi  write untuk menuliskan  data  pada  sebuah file  adalah sebagai berikut:

 

 

Pembacaan data dari suatu file maupun dari papan ketik dengan menggunakan format Fortran dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi read sebagai berikut:

x  =  read  (nama_file,  m,  n,  fmt)

dimana nama_file adalah penanda file atau nama file data, m dan n adalah ukuran matrik data serta fmt adalah format penulisan yang digunakan. Jika tidak diketahui jumlah baris data maka gunakan nilai m=-1. Argumen fmt bersifat opsional dan apabila digunakan maka formatnya harus sesuai dengan format yang digunakan pada waktu penulisan data.

Berikut ini contoh penggunaan fungi read untuk membaca data dari papan ketik.

Menyimpan dan Membaca Data dengan Format C 

Fungsi  mfprintf  juga  dapat  digunakan  untuk  menyimpan  nilai  suatu  variabel  ke  dalam sebuah sebuah file atau untuk menampilkan nilai suatu variabel pada Jendela Scilab. Sintaks dari fungsi  mfpintf  adalah sebagai berikut:

mfprintf(nama_file,  fmt,  var1,  var2,  ..,  varn)

dimana  nama_file adalah  nama  file  data,  fmt adalah  format  penulisan  data,  serta  var1, var2,  varn adalah nama-nama variabel yang ingin disimpan pada file data.

 

Mencetak Nilai Variabel dengan Fungsi Mprintf 

Nilai dari suatu variabel juga dapat ditampilkan pada Jendela Scilab dengan fungsi mprintf. Fungsi ini serupa dengan fungsi disp namun mempunyai kelebihan yaitu format penulisan variabelnya dapat diatur sesuai dengan yang kita kehendaki.  Sintaks dari fungsi   mprintf adalah sebagai berikut

mprintf(fmt,  var1,  var2,  ..,  varn)

dimana  fmt  adalah  format  penulisan  yang  serupa  dengan  format  bahasa  C,  serta  var1, var2,  varn adalah nama-nama variabel yang ingin ditampilkan pada jendela Scilab.

 

Menyimpan dan Membaca Suatu Data Matrik 

Suatu data matrik dapat disimpan secara langsung pada suatu file tanpa harus membuka filenya terlebih dahulu dengan fungsi fprintfMat yang mempunyai sintak sebagai berikut

fprintfMat(nfile,  M,  fmt,  teks)

dimana nfile adalah nama file data, M adalah data matrik, fmt dalah format penulisan, teks adalah baris teks pertama yang akan dituliskan pada file data. Argumen format dan teks adalah argumen-argumen yang bersifat opsional.

 

Menyimpan dan Membaca Data dengan Format Biner 

Semua variabel yang terdapat pada ruang kerja dapat disimpan pada suatu file dengan format biner dengan menggunakan fungsi save,

save("nama_file")

dimana   nama_file  adalah  nama  file   data.   Untuk  menyimpan   beberapa   variabel   saja, (misalnya var1, var2 dan var3) maka sintaksnya adalah

save("nfile",  "var1",  "var2",  "var3").

Untuk membaca semua variabel yang tersimpan dalam suatu file data yang mempunyai format biner dapat dilakukan dengan fungsi load,

load("nama_file"),

dimana nama_file adalah nama file data. Untuk mengambil nilai dari beberapa variabel saja, misalnya variabel var1 dan var2, maka perintahnya adalah sebagi berikut

load("nfile",  "var1",  "var2").

Selain  dengan  menggunakan  fungsi  save  dan  load,  penyimpanan  variabel-variabel  yang terdapat pada ruang kerja ke dalam sebuah file dengan format biner dan pembacaan file data dengan format biner juga dapat kita lakukan melalui menu File  à   Save  enviroment dan  File  à  Load  enviroment.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong