Rangkuman Microsoft Excel

29 September 2017 09:16:42 Dibaca : 136

Sejarah Microsoft Excel

Pada tahun 1982, Microsoft membuat sebuah program spreadsheet yang menjadi cikal bakal lahirnya Excel. Program ini dinamai Multiplan, yang merupakan program sangat populer dalam sistem operasi CP/M (kecuali sistem MS/DOS yang memiliki Lotus 1-2-3). Mengingat ada saingan, Microsoft tidak tinggal diam. Mereka mulai mengembangkan program spreadsheet baru yang disebut dengan Excel. Pada tahun 1985, versi pertama Excel dirilis untuk Macintosh sedangkan pada November 1987 versi kedua Excel muncul untuk sistem Windows. Karena Lotus 1-2-3 terlambat terjun ke pasar program spreadsheet Windows, pada akhirnya Excel menggeser posisi Lotus dalam pasar program spreadsheet(1988). Hal inilah yang kemudian menjadikan Microsoft sebagai salah satu perusahaan pengembang software komputer pribadi yang handal dan professional. Microsoft lambat laun terus mengembangkan program pengolah angka ini dengan mengupdate versi dari tahun ke tahun. Versi terbaru dari Excel untuk Windows saat ini yaitu Excel 2013 (versi 15), sedangkan untuk Mac OS adalah Excel for Mac. Pada awal peluncurannya, nama excel menjadi perdebatan antara Microsoft dengan perusahaan lain yang juga memiliki program dengan nama Excel.


Pengertian Microsoft excel

Microsoft excel adalah salah satu aplikasi yang dikeluarkan oleh Microsoft yang tergabung dalam Microsoft office yang digunakan dalam pengolahan angka. Microsoft excel sangat pouler dikalangan pelajar/mahasiswa dan para pekerja untuk membantu dalam menyelesaikan tugas dan permasalahan yang mudah sampai yang rumit dalam bidang administrasi khususnya. Microsoft excel dikenal dengan penggunaan rumus-rumus atau formula yang ada dalam lembar kerjanya. Penggunaan rumus dan formula yang efektif akan mempermuda dalam pembuatan laporan yang berhubungan dengan angka.
Kelebihan Microsoft Excel

1. Mempunyai kemampuan menampung data yang cukup besar dengan kapasitas dalam satu sheet terdiri dari 1 juta baris, dan 16.000 kolom.

2. Microsoft excel mempunyai format yang paling popular dan flexible.

3. Microsoft excel mempunyai program penggunaan rumus yang sangat lengkap sehingga mempermudah dalam pengolahan

Manfaat Microsoft Excel

1. Mempermudah dalam menganalisa data dalam bentuk table dan juga grafik

2. Ketersediaan formula banyak sehingga mempermudah untuk membuat suatu rumus yang sulit dan variatif

3. Mempermudah menganalisa kesalahan rumus ditiap tahap perhitungan pada rumus yang panjang dengan fasilitas trace error

4. Mempermudah untuk memilih milih data dengan fasilitas yang ada di program Microsoft Excel seperti Auto Filter

Kelebihan Microsoft Excel

1. Pengorganisasian dataSalah satu manfaat terbesar dari Excel adalah fungsi utamanya, yakni kemampuan untuk mengatur sejumlah besar data dengan teratur dimana spreadsheet mempunyai kelogisan dan grafik yang bagus. Dengan adanya data yang terorganisir, maka akan mudah menganalisis dan mencernahasil pekerjaan terutama bila digunakan untuk membuat grafik dan presentasi data visual lainnya.

2. Formula dan Fitur PerhitunganExcel dapat menggunakan angka-angka hampir seketika, membuat perhitungan secara berkelompok jauh lebih mudah daripada bekerja dengan kalkulator. Semuanya tergantung pada pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan Excel, seperti rumus dan persamaan yang digunakan untuk menghitung cepat suatu persamaan sederhana maupun rumit dengan menggunakan data dalam jumlah besar.

3. Dukungan Pihak KetigaExcel pada dasarnya dianggap sebagai standar terbaik untuk perangkat lunak spreadsheet dan dapat dinikmati pada sejumlah perangkat lain, termasuk smartphone dan tablet. Kebanyakan program spreadsheet lainnya juga memperbolehkan untuk mengimpor lembar Excel ke format asli mereka dan mengekspor spreadsheet mereka sendiri sebagai file Excel.

4. Terintegrasi dengan OfficeSebagai bagian dari Microsoft Office, Excel bekerja pada hampir setiap bagian lain dari perangkat lunak Microsoft Office. Spreadsheet pada Excel dapat dengan mudah ditambahkan pada Microsoft Word dan Microsoft PowerPoint untuk membuat presentasi laporan dinamis dan lebih visual.

RANGKUMAN MICROSOFT WORD DAN APLIKASI MENDELEY

26 September 2017 13:54:45 Dibaca : 193

RANGKUMAN DISKUSI
“Manfaat Microsoft Word Dan Aplikasi Mendeley”

Microsoft word ( word processing ) adalah perangkat lunak yang digunakan khusus untuk melakukan pemerosesan kata. Microsoft Word merupakan perangkat yang digunakan oleh seluruh pemilik untuk tulis menulis surat, brosur, paper, karya ilmiah, buku, majalah, dll.
Program apliksi Microsoft Word pernah kita temukan seperti; WordStar, CHiWrite, Page Maker, Quark X-press, Open Office Write, dan Microsoft Word. Microsoft Word adalah paket program Microsoft Word yang berbasis pada system oprasi Microsoft Windows. Mirosoft Word telah mengalami perkembangan mulai dari office word 97, 2000, xp, 2003, 2007, hingga versi terbaru 2010
Program aplikasi Microsoft Word ini satu paket dengan Microsoft Exel, Microsoft Access, Microsoft PowerPoint, Microsoft Front Page, Outlook Express, dll.

Manfaat Microsoft Word
1. Membuat surat resmi yang rapi dan terstandar menggunakan fasilitas template yg telah tersedia
2. Membuat rancangan buku (booklet) dengan mudah tanpa perlu memikirkan halaman mana saja yang harus berada pada lembar yg sama
3. Memudahkan membuat brosur berlipat tanpa harus membagi bidang secara manual
4. Memudahkan membuat surat yg sama dengan alamat tujuan yang berbeda-beda dengan menggunakan fasilitas mail merge
5. Membuat laporan yang menarik menjadi lebih mudah karena kemudahan dalam meletakkan gambar dan menata paragraf secara kreatif.

Mendeley adalah software manajemen referensi dan jaringan sosial akademis yang bisa membantu Anda mengorganisir penelitian, berkolaborasi dengan peneliti lain secara online dan menemukan publikasi penelitian terakhir. Sebagai database referensi, file referensi seperti buku atau artikel dari jurnal dalam bentuk PDF bisa disimpan dan diberi keterangan yang tepat untuk membantu mempermudah pencarian. File-file PDF yang disimpan juga bisa dibuka, dibaca, dan diberi catatan-catatan dengan sticky notes atau highlight. Tulisan yang dibuat dengan Microsoft Word, OpenOffice atau LaTex bisa dihubungkan dengan software Mendeley sehingga sitasi dan daftar referensi (bibliography) bisa disusun secara otomatis. Mendeley juga bisa dihubungkan dengan software manajemen referensi lainnya seperti EndNote, Papers dan Zotero (Mustafidah, 2017)
Aplikasi Mendeley sangat bermanfaat bagi mahasiswa/peserta didik dalam hal sitasi atau penulisan pustaka apalagi dalam penulisan karya ilmiah (makalah, jurnal dan tugas akhir mahasiswa). Setiap penulis dapat mengidentifikasi kualitas dan keaslian (baca melacak) setiap referensi yang digunakan. Di samping itu dengan perangkat lunak mendeley, penulis dapat mengolah dokumen referensi yang dimiliki, membuat pengelompokan berdasarkan topik/kategori tertentu, sekaligus me-retrieve metadata yang terdapat di dalam dokumen sehingga mahasiswa mampu menghindari plagiarisme.
menurut Kusmayadi (2014:9), Fasilitas-fasilitas yang tersedia dalam Mendeley adalah sebagai berikut:

1. Mendeley Desktop, berbasiskan Windows, Macinthos dan Linux.

2. Metadata dapat langsung dibuat dari file PDF.

3. Back-up dan sinkronisasi dilakukan melalui komputer secara silang dengan akun private secara online.

4. PDF viewer untuk membuat catatan, text highlighting dan tampilan secara full-screen.

5. Pencarian dapat dilakukan melalui teks lengkap.

6. Filtering, tagging dan pemberian nama file secara otomatis pada file PDF.

7. Pembuatan sitasi dan daftar pustaka melalui Microsoft Word, OpenOffice.org dan LibreOffice.

8. Impor dokumen dapat dilakukan langsung dari website eksternal (seperti PubMed, Google Scholar, Arxiv, Science Direct, ProQuest, Springer) melalui ikon browser bookmark.

9. Sinkronisasi terhadap hasil ekspor dalam format BibTeX.

10. Private groups untuk bekerjasama dan saling berbagi terhadap anotasi dari dokumen hasil penelitian.

11. Public groups untuk berbagi (share) daftar bacaan yang tersedia.

12. Fitur social networking (newsfeeds, comments, profile pages, dan sebagainya).

13. Statistik dari dokumen yang banyak dibaca, pengarang dan publikasi.

14. iPhone dan iPad app.

RANGKUMAN SLIDE PRESENTASI

Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Banyak cara untuk membentuk budaya literasi diantaranya (dekat, mudah, murah, senang, lanjut):

1. Pendekatan akses fasilitas baca (buku dan non buku)

2. Kemudahan akses mendapatkan bahan bacaan

3. Murah/ Tanpa biaya (gratis)

4. Menyenangkan dengan segala keramahan


5. Keberlanjutan/ Continue/ istiqomah

Literasi TIK sangat berkaitan dengan ragam istilah “literacy” lainnya yang berarti kemampuan untuk membaca dan menulis (the ability to read and write). Bunz (dikutip Indrajit, 2005: 38) menjelaskan kata ini kemudian berkembang dan sering dipadankan dengan “technology” sehingga dikenal istilah “technology literacy” yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk memahami dan menggunakan teknologi sebagai alat untuk mempermudah mencapai tujuan. Wijaya (2005: 29) mengutip The International ICT Literacy Panel mengeluarkan definisi sebagai berikut “ICT literacy is using digital technology, communication tools, and/or networks to access, manage, integrate, evaluate and create information in order to function knowlwdge society”.

Dari pengertian di atas terdapat lima aspek terkait yang merupakan integrasi dan aplikasi kemampuan kognitive dan teknis (Wijaya: 31) yaitu:

a. Access (akses): mengetahui tentang dan mengetahui bagaimana untuk mengumpulkan dan atau mendapatkan informasi.

b. Manage (mengelola): menerapkan skema klasifikasi atau organisasi.

c. Integrate (meng-integrasikan): meng-interpretasikan dan menggambarkan ulang informasi. Hal ini termasuk di dalamnya membuat ringkasan, membandingkan, dan menggarisbawahi.

d. Evaluate (meng-evaluasi): memutuskan tentang kualitas, keterkaitan, kegunaan, atau efisiensi dari informasi.

e. reate (menciptakan): menciptakan informasi baru dengan cara mengadopsi, menerapkan, mendesain, membuat atau menulis informasi.

1. Tingkat Kematangan literasi TIK

Level e-literacy seseorang dapat digambarkan seperti demikian: (Sumber: Menteri Komunikasi dan Informatika RI, 2006: 42)

a. Level 0 – jika seorang individu sama sekali tidak tahu dan tidak peduli akan pentingnya informasi dan teknologi untuk kehidupan sehari-hari;

b. Level 1 – jika seorang individu pernah memiliki pengalaman satu dua kali di mana informasi merupakan sebuah komponen penting untuk pencapaian keinginan dan pemecahan masalah, dan telah melibatkan teknologi informasi maupun komunikasi untuk mencarinya;

c. Level 2 – jika seorang individu telah berkali-kali menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu aktivitasnya sehari-hari dan telah memiliki pola keberulangan dalam penggunaannya;

d. Level 3 – jika seseorang individu telah memiliki standar penguasaan dan pemahaman terhadap informasi maupun teknologi yang diperlukannya, dan secara konsisten mempergunakan standar tersebut sebagai acuan penyelenggaraan aktivitasnya sehari-hari;

e. Level 4 – jika seseorang individu telah sanggup meningkatkan secara signifikan (dapat dinyatakan secara kuantitatif) kinerja aktivitas kehidupannya sehari-hari melalui pemanfaatan informasi dan teknologi; dan

f. Level 5 – jika seseorang individu telah menganggap informasi dan teknologi sebagian bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari, dan secara langsung telah mewarnai prilaku dan budaya hidupnya (bagian dari information society atau manusia berbudaya informasi).

2. Literasi Informasi

a. Elemen-Elemen Literasi Informasi

1) Visual Literacy

Visual Liteacy didefenisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan gambar, termasuk pula kemampuan untuk berpikir, belajar, serta mengekspresikan gambar tersebut. Visual literacy terbagi menjadi 3 konstruksi, yaitu: (1) Pembelajaran visual (visual learning), (2) Pemikiran visual (visual thinking), (3) Komunikasi visual (visual communication).

2) Media Literacy

adalah kemampuan warga Negara untuk mengakses, menganalisa, dan memproduksi informasi untuk hasil yang spesifik.

3) Computer Literacy

Komputer merupakan alat yang dapat memfasilitasi dan memperluas kemampuan manusia dalam mempelajari dan memproses informasi.

4) Digital Literacy

Digital Literacy merupakan keahlian yang berkaitan dengan penguasaan sumber dan perangkat digital. Perkembangan pesat teknologi informasi dewasa ini telah menghasilkan banyak temuan-temuan digital terbaru.

5) Network Literacy

Network literacy merupakan satu istilah yang masih terus berkembang (envolving). Untuk dapat menempatkan, mengakses dan menggunakan informasi dalam dunia berjejaring, misalnya internet, pengguna harus menguasai keahlian ini.

Menurut Eisenberg (2004) orang yang melek jaringan memiliki sejumlah karakteristik sebagai berikut:

1) Memiliki kesadaran akan luasnya penggunaan jasa dan sumber informasi berjejaring

2) Memiliki pemahaman bagaimana sistem informasi berjejaring diciptakan dan dikelola

3) Dapat melakukan temu balik informasi tertentu dari jaringan dengan menggunakan serangkaian alat temu balik informasi

4) Dapat memanipulasi informasi berjejaring dengan memadukan dengan sumber lain dan meningkatkan nilai informasinya untuk kepentingan tertentu

5) Dapat menggunakan informasi berjejaring unutk menganalisa dan memecahkan masalah yang terkait dengan pengambilan keputusan, baik untuk kepentingan tugas dan maupun pribadi, serta menghasilkan layanan yang mampu meningkatkan kualitas hidup.

6) Memiliki pemahaman akan peran dan penggunaan informasi berjejaring untuk memecahkan masalah dan memperingan kegiatan dasar hidup.

b. Model Pencarian Informasi

1) Starting (Mulai), pencari informasi mulai melakukan pencarian atau pengenalan awal terhadap rujukan. Seringkali informasi yang ditemukan pada tahap ini merupakan cikal bakal yang akan ditambahkan atau dikembangkan pada tahap selanjutnya

2) Chaining (Menghubungkan), mengikuti mata rantai atau mengkaitkan dengan daftar pustaka yang ada. Mencari rujukan berdasarkan subjek, nama pengarang dan rujukan inti.

3) Browsing (Menjelajah), tahapan yang ditandai dengan kegiatan pencarian informasi dengan cara penelusuran semi langsung atau terstruktur

4) Differentiating (Pembedaan), merupakan kegiatan membedakan sumber informasi untuk menyaring informasi berdasarkan sifat dan kualitas rujukan

5) Monitoring (Memantau), mengembangkan lebih lanjut pencarian informasi yang dibutuhkan dengan cara memberi perhatian yang lebih serius terhadap sumber-sumber tertentu.

6) Extracting (Mengambil Sari), pencarian informasi lebih bersifat sistematis, kegiatan ini diperlukan pada saat pencari informasi membuat suatu tinjauan literatur atau laporan.

2. Literasi Komputer

Literasi Komputer adalah pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan komputer dan teknologi efisien. Paham (melek) komputer juga dapat merujuk kepada tingkat kenyamanan seseorang yang terbiasa menggunakan program komputer dan aplikasi lain yang berhubungan dengan komputer.

Seorang profesional di bidang komputer yang berpengalaman dapat mempertimbangkan kemampuan dirinya untuk dapat mengajar (yaitu untuk mempelajari program-program baru dengan terbiasa atau mengerjakan tugas-tugas seperti yang ditemui) sehingga dikatagorikan “melek komputer”. Dalam wacana umum, “melek komputer” sering berkonotasi sedikit lebih dari kemampuan untuk menggunakan beberapa aplikasi yang sangat spesifik (seperti Aplikasi Pengolah Kata, Aplikasi browser, dan Aplikasi Email client) tertentu yang didefinisikan dengan baik untuk mengerjakan tugas sederhana, yang sebagian besar telah dihafalkan di luar kepala.

3. Literasi Digital

Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam banyak format dari berbagai sumber ketika itu disajikan melalui komputer.

Literasi digital adalah pemanfaatan teknologi untuk menemukan, menggunakan dan menyebarluaskan informasi dalam dunia digital.

a. Manfaat Literasi Digital

1) Menghemat waktu

2) Belajar lebih cepat

3) Menghemat uang

4) Membuat lebih aman

5) Selalu memperoleh informasi terkini

6) Selalu terhubung

7) Membuat keputusan yang lebih baik

8) Dapat membuat anda bekerja

9) Membuat lebih bahagia

10) Mempengaruhi dunia

b. Elemen Penting Literasi Digital

1) Social Networking

Kehadiran situs jejaring sosial adalah salah satu contoh yang ada dalam social networking atau kehidupan sosial online. Kini tiap individu yang terlibat dalam kehidupan sosial online akan selalu dihadapkan adanya layanan tersebut.

2) Transliteracy, diartikan sebagai kemampuan memanfaatkan segala platform yang berbeda khususnya untuk membuat konten, mengumpulkan, membagikan hingga mengkomunikasikan melalui berbagai media sosial, grup diskusi, smartphone dan berbagai layanan online yang tersedia.

3) Maintaining Privacy, atau menjaga privasi dalam dunia online.

4) Managing Digital Identity, berkaitan dengan bagaimana cara menggunakan identitas yang tepat di berbagai jaringan sosial dan platform lainya.

5) Creating Content, atau berkaitan dengan suatu ketrampilan tentang bagaimana caranya membuat konten di berbagai aplikasi online dan platform.

6) Organising and Sharing Content, adalah mengatur dan berbagi konten informasi agar lebih mudah tersebarkan.

7) Reusing/repurposing Content, mampu bagaimana membuat konten dari berbagai jenis informasi yang tersedia hingga menghasilkan konten baru dan dapat dipergunakan kembali untuk berbagai kebutuhan.

8) Filtering and Selecting Content, kemampuan mencari, menyaring dan memilih informasi dengan tepat sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

9) Self Broadcasting, bertujuan untuk membagikan ide-ide menarik atau gagasan pribadi dan konten multimedia.

4. Literasi Internet

Literasi internet menyangkut kemampuan untuk menggunakan pengetahuan teoritis dan praktis tentang internet sebagai media komunikasi dan pengambilan informasi. Literasi internet berkaitan erat dengan literasi informasi, literasi komputer, dan literasi digital. Perangkat yang digunakan dalam literasi internet merupakan perangkat computer yang mana merupakan perangkat digital.

*********

HASIL OBSERVASI KEGIATAN KERJA LAPANGAN (PKL)
DI BUKIT DOA TOMOHON

LAPORAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan tugas mata kuliah Tumbuhan Tingkat Tinggi

Oleh

KELOMPOK 2

KELAS C

SUKRIN ISMAIL

RAHMAT MOHAMMAD

RIRIN R. MASULILI

DELVI TALIB

HAPSA A. KADIR UMAR

ALINDA MALIKI

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2017


 

 KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.

Adapun laporan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

 Gorontalo, April 2017

  Penyusun,
  Kelompok II

 

 


 DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I: PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan 2

BAB II: KAJIAN TEORI 3

2.1 Deskripsi Bukit Doa Mahawu 3

2.2 deskripsi keanekaragaman spesies tumbuhan 3

BAB III: METODE PENELITIAN 4

3.1 Waktu dan tempat 4

3.2 Alat dan bahan 4

3.3 Prosedur kerja 4

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN 7

4.1 Deskripsi jumlah koleksi sampel 7

4.1.1 Jumlah koleksi 7

4.1.1 Deskripsi sampel 9

BAB V: PENUTUP 12

5.1 Kesimpulan 12

DAFTAR PUSTAKA

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Strobilanthes crispa Bl. 7

Gambar 2. Selaginellaceae Family 7

Gambar 3. Acmella uliginosa 8

Gambar 4. Araceae Family 8

Gambar 5. Marattiaceae Family 8

 

 


 

 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
 Sulawesi merupakan pulau terbesar dan penting di Indonesia, secara biogeografi pulau ini terletak dalam subregion biogeografi Wallacea yaitu suatu wilayah yang unik karena merupakan kawasan peralihan antara Benua Asia dan Australia dan memiliki keanekaragaman hayati dengan tingkat endemisitas yang tinggi. Diperkirakan 15 % dari tumbuhan berbunga di Sulawesi adalah endemik.
Terdapat 933 tumbuhan asli dari sulawesi yang dibahas dalam Flora Malesiana waktu itu, 112 adalah endemik sulawesi. Endemisitas tumbuhan berbunga di Sulawesi sangat berfariasi diatara kelompok takson, sebagai contoh pada Palm (Aracaceae) dan Anggrek (Orchidaceae) dari total 817 spesies anggrek dari sulawesi dan maluku (128 genera) 149 merupakan endemik.
 Identifikasi merupakan kegiatan penentuan nama yang benar dan penempatannya dalam sistem klasifikasi tumbuhan, yang bertujuan untuk membedakan suatu kumpulan/kelompok atau taksa (specimen-spesimen) yang selanjutnya diberi nama, sehingga informasinya dapat digunakan untuk klasifikasi berdasarkan pada deskripsi takson tersebut. Deskripsi merupakan teknik untuk menggambarkan atau melukiskan sifat-sifat tumbuhan secara detail dari suatu takson, dimana takson adalah populasi sehingga deskripsi harus menggambarkan kisaran atau range karakter dari takson. Deskripsi diagnostic menggambarkan sifat khas suatu takson.
Herbarium adalah istilah yang pertama kali digunakan oleh Tournerfort pada tahun 1700 untuk mengoleksi tanaman kering. Selanjutnya Lucha Gini (1490-1556) seorang Professor Botany di Universitas Bologna Italia adalah orang pertama yang mengeringkan tumbuhan dengan menggunakan tekanan dan kemudian mengeplaknya diatas kertas untuk disimpan sebagai koleksi dan dilakukan pencatatan sebagai koleksi. Pada Era Carolus Linneaus teknik pembuatan herbarium sudah sangat baik dipraktekan dan telah menyebar diseluruh dataran Eropa.
Herbarium dapat dipergunakan untuk keperluan riset dalam bidang Taksonomi Tumbuhan, Ekologi, Ethnobotani, Biodiversity monitoring, Antropologi, Fikokimia. Disamping itu, herbarium dimaksudkan untuk mengumpulkan contoh-contoh tumbuhan yang hidup pada suatu daerah atau kawasan kemudian selanjutnya digunakan untuk penyusunan buku Flora daerah setempat.
 Sebuah herbarium specimen adalah seluruh bagian tumbuhan atau pada sebuah ukuran ketika dipres secara merata dan kering dilekatkan pada selembar kertas plak (mounting paper) yang berukuran 26 x 42, ukuran yang sama diadopsi dari Herbarium Bogoriense (BO) dan National Herbarium of Netherland, Leiden (L). Spesimen sebaiknya memiliki ranting, daun, bunga dan buah dan disertai dengan label yang berisi keterangan.


1.2 Tujuan
1. Memberikan informasi pengetahuan dan ketrampilan kepada mahasiswa untuk mengenal metoda yang benar dalam melakukan koleksi specimen tumbuhan.
2. Memberikan informasi pengetahuan dan ketrampilan kepada mahasiswa dalam menidentifikasi dan membuat deskripsi diagnotik dari beberapa specimen yang telah dikoleksi dari lapangan dengan menggunakan kunci identifikasi.
3. Memberikan informasi pengetahuan dan ketrampilan kepada mahasiswa mengenai metode pembuatan awetan kering specimen tumbuhan.


1.3 Manfaat
Hasil observasi ini di harapkan dapat memberikan informasi mengeni keanekaragaman tumbuhan tinggi yang berada di Bukit Doa Tomohon.

 


 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Deskripsi Bukit Doa Mahawu
      Kota Tomohon, terletak diketinggian 700 m dari permukaan laut dan dikelilingi oleh 3 gunung yakni Gunung Lokon, Gunung Mahawu,dan Gunung Masarang.Gunung Mahawu adalah gunung berapidengan dua kerucut di sisi utara, yang memiliki kawah selebar 180 m dan sedalam 140 m dengan danau kawah berwarna hijau dan kuning belerang (Suriani dan Rasak, 2011).
       Bukit Doa Mahawu sebagai salah satu daya tarik wisata Kota Tomohon, selain memiliki daya tarik wisata keagamaan juga memiliki daya tarik wisata alam yang dapat memberikan motifasi dan kesadaran kepada pengunjung, untuk lebih menghargai keindahan alam dan pentingnya melestarikan alam.Sampai saat ini belum ada penelitian yang mengkaji daya tarik kawasan wisata Bukit Doa Mahawu (Suriani dan Rasak, 2011).
2.2 Deskripsi Keanekaragaman Spesies Tumbuhan yang Berada di Bukit Doa Mahawu
       Iklim Tomohon yang sejuk merupakan ciri tersendiri di Provinsi Sulawesi Utara. Keanekaragaman hayati ini menjadi tantangan untuk di dalami. Melalui salah satu yayasan yang bergerak di bidang penyelamatan lingkungan dilakukanlah sebuah ekspedisi pencarian tanaman asli Tomohon. Setelah dilakukan ekspedisi penelitian ke pedalaman Gunung Masarang oleh Yayasan Masarang bekerja sama dengan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, telah ditemukan berbagai spesies flora langka yang hanya terdapat di Sulawesi. Sebagian tanaman langka tersebut kini telah disemaikan di persemaian Yayasan Masarang yang nantinya akan dijadikan bagian dari kebun raya baru di Gunung Masarang. Kebun raya ini diharapkan akan menjadi penyedia benih, fasilitas pendidikan lingkungan hidup, proyek kerja sama serta objek ekowisata untuk turis lokal dan manca negara. Jenis flora yang berhasil ditemukan yaitu Ficus minahassae, schefflera actinophylla yang merupakan salah satu flora asli Tomohon.


 BAB III

 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat
       Praktikum ini dilakukan pada hari senin 27 Mei 2017, yang bertempat di Bukit DOA Mahawu, Kota Tomohon, Provinsi Sulawaesi Utara.
3.2 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Form catatan lapangan
2. Pensil dan penggaris
3. Kertas merang
4. Kantong plastik untuk membawa sampel tumbuhan ( kantong plastik bening dalam berbagai ukuran)
5. Kantong kertas/Amplop
6. Label gantung/etiket gantung yang bersifat tahan air
7. Alat pengepres spesimen (sasak kayu dan alat pengikat)
8. GPS
9. Gambar atau foto spesimen koleksi
10. Buku referensi berisi kunci identifikasi
11. Kaca pembesar/looup
12. Kertas, etiket tempel
13. Selotip
b. Bahan
1. Alkohol 70%
2. Koleksi spesimen tumbuhan
3.3 Prosedur Kerja
Kegiatan I : Koleksi Spesimen
Adapun prosedur kerja dalam praktikum lapangan ini, yaitu:
1. Mengikuti arah instruktur untuk menuju lokasi pengambilan spesimen
2. Melakukan pengambilan spesimen sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk kelompok tumbuhan yang berlaku untuk kelompok tumbuhan
3. Menuliskan data nomor koleksi, nama kolektor, dan nama spesimen (jika sudah diketahui) pada label gantung, dan disertakan dan digantung pada tiap spesimen
4. Mencatat dalam buku lapangan informasi habitat dan informasi lain pada tumbuhan yang dikoleksi yang tidak dapat terbawa pada spesimen
5. Memasukan spesimen kedalam kantong plastik, atau langsung tempatkan dalam lipatan kertas merang sesuai prosedur yang dipersiapkan untuk proses pengeringan dan pembuatan herbarium.
6. Melakukan tabulasi sementara data spesimen yang dikoleksi
7. Memeriksa dan tata kembali spesimen sesuai petunjuk dan menempatkan spesimen dalam alat pengepres
8. Mengikat kuat pengepres dan beri catatan nama kelompok, dan masukkan pengepres kedalam lemari pengering herbarium.
9. Buat dokumentasi data spesimen yand dikoleksi yang berisi informasi: (a) Nomor koleksi. (b) nama kolektor. (c) nama spesies. (d) nama lokal. (e) lokasi koleksi (f) habitat. (g) ketinggian temapat dan koordinasi. (h) catatan lain yang tidak terbawa oleh spesimen.
10. Membuat laporan sementara mengenai kegiatan koleksi spesimen dilapangan yang meliputi: jumlah spesimen yang dikoleksi, keragaman habitus tumbuhan yang dikoleksi dan kendala yang dihadapi selama koleksi. Laporan sementara yang dibuat oleh tiap kelompok mahasiswa diperiksa oleh instruktur untuk diberikan catatan perbaikan.

Kegiatan II : Identifikasi dan Deskripsi Spesimen Hasil Koleksi
1. Mengambil satu spesimen yang disediakan untuk di identifikasi. Mengamati dengan seksama karakteris spesimen tersebut.
2. Menggunakan kunci identifikasi, melakukan penelusuran untuk mendapatkan identitas spesimen. Mencatat setiap urutan nomor yang dipilih dari kunci identifikasi
3. Menggunakan acuan gambar karakter morfologi dan kamus istilah botani untuk membantu proses identifikasi
4. Jika nama spesimen telah ditemukan, baca deskripsi spesies untuk memastikan kebenaran idenitas yang diperoleh
5. Menunjukan hasil identifikasi kepada instruktur untuk diperiksa dan diferivikasi
6. Menuliskan laporan sementara yang berisi: jumlah spesimen yang berhasil di identifikasi dengan benar, nama buku referensi atau kunci identifikasi yang digunakan, urutan proses identifikasi, deskripsi spesies yang di identifikasi, dan karakter penciri pada spesimen yang di identifikasi.


 

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Jumlah Koleksi Sampel
4.1.1 Jumlah Koleksi
          Jumlah koleksi sampel yang berhasil didapatkan sebanyak 5 jenis. Jenis-jenis tersebut termasuk kedalam tumbuhan bawah. Adapun spesies tumbuhan tersebut sebagai berikut:
1. Keji Beling (Strobilanthes crispa Bl.)

2. Spesies b (Famili Selaginellaceae)

3. Jotang Kecil (Acmella uliginosa)

4. Spesies d (Famili Araceae)

5. Spesies e (Famili Marattiaceae)

4.1.2 Deskripsi Sampel
        Berdasarkan hasil pengamatan terdapat 5 spesies tumbuhan bawah yang
berhasil diinventarisir di Kawasan Bukit DOA Mahawu, Kota Tomohon. Uraian masing-masing tumbuhan bawah tersebut sebagai berikut :
1. Keji Beling (Strobilanthes crispa Bl.)
     Strobilanthes crispa Bl. merupakan tumbuhan herba yang tingginya bisamencapai 1-2 m, dan biasanya tumbuhan ini hidup bergerombol. Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan jurnal. Hasil identifikasi mengacu pada kunci determinasi(.) dimana Strobilanthes crispa Bl. merupakan famili Acanthaceae dengan karakteristik yaitu dengan : Memiliki batang yang beruas, bentuknya bulat atau silindris dengan tinggi 11 cm, dengan keliling atau diameter 0,2 cm, berbulu kasar serta sistem percabangannya monopodial, tergolong jenis daun tunggal, berhadapan, bentuknya daunnya bulat telur sampai lonjong, permukaan daun memiliki halus, tepi daunnya beringgit, ujung daun meruncing, pangkal daun runcing, bertangkai pendek, tulang daun menyirip dan warna permukaan daun bagian atas hijau tua dan bagian bawah hijau muda.
2. Spesies b (Famili Selaginellaceae)
Famili Selaginellaceae merupakan famili yang termasuk tumbuhan paku-pakuan dan berdasarkan hasil identifikasi di lapangan Famili Selaginellaceae memiliki karakteristik antara lain : mempunyai batang yang berbaring dan sebagian berdiri tegak, tidak memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder, Ada yang tumbuhnya membentuk rumpun, ada yang memanjat dan tunasnya dapat mecapai panjang sampai beberapa meter, selaginella memiliki batang yang merayap dan menjalar yang bercabang-cabang pada jarak pendek, percabangannya monopodial (yaitu titik tumbuh yang sama secara tetap merupakan titik tumbuh utama), batang memiliki banyak daun kecil-kecil yang dipisahkan oleh ruas yang jelas.

3. Jotang Kecil (Acmella uliginosa)
Acmella uliginosa merupakan tumbuhan yang menyenangi daerah yang lembap dan basah, dapat pula hidup di tempat yang lebih kering. Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan Jurnal (Field identification of the 50 most common plant families in temperate region) dan referensi lainya diketahui bahwa tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan Acmella uliginosa. Hasil identifikasi mengacu pada kunci determinasi (Cullen, 2006) dimana Acmella uliginosa merupakan Famili Asterceae dengan karakteristik yaitu 1a : Memiliki bentuk daun tidak seperti jarum atau seperti sisik. 2b : Bentuk daun tidak melingkar, halus, tidak berduri dan memiliki kelopak bunga. 3a : Bunga memiliki bakal biji dan dilindungi oleh kelopak bunga. 4b : Tumbuh-tumbuhan yang tidak menyerupai bangsa rumput, memiliki bunga yang tidak berbentuk bulir-bulir. 5a : Bakal biji basal, dan memiliki kelopak bunga.
4. Spesies d (Famili Araceae)
Famili Araceae merupakan famili yang termasuk suku talas-talasan yang mencakup herba terestrial (darat) dan berdasarkan hasil identifikasi di lapangan, Famili Araceae memiliki karakteristik antara lain: daunnya berwarna hijau, berdaun tunggal, memiliki tangkai daun, ujung helaian daun mucronate (daun yang bagian ujung meruncing sedikit), pangkal daun rounded ( ujung pangkal daun yang agak membengkok), permukaan daun bagian atas halus dan bagain bawah juga halus, bentuk batang silindris dan arah tumbuh batang tegak, dan berdasarkan pengukuran pada tinggi batang, tinggi batangnya 14 cm, diameter 0,4 cm dan sistem percabangannya simpodial dan famili Araceae ini termasuk tumbuhan yang memiliki akar tunggang. Hasil identifikasi mengacu pada kunci determinasi (Cullen, 2006) dimana Famili Asterceae dengan karakteristik yaitu 1b : Bukan pohon, semak, maupun tumbuhan berduri, kurang bunga dan batangnya banyak, tidak berkayu. 2b : Terestial atau tumbuhan epifit, hidup ditempat lembab. 10b : Bisa dibedakan antara daun dan batang. 11a: Kelopak bunga hyaline atau kertas, tembus cahaya atau coklat, berambut, sedikit kasar, atau tidak ada. 12b : Bunga terletak di atas. 14b Manocios, daunnya tidak bergerigi banyak. 15a : susunan bunga ditangkai sampel. 16b : daun bervariasi tapi urat daun tidak , tidak berbau saat dihancurkan. Urat daun berjala/berlekuk bulir dan tangkai bervariasi
5. Spesies e (Famili Marattiaceae)
Famili Marattiaceae merupakan salah satu suku anggota tumbuhan paku dan kebanyakan hidup di daerah tropika dan berdasarkan hasil identifikasi di lapangan Famili Marattiaceae memiliki karakteristik antara lain : berakar tunggang dengan bercabang-cabang secara dikotom tetapi ada pula yang bercabang monopodial atau tidak bercabang, akar pada famili ini biasanya berupa akar rimpang pendek, berdaging besar, tegak, dan membentuk rumpun. Batang Famili Marattiaceae yaitu dengan memiliki batang silindris yang tegak dan kokoh. Daun Famili Marattiaceaeberdaun majemuk ganda 2, tersusun rapat di ujung akar rimpang, tangkai daun ½ dari panjang daun, permukaan atas daun hijau gelap dan permukaan bawah lebih terang, tipe daun bergerigi dangkal, serta tulang daun bercabang.


 

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada observasi yang dilakukan ditemukan 5 individu tumbuhan, 2 diantara telah diketahui sampai tingkat spesies yakni spesies Strobilanthes crispa Bl. dan spesies Acmella uliginosa. Sedangkan 3 diantaranya hanya diketahui sampai pada tingkat family saja yaitu family Selaginellaceae, family Araceae, dan family Marattiaceae.
5.2 Saran
Dari hasil kegiatan kerja lapangan di Bukit Doa Mahawu Tomohon diharapkan ada penelitian lanjutan yang lebih komprehensif untuk menginformasikan tentang keanekaragaman yang ada di Bukit Doa Mahawu.

 


 

DAFTAR PUSTAKA
Cullen, James. 2006. Practical Plant Identification. USA: Cambridge University.
Struwe, Lena. 2009. Field identification of the 50 most common plant families in temperate region. New Jersey: The State University of New Jersey.

 

LAMPIRAN

Biodata

04 September 2015 16:54:44 Dibaca : 21

Nama      : Sukrin Ismail

TTL         : Marisa, 02 Februari 1996

Jurusan  : BIOLOGI

Prodi      : S1-Pendidikan Biologi