ARSIP BULANAN : May 2024

Review Artikel Populer Bidang Keilmuan (Matematika)

23 May 2024 19:24:21 Dibaca : 14

Judul Artikel : Kisah Inspiratif Bu Siti (Meniti Jembatan Angka)

Tahun : 2024

Penulis : Bunga Rachmilia Putri Anwari

Tanggal Review : 23 mei 2024

Review : Itrah Reihanah M. Ladjiku

"Dulu, matematika adalah jurang yang menakutkan bagi saya, tapi sekarang, itu adalah jembatan yang membawa saya ke masa depan," ujar Bu Siti Komariah, seorang guru matematika berumur 27 tahun dengan senyuman penuh kebanggaan. Keterampilan matematika adalah suatu hal yang seringkali dianggap sulit dan menakutkan bagi banyak orang. Banyak orang merasa terintimidasi oleh angka dan rumus, serta takut membuat kesalahan yang bisa menyebabkan rasa malu atau kekecewaan. Kisah inspiratif Bu Siti dimulai sejak ia kecil, ketika belajar matematika merupakan sebuah tantangan baginya. Perkalian, pembagian, bahkan penjumlahan sederhana pun sering kali membuatnya bingung. Tidak hanya itu, Bu Siti juga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan teman sebaya dan gurunya. Rasa percaya diri yang rendah membuatnya memiliki sedikit teman, dan ia sering merasa terasing di lingkungan sekolah. 

Saat menginjak SMP, perjalanan Bu Siti untuk menimba ilmu semakin diuji. "Meskipun saya memiliki keinginan yang besar untuk belajar, situasi ekonomi keluarga saya yang sulit sering membuat saya tidak bisa fokus memahami pelajaran di sekolah, khususnya matematika," ujar Bu Siti. Ketika gurunya mengajar, Bu Siti kesulitan untuk memahami pelajaran karena pikirannya terganggu oleh perut yang kosong dan kebutuhan yang kurang terpenuhi. Bahkan, nilai matematikanya sempat tidak mencapai batas untuk lulus.

Setelah lulus SMA, ia menghadapi tantangan baru dalam mencari pekerjaan. Bu Siti kemudian menyadari bahwa matematika adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam mencari pekerjaan, di mana sebagian besar tes masuk pekerjaan menggunakan tes matematika sebagai salah satu ukurannya. Maka dari itu, ia memutuskan untuk mendalami matematika dengan sungguh-sungguh. "Saya sadar bahwa matematika ada di mana-mana dan sangat dibutuhkan, terutama saat mencari pekerjaan. Tes-tes masuk pekerjaan banyak yang menggunakan matematika sebagai ukurannya," ujar Bu Siti. Beruntung, ada sosok guru SMA paket C yang kini telah ia anggap sebagai kakak sendiri menawarkan Bu Siti kesempatan baru untuk menjadi seorang guru. Masih dengan tekad yang sama Bu Siti menerima tawaran tersebut dan memulai perjalanan baru sebagai seorang mahasiswa jurusan pendidikan matematika untuk mengejar impian barunya saat itu, yaitu menjadi seorang guru. Meskipun awalnya terasa sulit, dengan bimbingan dari guru tersebut dan kerja kerasnya sendiri, Bu Siti mulai memahami dasar-dasar matematika yang selama ini menjadi hambatan baginya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gen Z Dan Tantangannya

23 May 2024 01:33:31 Dibaca : 32

 

Nama/Nim : Itrah Reihanah M. Ladjiku/412423032

Prodi/Kelas : Matematika/B

Tugas 2 

Artikel yang dipilih "Gen Z Dan Tantangannya"

Generasi Z, yang juga dikenal sebagai iGen, adalah kelompok demografis yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Mereka tumbuh dalam lingkungan yangsangat dipengaruhi oleh teknologi digital, di mana internet, media sosial, dan smartphone telahmenjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Sebagai anak-anak dari eradigital, Generasi Z menghadapi tantangan unik dalam menjelajahi identitas budaya mereka danmenavigasi kehidupan sosial dalam konteks yang semakin terhubung secara digital.Identitas budaya adalah inti dari eksistensi manusia. Ini mencakup cara individu melihatdiri mereka sendiri dan bagaimana mereka berhubungan dengan dunia di sekitar mereka. BagiGenerasi Z, identitas budaya dibentuk oleh berbagai faktor, termasuk pengaruh dari keluarga,teman sebaya, pendidikan, dan media sosial. 

Beberapa aspek yang mempengaruhi dan membentuk identitas budaya Generasi Z: Multikulturalisme, Generasi Z tumbuh dalam masyarakat yang semakin multikultural dan global.Mereka memiliki akses yang lebih besar terhadap berbagai budaya, baik melaluiinternet maupun melalui interaksi langsung dengan orang-orang dari latar belakangyang berbeda. Self-ExpressionMedia sosial memberikan platform bagi Generasi Z untuk mengekspresikan dirimereka dengan bebas. Mereka menggunakan berbagai bentuk konten digital, sepertifoto, video, dan tulisan, untuk menyampaikan gagasan, minat, dan identitas mereka.

Beberapa tantangan sosial utama yang dihadapi Generasi Z dalam era digital yaitu,1) Kesehatan Mental, Penggunaan teknologi digital, terutama media sosial, telah dikaitkan denganpeningkatan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguantidur. Terpaparnya Generasi Z pada tekanan sosial, perbandingan sosial, dancyberbullying melalui platform digital dapat mengganggu kesehatan mentalmereka. 2.)Ketergantungan pada Teknologi, Penggunaan yang berlebihan dan tidak sehatdari teknologi ini dapat mengganggu kemampuan mereka untuk berinteraksi secaralangsung, berkembang secara sosial, dan mengatur emosi mereka. 4.) Aktivisme Online vs. Aktivisme Offline, Meskipun media sosial memungkinkan Generasi Z untuk terlibat dalamaktivisme online dan menyebarkan kesadaran tentang isu-isu sosial, ada juga risiko bahwa aktivisme online dapat menggantikan tindakan nyata dalam dunia nyata. 5.) Keselamatan dan Privasi Online, Generasi Z menghadapi risiko keselamatan dan privasi online, termasukpenipuan, pelanggaran privasi, pelecehan seksual, dan bahaya lainnya yang terkaitdengan penggunaan internet dan media sosial. Kurangnya pemahaman tentangrisiko online dan perilaku yang tidak aman dapat meningkatkan rentan merekaterhadap bahaya ini.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong