ARSIP BULANAN : September 2024

LATIHAN SOAL BAB 3

26 September 2024 18:11:42 Dibaca : 34

Nama                        : Rahmat Ibrahim

NIM                           : 411423042

Prodi/Kelas               : Pendidikan Matematika/B

Mata Kuliah              : Komputasi dan Pemograman

Dosen Pengampuh  : Agusyarif Rezka Nuha, S.Pd., M.Pd

1. Pengertian Counted Loop dan Uncounted Loop

  • Counted Loop (Pengulangan Terhitung)

    Counted loop adalah pengulangan yang jumlah iletasinya sudah ditentukan atau diketahui sebelumnya. Dalam loop ini, kita tahu dengan pasti berapa kali loop akan dieksekusi, karena ada batasan yang jelas (jumlah perulangan dihitung). Contoh yang paling umum adalah for loop di banyak bahasa pemrograman, termasuk Phyton. Dalam for loop, kita menetapkan batas awal, batas akhir, dan kadang-kadang langkah (step). Setelah batas tercapai, loop akan berhenti secara otomatis.

  • Uncounted Loop (Pengulangan Tidak Terhitung)

     Uncounted loop adalah pengulangan di mana jumlah iterasi tidak diketahui sebelumn

ya. Loop ini biasanya dikendalikan oleh suatu kondisi logis, dan akan terus berjalan selama kondisi tersebut bernilai TrueLoop hanya berhenti jika kondisi tertentu terpenuhi atau ada perintah yang menghentikan loop. Contoh paling umum dari uncounted loop adalah while loop. Pada while loop, pengulangan akan terus dilakukan selama kondisiyang dievaluasi benar, dan kita tidak tahu berapa banyak iterasi yang akan terjadi hingga kondisi tersebut berubah

 2. Pengertian Nested Loop

      Nested loop adalah istilah yang digunakan ketika sebuah loop diletakkan di dalam loop lainnya. Ini berarti ada satu loop yang berisi loop lain di dalamnya, sehingga pengulangan yang satu dijalankan di dalam pengulangan lainnya. Dalam konteks nested loop, setiap iterasi dari loop luar akan menjalankan seluruh iterasi dari loop dalam.

3. Pengertian Controlled Jump

      Pada bahasa pemograman Phyton mengenal controlled jump. Controlled jump adalah yang digunakan untuk merujuk pada perintah dalam pemograman yang secara eksplisit mengontrol alur eksekusi program dengan "melompat" dari satu bagian program ke bagian lain, biasanya keluar dari alur normal. Dalam konteks ini, alur normal berarti urutan eksekusi instruksi dari atas ke bawah secara berurutan.

4. Pengertian Perulangan Jenis iteratif

    Perulangan jenis iteratif adalah sebuah proses pengulangan (looping) dalam pemrograman di mana suatu blok kode dieksekusi berulang kali sampai kondisi tertentu terpenuhi. Pada perulangan ini, biasanya terdapat kontrol yang menentukan kapan perulangan harus dimulai, dilanjutkan, atau dihentikan. Jenis perulangan ini dilakukan secara eksplisit menggunakan struktur loop seperti for, while, atau bentuk pengulangan lainnya.

 5. Program untuk membuat tabel perkalian

1). Loop Luar (Iterasi Nilai ):

  • Loop ini mengontrol iterasi baris untuk nilai j dari 0 hingga 10. j digunakan sebagai bilangan yang akan dikalikan dengan nilai i pada loop bersarang di dalamnya.

2). Loop Bersarang (Bagian Pertama, Angka 1-5)

  • Loop ini berjalan untuk nilai i dari 1 hingga 5. Setiap iterasi mencetak hasil perkalian antara i dan j.
  • Format Sting f"{i} * {j} = {i * j}" menampilkan operasi perkalian dan hasilnya
  • end="\" memastikan setiap hasil dipisahkan dengan tab ( \t ), sehingga hasil perkalian muncul di satu baris yang rapi.
  • Setelah setiap iterasi untuk niali i selesai, hasilnya akan dipisahkan dnegan tab tanpa langsung pindah ke baris baru

3). Cetak Baris Batu Setelah Satu Iterasi Nilai j

  • Perintah ini memastikan bahwa setelah iterasi lengkap untuk semua nilai i (dari 1 hingga 5), program mencetak baris baru sebelum melanjutkan ke nilai j berikutnya.

4). Pemisahan Antar Bagian Tabel

  • Setelah loop pertama selesai, satu baris kosong diprint untuk memberikan pemisahan antara dua bagian tabel perkalian (angka 1-5 dan angka 6-10).

5). Loop Bersarang (Bagian Kedua, Angka 6-10)

  • Loop kedua serupa dengan loop pertama, tetapi kali ini untuk nilai i dari 6 hingga 10. Ini mencetak tabel perkalian untuk angka yang lebih besar.
  • Hasilnya dipisahkan dengan tab, dan setiap iterasi j diakhiri dengan perintah print() untuk pindah ke baris baru.

Dibawah ini adalah tampilan ketika program di running:

6. Membuat tabel komversi suhu dari Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.

 Langkah-langkah Pembuatan Program Konversi Suhu

1. Memahami Persamaan Konversi Suhu

rumus konversi suhu

Reamur:

 Kelvin:

Fahreinheit:

 2. Input Batas Bawah dan Batas Atas

  • Program harus meminta input dari pengguna untuk batas bawah dan batas atas suhu dalam Celcius.
  • Pengguna akan memasukkan dua nilai: batas bawah dan batas atas.

3. Looping untuk Mencetak Hasil Konversi

  • Gunakan loop untuk iterasi dari batas bawah hingga batas atas suhu dalam Celcius.
  • Untuk setiap nilai suhu Celcius, hitung nilai konversi ke Reamur, Kelvin, dan Fahrenheit menggunakan rumus di atas.

4. Mencetak Hasil dalam Bentuk Tabel

  • Setelah setiap perhitungan, cetak hasilnya dalam bentuk tabel dengan kolom untuk Celcius (C), Reamur (R), Kelvin (K), dan Fahrenheit (F).
  • Gunakan format yang rapi untuk memastikan setiap nilai berada di kolom yang sesuai.

 Penjelasan Kode:

1. Input Batas Suhu:

  • Program pertama kali meminta pengguna untuk memasukkan batas bawah dan batas atas suhu dalam Celcius menggunakan input().

2. Mencetak Header Tabel:

  • Header tabel dengan kolom Celcius (C), Reamur (R), Kelvin (K), dan Fahrenheit (F) dicetak menggunakan print().

3. Loop untuk Konversi Suhu:

  • Loop for iterasi dari batas bawah hingga batas atas.
  • Setiap iterasi menghitung nilai Reamur, Kelvin, dan Fahrenheit berdasarkan suhu Celcius saat ini.

4. Tampilkan Hasil:

  • Hasil setiap iterasi ditampilkan dalam format tabel menggunakan fungsi format string f"{C:.2f}\t{R:.2f}\t{K}\t{F:.2f}", dengan dua angka di belakang koma untuk nilai desimal.

Dibawah ini adalah contoh ketika program di running:

7. Algoritma dengan kode semu dan program untuk menampilkan pola segitiga 

1). Input:

  • Program meminta pengguna untuk memasukkan jumlah baris (n) yang diinginkan melalui fungsi input(). Nilai n ini kemudian dikonversi menjadi integer menggunakan int().

2). Inisialisasi Counter:

  • counter diinisialisasi dengan nilai 1. Ini digunakan untuk melacak angka yang akan dicetak pada setiap posisi dalam pola.

3). Loop Luar (Biasa):

  • for i in range(1, n + 1) digunakan untuk mengontrol jumlah baris yang akan dicetak. i mewakili nomor baris.
  • Pada setiap iterasi loop ini, program akan mencetak satu baris pola.

4). Loop Dalam (Kolom):

  • for j in range(i) digunakan untuk mencetak angka di setiap baris. i menentukan berapa banyak angka yang akan dicetak pada baris tersebut.
  • Dalam loop ini, angka yang disimpan dalam counter akan dicetak, lalu counter ditambahkan 1.

5). Mencetak Baris Baru:

  • Setelah setiap loop dalam selesai (setelah satu baris angka dicetak), print() tanpa argumen digunakan untuk mencetak baris baru.

Contoh hasil untuk n=4

 8. Program untuk mencetak pola segitiga karakter menggunakan huruf alfabet

Berikut adalah penjelasan langkah-langkah dalam membuat program Python yang mencetak pola segitiga huruf berdasarkan input pengguna:

1. Memahami Pola yang Akan DibuatProgram ini bertujuan untuk mencetak pola segitiga yang terdiri dari huruf-huruf alfabet, di mana:

  • Pada baris pertama, karakter 'A' dicetak satu kali.
  • Pada baris kedua, karakter 'B' dicetak dua kali.
  • Pada baris ketiga, karakter 'C' dicetak tiga kali, dan seterusnya.

2. Menerima Input dari Pengguna

Kita perlu meminta pengguna untuk memasukkan jumlah baris n yang ingin mereka cetak. Angka ini akan menentukan berapa baris pola yang akan dihasilkan. Pada program ini, kita menggunakan fungsi input() untuk menerima input dari pengguna dan mengubahnya menjadi integer dengan menggunakan int().

3. Menggunakan Loop untuk Mencetak Setiap Baris

  • Loop Utama: Kita akan menggunakan loop untuk mengatur berapa banyak baris yang akan dicetak, dari 1 hingga n.
  • Di dalam setiap iterasi loop, kita perlu menghitung karakter yang akan dicetak dan berapa banyak pengulangan karakter tersebut.

4. Menghasilkan Karakter Berdasarkan Indeks

  • Untuk mendapatkan karakter alfabet dari indeks, kita dapat menggunakan fungsi chr() dalam Python. Fungsi chr() menerima nilai integer dan mengembalikan karakter berdasarkan nilai kode ASCII-nya.
  • Misalnya, chr(65) menghasilkan 'A', chr(66) menghasilkan 'B', dan seterusnya.
  • Dengan demikian, untuk menghasilkan karakter pada baris ke-i, kita menggunakan chr(65 + i).

5. Mencetak Karakter Sesuai Nomor Baris

  • Untuk setiap baris ke-i, kita mencetak karakter yang dihasilkan sebanyak i+1 kali. Gunakan operator pengulangan string dalam Python, yaitu char * (i + 1) untuk mencetak karakter yang berulang.

Penjelasan Kode

1. Fungsi print_triangle(n) :

  • Fungsi ini menerima satu parameter n, yang mewakili jumlah baris yang akan dicetak.
  • Di dalam fungsi, kita menggunakan loop untuk mencetak setiap baris.

2. Loop untuk Mencetak Baris (for i in range(n)):

  • i dimulai dari 0 dan berakhir di n-1, sehingga program akan mencetak n baris total.
  • Pada setiap iterasi, karakter yang akan dicetak adalah hasil dari chr(65 + i):
  • Ketika i = 0, chr(65 + 0) menghasilkan 'A'.
  • Ketika i = 1, chr(65 + 1) menghasilkan 'B', dan seterusnya.

3. Pengulangan Karakter di Setiap Baris (char * (i + 1)):

  • Setelah karakter dihasilkan, program akan mencetak karakter tersebut sebanyak i+1 kali pada baris ke-i.
  • Misalnya, pada baris pertama (i = 0), 'A' dicetak sekali (A), pada baris kedua (i = 1), 'B' dicetak dua kali (BB), dan seterusnya.

4. Input dari Pengguna:

  • Program meminta pengguna memasukkan nilai n, yaitu jumlah baris pola yang ingin dicetak. Nilai ini disimpan sebagai integer dan dilewatkan ke fungsi print_triangle(n).

Contoh hasil running:

 

Menghitung Sewa dan Denda Keterlambatan Menggunakan Phyton

25 September 2024 21:32:32 Dibaca : 15

Nama              : Rahmat Ibrahim

NIM                 : 411423042

Prodi/Kelas     : Pendidikan Matematika/B

Mata Kuliah    : Komputasi dan Pemograman

Aplikasi Penghitungan Sewa dan Denda Keterlambatan Berbasis Python

      Program ini digunakan untuk menghitung total pembayaran sewa berdasarkan lama sewa dan lama keterlambatan. Jika ada keterlambatan dalam, pengembalian, denda akan dikenakan sebesar 50% dari biaya sewa per hari keterlambatan. Program juga mengumpulkan informasi dari pengguna seperti nama, alamat, nomor telepon, dan lama sewa. 

1. Baris 1: 

  • variabel biaya_sewa: Nilai ini merupakan biaya sewa tetap perhari, yang dalam program ini ditetapkan sebesar 2.000.000

2. Baris 3-8 (Input dari Pengguna):

  • input() : Program meminta pengguna untuk memasukkan data seperti nama, alamat, nomor telepon, lama sewa, dan lama keterlambatan. Semua data ini disimpan ke dalam variabel.
  • str(input()) : Mengonversi input menjadi string. Digunakan untuk variabel nama dan alamat.
  • int(input()) : Mengonversi input menjadi integer (bilangan bulat). Digunakan untuk variabel no_tlp, lama_sewa, dan lama_keterlambatan, karena semua ini harus berupa angka.

3. Baris 9 (Perencanaan If untuk keterlambatan):

  • Percabangan if : Program memeriksa apakah pengguna mengalami (lama_keterlambatan >= 1). Jika keterlambatan, denda akan dikenakan.

4. Perhitungan Denda dan Total Pembayaran:

  • perhitungan denda: jika pengguna terlambat, denda dihitung sebesar 50% dari biaya sewa per hari keterlambatan. Rumusnya adalah 0.5*biaya_sewa*lama_keterlambatan.
  • total pembayaran: jika ada denda, maka total pembayaran dihitung dengan menjumlahkan total biaya sewa (lama_sewa * biaya_sewa) dan denda yang dihitung.
  • output: program menamppilkan total pembayaran, termasuk denda.

5. Pembayaran Tanpa Denda:

  • cabang else: jika ada keterlambatan ( lama_keterlambatan < 1), maka denda tidak dikenakan.
  • total pembayaran tanpa denda: total hanya hitung berdasarkan biaya sewa tanpa tambahan denda. rumusnya adalah lama_sewa * biaya_sewa.
  • output: program menampilkan total pembayaran tanpa denda.

contoh:

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong