KATEGORI : TUGAS CAMPUS

TEKNIK SAMPLING PENGAMBILAN DATA

13 August 2016 11:41:50 Dibaca : 1272

TEKNIK SAMPLING PROBABILITAS
1. Pengertian Teknik Sampling Probabilitas
Teknik sampling probabilitas (probability) merupakan teknik yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Selain itu probability sampling merupakan pemilihan sampel tidak dilakukan secara subjektif, dalam arti sampel yang terpilih tidak didasarkan semata-mata pada keinginan si peneliti sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama (acak) untuk terpilih sebagai sampel. Dengan demikian diharapkan sampel yang terpilih dapat digunakan untuk mendug karakteristik populasi secara objektif..Teknik Probilitas ini bertujuan mendapatkan data seakurat mungkin agar diketahui jarak pasti dari kondisi ideal. (Asep, 2005)
2. Metode Penarikan Sampel Probabilitas
Terdapat empat metode dalam penarikan sampel probabilitas. Metode dalam penarikan sampel probabilitas akan dijelaskan sebagai berikut: (Asep, 2005)
a. Sampel Acak Sederhana
Metode sampel acak sederhana merupakan suatu prosedur yang memungkinkan setiap elemen dalam populasi akan memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.
b. Sampel Berstrata
Metode penarikan sampel berstrata merupakan suatu prosedr penarikan sampel berstrata yang dalam hal ini suatu subsampel –subsampel acak sederhana ditarik dari setiap strata yang kurang lebih sama dalam beberapa karakteristik. Ada dua macam penarikan sampel berstrata yaitu, proporsional dan Non-Proporsional.
c. Sampel Berkelompok
Metod penarikan data sampel berkelompok merupakan suatu prosedur penarikan sampel probabilitas yang memilih sub-populasi yang disebut cluster, kemudian setiap elemen didalam kelompok dipilih sebagai anggota sampel
d. Sampel Sistematik
Metode penarikan sampel sistematik, populasi dibagi dengan ukuran sampel yang diperlukan (n) dan sampel diperoleh dengan cara mengambil setiap subyek ke-n.

TEKNIK SAMPLING NON-PROBABILISTIK
1. Pengertian Teknik Sampling Non-Probabillity
Teknik non-probilitas merupakan teknik yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, sampling purposive, sampling jenuh dan snowball sampling. nonprobability sampling seringkali menjadi alternative pilihan dengan pertimbangan yang terkait dengan penghematan biaya, waktu dan tenaga serta keterandalan subjektifitas peneliti. Di samping itu pertimbangan lainnya adalah walaupun probability sampling mungkin saja lebih unggul dalam teori, tetapi dalam pelaksanaannya seringkali dijumpai adanya beberapa kesalahan akibat kecerobohan dari si pelaksananya. Dalam penggunaan non-probability sampling, pengetahuan, kepercayaan dan pengalaman seseorang seringkali dijadikan pertimbangan untuk menentukan anggota populasi yang akan dipilih sebagai sampel. Pengambilan sampel dengan memperhatikan factor-faktor tersebut menyebabkan tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih secara acak sebagai sampel. Dalam prakteknya terkadang ada bagian tertentu dari populasi tidak dimasukkan dalam pemilihan sampel untuk mewakili populasi.
2. Teknik Pengambilan Sampel Non-Probability
Terdapat lima teknik pengambilan teknik sampling non probabilistik. Berikut ini adalah uraian penjelasan dari ke lima teknik sampling non probabilistik: (Al-Assaf, 2009)

a. Teknik Haphazard
Teknik hapzard adalah teknik pengambilan sampel dimana satuan pengamatannya diperoleh secara sembarangan atau sedapatnya.
b. Teknik Voluntary
Teknik voluntary adalah teknik yang dilakukan jika satuan sampling dikumpulkan atas dasar sukarela.
c. Teknik Purposive
Teknik purposive merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih satuan sampling atas dasar pertimbangan sekelompok pakar di bidangilmu yang sedang diteliti
d. Teknik Snowball
Teknik snowball merupakan teknik pengambilan sampel dimana satuan pengamatan diambil berdasarkan informasi dari satuan pengamatan sebelumnya yang sudah terpilih.
e. Teknik Kuota
Teknik pengambilan sampel ini banyak diterapkan pada penelitian pasar dan penelitian pengumpulan pendapat (opinion poll) atau jejak pendapat. Teknik dilakukan dengan melakukan penjatahan terhadap kelompok satuanpengamatan secara berjenjang.

Sumber Refrensi:
Assaf, Al. 2009. Mutu Pelayanan Kesehatan Perspektif Internasional. Penerbit Buku Kedokteran: Jakarta
Hermawan, Asep. 2005. Penelitian Bisnis Pradigma Kuantitatif. PT. Grasindo: Jakarta


df P = 0.05 P = 0.01 P = 0.001 df P = 0.05 P = 0.01 P = 0.001
1 3.84 6.64 10.83 51 68.67 77.39 87.97
2 5.99 9.21 13.82 52 69.83 78.62 89.27
3 7.82 11.35 16.27 53 70.99 79.84 90.57
4 9.49 13.28 18.47 54 72.15 81.07 91.88
5 11.07 15.09 20.52 55 73.31 82.29 93.17
6 12.59 16.81 22.46 56 74.47 83.52 94.47
7 14.07 18.48 24.32 57 75.62 84.73 95.75
8 15.51 20.09 26.13 58 76.78 85.95 97.03
9 16.92 21.67 27.88 59 77.93 87.17 98.34
10 18.31 23.21 29.59 60 79.08 88.38 99.62
11 19.68 24.73 31.26 61 80.23 89.59 100.88
12 21.03 26.22 32.91 62 81.38 90.80 102.15
13 22.36 27.69 34.53 63 82.53 92.01 103.46
14 23.69 29.14 36.12 64 83.68 93.22 104.72
15 25.00 30.58 37.70 65 84.82 94.42 105.97
16 26.30 32.00 39.25 66 85.97 95.63 107.26
17 27.59 33.41 40.79 67 87.11 96.83 108.54
18 28.87 34.81 42.31 68 88.25 98.03 109.79
19 30.14 36.19 43.82 69 89.39 99.23 111.06
20 31.41 37.57 45.32 70 90.53 100.42 112.31
21 32.67 38.93 46.80 71 91.67 101.62 113.56
22 33.92 40.29 48.27 72 92.81 102.82 114.84
23 35.17 41.64 49.73 73 93.95 104.01 116.08
24 36.42 42.98 51.18 74 95.08 105.20 117.35
25 37.65 44.31 52.62 75 96.22 106.39 118.60
26 38.89 45.64 54.05 76 97.35 107.58 119.85
27 40.11 46.96 55.48 77 98.49 108.77 121.11
28 41.34 48.28 56.89 78 99.62 109.96 122.36
29 42.56 49.59 58.30 79 100.75 111.15 123.60
30 43.77 50.89 59.70 80 101.88 112.33 124.84
31 44.99 52.19 61.10 81 103.01 113.51 126.09
32 46.19 53.49 62.49 82 104.14 114.70 127.33
33 47.40 54.78 63.87 83 105.27 115.88 128.57
34 48.60 56.06 65.25 84 106.40 117.06 129.80
35 49.80 57.34 66.62 85 107.52 118.24 131.04
36 51.00 58.62 67.99 86 108.65 119.41 132.28
37 52.19 59.89 69.35 87 109.77 120.59 133.51
38 53.38 61.16 70.71 88 110.90 121.77 134.74
39 54.57 62.43 72.06 89 112.02 122.94 135.96
40 55.76 63.69 73.41 90 113.15 124.12 137.19
41 56.94 64.95 74.75 91 114.27 125.29 138.45
42 58.12 66.21 76.09 92 115.39 126.46 139.66
43 59.30 67.46 77.42 93 116.51 127.63 140.90
44 60.48 68.71 78.75 94 117.63 128.80 142.12
45 61.66 69.96 80.08 95 118.75 129.97 143.32
46 62.83 71.20 81.40 96 119.87 131.14 144.55
47 64.00 72.44 82.72 97 120.99 132.31 145.78
48 65.17 73.68 84.03 98 122.11 133.47 146.99
49 66.34 74.92 85.35 99 123.23 134.64 148.21
50 67.51 76.15 86.66 100 124.34 135.81 149.48

 

LAPORAN HASIL KUNJUNG LAPANGAN DI BMKG

13 August 2016 11:38:58 Dibaca : 4419

LAPORAN FISIKA LINGKUNGAN
“Laporan Hasil Pengamatan alat-alat ukur Suhu, Tekanan, Kelembapan Udara, Arah Angin, Evaporasi, Intensitas Radiasi Matahari yang terdapat Di BMKG Djlaludin Gorontalo”
O
L
E
H
KELOMPOK III
Robih Mannal Arzaq
Abdul Wahid Djafar
Rinawati
Maya Dunggio
Faradila U. Djafar
Sri Nurjaningsih Ibrahim

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan laporan berkaitan dengan hasil kunjungan ke BMKG Djalaludin Gorontalo pada tanggal 29 Maret 2016 tepat pada waktunya. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang alat-alat yang digunakan untuk meneliti keadaan cuaca. Khususnya tentang suhu, kelembapan, evaporasi dan intensitas radiasi matahari. Dalam laporan ini juga akan dijelaskan alat-alat yang digunakan di BMKG Djalaludin, fungsi alat, cara kerja, kegunaan dan kegunaan data dari alat tersebut. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk menambah wawasan dalam ilmu pengetahuan terutama ilmu sains dan fisika. Khususnya bagi para mahasiswa Fisika yang ingin menambah bahan referensinya dalam proses pembelejaran. Tak lupa kritik dan saran dari pembaca diharapakan untuk penyempurnaan laporan ini.
Gorontalo, 29 Maret 2016

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Stasiun meteorologi adalah suatu tempat yang mengadakan pengamatan secara terus – menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer) serta pengamatan iklim yang terjadi. Dalam persetujuan internasional, suatu stasiun meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim selama 10 tahun berturut – turut hingga akan mendapatkan gambaran umum tentang keadaan iklimnya, batas – batas ekstrim dan juga pola siklusnya. Sehingga hasil pengamatan data tersebut merupakan informasi penting pada berbagai bidang terutama yang berkaitan dengan kehidupan manusia seperti dalam hal penerbangan, hidrologi dan pengairan serta kesehatan masyarakat. Kuliah lapangan ini didampingi oleh Bpk. Iryanto Marmin sebagai pendamping dan sebagai sumber informasi tentang alat-alat yang ada di BMKG Djalaludin.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
a. Memenuhi tugas mata kuliah fisika lingkungan
b. Menambah pengetahuan tentang meteorologi dan klimatologi
c. Mengetahui alat-alat yang di gunakan BMKG beserta fungsinya
Manfaat yang dapat diperoleh dari informasi cuaca dan iklim antara lain sebagai berikut :
• Sebagai peringatan dini dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh cuaca dan iklim yang ekstrim seperti banjir, kekeringan dan angin kencang.
• Menyelenggarakan kegiatan atau usaha dibidang teknik, ekonomi, dan sosial yang sesuai dengan ciri cuaca dan iklim sehingga akibat yang ditimbulkan dapat dinetralisir
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian BMKG
BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) adalah suatu lembaga yang kegiatannya mengadakan penelitian, pelayanan meteorologi dan geofisika, seperti penelitian dan pelayanan dibidang iklim, cuaca, gempa bumi, kemagnetan bumi, debu radioaktif dan perakiraan cuaca. BMKG mempunyai status sebuah lembaga pemerintahan Non Departemen (LPND) dipimpin oleh seorang kepala badan.
Adapun yang termasuk unsur-unsur iklim dan cuaca yang diamati oleh pihak BMKG :
1. Suhu udara
2. Curah hujan
3. Tekanan Udara
4. Kelembapan Udara
5. Laju serta arah angin
6. Perawanan dan penyinaran matahari
2.2 Tugas dan Fungsi BMKG
BMKG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dipimpin oleh seorang Kepala Badan. BMKG mempunyai tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
b. Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
c. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
d. Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
e. Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
f. Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan perubahan iklim;
g. Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
h. Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
i. Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
j. Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
k. Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
l. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
m. Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
n. Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
o. Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG;
p. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG;
q. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG;
r. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

2.3 Alat-alat yang terdapat di BMKG
1. Campbel Stokes

Campbell Stokes
Berfungsi sebagai Pencatat lama penyinaran matahari. Satuan Jam/prosentasi (%) pias harian.
Prinsip kerja alat : Pemfokusan sinar pada bola kristal
Cara kerja : Sinar yang datang difokuskan pada bola kristal yang dibawahnya ada kertas pias, jika sinar terfokus akan membuat/menimbulkan geresan hitam pada kertas hitam. Goresan ini yang digunakan yang digunakan untuk mengukur intensitas sinar matahari, ini dilakukan setiap hari. Pias combell-stokes tidak akan terbakar jika radiasi matahari minimum belum tercapai.
Jenis-jenis pias ada 3 macam:
d. Lengkung panjang (11 Okt- 28 Feb)
e. Lurus (11 Sep – 10 Okt) (1 Maret – 10 April)
f. Lengkung pendek (11 Aprl – 10 Agst)
Bola kaca dari kaca Mapsip. Pias dapat diganti setiap hari.

2. Psychrometer Standar

Psychrometer Stadar
Berfungsi sebagai alat pengukur suhu udara dan kelembaban udara. alat ini ditempat di dalam semacam sangkar / kurungan berbahan kayu yang desainya sudah diatur sedemikian rupa. Dan biasa sanggar meteorologi ini dicat dengan warna putih gunanya untuk memantulkan cahaya.
1. Thermometer bola basah (BB). Untuk mengukur kelembaban udara (%)
2. Thermometer bola lering (BK). Untuk mengukur suhu udara (C)
3. Thermometer maksimum. Muai ruang raksa (C)
4. Thermometer minimum. Muai ruang alkohol (C)
5. Piche evaporimeter. Mengukur penguapan air dalam ruangan (mm)

3. Open Pan Evaporometer

Open pan evaporimeter
Pengukur penguapan air langsung. Satuanya milimeter (mm).
Alat ini dilengkapi dengan thermometer air Six Bellani (Thermometer Apung ) serta Cup Counter anemometer tinggi 0,5 meter. Open pan termasuk alat non recorder. Untuk pemasangan satu unit Open Pan biasanya dilengkapi dengan alat pendukung yaitu sebuah penakar hujan OBS dan sebuah cup counter anemometer tinggi 50 cm. Berfungsi sebagai alat pengukur suhu dan penguapan air. Dimana di dalam open pan terdapat okaporasi meter dan hookgaug yang berfungsinya untuk mengukur penguapan yang dimana cara menggunakannya itu, ujung hookgaig harus terletak diatas permukaan air.

4. Thermometer Tanah

Thermometer Tanah
Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu tanah.
Prinsip kerja : Pemuaian air raksa
Cara kerja : Perubahan suhu tanah akan menaikan air raksa menunjukkan suhu tanah pada skala tertentu.
Pengamatan suhu tanah dilakukan pada kedalaman 0, 5 , 10, 20 , 50 ,100 cm Pengamatan suhu tanah pada kedalaman 0, 5, 10, 20, 50 dan 100 cm dilakukan tiga kali sehari (07.10, 13.10, 17.10 ).

5. Ombrometer

Ombrometer
Alat pengukur curah hujan. Pengamatan dilakukan setiap pukul: 07.00 WIB.
Cara Kerja :
a. Permukaan mulut corong harus benar-benar horisontal dan dipasang pada ketinggian 120 cm dari pemukaan tanah.
b. Data curah hujan harian didapat dengan membuka kran dan airnya ditampung dalam gelas penakar yang bersatuan mm tinggi air.

6. Anemometer

Anemometer
Alat pencatat kecepatan angin. Cup counter Anemometer 0.5m, 2m, 8m, 10m.
Mangkuk ringan yang dipasang di atas sebuah rotor yang bergerak atau digerakkan oleh angin.
Kecepatan Angin : Knots (1 Knots = 1.8 Km/Jam)
Prinsipkerja: GGLinduksi
Cara kerja : Dengan adanya baling-baling/mangkok yang berputar jika adanya angin, kecepatan sudut putar mangkok terhadap sumbu vertikal dan kecepatan sudut putar baling-baling pada sumbu horizontal sebanding dengan laju angin dan dengan desain sistem mangkok dan baling-baling yang baik. Dengan mengukur banyaknya baling-baling berputar melalui alat mekanik dapat diketahui kecepatan anginnya.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya alat-alat klimatologi ini dapat diprediksikan iklim dan cuaca yang akan datang dan akan terjadi. Macam-macam alat klimatologi antara lain : Campbell stokes, thermometer apung, thermometer tanah, , tower, penakar hujan manual, penakar hujan otomatis, open pan, anemometer, dan lain-lain. Pengamatan data secara manual memerlukan pemantauan yang lebih rajin dan teliti, namun bila salah satu alat rusak tidak akan mengganggu kinerja alat yang lain. Pada AWS data yang didapatkan akan masuk secara otomatis dalam sistem komputer sehingga lebih mudah dalam pengamatan, namun jika pada salah satu alat terdapat kerusakan akan menggangu kinerja alat yang lain.
3.2 Saran
Alat-alat klimatologi kita bisa mengunakan sebaik-baiknya dalam memprediksi bagaimana cuaca dan iklim yang akan dating dan akan terjadi. Kami berharap agar kuliah lapangan ini tetap dilanjutkan sehingga para mahasiswa lebih mampu memahami berbagai alat klimatologi yang berguna bagi pemantauan cuaca dan iklim dan dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
Ance Gunarsih Kartasapoetra. 2004. Klimatologi: Pengaruh Iklim terhadap Tanah dan Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta.

Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Runtunuwu, E., Syahbuddin, H., dan A. Pramudia. 2008. Validasi model pendugaan evapotranspirasi : upaya melengkapi sistem database iklim nasional. Jurnal Tanah dan Iklim 27: 8 – 9.

“Pencemaran air akibat limbah”

13 August 2016 11:32:48 Dibaca : 1050

FISIKA LINGKUNGAN

Dalam kehidupan ini saya banyak melihat permasalahan yang tentunya sudah tidak asing lagi untuk kita dengarkan. Permasalahan yang sangat marak sekarang ini yakni pemanasan global maupun permasalahan mengenai lingkungan hidup kita. Lingkungan hidup merupakan sumber daya atau tempat dimana makhluk hidup saling berinteraksi, mencari makanan untuk kelangsungan hidup dan sebagai tempat untuk mempertahankan hidup.
Jika lingkungan yang kita ketahui memiliki banyak fungsi seperti itu,bagaimana jadinya apabila banyak permasalahan yang kita hadapai seperti kekeringan, kelaparan, pencemaran dan bencana alam (gempa bumi,tsunami, tanah longsor,banjir, gunung meletus,dll). Disini kita melihat masalah lingkungan yang serius, yang di hadapi saat ini dan dari masalah tersebut dapat kita melihat kemungkinan terdapat penyebab yang sama. Dalam masalah ini saya akan mengambil satu topik masalah yang akan saya bahas yakni mengenai pencemaran lingkungan akibat limbah. Pencemaran itu sendiri terbagi atas pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah.
Dalam fakta ini saya mengambil satu masalah tentang pencemaran lingkungan yakni “ pencemaran air”.
“Pencemaran air akibat limbah”
Pencemaran air merupakan suatu perubahan keadaan disuatu tempat penampungan air seperti sungai, danau, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia dan industri pabrik. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sampah anorganik, limbah indutri dan limbah rumah tangga menyebabkan banyak masalah dalam kebutuhan air yang di gunakan dalam pemenuhan kebutuhan manusia itu sendiri. Limbah- limbah industri seperti logam berat, minyak,dan sebuah padatan yang seenaknya hanya di salurkan ke sungai yang di lanjutkan ke danau dan akan di teruskan ke laut. Limbah dan sampah yang tersalurkan ke tempat yang tergenang oleh air,akan berpotensi besar dalam pencemaran lingkungan karena menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan hidup serta merusak ekosistem alaminya.dan limbah pemukiman juga merupakan penyebab terjadinya pencemaran lingkungan.
Limbah pemukiman sepertinya menjadi salah satu sumber utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan dampak paling kentara terutama pada masyarakat perkotaan di indonesia. Limbah pemukiman yang menjaddi salah satu penyebab pencemaran air diakibatkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Dan pada akhirnya pencemaran air ini juga memberikan dampak dan akibat merugikan bagi manusia.
Limbah pemukiman terbagi atas dua yakni sampah organik dan sampah anorganik, sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan oleh bakteri sehingga dapat membusuk seperti sayur, buah-buahan,dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri sehingga tidak dapat membusuk seperti kertas, plastik, gelas,dan kain. Selain sampah organik dan anorganik ,deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen.
Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman atau penduduk ini akan mendatangkan akibat atau dampak diantaranya:
 Berkurangnya jumlah oksigen dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan pembusukan sampah.
 Sampah anorganik yang masuk ke dalam sungai dapat menghambat fotosintesis air dan alga yang menghasilkan oksigen.
 Deterjen sangat sukar diuraikan oleh air sehiingga dalam waktu yng lamadapat mencemari air dan meracuni organisme yang hidup di air.
 Apabila air yng tercemar digunakan dapat menyebabkan kerusakan kulit.
 Dan apbila air dikonsumsi, tak jarang dapat mengakibatkan kematian.

Dari berbagai dampak yang di sebabkan oleh pencemaran air kita harus dapat berusaha menangani limbah- limbah tersebut. Yang terpenting perlu adanya kesadaran dari masyarakat atau manusia itu sendiri untuk berlaku bijak dengan limbah rumah tangga, limbah industri yang di hasilkan.
Cara–cara yang dapat di lakukan manusia untuk mengurangi dampak tercemarnya air:
• Pengeloaan sampah kembali atau biasa di sebut dengan daur ulang.
• Tidak membuang sampah sembarangan seperti ke sungai, danau,laut dan dimanapun.
• Di bentunya peraturan tentang di larangnya membuag sampah.
• Melakukan pembersihan rutin.
• Serta masyarakat seharusnya mengawasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan.
Dan semua hanya itu hanya bisa di wujudkan dengan sebuah kecil, sebagai awalan memulai dari diri kita sendiri.

LINGKUNGAN SEKITAR

13 August 2016 11:30:27 Dibaca : 1030

FISIKA LINGKUNGAN

Saya sangat merasa takjub dengan melihat berbagai jenis ciptaan Tuhan yang begitu indah dan memiliki banyak manfaat,bentuk alam dengan berbagai macam bentuk dan keindahan masing-masing serta banyak makhluk yang hidup didalamnya. Dan saya misalkan bentuk alam tersebut seperti lingkungan hidup, lingkungan hidup merupakan dimana kita tinggal, dimana di situ makhluk hidup akan saling berinteraksi,mencari makanan untuk kelangsungan hidupdan sebagai tempat untuk mempertahankan hidup, yang kita sebagai manusia di haruskan untuk menjaga,memelihara dan melestarikannya. Dan pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya.Tuhan menciptakan ini semua semata-mata hanya untuk kita yang hidup di muka bumi. Sanggupakah kita mengubah pola hidup kita?
Dalam lingkunagan hidup yang saya ketahui manusi memiliki hubungan yang erat,yakni manusia dengan manusia,manusia dengan Tuhan,dan manusia dengan alam atau lingkungan. Hubungan dengan manusia yaitu hubungan timbak balik, hnubungan dengan Tu han yakni dari segi peribadatan, dan yang terakhir dengan alam atau lingkungan di lihat dari segi atau pola hidup manusia yang memanfaatkan alam dan lingkungan, serta bagaimana mereka melestarikannya ketika yang mereka manfaatkan mulai terancam tercemar,rusak, bahkan punah.

Coba kita renungkan, di zaman yang semakin maju seperti sekarang ini kita tidak bisa lagi membedakan mana lingkungan yang layak untuk kita tempati atau tidak, yang mana kita ingin selalu instan tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi nantinya. Seperti contohnya kita menggunakan deterjen untuk mencuci , kita membuang sampah dengan sesuka hati ke selokan, sungai dan tempat-tempat yang memeng sudah tidak bisa lagi mendaur kembali jenis- jenis samapah seperti itu. Apa yang akan terjadi nanti? Dan apa kalian sadar dengan hal ini.. sudah kah kita sebagai mausia berlaku adil terhadap lingkungan kita??

Dalam kehidupan ini saya banyak melihat permasalahan yang tentunya sudah tidak asing lagi untuk kita dengarkan. Permasalahan yang sangat marak sekarang ini yakni pemanasan global maupun permasalahan mengenai lingkungan hidup kita atau lingkungan tempat tinggal kita, banyak masalah lingkungan yang kita hadapi sekarang ini yakni masalah tentang banyaknya air bersih yang tercemar. Jika lingkungan yang kita ketahui banyak fungsi dan manfaat bagaimana apabila banyak permasalanyang kita hadapi sehingga banyak merugikan banyak makhluk hidup di bumi. Padahal banyak kebutuhan manusia bahkan makhluk lain yang harus terpenuhi. Taukah kalian seperti apa air bersih yang tercemar? Ayo kita lihat sedikit kupasan yang akan saya bahas.

Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling menetukan dalam mengubah lingkungan dimana mereka tinggal sekarang ini,dimana pengubahan ini dapat memberikan dampak yang baik maupun yang jelek terhadap lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Dalam fakta ini kita dapat melihat air. Air merupakan sumberdaya alam yang sangat barmutu baik dan biasa di manfaatkan juga untuk dikonsumsi atau dalam melakukuan aktivitas manusia sehari-hari. sumber air yakni sungai,curah hujan,serata air permukaandan air bwah tanah. Penyalah gunaan air dan pencemaran air.

Mengapa air dapat tercemar? Kita akan tau disini yakni dimana manusia berdampak baik dan manusia berdampak buruk bagi lingkunganya, manusia akan berdampak baik ketika mereka sadar kan betapa penting dan wajibnya membersihkan berbagai banyak kotoran yang dapat mencemari air yang dimana air tersebut banyak di butuhkan oleh semua makhluk hidup yang ada di muka bumi. Bukan hanya kita di wajibkan membersihkan kotoran yang mencemari air, tetapi kita di wajibkan membersihkan semua jenis kotoran yang terlihat oleh mata kita.
Sedangkan manusia terlihat buruk ketika kita tahu bahwa manusialah yang menyebabkan air tercemar dengan mudah membuang segala sesuatu dengan seenakya. Pencemaran air dapat disebabkan Seperti mereka membuang limbah dan sampah yang banyak mereka salurkan ke sungai ataupun di tempat manapun. Limbah pabrik, limbah rumah tangga atau limbah deterjen yang secara terus menurus tersalurkan ke sungai, serat eksploitasi air oleh rumah tangga secara besar-besaran. Dan hal ini akan sering kita jumpai di daerah perkotaan yang padat penduduk,pencemaran air atau lingkungan ini akan menurunkan kualitas lingkungan hidup dan merusak ekosistem alaminya, serta pencemaran seperti ini yang nantinya akan memberi dampak negatif pada manusia, hewan dan makhluk hidup yang ada disekitarnya. Terkadang pencemaran air ini apabila dikonsumsi oleh makhluk hidup, akan menyebabkan berbagai dampak seperti gatal-gatal, terganggunya saluran pernapasan yang di sebabkan akibat tmpukan sampah yang ada di dalanm air yang tidak dapat didaur oleh organisme yang hidup di dalamnya, dan tidak jarang akan berujung pada kematian. Baik ataupun buruk yang manusia lakukan sekarang manusia juga yang akan memtik hasilnya.
Untuk menghadapi masalah seperti ini manusia dapat berperan sebagai pengubah lingkungan hidup, bagaimana langkah tersebut..??
Langkah tersebut yakni manusia harus melakukan perubahan dimuka bumi ini,dengan kegiatan yang sangat beraneka ragam yang dapat dilakukan. Seperti cara kecil yang kita semua dapat lakukan yakni dengan membersihkan lingkungan tempat tinggal kita, tidak membuang sampah sembarangan, mendaur kembali sampa-sampah yang menumpuk, memuat poster menarik tentang sampah sehingga manusia tergerak hati untuk mengutamakan lingkungan hidupnya yang nomer 1 yakni kita harus memperbnayak menanam pohon. Dan jika lingkunagan kita bersih dan sehat aktivtas manusia ataupun mkhluk lainnya tidak akan merasa terganggu.
Cara yang paling menarik dan bermakna yang dapat kita lakukan maisalnya seperti ini, kita membuat slogan mengenai lingkungan. Seperti slogan bersih itu indah, Kebersihan sebagian dari iman, ingin sehat? Ayo jaga lingkungan, dan yang aping menarik yaitu masih sembarangan buag sampah?? Capee deh.. Yang makna slogan tersebut sangat jelas bahwa apabila kita dapat menjaga lingkungan, melestarikan lingkungan maka lingkungan yang kita tempati akan terlihat indah dan sangat menawan. Kita bisa berlaku adil terhadap lingkungan,maka alampun akan berlaku adil terhadap kita, sehingga nantinya tidak akan dampak- dampak buruk yang akan di dapat oleh makhluk hidup itu sendiri.
Bukan hanya ilmu alam yang menomer satukan pentingnya lingkungan dan kebersihan lingkungan, tetapi secara ilmu religipun mengatakan bahwa bersih itu merupakan sebagian dari iman. Apabila kita kotor, dan tidak tahu akan kebersihan barati kita termasuk orang yang tak lagi punya iman. Bahkan banyak peraturan yang mengatur tentang pentingnya menjaga lingkungan, terutama pencemaran air, peraturan perundang-undangan ini dapat menjadi landasan kita agar hidup lebih baik. Wahai kawa,,?sepatutnya kita menaati peeraturan ini dan menjadi generasi yang bisa di banggakan masyarakat, bangsa bahkan negara.
Masalah pencemaran air ini akan dapat terselesaikan apabila kita semua memulainya dari hal kecil, dan membuat perubahan pola hidup kita kedepan nya bagi lingkungan, terutama lingkungan tempat dimana kita tinggal. Terlebih apabila kita sanggup menyendirikan sampah-sampah yang kita buang tadi untuk di daur ulang kembali sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi kita, dan bagi kehidupan,sederhana tetapi dapat mencakup kemungkinan perkembangan di masa depan,sesuai dengan keadaan waktu dan tempat. Seperti pepatah singkat yang saya dengar yakni pelajar yang pintar adaalah pelajar yang menjaga lingkungan. Akan kah kita siaap untuk hal itu...?
Saya dapat menarik kesimpulan dari pembahasan singkat ini yakni penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan dari manusia itu sendiri seperti pembuangan limbah pabrik,sampah, serta limbah rumah tangga, yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai,danau,dan laut. Masyarakat ataupun kita harus melestarikan lingkungan hidup, dlam pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampakyang akan terjadi terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakanlingkunagan hidup.

 

PENGARUH HUJAN ASAM

13 August 2016 11:28:54 Dibaca : 1518

Makalah :
PENGARUH DEPOSISI
TERHADAP UNSUR BIOTIK DAN ABIOTIK
Di Susun
O
L
E
H
ROBIH MANNAL ARZAQ
NIM : 421-415-063

PRODI S1 PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2016

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas limpahan rahmat serta karunia-NYA saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah sebagai kelengkapan tugas mata kuliah fisika lingkungan dengan dosen pembimbing Dr. Fitriyane Lihawa, M.si.
Atas izin dan kuasa Allah S.w.t selesailah makalah dengan judul “pengaruh deposisi terhadap unsur biotik dan abiotik” dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi para pembaca untuk dapat mengetahui sebab terjadinya hujan asam dampak dan penanggulangan hujan asam ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari susunan kata maupun dari segi isi atau materi. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang pengaruh deposisi terhadap unsur biotik dan abiotik ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Gorontalo, 25 mei 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Definisi hujan asam 2
2.2 Sebab terjadinya hujan asam 2
a. Hujan asam karena faktor alami 2
b. Hujan asam karena faktor manusia 3
2.3 Pengaruh Hujan Asam Bagi Unsur Biotik Dan Abiotik 3
1. Unsur biotik 3
2. Unsur abiotik 3
2.4 Pencegahan Terjadinya Hujan Asam 4
BAB III PENUTUP 5
3.1 Kesimpulan 5
3.2 Saran 5
Daftar Pustaka 6

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era modern ini dengan berbagai teknologi yang ada membuat semakin banyaknya polusi udara akibat asap dari kendaraan ataupun pabrik-pabrik industri yang betebaran hampir di seluruh kota-kota di dunia. Dan tentunya kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari berbagai alat teknologi. Semuanya dari sandang, pangan, transportasi semua bergantung pada teknonologi yang tentunya menggunakan bahan bakar. Polusi dari pabrik industri yang menggunakan bahan bakar dengan kadar nitrogen yang tinggi menimbulkan efek negatif. Kemajuan teknologi menimbulkan berbagai isu efek negatif seperti efek rumah kaca, pemanasan global, pencemaran tanah, polusi, dan hujan asam.
Hujan asam adalah salah satu dari dampak negatif dari kemajuan teknologi akibat dari polusi udara yang dapat mengakibatkan hujan asam. Hujan asam ini membuat bebagai penyakit pada manusia dan korosi pada berbagai bangunan. Tentunya kita haruh melakukan pencehan agar hal ini tidak terjadi secara bekelanjutan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hujan asam.
2. Apa yang menyebabkan terjadinya hujan asam.
3. Pengaruh hujan asam pada unsur biotik dan abiotik.
4. Penanggulangan terjadinya hujan asam sejak dini dan yang sudah teerjadi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi hujan asam
Hujan asam merupakan fenomena alam yang sangat serius dan dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar. Hujan asam sebenarnya tidak selamanya basah melainkan juga kering. Hujam asam basah yaitu turunnya asam dari atmosfir dengan kelembaban tinggi contohnya hujan asam, salju, dan kabut. Turunnya asam ini biasa disebut juga dengan deposisi. Deposisi kering biasanya mengacu pada gas dan partikel yang mengandung asam. Sekitar 50% keasaman di atmosfir jatuh kembali ke bumi melalui deposisi kering. Kemudian angin membawa gas dan partikel asam tersebut mengenai bangunan, mobil, rumah dan pohon.
Hujan asam juga dapat dikatakan dengan turunnya hujan atau kabut dan salju dengan kadar asam yang tinggi atau phnya lebih kecil dari 5,0 pH untuk air murni yaitu netral atau sama dengan 7. Jadi air yang mengndung pH lebih kecil dari 5,0 sudah dapat dikatakan air hujan asam. Dan pada pH ini air tersebut sangat berbahaya bagi kebanyakan makhluk hidup

2.2 Sebab terjadinya hujan asam
Turunnya asam dengan pH di bawah 5,0 ini tentunya tidak hanya terjadi karena faktor alami saja. Melainkan ada faktor lain yang mendorong turunya asam ini dari lapisan atmosfir.

a. Hujan asam karena faktor alami
Adanya kandungan sufur dan belerang pada gunung api ini yang apabila gunung berapi ini meletus maka hal inilah yang akan mengakibatkan hujan asam secara alami. Selain gunung berapi proses biologis dari kawah atau danau yang terdapat kandungan belerang juga dapt menyebakan terjadinya hujan asam. Namun faktor alami inijarang sekali terjadi.

b. Hujan asam karena faktor manusia
Dari 20-90 juta oksida nitrogen yang dilepaskan tiap tahunnya 26 juta tonnya adalah efek dari emisi nitrogen dari manusia. Sumber-sumber emisi ini dari asap pabrik yang menimbulkan polusi, serta asap dari kendaran bermotor. Emisi pembakaran pada pupuk. Serta tentunya adalah efek dari rumah kaca. Sulfur dan nitrogen dari industri, kendaran bermotor, serta pembangkit listrik dan amonia dari sektor pertanian.

2.3 Pengaruh Deposisi Terhadap Unsur Biotik Dan Abiotik
1. Unsur biotik
Dengan kadar pH yang tinggi dan sulfur/belerang dan nitrogen tentunya sudah jelas bahwa ini sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Hujan asam ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan karena mengandung oksida nitrogen yang tinggi. Dengan kadar keasaman yang tinggi ini dapat mengakibatkan pohon-pohon atau tanaman yang tidak tahan terhadap asam akan layu bahkan tidak jarang banyak tanaman yang mati akibat dari hujan asam ini. Karena hujan asam ini tumbuhan mati dan dengan matinya tanaman ini tentunya sudah dapat kita prediksi bahwa ekosistem akan terganggu dan rantain makanan terputus. Hal ini tentu sangat merugikan jika banyak tanaman mati kita yang notabene mengonsumsi makanan yang berasal dari tanaman akan kesulitan lagi mencari makanan.
2. Unsur abiotik
Untuk benda-benda mati khususnya benda sejenis besi apabila terkena hujan asam ini akan memepercepat terjadinya korosi. Hampir semua bangunan, kendaraaan yang ada di bumi ini terdiri dari unsur besi. Apabila hujan asan terjadi dan benda-benda mati ini terkena maka bukan tidak mungkin akan menimbulkan bencana. Misal pada bangunan yang terkena korosi dan mendadak roboh atau hancur. Pada kendaraan bermotor misal motor yang cakram remnya terjadi korosi makan hal ini sangat membahayakan manusia.

2.4 Pencegahan Terjadinya Hujan Asam
Dari awal kita telah membahas tentang berbagai teknologi yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Teknologi merupakan penyebab utama, oleh karena itu kita harus mulai menghemat teknologi. Dengan mengurangi penggunaan teknologi maka polusi akan berkurang. Dan hujan asam dapat dicegah secara dini. Mengurangi pembanguna rumah-rumah kaca serta mematikan lampu atau menghemat listrik pada daerah bertemperatur tinggi karena hal ini dapat menimbulkan terjadinya huajan asam. Dengan mengurangi polusi dari industri juga diharapkan dapt mencegah terjadinya hujan assam. Selain itu kita juga dapat melakukan reboisasi sebagai pencegahan karena semakin bnyak pohon lapisan ozon akan terjaga dan oksigen akan bnyak di bumi ini sehingga akn meminimalisir terjadinya oksidasi nitrogen.
Apabila hujan asam sudah terjadi yang dapat kita lakukan adalah menetralkan pH. Hal ini dapat dilakukan dengan pemberian zat dengan tigkat basa. Misal pemberian kapur pada benda yang terkena asam.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6.
2. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan
3. Adapun beberapa dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam antara lain menyebabkan penyakit atau gangguan pernapasan pada manusia, terganggunya ekosistem dan terjadi korosi pada bangunan.
4. Usaha untuk mengendalikan deposisi asam ialah menggunakan bahan bakar yang mengandung sedikit zat pencemar, menghindari terbentuknya zat pencemar saar terjadinya pembakaran, menangkap zat pencemar dari gas buangan dan penghematan energi serta penambahan zat kapur.
3.2 Saran
Dengan semakin berkembang teknologi diharapkan kita dapat menggunakannya dengan bijak. Dan untuk perusahan serta pemerintah agar dapat bekerja sama untuk menurunkan angka polusi yang terjadi.
Bagi pembaca sangat diharapkan kritik dan saran agar makalah ini dapat mendekati sempurna dengan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Daftar Pustaka
Likens, Gene. 2010. Acid Rain. Diperoleh dari:http://www.eoearth.org /article/Aid_rain?topic
Rahardiman, Arya.2009. Hujan asam. Diperoleh dari http://keslingbanget.blogspot.com /2009/03/hujan_asam.html