ARSIP BULANAN : August 2021

MENJADI MAHASISWA BARU UNG DI TENGAH PANDEMI

04 August 2021 13:07:31 Dibaca : 19

Menjadi Mahasiswa baru memang menjadi pengalaman baru yang menyenangkan bahkan menegangkan. Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, seperti baru kemarin memakai putih abu-abu sekarang sudah akan menggunakan almamater universitas baru. Aku yang tadinya sebagai siswa, sekarang sudah bermetamorfosis menjadi seorang mahasiswa. Sosok orang yang dipandang lebih dewasa dan bisa melakukan pekerjaannya sendiri. Banyak sekali mitos-mitos yang menghampiri mahasiswa baru seperti masa orientasi yang mencekam, dosen yang galak, kakak tingkat yang tidak bersahabat, pelajaran yang susah, dll.

Berbagai macam mitos diatas tidak aku temui di Universitas Negeri Gorontalo. Walaupun dilakukan melalui daring akibat dampak dari pandemi Covid-19, semua mitos diatas seolah-olah terbantahkan di Universitas ini.

Walaupun masa pengenalan kampus mahasiswa baru nanti akan di laksanakan tanggal 11-16 Agustus secara daring. Akan tetapi tidak mengurangi sedikitpun antusias para calon mahasiswa baru, dan juga kita sudah bisa mendapatkan insight lebih banyak mengenai Universitas, dapat kenal dengan kakak tingkat, dan pastinya banyak kenalan teman baru.

Lingkungan pertemananan di UNG menurutku juga sangat suportif. Tidak ada yang membeda-bedakan teman, kita dengan mudah mencari teman baru di UNG. Jauh dari kesan sulit mendapatkan pertemanan ketika daring. Dengan adanya pertemanan walaupun sekedar teman online, membuat situasi tidak berubah seperti bertemu langsung di kampus.

Harapan jika Dinyatakan Sah sebagai Mahasiswa 

Bagi orang-orang yang beruntung karena keadaan yang mendukung untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, umumnya mereka tidak merasa takut untuk menaruh ekspektasi besar terhadap hiruk pikuk kehidupan kampus.

Banyak harapan yang terlontar dari mulut-mulut calon mahasiswa baru. Hal-hal manusiawi dan sudah tidak asing lagi di telinga kita, yang diharapkan bisa terealisasi saat menjalani kehidupan sebagai mahasiswa baru. Hal-hal seperti bisa bertemu dan mengenal orang-orang baru secara langsung, mendapatkan rekan-rekan baru yang dewasa dan solid, merasakan sensasi wira-wiri di lingkungan kampus dengan memakai baju kasual, menambah skill dan relasi dengan menjajal organisasi-organisasi kampus yang menantang, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebenarnya harapan-harapan seperti ini dipandang sangat wajar, asalkan tidak menjadikan kuliah sebagai semata-mata pelarian.

Realitanya di Masa Pandemi Covid-19

Pada faktanya, tidak semua harapan yang telah disimpan sejak jauh-jauh hari oleh para mahasiswa baru kini dapat direalisasikan dengan utuh. Beberapa harapan skala kecil terpaksa harus ditarik dan dipendam dalam-dalam untuk sementara waktu. Covid-19 yang tengah mewabah di Indonesia saat ini seolah meluluhlantakkan terealisasinya harapan-harapan tersebut. 

Sebab, sebagaimana kebijakan dan arahan yang dikeluarkan oleh Kemdikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), Nadiem Anwar Makarim, melalui SE (Surat Edaran) Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 pada tanggal 17 Maret 2020 perihal Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), membuat aktivitas pendidikan seperti pembelajaran dan penyelenggaraan acara yang mengundang banyak peserta terpaksa dialihkan ke dalam media daring atau online. Terutama aktivitas di perguruan tinggi.

Hal ini disusul dengan pernyataan resmi yang dipaparkan Nadiem, “Karena keselamatan adalah yang nomor satu, saat ini semua perguruan tinggi masih melakukan (aktivitas pembelajaran) secara online sampai ke depannya mungkin kebijakan berubah. Tapi untuk saat ini belum berubah, jadi masih melakukan (aktivitas pembelajaran) secara daring,” dalam Keterangan Pers terkait Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran dan Akademik Baru di Masa Pandemi Covid-19.

Jadi mau tidak mau, mahasiswa baru tahun akademik 2021/2022 ini harus melalui kegiatan masa orientasi atau pengenalan kehidupan kampus seperti PKKMB, OSPEK, atau PBAK hingga kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media daring seperti Zoom, YouTube, Google Meet, Microsoft Teams, atau media lain yang relevan. Ini menjadi pertama kalinya dalam sejarah bagi mahasiswa baru untuk mengikuti kegiatan masa orientasi dan pembelajaran secara daring atau online.

Tak ayal, keadaan tersebut membuat tak sedikit mahasiswa baru yang mengeluh. Mereka kecewa karena tidak pernah merasakan sensasi menginjakkan kaki di lantai kampus dan menatap wajah-wajah baru secara langsung untuk pertama kalinya pada awal semester satu.

KRISIS PEMIKIRAN KRITIS MAHASISWA

04 August 2021 12:26:30 Dibaca : 18

Mahasiswa sejati sangat dibutuhkan untuk negara ini kedepannya. Sikap kritis terhadap kondisi sekitarnya, peka, peduli, dan haus akan ilmu pengetahuan dan informasi untuk memberikan apa yang mahasiswa pahami kepada masyarakat. Hal ini dapat memacu mahasiswa semakain optimis bahwa mereka adalah agen perubahan menuju Indonesia yang berkualitas dari segala aspek. Aspirasi-aspirasi dan pemikiran kritis mahasiswa mampu merubah apa yang mengganjal di kehidupan bermasyarakat.

Dewasa ini, berita hoax semakin viral, berita benar semakin bungkam. Kenapa hal ini terjadi? Masyarakat yang benar lebih memilih diam dan bungkam karena yang salah adalah yang berkuasa. Ketika wakil rakyat turut di "golongan yang salah", kemana hak-hak rakyat yang harus didapatkan? Mahasiswa sejati tidak akan apatis terhadap kondisi seperti ini. Memperjuangkan apa yang seharusnya didapatkan adalah suatu tindakan yang dapat dilakukan mahasiswa. Berbekal pemikiran yang kritis dan jiwa yang optimis, mahasiswa mampu melakukan tindakan yang nyata untuk perubahan menuju Indonesia yang berkualitas.

Namun, kenyataannya adalah sebaliknya. Masih ada beberapa mahasiswa yang apatis dan tak acuh terhadap fenomena di negeri ini. Apa gunanya gelar sarjana atau diploma, bahkan magister atau doktor jika masih tak peduli dan tak berkontribusi demi kemajuan negeri ini? Inilah tugas kita sekarang, seorang yang terpelajar tak melulu hanya berkutat nilai sempurna di selembar kertas, tetapi pengabdian kepada rakyat di negeri sendiri yang tak terbatas.

KAMPUS MARON UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

04 August 2021 12:20:49 Dibaca : 16

Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan universitas yang dikembangkan atas dasar perluasan mandat (wider mandate) dari IKIP Negeri Gorontalo.Universitas Negeri Gorontalo, disingkat UNG, adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo, Indonesia, yang berdiri pada 1 September 1963. Mulanya Universitas ini diberi nama Junior College, dan menjadi bagian dari FKIP UNSULUTENG. Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan universitas yang dikembangkan atas dasar perluasan mandat (wider mandate) dari IKIP Negeri Gorontalo.

Sudah pernah dengar nama Kampus Merah Maron? Kalau belum, yuk kita kenalan dengan kampus unik ini. Kampus Merah Maron merupakan nama gaul dari Universitas Negeri Gorontalo. Ada tujuh fakta unik yang haru kamu tahu dari universitas tertua ini, antara lain :

1. Kampus Tengkorak Cerdas

Jangan takut kalau kamu menemukan banyak simbol tengkorak yang tersebar di sudut-sudut kampus. Ini bukan kampus film horor, tapi tengkorak itu adalah tengkorak cerdas yang dimiliki oleh fakultas teknik. Mereka memasang logo itu karena mereka ingin tampil berbeda dari fakultas lain. Tapi meski tampilannya mengerikan, otaknya sekelas Einstein lho! Banyak lulusan dari fakultas tengkorak ini jadi tenaga professional di perusahaan-perusahaan besar. Bukan itu saja, kamu bakal ketemu orang-orang mengenakan logo tengkorak ini di forum-forum diskusi.

2. Kampus Bahasa Logo 

Kampusku ini kampus yang sangat mencintai bahasa. Itulah mengapa kampusku ini sering disebut kampus bahasa logo, yang artinya kampus yang kaya akan bahasa lokal dan global. Di Kampus Merah Meron ini, kamu akan menemui bahasa Inggris, bahasa Arab dan bahasa asing lainnya.

3. Kampus Islam Serambi Madinah 

Kamu pasti kaget kalau masuk kampus ini. Karena ini kampus negeri yang nggak ada label Islamnya, tapi suasana Islam di sini cukup kuat! Ya, itulah mengapa kampusku sering disebut oleh sebagian orang sebagai Kampus Islamis Serambi Madinah (Gorontalo). Setelah ditelusuri, organisasi paling banyak di kampus itu organisasi Islam.

4. Kampus Seribu Puisi

Di kampusku ini ada istilah Tadarus Puisi, tahu apa itu artinya? Tadarus Puisi adalah pembacaan puisi selama tiga hari tiga malam nonstop. Orang yang melakukan adalah seluruh mahasiswa dan dosen yang berminat baca puisi.

5. Kampus Budaya

Kampusku ini adalah brand budaya dunia, terbukti dari acara besar yang hanya diadakan setahun sekali.

6. Kampus Hyper Aktif

Kampusku ini kampus yang paling rajin mendorong mahasiswanya untuk berkompetisi di ajang nasional bahkan internasional. Terbukti dari banyaknya temanku yang dikirim oleh kampus buat pertukaran mahasiswa di luar negeri, dengan biayanya full ditopang kampus.

7. Kampus Bisnis

Kampusku ini selalu menjadi pabrik untuk memproduksi pengusaha muda. Hal itu terbukti dari kampus secara rutin mengundang pengusaha-pengusaha sukses untuk berbagi pengalaman, seperti Harie Tanoeng (CEO MNCTV), Rahmat Gobel (CEO Panasonic), Dahlan Iskan dan sederet nama pengusaha terkenal lainnya.

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong