Membentuk Mahasiswa untuk tidak Gaptek
Semenjak masa awal pandemic di Indonesia mulai memuncak, Universitas Negeri Gorontalo membuat kebijakan untuk para mahasiswa untuk melakukan kegiatan Kuliah dengan mengoptimalkan tekhnologi.
Beberapa mahasiswa yang tidak terbiasa dengan berbagai fitur-fitur teknologi diharuskan untuk terbiasa. Karena hampir 90% kegiatan Mahasiswa menggunakan tekhnologi.
Setiap kebijakan pasti ada sisi positif dan negative. Disamping UNG berusaha membentuk para Mahasiswa untuk tidak Gaptek, tapi tidak sedikit pula sisi negative dari kuliah melalui Daring (Dalam Jaringan). Salah satunya adalah sulitnya beberapa mahasiswa mengikuti kegiatan belajar mengajar yang mewajibkan semuanya berada di tempat jaringan yang kuat, paket data yang harus selalu ada, kapasitas alat elektronik (hp, laptop, dll) yang harus besar.
Berbagai kendala itu pastinya bukanlah harapan dari semua warga Universitas Negeri Gorontalo, Tapi, tantangan untuk melatih semua mahasiswa agar selalu siap dalam situasi apapun.
OLEH : ANNISA MOKOAGOW
JURUSAN : FISIKA
PRODI : PENDIDIKAN IPA
PKKMB di Tengah Pandemi
Pada tanggal 16 September 2020, Wakil Rektorat III UNG telah meresmikan surat Pengumuman untuk Mahasiswa Baru yang berisikan tentang “PKKMB” yang akan dilaksanakan secara virtual. Yakni melalui platform zoom, live melalui UNG TV, facebook UNG TV, dan youtube UNG TV pada tanggal 21 september s/d 25 september.
Hal ini sejalan dengan arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bahwa masa orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) tidak boleh dilakukan secara tatap muka. Ospek hanya boleh dilakukan via internet atau dalam jaringan (daring) di tengah pandemi.
Salah satu manfaat dan kendala dari ospek daring, yaitu Melatih calon Mahasiswa untuk tidak Gaptek (Gagap Teknologi), belajar bersifat adaptif, dan melatih para Calon Mahasiswa untuk keluar dari zona nyaman. Walaupun terdengar positif, tapi alasan ini juga memiliki beberapa kendala, seperti akses jaringan internet yang tidak merata, butuh kuota internet besar, dan bisa terjadi salah komunikasi karena rentan terjadi kesalahan menangkap pesan karena terkendala jarak dan jaringan internet.
Segala sesuatu pasti ada sisi positif dan sisi negative, terutama perihal PKKMB daring di Universitas Negeri Gorontalo. Yang pastinya sudah persiapkan dengan baik untuk meminimalisir berbagai macam kendala yang akan menghambat jalannya PKKMB online.
OLEH : ANNISA MOKOAGOW
JURUSAN : FISIKA
PRODI : PENDIDIKAN IPA
COVID-19 Tidak Menjadi Penghalang KKN
Kamis, 3 September kemarin, UNG melepaskan 3.295 Mahasiswa semester 7 untuk melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di beberapa desa yang tersebar di Gorontalo.
Berbagai persiapan telah dioptimalkan untuk KKN di masa pandemic ini. Dan yang paling di tekankan adalah Kesehatan. Mahasiswa yang akan turun langsung ke lapangan diwajibkan memiliki kesehatan yang kuat karena dikhawatirkan tidak bisa mengikuti kegiatan secara maksimal. Selain itu, para Mahasiswa juga diwajibkan membaca peralatan-peralatan seperti masker, obat-obatan, dll
Walaupun sudah berusaha melakukan persiapan yang cukup matang, KKN tahun ini masih ada kekurangannya. Yakni, adanya kelompok mahasiswa KKN yang terpaksa diharuskan tidak meneruskan KKN. Dikarenakan adanya salah satu warga desa yang positif terkena virus Corona.
OLEH : ANNISA MOKOAGOW
JURUSAN : FISIKA
PRODI : PENDIDIKAN IPA