ARSIP BULANAN : May 2024

Review Artikel Populer

23 May 2024 19:16:58 Dibaca : 23

 

Judul Artikel      : Mengapa Anak Takut Matematika ?

Tahun               : 2024

Penulis             : Nadyah Reskysyarifah

Tanggal review : 23 mei 2024

Reviewer          : Mohamad Alfarezi Udingan

 

Artikel ini membahas pentingnya matematika sebagai ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dalam berbagai kegiatan serta perannya dalam pemecahan masalah sehari-hari. Pemerintah, sekolah, guru, dan orang tua menganggap penting matematika dan menjadikannya mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan untuk meningkatkan hasil belajar dan kesadaran akan pentingnya matematika. Namun, banyak siswa yang merasa takut dan cemas terhadap matematika, yang seringkali dipandang sulit dan menakutkan.

Artikel ini menjelaskan bahwa persepsi siswa terhadap matematika bisa bersifat positif atau negatif. Persepsi negatif dapat menimbulkan kecemasan matematis, yang berdampak buruk pada kemampuan siswa dalam belajar matematika. Kecemasan ini terbagi dalam tiga aspek: kognitif, afektif, dan motorik. Gejalanya meliputi menghindari angka, merasa cemas, panik, jantung berdebar, gugup, dan stres.

Penulis juga menawarkan solusi untuk mengatasi kecemasan matematis, yaitu dengan mengubah gaya belajar, memberikan motivasi, dan memberikan waktu berpikir saat menjawab pertanyaan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu siswa merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam belajar matematika.

Childfree sebagai Sebuah Prinsip

23 May 2024 18:49:21 Dibaca : 23

Nama : Moh Alfarezi Udingan

Nim : 412423011

Prodi : matematika

 

          Dalam masyarakat modern saat ini, semakin banyak individu yang memilih untuk hidup tanpa anak dan mengadopsi gaya hidup "childfree". Memahami bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya sendiri, artikel ini akan menjelaskan mengapa childfree dapat menjadi sebuah prinsip yang layak dipertimbangkan. Dengan menggunakan pendekatan yang profesional, artikel ini akan membahas manfaat, tantangan, dan kontribusi positif yang childfree bisa berikan bagi individu dan masyarakat.“Persentase perempuan childfree di Indonesia cenderung meningkat dalam empat tahun terakhir. Meskipun prevalensinya sedikit tertekan di awal pandemi Covid-19, namun persentasenya kembali menanjak di tahun-tahun berikutnya,” bunyi artikel DATAin BPS tersebut yang ditulis oleh Yuniarti dan Satria Bagus Panuntun, dikutip Jumat (8/3/2024).

Manfaat Childfree

  1. Kebebasan dan Mobilitas: Memilih untuk hidup childfree memberikan kebebasan dan mobilitas yang lebih besar bagi individu. Mereka dapat melakukan perjalanan, mengejar hobi, dan fokus pada pengembangan karier tanpa harus mempertimbangkan tanggung jawab membesarkan anak.
  1. Stabilitas Finansial: Mengasuh anak membutuhkan biaya yang signifikan, seperti pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan sehari-hari. Dengan hidup childfree, individu dapat fokus pada membangun stabilitas finansial mereka sendiri, seperti investasi, tabungan, dan merencanakan masa pensiun.
  2. Lingkungan dan Keberlanjutan: Jumlah penduduk dunia terus meningkat, yang menyebabkan tekanan pada sumber daya alam dan lingkungan. Dengan hidup childfree, individu dapat berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi jejak karbon mereka dan menghindari meningkatnya konsumsi energi dan sumber daya.

Tantangan Hidup Childfree

  1. Stigma Sosial: Di banyak budaya, menjadi orang tua dan memiliki anak dianggap sebagai norma sosial. Orang-orang yang memilih hidup childfree sering kali menghadapi tekanan sosial dan perspektif negatif dari masyarakat sekitar mereka.
  2. Dukungan Sosial Terbatas: Tidak memiliki anak berarti tidak memiliki jaringan dukungan yang sama seperti yang dimiliki oleh orang tua. Ketika seseorang membutuhkan bantuan atau dukungan, mereka harus mencari alternatif lain, seperti teman atau keluarga yang memahami pilihan hidup mereka.
  3. Penuaan dan Perawatan: Tanpa anak, individu childfree mungkin tidak memiliki dukungan yang sama ketika mereka menua atau membutuhkan perawatan kesehatan. Mereka harus mencari solusi alternatif, seperti asuransi kesehatan yang memadai atau membangun jaringan dukungan yang kuat di sekitar mereka.

Kontribusi Childfree pada Masyarakat

  1. Mengejar Pekerjaan dengan Dedikasi: Kehidupan childfree memberikan individu kesempatan untuk mengejar pekerjaan dengan dedikasi penuh tanpa harus membagi waktu dan perhatian mereka dengan tanggung jawab anak. Ini dapat menyebabkan kemajuan dan kontribusi yang signifikan pada level profesional dan masyarakat secara keseluruhan.
  2. Menginspirasi Perubahan Sosial: Hidup childfree juga dapat menginspirasi perubahan sosial dalam cara pandang masyarakat terhadap peran gender, pilihan hidup, dan harapan sosial. Hal ini dapat membantu mengurangi stigma terhadap individu yang memilih hidup tanpa anak dan membuka pintu bagi kebebasan dan pilihan hidup yang lebih luas.
  3. Kontribusi pada Penelitian dan Inovasi: Dengan lebih banyak waktu, energi, dan sumber daya yang tersedia, individu childfree dapat berkontribusi pada penelitian, inovasi, dan pembangunan masyarakat. Mereka dapat berpartisipasi secara aktif dalam proyek-proyek yang bermanfaat bagi umum tanpa harus membagi perhatian mereka dengan kebutuhan anak.

Kesimpulan

Childfree merupakan sebuah prinsip hidup yang memberikan individu kebebasan, stabilitas finansial, dan kontribusi yang signifikan pada masyarakat. Meskipun hidup childfree memiliki tantangan sosial dan dukungan terbatas, manfaatnya yang meliputi mobilitas, lingkungan, dan pilihan karier yang lebih fleksibel membuatnya menjadi pilihan hidup yang menarik bagi banyak individu. Dalam masyarakat yang semakin terbuka dan inklusif, penting untuk menghormati dan memahami pilihan hidup individu, termasuk keputusan untuk hidup childfree.

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong