PROSES PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA DAN BUMI
PROSES PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA DAN BUMI
Alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya, sedanngkan bumi merupakan Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
Dalam proses pembentukan alam semesta dan bumi secara singkat menurut beberapa teori para yakni sebagai berikut:
1. Pembentukan Alam semesta.
a. Alam semesta Aristarchus.
Aristarchus (sekitar 280 SM),berpendapat bahwa bumi di klasifikasikan sebagai heliosentris dimana, Bumi berputar setiap hari di sumbunya dan berputar setiap tahun pada matahari dalam orbit melingkar. Bola bintang diam berpusat di matahari.
b. Alam semesta Ptolemeus.
Ptolemeus (abad 2 M) berdasarkan model Aristoteles, ia berpendapat bahma alam semesta di klasifikasikan ke dalam bentuk geosentris dimana, Alam semesta mengorbit Bumi yang diam. Planet bergera dalam episikel melingkar, masing-masing memiliki pusat yang bergerak dalam orbit bulat yang lebih besar (disebut eksentrik atau deferen) mengelilingi sebuah titik dekat Bumi. Penggunaan ekuant menambah tingkat lain kerumitan dan memungkinkan astronom memprediksikan posisi planet-planet. Model alam semesta paling sukses sepanjang jaman, jika dilihat berdasarkan kriteria usia. Almagest (Sistem Raksasa).
c. Alam semesta abad pertengahan.
Abad pertengahan (500–1200),bahwa bumi di klasifikasika kedalam bentuk waktu terbatas. Dimana Sebuah alam semesta yang terbatas dalam waktu dan memiliki awal diajukan oleh filsuf Kristen John Philoponus, yang berpendapat menentang alam semesta Yunani yang tak terbatas masa lalunya.
d. Alam semesta Tycho Brahe.
Tycho Brahe (1546-1601) ia mengklasifikasikan alam semesta kedalam bentuk geosentris dan heliosentris. Dimana, Sebuah alam semesta dimana planet-planet mengorbit Matahari dan Matahari mengorbit Bumi.
e. Alam semesta Johann Keppler.
Johann Keppler (1571-1630) dalam teorinya ia menyatakan alam semesta di klasifikasikan dalam Heliosentris dengan orbit planet lonjong. Dimana, Penemuan Kepler, disatukan dengan matematika dan fisika, member landasan konsepsi modern kita mengenai Tata Surya, namun bintang jauh masih dipandang sebagai benda dalam bola langit yang diam.
f. Alam semesta Newton Statis.
Sir Issac Newton (1642–1727) ia menyatakan bahwa alam semesta diklasifikasikan kedalam Statis (berevolusi), keadaan tetap, tak terbatas. Dimana, Setiap partikel di alama semesta menarik setiap partikel lainnya. Materi dalam skala besar tersebar seragam. Seimbang secara gravitasi tapi tidak stabil.
g. Alam semesta Einstein & DeSitter.
Einstein & DeSitter 1932, ia berpebdapat bahwa tetapan kelengkungan k = 0. Dikatakan tak terhingga (namun ambigu). Alam semesta tanpa batas namun luasnya terbatas. Mengembang selamanya. Bentuk paling sederhana dari semua alam semesta. Dinamakan Friedmann namun tidak dipertimbangkan olehnya. Memiliki perlambatan q = ½ yang berarti tingkat pengembangannya melambat.
h. Alam semesta Demokritos(460-370)
Pemikir ini lahir di Abdera sekitar Babilonia. Ia lebih terkenal dengan teori-teori atomnya. Atom dianggap sebagai substansi material yang memungkinkan terbentuk struktur & keberaturan alam semesta.Hubungan antara atom dengan terbentuknya alam semesta adalah erat, dimana atom-atom yang berbeda bentuk saling memisahkan diri dari masa yang tidak berbentuk & berkumpul disatu ruang kosong yang sangat luas.
i. Phytagoras .
Dia menganggap bahwa alam semesta diciptakan oleh bilangan. Dia menggambarkan sebagai penciptaan sebagaimana penciptaan musik dari sebuah alat musik. Sebuah musik atau sebuah lagu diciptakan dari kumpulan nada-nada. Diciptakan dari susunan-susunan itu sehingga alam semesta ini harmonis.
j. Thales
seorang pilosof yunani bernama thales telah mengemukakan beberapa teorinya tentang bumi.Thales adalah seorang murid di salh satu Cos (Perguruan) di Babilonia.Menurut thales alam semesta terdiri atas beberapa kompenen inti yang menjadi dasar kehidupan makhluk di permukaan bumi.Kompenen tersebut berupa: air, api, bumi udara.
2. Pembentukan bumi
a. Teori Big- bang
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa.
b. Teori Kabut Kant-Laplace
Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat.Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan).
c. Teori Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi,
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses terbentuknya bumi, yaitu:
1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Referensi:
- Anonim.2014. Di akses dihttps://djunijanto.wordpress.com/materi/teori-pembentukan-bumi/ (pada hari senin 2 Maret 2015).
- Anonim. 2014. Di akses http://softilmu.blogspot.com/2014/01/sejarah-terbentuknya-bumi.html(di akses pada hari senin 2 Maret 2015).
- Iynahandayani.2011. di akses di https://lynahandayani.wordpress.com/2011/03/06/proses-terbentuknya-bumi/(di akses pada hari senin 2 Maret 2015).
- Ahmadi,Abu & Supatmo.2008.Ilmu alamiah dasar.jakarta:Rineka cipta
LITHOSFER/KERAK BUMI
LITHOSFER
(KERAK BUMI)
Lapisan kulit bumi atau biasa di sebut dengan Litosfer. Litosfer berasal dari bahasa Yunani yakni kata Lithos yang berarti batu dan shpere (sphaira) berarti bulatan. Dengan demikian Litosfer dapat diartikan lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain litosfer adalah lapisan bumi yang paling atas dengan ketebalan lebih kurang 66 km tersusun atas batuan. Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang mengikuti bentuk muka bumi yang bulat dan tersusun atas batuan dan mineral dengan ketebalan rata-rata 1200 km.
Perlu kita pahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya. Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.
Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Kerak Benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
b. Kerak Samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Dapat di lihat pada gambar berikut ini:
Gambar 1.1 lapisan sial dam lapisan sima.
Batuan pembentuk lithosfer
Pada lithosfer terdapat tiga jenis batuan yaitu:
a. Batuan beku.
b. Batuan sedimen.
c. Batuan metamorf.
Penyusun utama lapisan lithosfer adalah batuan yang terdiri ari campuran antar mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat tinngi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami beberapa proses perubahan sampi menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
a. Batuan beku.
Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Contoh batuan beku.
Gambar 1.2. Batuan beku.
b. Batuan sedimen.
Batuan sedimen atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sediment ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sedimen klastik, batuan sedimen kimia, dan batuan sedimen organik. Batuan sedimen klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Batuan sedimen kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Contoh batuan sedimen.
Gambar 1.3 Batuan sedimen.
c. Batuan metamorf (malihan)
Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi. Contoh batuan metamorf.
.
Gambar 1.4 Batuan malihan(metamorf)
Pengaruh Proses Yang Terjadi Pada Lapisan Litosfer
Gambar 1.5 Bumi
Pengaruh terbesar bagi manusia dan kehidupan dengan adanya proses yang terjadi di lapisan litosfer antara lain adanya Vukanisme, tenaga endogen dan eksogen.
a. Pengaruh adanya Vulkanisme bagi kehidupan.
Keuntungan Vulkanisme pada kehidupan manusia antara lain:
• Sumber mineral, misalnya timah, tembaga, marmer, belerang, batu apung, dan sebagai tenaga panas bumi.
• Daerah pertanian, bermacam-macam perkebunan dibuka di lereng gunung yang subur dengan iklim yang sejuk. Kesuburan tanah di daerah lereng tersebut diperoleh dari produk gunung api yang telah mengalami pelapukan
• Obyek wisata: keindahan panorama gunung api dengan kepunden yang aktif dengan lembah-lembah yang curam, fumarol serta danau kepunden yang sangat menarik.
Kerugian Vulknisme bagi kehidupan manusia antara lain:
• Letusan gunung berapi menimpa perkampungan, ladang pertanian, dan bangunan sehingga mengakibatkan korban materi dan banyak juga jiwa manusia yang menjadi korban.
• Lahar panas yang dapat mengakibatkan hangusnya tumbuhan, hewan bahkan manusia dan berbagai jenis yang di kenainya.
• Awan panas yakni udara yang bercampur dengan debu dan abu yang apabila di sentuh oleh benda dapat menhanguskan atau mengeringkan.
• Gelombang laut tersebut dapat mengakibatkan kerugian yang besarpada daerah pantai.
b. Pengaruh tenaga endogen dan eksogen bagi kehidupan.
Dampak positif tenaga endogen antara lain sebagia berikut:
• Pembentukan patahan dan lipatan menyebabkan adanya keanekaragaman bentuk permukaan bumi, Contoh manfaat tersebut misalnya, pegunungan yang memengaruhi cuaca di sekitarnya, atau aliran sungai yang airnya dapat dimanfaatkan oleh manusia.
• Proses vulkanisme dapat menyuburkan tanah, misalnya letusan gunung berapi yang menghamburkan debu vulkanik.
• Pembentukan batuan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, misalnya granit dan fosfat yang menjadi bahan-bahan dasar industri.
• Pembentukan logam-logam di perut bumi yang bermanfaat, semacam besi, baja, timah.
Dampak positif tenaga eksogen antara lain yaitu:
• Di daerah pesisir, tenaga eksogen menghasilkan delta-delta di muara sungai yang subur sangat bermanfaat bagi manusia.
• Hasil erosi dan sedimentasi di pesisir sangat baik untuk pertanian dan perikanan.
Sedangkan dampak negatif tenaga eksogen dan endogen antara lain sebagai berikut :
• Gunung yang meletus akan mengeluarkan lava, awan panas, dan material vulkanis yang dapat merusak lingkungan yang terkena seperti hutan, lahan pertanian, dan permukiman penduduk.
• Gempa tektonik mengakibatkan rusaknya bangunan, retaknya tanah memutus jalan, listrik dan sarana-sarana lainnya, serta korban jiwa yang banyak.
• Gas beracun yang keluar dari letusan gunung berapi dapat mengancam penduduk di sekitarnya.
• Keadaan relief Indonesia yang kasar dan banyak memiliki gunung mengakibatkan banyak kejadian erosi dan tanah longsor.
• Sedimentasi di muara sungai menyebabkan pendangkalan. Akibatnya lalu lintas air terhambat dan mengakibatkan banjir.
• Abrasi yang terus-menerus terjadi mengakibatkan garis pantai makin maju ke arah daratan, sehingga banyak rumah di pantai yang hancur dan terendam laut.
• Longsor tanah atau lahan di daerah berlereng yang mengakibatkan kerusakan lahan dan bangunan.
• Angin kencang dan angin puting beliung mengakibatkan kerusakan tanaman dan bangunan.
Referensi :
- Anonim. 2014. Di akses di http://fisikazone.com/pengaruh-litosfer-bagi-kehidupan-manusia/(diakses pada tanggal 15 Maret 2014)
- Ahmadi,Abu & Supatmo.2008.Ilmu alamiah dasar.jakarta:Rineka cipta
- Anonim. 2014 diakses di http://geoenviron.blogspot.com/2014/01/dinamika-perubahan-litosfer-dan.html(diakses pada tanggal 14 Maret 2014)
Kategori
Blogroll
- Masih Kosong