College Life, I'm Coming!

15 August 2021 23:49:02 Dibaca : 38

Desember 2020…

Aku mulai menonaktifkan satu persatu akun social media yang aku punya, mengingat tahun depan aku akan melaksanakan Ujian Tertulis Berbasis Komputer atau singkat aja jadi UTBK, biar gak ribet. Mulai dari instagram (yang sebenarnya emang jarang aku buka bahkan aku uninstall aplikasinya dari hanpdhone-ku) hingga twitter yang sering aku buka setiap jam hanya untuk melihat apa yang sedang terjadi di Indonesia maupun di belahan dunia lainnya. Tidak sepenuhnya dinonaktifkan mengingat twitter adalah salah satu platform sosial media yang menyediakan bertumpuk-tumpuk latihan-latihan soal mulai dari latsol UTBK hingga latsol kedinasan. Nonaktif whatsapp? Info sekolah sumbernya dari situ, jadi 0 kemungkinan itu akan hilang dari daftar aplikasi yang ada handphone-ku, ya walaupun dari lama aku ingin menghilangkannya karena notif yang benar benar membuatku overthinking.

Menonaktifkan aplikasi sosial media, check. Selanjutnya? Mencari latihan-latihan soal dari twitter. Jika kalian mengetik keywoard ‘latihan soal UTBK’ di search bar, maka kalian akan menemukan begitu banyak latihan soal dari tahun-tahun sebelumnya yang sudah disatukan dalam bentuk google drive.

 

Januari 2021

            Ting!

            Bunyi notif whatsapp dari grup sekolah yang isinya semua teman-teman seangkatan dengan beberapa guru bidang studi. Katanya, “Nak, ayo mulai bikin akun buat kalian UTBK nanti. Batasnya tanggal segini ya jangan sampai telat…”

            Mulailah aku dan teman-temanku pusing dengan system cara pembuatan akun untuk UTBK kita nanti. Ada yang bermasalah data belum valid tapi sudah di-save permanen, ada yang daerahnya tidak muncul ketika dicari, dan lain sebagainya.

            Alhamdulillah, untungnya saat aku membuat akun bersama temanku, kita tidak memiliki kendala yang begitu berarti. Hanya ada beberapa kendala kecil seperti, lupa berapa gaji orangtua, tidak tahu berapa tagihan listrik sebulan, dan lain-lain.

            Di bulan ini juga, aku sudah mulai mengikuti lembaga yang menyediakan tryout UTBK dengan setiap penjelasan materi per soal. Selain mengandalkan latihan soal yang telah aku dapatkan dari twitter, aku juga mengandalkan beberapa channel youtube yang memang terkenal sebagai channel edukasi latihan-latihan soal UTBK dari tahun ke tahun.

            Setelah, membuat akun dan menyimpannya secara permanen akhirnya tanggal pelaksanaan UTBK aku pun diumumkan, yaitu tanggal 02 April 2021.

            “Tinggal dua bulan waktu belajarnya. Bisa gak, ya?”

 

Februari 2021

Bulan ini adalah bulan ter-ambis selama beberapa bulan aku belajar untuk menguasai materi UTBK. Jalur belajar hingga jalur langit pun benar-benar aku lakukan di bulan Februari ini. Bangun di sepertiga malam, menunaikan sholat tahajud, kemudian membaca al-quran selama 5 menit menjadi rutinitasku selama sebulan ini. Kemudian, di pagi hari aku akan mandi setelah subuh yang setelah itu akan aku lanjut dengan membawa surah-surah pilihan yang telah aku tulis di sticky notes dan kemudian menempelkannya ke dinding agar tidak lupa. Bahkan, aku sempat berolahraga di dalam ruangan selama beberapa hari namun, kegiatan yang satu itu sangat menguras banyak tenaga untuk kaum rebahan seperti aku.

 

Maret 2021…

            Satu bulan menjelang UTBK, aku kadang masih demotivated untuk belajar bahkan sekedar menonton video materi. Benar-benar seharian hanya bisa rebahan, tidur, makan, mandi, dan melakukan kegiatan tidak produktif lainnya. Kadang aku overwhelmed dengan semuanya. Bukan hanya tentang bagaimana aku akan menghadapi tes tapi juga tentang ekspetasi orang-orang yang semakin hari terasa semakin memberatkan.

            Menangis, mimpi buruk, menjadi anti-social, hingga merasa lelah berkepanjangan menjadi rutinitasku selama sebulan ini. Kecemasan tentang UTBK semakin hari semakin menjadi membuat aku menjadi lebih sensitive jika ditanyai, “Mau kuliah dimana?”

            Not to be dramatic, but everything was horrible at the time. Hingga akhirnya, dua minggu sebelum tanggal 2 Maret, aku memilih untuk tidak belajar sama sekali.

            “Dilan, jadi apa yang lebih berat? Rindu Milea atau ekspetasi orang-orang yang menuntut untuk menjadi sempurna?”

 

02 April 2021…

D-day. Kebetulan karena aku dapat sesi pagi dan bertepatan dengan ibadah puasa, maka aku menuju lokasi UTBK hanya berbekal doa dari orangtua. And, fortunetly my friend got a same day with me to doing the test, so I was not be alone there. Beberapa jam sebelum tes, aku tidak merasakan gugup sama sekali. Pikirku, “Oh gugupnya kan udah kemaren-kemaren jadi mungkin hari ini bakal biasa aja.”

Tapi, tentu saja tidak semudah itu Ferguso. Tepat setelah pengumuman dari panitia agar peserta diminta untuk berdiri di depan gedung pelaksanaan UTBK, tangaku mulai dingin. Saat mengeluarkan jam tangan, tanganku gemetar hebat dan menurutku jika aku melihat wajahku di cermin saat itu, mungkin akan terlihat pucat.

Memasuki ruangan tes, nama peserta mulai dipanggil satu persatu, melakukan absensi, diarahkan system tesnya, hingga berdoa sesuai kepercayaan masing-masing adalah beberapa prosedur sebelum mengisi tes. Ajaibnya, setelah berdoa tangan aku yang awalnya merasakan dingin karena takut dan deg-degan menjadi lebih hangat dan tidak lagi merasakan gemetar sedikit pun.

Saat memulai tes, aku begitu takut untuk sekedar meregangkan kepala dengan sedikit menengok ke kanan kiri. Takut dianggap menyontek dan berakhir dikeluarkan dari ruangan. Waktu yang disediakan oleh panitia LTMPT adalah sekitar 5 jam dengan jumlah soal (kalo gak salah ingat) sekitar 110 soal. Sangat lama dan benar-benar menguras tenaga. Poin plusnya? Ruangannya ber-ac, hehe.

Soal-soal yang ditampilkan benar-benar jauh dari bayanganku. Jujur saja soal-soalnya TIDAK se-susah itu, tapi jadi SE-SUSAH itu karena materinya adalah materi dasar which means I bet most of us already forget about it, yang kedua adalah karena pikiran aku sudah memasang warning kalau soal UTBK tidak bisa ditebak sehingga bingung mau belajar yang mana dulu, dan terakhir karena aku tidak memaksimalkan usaha belajarku karena terbagi dengan overthinking  hal-hal yang sebenarnya tidak perlu untuk terlalu dibawa serius.

Tepat pukul 13.00 aku dan teman-teman lainnya dipersilahkan untuk keluar dari ruangan dengan meninggalkan buram diatas meja. Setelah keluar dari ruangan, aku hanya bisa duduk lemas sembari menunggu jemputan.

            D-day has finished, let’s wait for the announcement.

 

14 Juni 2021 ; Pengumuman UTBK 2021.

Sejak malamnya, aku tidak merasakan kecemasan sedikit pun soal hasil tes yang telah aku selesaikan. Aku bahkan menikmati waktuku dengan membaca thread-thread yang ada di twitter, konser sendirian di kamar, menonton drama korea, dan lain-lain. Aku berusaha agar tidak terlalu cemas dengan hasilnya, ya…walaupun kepikiran tapi setidaknya aku berhasil mendistraksi pikiranku agar tidak cemas berlebihan soal hasil tes.

Pengumuman UTBK sendiri baru akan bisa diakses di akun LTMPT masing-masing tepat jam 15.00 WIB atau 16.00 WITA.

Sebelum membuka pengumuman, aku sholat ashar dulu biar tenang dan berdoa agar apapun hasilnya semoga aku bisa sabar, aku sudah belajar sesuai kemampuan aku, aku udah menyerahkan semuanya ke Allah, dan semoga orangtuaku tidak kecewa.

Tepat jam 16.00 aku mulai mencoba membuka akses kea kun LTMPT, namun mungkin karena banyak yang mengaksesnya di waktu yang sama, aku mengalami error katanya nomor peserta yang aku masukkan tidak valid padahal sudah aku cek berulang-ulang kali.

 

                  And, finally Alhamdulillah I got a congratulation from LTMPT.

COLLEGE LIFE, I’M COMING! ><

Menuju PKKMB UNG 2021

10 August 2021 20:25:54 Dibaca : 21

Sebagaimana diketahui, dampak pandemi COVID-19 memaksa seluruh kegiatan di beberapa aspek kehidupan dilaksanakan melalui daring atau secara online. Begitu pun dalam bidang pendidikan, dimana seluruh kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan di rumah masing-masing melalui sistem online. Pembelajarana Jarak Jauh (PJJ) pun juga berimbas pada kegiatan lain seperti misalnya kegiatan orientasi mahasiswa baru atau yang lebih dikenal dengan istilah “OSPEK” atau sekarang lebih dikenal dengan istilah "PKKMB".

PKKMB atau Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) merupakan wahana bagi pemimpin perguruan tinggi untuk memperkenalkan dan mempersiapkan mahasiswa baru dalam proses transisi menjadi mahasiswa yang yang dewasa dan mandiri. Beberapa hari belakangan, Mahasiswa baru Universitas Negeri Gorontalo sendiri telah disibukkan dengan beberapa kegiatan meunuju hari H PKKMB 2021 yang akan dilaksanakan tanggal 11 Agustus 2021.

Kegiatan yang mereka lakukan antara lain membuat video dengan berisi perkenalan dan fakultas serta prodi mahasiswa tersebut, mengupload foto dengan twibbon yang telah diberikan oleh kakak-kakak panitia, dan lain sebagainya. Selain itu, pada Jumat, 06 Agustus 2021 kemarin telah diadakan webinar untuk membimbing para mahasiswa baru untuk melakukan login di akun SIAT yang telah diberikan kampus.

Meskipun kegiatan PKKMB dilakukan secara online, diharapkan para mahasiswa baru tetap harus menjaga kesehatan dan menghindari begadang. Jangan sampai ketika kegiatan perkuliahan dimulai, kamu kelelahan akibat terlalu stres memikirkan aktivitas PKKMB.

 

Mengenal Kampus 4 Universitas Negeri Gorontalo

10 August 2021 20:07:43 Dibaca : 42

Gedung baru kampus 4 Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang terletak di Kabupaten Bone Bolango dipastikan telah rampung dan siap untuk ditempati. Dua fakultas di antaranya Fakultas Teknik dan Pertanian telah telah menempati gedung tersebut.

“Dipastikan, sebelum memasuki pembelajaran semeseter genap tahun 2019/2020, empat fakultas yang rencana pindah sudah melakukan perkuliahan di sana,” ungkap Wakil Rektor I UNG Dr. Harto S. Malik, M.Hum, saat diwawancara.

Menurutnya, dua fakultas lainnya yakni Fakultas Fakultas Sastra dan Budaya dan Fakultas MIPA  akan berangsur-angsur pindah di kampus baru tersebut.

Ia berharap dengan adanya perpindahan beberapa Fakultas ini diharapkan dapat meminimalisir persoalan yang dihadapi di kampus induk.

Menurut Rektor UNG, peresmian Kampus Baru UNG Bone Bolango merupakan kebahagian besar bagi warga UNG. Karena kehadirannya merupakan sebuah mimpi besar yang digagas sangat lama dari beberapa tahun lalu yang akhirnya bisa terwujud ditahun 2020.

“Langkah awal pembangunan Kampus ini telah dimulai sejak era Prof. Nelson sebagai Rektor, kemudian dilanjutkan oleh Rektor setelahnya dan dituntaskan oleh saya,” ungkap Eduart.

Berbagai fasilitas yang ada di Kampus baru tentunya masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan yang harus dilengkapi lagi untuk mendukung proses pendidikan dan pembelajaran dosen serta mahasiswa.

“Seiring berjalan waktu berbagai kekurangan akan kita penuhi. Untuk saat ini berbagai fasilitas yang tersedia harus bisa dioptimalkan sebaik mungkin, karena tentunya fasilitas ini sudah sangat baik dari yang ada di Kampus lama,” terangnya.

Secara khusus Rektor menyampaikan terima kasih kepada Bupati Kab. Bone Bolango yang telah ikut serta berjuang merealisasikan terwujudnya Kampus Baru UNG di wilayah Kab. Bone Bolango. Terlebih dukungan yang diberikan sangat besar dengan menghibahkan tanah sebagai lokasi pembangunan Kampus.

“Tanpa dukungan Pemda Bone Bolango tentunya kampus ini tidak akan bisa berdiri megah di wilayah Bone Bolango. Tentunya dukungan atas dukungan tersebut seluruh warga UNG menyampaikan terima kasih ada dukungan Pemda Bone Bolango selama ini,” tandasnya. 

September 2021 menjadi tahun ke-58 Universitas Negeri Gorontalo hadir sebagai Kampus Peradaban di Indonesia. Menjelang usia ke-58 tahun, UNG telah menerima begitu banyak harapan agar menjadi salah satu kampus terbaik di Indonesia maupun di Asia Tenggara. Salah satunya di tahun 2020, banyak harapan dipanjatkan tidak hanya oleh Civitas Akademika UNG saja, namun juga berbagai harapan dipanjatkan oleh para tokoh-tokoh Nasional bagi perkembangan UNG kedepan.

“Semoga perjalanan UNG kedepan memperoleh keberkahan dan kesuksesan yang terus menyertai setiap langkah,” ungkap  Drs. Abdul Halim Iskandar, M.Pd, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) pada Diest Natalis UNG ke-57. Beliau menambahkan, usia 57 menandakan UNG telah memiliki gagasan dan pengalaman panjang, Ia mengharapkan dengan modal tersebut dedikasi UNG untuk Negara benar-benar terasa khususnya bagi kawasan Timur Indonesia.

Menteri Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Ph.D, juga turut menyampaikan harapannya bagi UNG. Melalui video ucapannya, Menristek/BRIN mengaku UNG telah memberikan kesan mendalam untuknya sejak peringatan Hari Teknologi Nasional tahun 2020, saat Dusun Tumba dijadikan sebagai awal pilot project Desa Berinovasi kerjasama Kemristek/BRIN dan Kemendes PDTT.

“Selamat hari Dies Natalis ke-57 bagi UNG semoga UNG semakin sukses, unggul dan berdaya saing dikawasan Timur Indonesia khususnya Wilayah Teluk Tomini. Saya menaruh harapan kedepan UNG agar kedepan bisa lebih memproduksi karya-karya terbaik untuk bangsa,” harapnya.

Begitu pula dengan Rahmad Gobel yang pada saat itu masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPR-RI ikut memberikan ucapan selamat atas Diest Natalis Ke-57, Pencapaian 57 tahun kata Rahmad Gobel, merupakan waktu yang panjang dalam membangun pendidikan di Provinsi Gorontalo. Momentum ini harus dimaksimalkan untuk membangun UNG yang mampu mencetak lulusan yang semakin berkualitas, memiliki kompetensi dan integritas.

“Harapannya UNG memiliki komitmen terhadap Negara kesatuan RI dengan membangun SDM yang tangguh dan memiliki ideologi Pancasila. Semoga UNG bisa menjadi bagian dari Republik ini yang bisa terus dibanggakan dan berkontribusi untuk masyarakat luas,” pungkasnya.

Jelas beberapa harapan yang dipanjatkan bukan sekedar untuk satu atau dua tahun yang akan datang, namun itu berlaku hingga Diest Natalis ke-100 yang akan datang.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong