Operasi Statistika Dasar Pada Array

22 October 2024 12:33:58 Dibaca : 11

Nama                      : Rahmat Ibrahim

NIM                         : 411423042

Kelas                      : B

Prodi                       : Pendidikan Matematika

Dosen Pengampu   : Agusyarif Rezka Nuha, S.Pd., M.Pd

Data Jumlah Penduduk (Jiwa), 2024

Sumber: https://gorontalo.bps.go.id/id/statistics-table/2/NDYjMg==/jumlah-penduduk.html diakses pada tanggal 22/10/2024 pukul 07.54

1. Import numpy

  • Import Library: Program ini menggunakan numpy untuk manipulasi array dan perhitungan statistik, serta statistics untuk beberapa fungsi statistik.
  • Inisialisasi Data: Data yang digunakan adalah array NumPy yang berisi nilai-nilai statistik provinsi Gorontalo untuk tahun 2024.

Menghitung Statistik

1). Rata-rata atau mean

  • Menghitung rata-rata dari semua nilai dalam array data. Rata-rata memberikan gambaran umum tentang nilai pusat data.

2). Median

  • Menghitung median, yaitu nilai tengah dari data yang telah diurutkan. Jika jumlah data genap, median adalah rata-rata dari dua nilai tengah.

3). Modus

  • Menghitung modus, yaitu nilai yang paling sering muncul dalam dataset. Jika tidak ada nilai yang berulang, akan terjadi error.

4). Standar Deviasi

  • Menghitung standar deviasi yang mengukur sebaran nilai-nilai data relatif terhadap rata-rata. Nilai yang lebih tinggi menunjukkan variasi yang lebih besar.

5). Persentil

  • Menghitung persentil 25 (kuartil pertama), 50 (median), dan 75 (kuartil ketiga) menggunakan np.quantile. Ini memberikan informasi tentang distribusi data.

6). Varians

  • Menghitung varians yang merupakan kuadrat dari standar deviasi. Ini memberikan ukuran seberapa jauh nilai-nilai dalam dataset bervariasi dari rata-rata.

7). Nilai Maksimum dan Minimum

  • Menghitung nilai maksimum dan minimum dari dataset. Ini memberikan batasan nilai tertinggi dan terendah.

8). Jumlah dan Hasil Perkalian

  • Menghitung jumlah total dari semua nilai dan hasil kali dari semua nilai dalam array.

9). Indeks Minimum dan Maksimum

  • Menghitung indeks dari nilai minimum dan maksimum dalam array. Ini memberi tahu posisi dari nilai-nilai tersebut dalam array.

HASIL RUNNING:

Program ini melakukan analisis statistik dasar pada dataset yang berisi informasi provinsi Gorontalo. Dengan menggunakan fungsi dari numpy dan statistics, program ini memberikan gambaran menyeluruh tentang karakteristik data, seperti rata-rata, median, modus, sebaran, dan rentang nilai.

Latihan Soal BAB 4

06 October 2024 01:00:51 Dibaca : 26

Nama                        : Rahmat Ibrahim

NIM                           : 411423042

Prodi/Kelas               : Pendidikan Matematika/B

Mata Kuliah              : Komputasi dan Pemograman

Dosen Pengampuh  : Agusyarif Rezka Nuha, S.Pd., M.Pd

1. Pengertian Fungsi

Fungsi digunakan untuk mengimplementasikan konsep modular (memecah-mecah program ke dalam subprogram yang dikenal dengan teknik dekomposisi). Fungsi bertugas untuk menjalankan serangkaian perintah secara spesifik.

2. Pengertian Prosedur

Dalam pemrograman Python, prosedur mengacu pada sebuah blok kode yang dapat dieksekusi secara independen, biasanya berupa fungsi yang tidak mengembalikan nilai (return value). Fungsi dalam Python digunakan untuk menjalankan satu atau beberapa instruksi, dan prosedur adalah fungsi yang tujuannya lebih kepada melakukan suatu tindakan daripada mengembalikan hasil.

3. Perbedaan Fungsi dan Prosedur

Fungsi dan Prosedur memiliki tujuan dan tugas yang sama. Hanya saja membedakan fungsi dan prosedur, yaitu:

  • Prosedur tidak memiliki nilai balik.
  • Fungsi memiliki nilai balik (return value).
  • Di phyton, prosedur disebut dengan fungsi tanpa nilai blaik.

4. Pengertian dan Perbedaan iteratif, dan rekursif

   Dalam pemrograman Python, istilah iteratif merujuk pada proses atau teknik di mana sekelompok instruksi dijalankan berulang kali, biasanya menggunakan loop (pengulangan). Pendekatan ini sangat berguna untuk menyelesaikan masalah yang membutuhkan perulangan suatu tindakan hingga suatu kondisi tertentu terpenuhi.

     Rekursif adalah fungsi yang memanggil dirinya sendiri. Dalam menerapkan rekursif, harus ada kondisi untuk membatasi proses rekursif (sehingga bisa keluar dari proses rekursif). Jika tidak ada yang membatasi, maka proses rekursif tidak akan berhenti (infinity loop) sampai memori tidak dapat menampung lagi. Untuk menghentikan proses rekursif tanpa batas dapat menekan tombol CTRL+U secara bersamaan.

   Perbedaan antara iteratif dan rekursif terletak pada metode penyelesaiannya. Iteratif menggunakan loop seperti `for` atau `while` untuk mengulangi blok kode hingga suatu kondisi tercapai, dan biasanya lebih efisien dalam penggunaan memori. Rekursif melibatkan fungsi yang memanggil dirinya sendiri sampai mencapai kondisi dasar, memerlukan lebih banyak memori karena menggunakan tumpukan panggilan. Iterasi sering lebih cepat, sementara rekursi lebih elegan untuk masalah yang secara alami dapat dipecah menjadi sub-masalah, seperti traversing pohon atau algoritma rekursif lainnya.

 5. Fungsi untuk mengecek suatu bilangan positif atau negatif

1). Membuat Fungsi

  • def: Kata kunci ini digunakan untuk mendefinisikan fungsi baru.
  • cek_bilangan: Ini adalah nama fungsi yang akan digunakan untuk memeriksa nilai bilangan.
  • (n): Parameter n ditentukan di dalam tanda kurung, yang akan menerima nilai yang dimasukkan oleh pengguna ketika fungsi dipanggil.

2). Struktur Kontrol untuk Mengecek Nilai Bilangan

  • if n > 0: : Memeriksa apakah nilai n lebih besar dari 0. Jika benar, maka: return "Bilangan positif": Fungsi akan mengembalikan string "Bilangan positif".
  • elif n < 0:: Jika kondisi pertama tidak terpenuhi, program akan memeriksa apakah nilai n kurang dari 0. Jika benar, maka:return "Bilangan negatif": Fungsi akan mengembalikan string "Bilangan negatif".
  • else:: Jika kedua kondisi sebelumnya tidak terpenuhi (artinya n adalah 0), maka:return "Bilangan nol": Fungsi akan mengembalikan string "Bilangan nol".

3). Program Utama

  • input("Masukkan bilangan: "): Menggunakan fungsi input() untuk meminta pengguna memasukkan suatu bilangan. Teks dalam tanda kutip ditampilkan sebagai prompt untuk pengguna.
  • int(...): Fungsi int() digunakan untuk mengonversi input yang awalnya bertipe string (karena input() selalu mengembalikan string) menjadi bilangan bulat (integer). Nilai ini kemudian disimpan dalam variabel bilangan.

4). Memanggil Fungsi dan Menyimpan Hasil

  • cek_bilangan(bilangan): Memanggil fungsi cek_bilangan dengan argumen bilangan, yaitu nilai yang dimasukkan oleh pengguna. Hasil dari fungsi ini (string yang menunjukkan jenis bilangan) disimpan dalam variabel hasil.

5). Menampilkan Hasil

  • print(hasil): Menggunakan fungsi print() untuk menampilkan hasil yang telah disimpan dalam variabel hasil ke layar. Ini memberikan umpan balik kepada pengguna tentang jenis bilangan yang dimasukkan (apakah positif, negatif, atau nol).

6. Program Untuk Mengecek Bilangan Bulat atau Bilangan Ganjil

1). Mendefinisikan Fungsi

  • def: Kata kunci ini digunakan untuk mendefinisikan sebuah fungsi baru dengan nama cek_bulat_ganjil.
  • (n): Ini adalah parameter fungsi yang akan menerima nilai dari bilangan yang dimasukkan oleh pengguna ketika fungsi dipanggil.

2). Struktur Kontrol untuk Mengecek Bilangan

  • if n % 2 == 0:: Di sini, program memeriksa apakah sisa pembagian n dengan 2 adalah 0. Jika iya, maka: return "Bilangan bulat": Fungsi mengembalikan string "Bilangan bulat", yang berarti bilangan tersebut adalah genap.

3). Program Utama

  • input("Masukkan bilangan: "): Menggunakan fungsi input() untuk meminta pengguna memasukkan sebuah bilangan. Teks dalam tanda kutip ditampilkan sebagai prompt untuk pengguna.
  • int(...): Fungsi int() digunakan untuk mengonversi input yang awalnya bertipe string (karena input() selalu mengembalikan string) menjadi tipe data integer. Nilai ini kemudian disimpan dalam variabel bilangan.

4). Memanggil Fungsi dan Menyimpan Hasil

  • cek_bulat_ganjil(bilangan): Memanggil fungsi cek_bulat_ganjil dengan argumen bilangan, yaitu nilai yang dimasukkan oleh pengguna. Hasil dari pemanggilan fungsi ini (string yang menunjukkan jenis bilangan) disimpan dalam variabel hasil.

5). Menampilkan Hasil

  • print(hasil): Menggunakan fungsi print() untuk menampilkan hasil yang telah disimpan dalam variabel hasil ke layar. Ini memberikan umpan balik kepada pengguna tentang jenis bilangan yang dimasukkan (apakah genap atau ganjil).

7. Program Untuk Mengecek Suatu Tahun Kabisat atau Bukan

1). Mendefinisikan Fungsi cek_tahun_kabisat

  • def: Digunakan untuk mendefinisikan fungsi baru.
  • cek_tahun_kabisat(tahun): Nama fungsi ini adalah cek_tahun_kabisat dan menerima satu parameter, yaitu tahun, yang mewakili tahun yang akan diperiksa.

2). Mengecek Apakah Tahun Adalah Kabisat

Logika Utama:

  • tahun % 4 == 0: Jika tahun habis dibagi 4 (tidak ada sisa), maka bisa jadi tahun kabisat.
  • tahun % 100 != 0: Namun, jika tahun tersebut habis dibagi 100 (misalnya tahun 1900), maka bukan tahun kabisat, kecuali juga habis dibagi 400.
  • tahun % 400 == 0: Jika tahun habis dibagi 400 (misalnya tahun 2000), maka pasti tahun kabisat.
  • Kondisi if: Menggunakan kombinasi kondisi and dan or untuk memastikan aturan-aturan di atas diterapkan.

3). Program Utama

  • input("Masukkan tahun: "): Meminta pengguna untuk memasukkan tahun.
  • int(): Fungsi input() selalu mengembalikan string, sehingga fungsi int() digunakan untuk mengonversi input menjadi bilangan bulat (integer).
  • Nilai yang dimasukkan disimpan dalam variabel tahun.

4). Memanggil Fungsi dan Menyimpan Hasil

  • cek_tahun_kabisat(tahun): Fungsi cek_tahun_kabisat dipanggil dengan argumen tahun, dan hasilnya disimpan dalam variabel hasil.

5). Menampilkan Hasil

  • print(hasil): Menampilkan hasil dari fungsi cek_tahun_kabisat ke layar, yaitu apakah tahun tersebut "Tahun kabisat" atau "Bukan tahun kabisat".

8. Program yang Menerapkan Proses Rekursif

 

Fungsi ini digunakan untuk menghitung bilangan Fibonacci ke-n berdasarkan input pengguna. Fungsi ini bekerja dengan logika rekursif, artinya fungsi memanggil dirinya sendiri untuk menyelesaikan perhitungan.

Penjelasan Program:

1). Fungsi Rekursif fibonacci(n)

Kondisi dasar (Base Case)

  • if n <= 0:: Jika n kurang dari atau sama dengan 0, fungsi mengembalikan pesan bahwa input harus bilangan positif.
  • elif n == 1:: Jika n sama dengan 1, fungsi mengembalikan 0. Ini karena Fibonacci pertama (F(1)) adalah 0.
  • elif n == 2:: Jika n sama dengan 2, fungsi mengembalikan 1. Ini karena Fibonacci kedua (F(2)) adalah 1.

Kondisi rekursif (Recursive Case)

  • else:: Jika n lebih dari 2, fungsi memanggil dirinya sendiri dengan dua argumen yang lebih kecil, yaitu fibonacci(n - 1) dan fibonacci(n - 2). Ini mengikuti definisi Fibonacci, di mana: F(n) = F(n-1) + F(n-2)
  • Proses ini akan terus berlanjut hingga mencapai kondisi dasar.

 2). Program Utama

  • input("Masukkan bilangan: "): Program meminta input dari pengguna, yaitu bilangan yang ingin dihitung nilai Fibonacci-nya. Nilai input ini akan disimpan sebagai variabel bilangan.
  • int(): Input dari pengguna secara otomatis bertipe string, sehingga harus dikonversi menjadi bilangan bulat menggunakan fungsi int().

3). Validasi Input

  • if bilangan <= 0:: Program memeriksa apakah bilangan yang dimasukkan lebih kecil atau sama dengan 0. Jika ya, program memberikan pesan bahwa input harus bilangan positif.
  • else:: Jika input valid (lebih dari 0), fungsi fibonacci(bilangan) dipanggil untuk menghitung nilai Fibonacci ke-n. Hasil perhitungan disimpan dalam variabel hasil dan kemudian ditampilkan ke layar menggunakan fungsi print().

4). Output Program

Setelah input valid diberikan, program akan menghitung nilai Fibonacci ke-n dan menampilkannya.

LATIHAN SOAL BAB 3

26 September 2024 18:11:42 Dibaca : 24

Nama                        : Rahmat Ibrahim

NIM                           : 411423042

Prodi/Kelas               : Pendidikan Matematika/B

Mata Kuliah              : Komputasi dan Pemograman

Dosen Pengampuh  : Agusyarif Rezka Nuha, S.Pd., M.Pd

1. Pengertian Counted Loop dan Uncounted Loop

  • Counted Loop (Pengulangan Terhitung)

    Counted loop adalah pengulangan yang jumlah iletasinya sudah ditentukan atau diketahui sebelumnya. Dalam loop ini, kita tahu dengan pasti berapa kali loop akan dieksekusi, karena ada batasan yang jelas (jumlah perulangan dihitung). Contoh yang paling umum adalah for loop di banyak bahasa pemrograman, termasuk Phyton. Dalam for loop, kita menetapkan batas awal, batas akhir, dan kadang-kadang langkah (step). Setelah batas tercapai, loop akan berhenti secara otomatis.

  • Uncounted Loop (Pengulangan Tidak Terhitung)

     Uncounted loop adalah pengulangan di mana jumlah iterasi tidak diketahui sebelumn

ya. Loop ini biasanya dikendalikan oleh suatu kondisi logis, dan akan terus berjalan selama kondisi tersebut bernilai TrueLoop hanya berhenti jika kondisi tertentu terpenuhi atau ada perintah yang menghentikan loop. Contoh paling umum dari uncounted loop adalah while loop. Pada while loop, pengulangan akan terus dilakukan selama kondisiyang dievaluasi benar, dan kita tidak tahu berapa banyak iterasi yang akan terjadi hingga kondisi tersebut berubah

 2. Pengertian Nested Loop

      Nested loop adalah istilah yang digunakan ketika sebuah loop diletakkan di dalam loop lainnya. Ini berarti ada satu loop yang berisi loop lain di dalamnya, sehingga pengulangan yang satu dijalankan di dalam pengulangan lainnya. Dalam konteks nested loop, setiap iterasi dari loop luar akan menjalankan seluruh iterasi dari loop dalam.

3. Pengertian Controlled Jump

      Pada bahasa pemograman Phyton mengenal controlled jump. Controlled jump adalah yang digunakan untuk merujuk pada perintah dalam pemograman yang secara eksplisit mengontrol alur eksekusi program dengan "melompat" dari satu bagian program ke bagian lain, biasanya keluar dari alur normal. Dalam konteks ini, alur normal berarti urutan eksekusi instruksi dari atas ke bawah secara berurutan.

4. Pengertian Perulangan Jenis iteratif

    Perulangan jenis iteratif adalah sebuah proses pengulangan (looping) dalam pemrograman di mana suatu blok kode dieksekusi berulang kali sampai kondisi tertentu terpenuhi. Pada perulangan ini, biasanya terdapat kontrol yang menentukan kapan perulangan harus dimulai, dilanjutkan, atau dihentikan. Jenis perulangan ini dilakukan secara eksplisit menggunakan struktur loop seperti for, while, atau bentuk pengulangan lainnya.

 5. Program untuk membuat tabel perkalian

1). Loop Luar (Iterasi Nilai ):

  • Loop ini mengontrol iterasi baris untuk nilai j dari 0 hingga 10. j digunakan sebagai bilangan yang akan dikalikan dengan nilai i pada loop bersarang di dalamnya.

2). Loop Bersarang (Bagian Pertama, Angka 1-5)

  • Loop ini berjalan untuk nilai i dari 1 hingga 5. Setiap iterasi mencetak hasil perkalian antara i dan j.
  • Format Sting f"{i} * {j} = {i * j}" menampilkan operasi perkalian dan hasilnya
  • end="\" memastikan setiap hasil dipisahkan dengan tab ( \t ), sehingga hasil perkalian muncul di satu baris yang rapi.
  • Setelah setiap iterasi untuk niali i selesai, hasilnya akan dipisahkan dnegan tab tanpa langsung pindah ke baris baru

3). Cetak Baris Batu Setelah Satu Iterasi Nilai j

  • Perintah ini memastikan bahwa setelah iterasi lengkap untuk semua nilai i (dari 1 hingga 5), program mencetak baris baru sebelum melanjutkan ke nilai j berikutnya.

4). Pemisahan Antar Bagian Tabel

  • Setelah loop pertama selesai, satu baris kosong diprint untuk memberikan pemisahan antara dua bagian tabel perkalian (angka 1-5 dan angka 6-10).

5). Loop Bersarang (Bagian Kedua, Angka 6-10)

  • Loop kedua serupa dengan loop pertama, tetapi kali ini untuk nilai i dari 6 hingga 10. Ini mencetak tabel perkalian untuk angka yang lebih besar.
  • Hasilnya dipisahkan dengan tab, dan setiap iterasi j diakhiri dengan perintah print() untuk pindah ke baris baru.

Dibawah ini adalah tampilan ketika program di running:

6. Membuat tabel komversi suhu dari Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.

 Langkah-langkah Pembuatan Program Konversi Suhu

1. Memahami Persamaan Konversi Suhu

rumus konversi suhu

Reamur:

 Kelvin:

Fahreinheit:

 2. Input Batas Bawah dan Batas Atas

  • Program harus meminta input dari pengguna untuk batas bawah dan batas atas suhu dalam Celcius.
  • Pengguna akan memasukkan dua nilai: batas bawah dan batas atas.

3. Looping untuk Mencetak Hasil Konversi

  • Gunakan loop untuk iterasi dari batas bawah hingga batas atas suhu dalam Celcius.
  • Untuk setiap nilai suhu Celcius, hitung nilai konversi ke Reamur, Kelvin, dan Fahrenheit menggunakan rumus di atas.

4. Mencetak Hasil dalam Bentuk Tabel

  • Setelah setiap perhitungan, cetak hasilnya dalam bentuk tabel dengan kolom untuk Celcius (C), Reamur (R), Kelvin (K), dan Fahrenheit (F).
  • Gunakan format yang rapi untuk memastikan setiap nilai berada di kolom yang sesuai.

 Penjelasan Kode:

1. Input Batas Suhu:

  • Program pertama kali meminta pengguna untuk memasukkan batas bawah dan batas atas suhu dalam Celcius menggunakan input().

2. Mencetak Header Tabel:

  • Header tabel dengan kolom Celcius (C), Reamur (R), Kelvin (K), dan Fahrenheit (F) dicetak menggunakan print().

3. Loop untuk Konversi Suhu:

  • Loop for iterasi dari batas bawah hingga batas atas.
  • Setiap iterasi menghitung nilai Reamur, Kelvin, dan Fahrenheit berdasarkan suhu Celcius saat ini.

4. Tampilkan Hasil:

  • Hasil setiap iterasi ditampilkan dalam format tabel menggunakan fungsi format string f"{C:.2f}\t{R:.2f}\t{K}\t{F:.2f}", dengan dua angka di belakang koma untuk nilai desimal.

Dibawah ini adalah contoh ketika program di running:

7. Algoritma dengan kode semu dan program untuk menampilkan pola segitiga 

1). Input:

  • Program meminta pengguna untuk memasukkan jumlah baris (n) yang diinginkan melalui fungsi input(). Nilai n ini kemudian dikonversi menjadi integer menggunakan int().

2). Inisialisasi Counter:

  • counter diinisialisasi dengan nilai 1. Ini digunakan untuk melacak angka yang akan dicetak pada setiap posisi dalam pola.

3). Loop Luar (Biasa):

  • for i in range(1, n + 1) digunakan untuk mengontrol jumlah baris yang akan dicetak. i mewakili nomor baris.
  • Pada setiap iterasi loop ini, program akan mencetak satu baris pola.

4). Loop Dalam (Kolom):

  • for j in range(i) digunakan untuk mencetak angka di setiap baris. i menentukan berapa banyak angka yang akan dicetak pada baris tersebut.
  • Dalam loop ini, angka yang disimpan dalam counter akan dicetak, lalu counter ditambahkan 1.

5). Mencetak Baris Baru:

  • Setelah setiap loop dalam selesai (setelah satu baris angka dicetak), print() tanpa argumen digunakan untuk mencetak baris baru.

Contoh hasil untuk n=4

 8. Program untuk mencetak pola segitiga karakter menggunakan huruf alfabet

Berikut adalah penjelasan langkah-langkah dalam membuat program Python yang mencetak pola segitiga huruf berdasarkan input pengguna:

1. Memahami Pola yang Akan DibuatProgram ini bertujuan untuk mencetak pola segitiga yang terdiri dari huruf-huruf alfabet, di mana:

  • Pada baris pertama, karakter 'A' dicetak satu kali.
  • Pada baris kedua, karakter 'B' dicetak dua kali.
  • Pada baris ketiga, karakter 'C' dicetak tiga kali, dan seterusnya.

2. Menerima Input dari Pengguna

Kita perlu meminta pengguna untuk memasukkan jumlah baris n yang ingin mereka cetak. Angka ini akan menentukan berapa baris pola yang akan dihasilkan. Pada program ini, kita menggunakan fungsi input() untuk menerima input dari pengguna dan mengubahnya menjadi integer dengan menggunakan int().

3. Menggunakan Loop untuk Mencetak Setiap Baris

  • Loop Utama: Kita akan menggunakan loop untuk mengatur berapa banyak baris yang akan dicetak, dari 1 hingga n.
  • Di dalam setiap iterasi loop, kita perlu menghitung karakter yang akan dicetak dan berapa banyak pengulangan karakter tersebut.

4. Menghasilkan Karakter Berdasarkan Indeks

  • Untuk mendapatkan karakter alfabet dari indeks, kita dapat menggunakan fungsi chr() dalam Python. Fungsi chr() menerima nilai integer dan mengembalikan karakter berdasarkan nilai kode ASCII-nya.
  • Misalnya, chr(65) menghasilkan 'A', chr(66) menghasilkan 'B', dan seterusnya.
  • Dengan demikian, untuk menghasilkan karakter pada baris ke-i, kita menggunakan chr(65 + i).

5. Mencetak Karakter Sesuai Nomor Baris

  • Untuk setiap baris ke-i, kita mencetak karakter yang dihasilkan sebanyak i+1 kali. Gunakan operator pengulangan string dalam Python, yaitu char * (i + 1) untuk mencetak karakter yang berulang.

Penjelasan Kode

1. Fungsi print_triangle(n) :

  • Fungsi ini menerima satu parameter n, yang mewakili jumlah baris yang akan dicetak.
  • Di dalam fungsi, kita menggunakan loop untuk mencetak setiap baris.

2. Loop untuk Mencetak Baris (for i in range(n)):

  • i dimulai dari 0 dan berakhir di n-1, sehingga program akan mencetak n baris total.
  • Pada setiap iterasi, karakter yang akan dicetak adalah hasil dari chr(65 + i):
  • Ketika i = 0, chr(65 + 0) menghasilkan 'A'.
  • Ketika i = 1, chr(65 + 1) menghasilkan 'B', dan seterusnya.

3. Pengulangan Karakter di Setiap Baris (char * (i + 1)):

  • Setelah karakter dihasilkan, program akan mencetak karakter tersebut sebanyak i+1 kali pada baris ke-i.
  • Misalnya, pada baris pertama (i = 0), 'A' dicetak sekali (A), pada baris kedua (i = 1), 'B' dicetak dua kali (BB), dan seterusnya.

4. Input dari Pengguna:

  • Program meminta pengguna memasukkan nilai n, yaitu jumlah baris pola yang ingin dicetak. Nilai ini disimpan sebagai integer dan dilewatkan ke fungsi print_triangle(n).

Contoh hasil running:

 

Menghitung Sewa dan Denda Keterlambatan Menggunakan Phyton

25 September 2024 21:32:32 Dibaca : 11

Nama              : Rahmat Ibrahim

NIM                 : 411423042

Prodi/Kelas     : Pendidikan Matematika/B

Mata Kuliah    : Komputasi dan Pemograman

Aplikasi Penghitungan Sewa dan Denda Keterlambatan Berbasis Python

      Program ini digunakan untuk menghitung total pembayaran sewa berdasarkan lama sewa dan lama keterlambatan. Jika ada keterlambatan dalam, pengembalian, denda akan dikenakan sebesar 50% dari biaya sewa per hari keterlambatan. Program juga mengumpulkan informasi dari pengguna seperti nama, alamat, nomor telepon, dan lama sewa. 

1. Baris 1: 

  • variabel biaya_sewa: Nilai ini merupakan biaya sewa tetap perhari, yang dalam program ini ditetapkan sebesar 2.000.000

2. Baris 3-8 (Input dari Pengguna):

  • input() : Program meminta pengguna untuk memasukkan data seperti nama, alamat, nomor telepon, lama sewa, dan lama keterlambatan. Semua data ini disimpan ke dalam variabel.
  • str(input()) : Mengonversi input menjadi string. Digunakan untuk variabel nama dan alamat.
  • int(input()) : Mengonversi input menjadi integer (bilangan bulat). Digunakan untuk variabel no_tlp, lama_sewa, dan lama_keterlambatan, karena semua ini harus berupa angka.

3. Baris 9 (Perencanaan If untuk keterlambatan):

  • Percabangan if : Program memeriksa apakah pengguna mengalami (lama_keterlambatan >= 1). Jika keterlambatan, denda akan dikenakan.

4. Perhitungan Denda dan Total Pembayaran:

  • perhitungan denda: jika pengguna terlambat, denda dihitung sebesar 50% dari biaya sewa per hari keterlambatan. Rumusnya adalah 0.5*biaya_sewa*lama_keterlambatan.
  • total pembayaran: jika ada denda, maka total pembayaran dihitung dengan menjumlahkan total biaya sewa (lama_sewa * biaya_sewa) dan denda yang dihitung.
  • output: program menamppilkan total pembayaran, termasuk denda.

5. Pembayaran Tanpa Denda:

  • cabang else: jika ada keterlambatan ( lama_keterlambatan < 1), maka denda tidak dikenakan.
  • total pembayaran tanpa denda: total hanya hitung berdasarkan biaya sewa tanpa tambahan denda. rumusnya adalah lama_sewa * biaya_sewa.
  • output: program menampilkan total pembayaran tanpa denda.

contoh:

PKKMB 2023

16 August 2023 11:25:05 Dibaca : 10

seru 2/10

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong