ARSIP BULANAN : July 2015

 

 

 

 



 


personality

 

Manusia itu unik dengan segala kepribadian dan ciri khasnya masing-masing. Menurut seorang psikolog dari Swiss, Carl Jung, terdapat 3 jenis kepribadian umum pada manusia, yaitu Introvert, Ambievert, dan Ekstrovert. Ketiga kepribadian tersebut memliki pandangan berbeda dalam hal pengambilan keputusan, interaksi sosial, respon terhadap masalah, komunikasi verbal dan non verbal, serta berbagai respon sosial lainnya.

 

Introvert

introverted

 

Manusia dengan kepribadian introvert cenderung menutup diri dari dunia luar. Tipe ini lebih banyak menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk kegiatan soliter, seperti membaca, menulis, menggunakan komputer, serta lebih menyukai berada dalam kesunyian atau tempat tenang. Mereka analitis sebelum berbicara, merasa kurang nyaman karena terlalu banyak pertemuan dan keterlibatan sosial, lebih senang bekerja sendirian, serta lebih suka berinteraksi secara 1 on 1 interaction. Keunggulan dari tipe kepribadian ini adalah mereka berpikir dulu sebelum berbicara atau melakukan sesuatu, mereka adalah pendengar yang baik, dan bersikap analitis.

 

Ekstrovert

 

 

Kebalikan dari introvert, kepribadian ekstrovert cenderung lebih membuka diri terhadap dunia luar. Mereka menyukai keramaian, dengan banyak interaksi dan aktivitas sosial. Tipe kepribadian ini lebih mudah mengungkapkan perasaan melalui kata-kata, mudah bosan dengan kesendirian, dan lebih senang bercerita daripada mendengarkan. Keunggulan dari tipe ekstrovert adalah kepercayaan diri antusiasme yang tinggi, mudah bergaul, aktif, dan dapat berinteraksi dengan banyak orang sekaligus.

 

Ambievert

ambievert

Ambievert merupakan kepribadian gabungan antara introvert dan ekstrovert. Kelebihan dari tipe ini, mereka nyaman berada di tengah keramaian dan berbagai aktivitas sosial, tetapi juga rileks dengan kesendirian. Kekurangan dari kepribadian ambievert adalah mereka cenderung moody, karena sifat yang berubah-ubah.

 

 

Apa Penyebab Seseorang Menjadi Introvert dan Ekstrovert?

meeting-minds

Menurut penelitian yang dirilis pada jurnal Frontiers in Human Neuroscience, menemukan bahwa cara pemrosesan informasi di otak yang berbeda pada kepribadian introvert dan ekstrovert. Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh Michael Cohen, seorang peneliti dari University of Amsterdam yang menyebutkan adanya keterkaitan antara fungsi dopamin dan respon terhadap hal baru. Dopamin merupakan zat kimia di otak yang mengatur respon terhadap suatu rangsangan.

Para peneliti melakukan pengujian terhadap kelompok ekstrovert dan introvert dengan permainan judi. Saat memenangkan permainan, mereka memindai aktivitas otak melalui proses scan otak. Dari proses tersebut, kelompok ekstrovert menunjukkan respon lebih kuat di area otak amigdala dan nucleus accumbens dibandingkan dengan kelompok introvert. Amigdala berfungsi untuk memproses rangsangan emosional, sedangkan nucleus accumbens berhubungan dengan produksi hormone dopamin.

 

 

Mitos Keliru tentang Introvert dan Ekstrovert

factsvsmyth

 

1. Mitos : Introvert adalah Pemalu

shy

Fakta : Tentu saja ada introvert pemalu. Akan tetapi introvert dan rasa malu tidak sama. Menurut Helgoe, seorang asisten professor psikologi Davis & Elkins College West Virginia, kepribadian introvert terlihat pemalu karena mereka cenderung berpikir sebelum berbicara, serta memproses sesuatu secara internal, berbeda dengan ekstrovert yang lebih spontan dalam mengungkapkan sesuatu.

 

2. Mitos : Seorang Introvert Tidak Dapat Menjadi Public Speaker

introvert (1)

Fakta : Setengah dari public speaker dunia adalah seorang introvert. Seorang introvert dapat menjadi public speaker bila mereka mempersiapkan diri dan berlatih dengan baik, serta menyadari jika mereka menarik.

 

3. Mitos : Seorang Ekstrovert Lebih Bahagia Dibandingkan Seorang Introvert

happy

Fakta : Baik introvert maupun ekstrovert bahagia dengan caranya masing-masing. Ekstrovert merasa “hidup” di keramaian, sedangkan introvert merasa “damai” saat berada dalam ketenangan. Dalam masyarakat awam, sebuah ketenangan seringkali dinilai sebagai bentuk keprihatinan, sehingga menilai jika seorang introvert tidak bahagia.

 

4. Mitos : Anda adalah Salah Satu Dari Keduanya, Introvert atau Ekstrovert

 

Fakta : Banyak orang beranggapan seorang introvert adalah kutu buku, sedangkan ekstrovert adalah tukang pesta. Kenyataannya, tidak ada ekstrovert atau introvert 100%. Tiap orang merupakan kombinasi keduanya, yang membedakan adalah dominasi sifat introvert atau ekstrovert.

 

5. Mitos : Ekstrovert Bukan Pendengar yang Baik

listener

Fakta : Seorang ekstrovert dapat menjadi pendengar yang baik karena mereka mampu mengembangkan hubungan dengan orang lain dan tahu bagaimana membuat orang lain merasa nyaman. Mereka menjadi menarik karena mampu melontarkan pertanyaan terbuka, sehingga membuat suasana menjadi lebih hidup.

 

6. Mitos : Ekstrovert Tidak Suka Sendiri dan Suasana Tenang

 

Fakta : Setiap orang memerlukan “Me Time” untuk memperbaiki mood dan membuat lebih bersemangat. Tipe ekstrovert menghabiskan “Me Time” dengan dosis yang lebih sedikit dan cara yang berbeda.

 

7. Mitos : Ekstrovert Berpikiran Dangkal

which_one

Fakta : Ekstrovert maupun introvert memiliki cara masing-masing dalam hal memproses informasi. Tipe ekstrovert lebih aktif dalam memulai percakapan, tetapi memerlukan waktu untuk eksplorasi secara lebih mendalam dan tak jarang mereka memiliki gagasan lebih baik tentang suatu hal.

 

 

Ekstrovert Maupun Introvert akan Berkembang Baik Jika Dikelola Secara Baik Pula

good

Kepribadian manusia itu kompleks. Mereka dibentuk dari pengalaman, sejarah pribadi, interaksi, dan budaya Anda dibesarkan. Seorang introvert mendapat kekuatan dari ide dan refleksi batin, sedangkan ekstrovert melalui kegiatan eksternal. Kedua kepribadian ini memiliki kekuatannya masing-masing. Apapun kecenderungan seseorang, baik introvert maupun ekstrovert, jika ia mampu menerima diri sendiri dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki, maka ia akan bertumbuh menjadi pribadi yang baik.


Sumber : http://munsypedia.blogspot.com/2014/08/kelebihan-sipat-introvert-

Fakta Ilmiah Ramadhan

10 July 2015 13:30:36 Dibaca : 228

Assalamu’alaikum wr. wb…

Manfaatkan malam Ramadhan untuk memperluas ilmu dan membangun keyakinan

Mengapa Ramadhan?
Dalam Islam kita mengenal adanya 4 bulan suci, yaitu Dzulka’idah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Ramadhan yang berarti panas pun tidak termasuk sebagai bulan suci. Mengapa Ramadhan dipilih untuk puasa sebulan penuh?

Dalam ilmu astronomi, Radiasi Matahari memiliki siklus 11 tahunan. Tahun 2007 sendiri merupakan akhir dari siklus ke 23 sejak pengamatan pertama pada abad 18.

Bumi dilindungi Magnestosphere, sehingga dampak badai radiasi bukan terjadi pada sisi bumi yang menghadap matahari (siang hari).

Saat badai radiasi matahari datang, dampaknya terasa pada bagian bumi yang membelakangi matahari (malam hari).

Radiasi di malam hari mempengaruhi tingkat getaran otak.

Radiasi dan gravitasi bulan purnama meningkatkan permukaan air laut dan kehidupan makhluk laut di malam hari. Juga menarik air dalam membran otak dan lebih menggetarkan sel-sel otak. Getaran sel otak menggambarkan tingkat kesadaran dan aktivitas otak.

Umat muslim dianjurkan puasa sunnah 3 hari “shaumul biidh” pada saat terang bulan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan-bulan Hijriyah dan menghidupkan malam-malamnya.

Tingkat radiasi bervariasi 0-100,000 dan di skala S1-S5 oleh NOAA.

Berdasarkan pengamatan, radiasi sebesar 1000 MeV particles s-1 ster-1 cm-2 terjadi 10 kali dalam satu siklus 11 tahunan, atau terjadi setiap 13 bulan sekali. Radiasi sebesar 1000 MeV particles s-1 ster-1 cm-2 ini digolongkan dalam skala S3, dan mulai berbahaya bagi manusia sebesar 1 chest x-ray.

Radiasi dengan siklus 11,7 bulan (1 tahun hijriyah) adalah sebesar 800 MeV particles s-1 ster-1 cm-2.

Mengarah pada hipotesa malam Lailatul Qadar Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (QS Al Qadr 97:3)

Building Block …
Siklus satu tahunan (hijriyah) bernilai 1000 x bulan purnama
Malam yang nilainya 1000 bulan purnama adalah Lailatul Qadr
Lailatul Qadr terjadi di bulan Ramadhan
Jadi siklus badai matahari yang berulang setiap satu tahunan (hijriyah) terjadi setiap bulan Ramadhan

Itulah sebabnya…

Sejarah para nabi menunjukkan bahwa mereka senang merenungkan hakekat kehidupan, bertapa, pada setiap bulan Ramadhan.

Secara umum wahyu-wahyu tentang ajaran agama yang membutuhkan tingkat pemahaman yang tinggi, banyak yang diturunkan di malam-malam bulan Ramadhan.
Penataan ayat-ayat Al Quran ke dalam surat-surat seperti yang tersaji saat ini, dilakukan Nabi Muhammad pada malam-malam bulan Ramadhan.

Umat muslim diajak untuk menghidupkan malam-malam di bulan Ramadhan
Lebih utama adalah i’tiqaf di masjid pada 10 malam terakhir, pada malam-malam sebelum dan setelah Lailatul Qadr

Energi ekstra untuk pembelajaran di bulan Ramadhan.
Untuk bisa mengaji malam Ramadhan dibutuhkan energi ekstra
Kenyataannya puasa siang hari bukanlah menyebabkan tubuh kekurangan / kehabisan energi
Justru puasa menghemat energi tubuh 10% karena tidak digunakan untuk mencerna makanan
Energi yang dihemat ini sangat membantu pemahaman pelajaran di malam hari

Three in One di bulan Ramadhan.
Efektif memahami Al Quran di malam hari
Detoksifikasi dan Manajemen Energi di siang hari
Kembali fitrah setelah berpuasa 28 hari berturut-turut

Manfaatkan malam-malam Ramadhan.
Untuk dapat dengan mudah memahami makna kehidupan secara komprehensif dan benar, manfaatkan keenceran otak di kesunyian malam Lailatul Qadr

Untuk mendapat pemahaman lebih luas, malam-malam di sekitar Lailatul Qadr juga oke (10 malam terakhir Ramadhan)

sumber: http://www.whooila.com/2010/08/fakta-ilmiah-mengapa-1-malam-lailatul.html

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong