PETA PERSEBARAB GUNUNG API DI PULAU PAPUA DAN PULAU MALUKU

03 November 2015 18:50:04 Dibaca : 5656

Tugas : Geologi Indonesia

GUNUNG API DI PULAU PAPUA DAN MALUKU

 

 

Oleh :
Kelompok IV.


1. Jasmin Hamzah


2. M. Zulkarnain Ismail


3. Fatmawati Mauntie


4. Ramlawati Hasan

Dosen Pengampu :


Intan Noviantari Manyoe, S.Si., M.T

 

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN ILMU TEKNOLOGI KEBUMIAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


GORONTALO


2015

 


 

 

PETA PERSEBARAN GUNUNG DI PROVINSI IRIAN JAYA DAN MALUKU

 

1. Pegunungan Jaya Wijaya

Pegunungan Jayawijaya adalah rangkaian pegunungan yang membujur di Provinsi Papua, Indonesia. Pegunungan Jayawijaya adalah rangkaian pegunungan tertinggi di Indonesia, dengan puncak tertingginya yaitu Puncak Jaya (4.884 meter dari permukaan laut). Di puncak pegunungan Jayawijaya terdapat salju abadi yang jumlahnya semakin menipis akibat pemanasan global. Selain Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya memiliki beberapa puncak lain yang lebih rendah, yaitu:

  1. a. Puncak Mandala 4.760 mdpl
  2. b. Puncak Trikora 4.730 mdpl.
  3. c. Puncak Idenberg 4.673 mdpl.
  4. d. Puncak Yamin 4.535 mdpl.
  5. e. puncak Carstenz Timur 4.400 mdpl.

Proses terbentuknya jaya wijaya. Akibat proses pengangkatan yang terus-menerus, sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.
Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.

POTENSI GEMPA DI PAPUA

Wilayah tanah Papua memiliki potensi yang besar untuk klasifikasi gempa tektonik. Beragam patahan aktif di dasar laut melintasi tanah Papua akibat pertemuan dua lempeng besar: lempeng Pasifik dan lempeng Indo-Australia. Patahan yang terdapat pada lokasi ini setidaknya terdiri dari patahan berupa trench (New Guinea Trench, Manokwari – South New Guinea trench) dan Transform Fault (Sorong Fault).
Tanah Papua, kenyataannya memang dilintasi oleh tiga jalur besar gempa bumi, Zona konvergensi lempeng Pasifik dan Pulau Papua New Guinea yang kompleks, jalur Sesar Sorong, dan Jalur Sesar Aiduna- Tarairua. Celakanya, gerak lempeng Pasifik yang berada di timur laut Papua ini memiliki pergerakan sangat cepat 120 mm/tahun. Artinya potensi kegempaan di Papua sejatinya memiliki kemungkinan lebih besar dua kali lipat dari patahan di Pulau Jawa dan Sumatera yang rata-rata hanya memiliki kecepatan 50-70 mm/tahun.

GUNUNG API AKTIF DI PULAU MALUKU

1. Gunung Binaia


Gunung Binaia atau Binaiya atau Binaija adalah sebuah gunung yang terletak di Pulau Seram, Maluku di negara Indonesia. Gunung Binaiya merupakan gunung tertinggi di Provinsi Maluku dengan ketinggian 3.055 meter di atas permukaan laut (mdpl) masuk ke dalam wilayah Kabupaten Maluku Tengah. Provinsi Maluku. Gunung ini membentang di Pulau Seram dan masuk ke dalam lingkup Taman Nasional Manusela yang mempunyai luas 189.000 hektar, atau sekitar 20% wilayah Pulau Seram. Gunung Binaiya juga dikenal dengan nama 'Mutiara Nusa Ina'. Gunung Binaiya mempunyai Hutan Montane dan Hutan Ericaceous.

2. Gunung Kapalamadan


Gunung Kapalamadan adalah sebuah gunung yang terletak di Pulau Buru, tepatnya di Kecamatan Kepala Madan, Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku. Puncak gunung ini merupakan titik tertinggi di Provinsi Maluku. Ketinggian 2.728 mdpl

 3. Gunung GamKonora


Gunung Gamkonora adalah gunung yang terletak di Pulau Halmahera, tepatnya di Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Puncak gunung ini merupakan titik tertinggi di pulau Halmahera, Indonesia. Letusan gunung berapi ini telah mengakibatkan terjadinya kawah yang memanjang dari utara sampai ke selatan. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1673 dan disusul dengan tsunami yang meluluhlantakkan desa-desa di sekitarnya. Gunung api ini kembali meletus pada tanggal 10 Juli 2007. Sekitar 8.000 orang dilaporkan mengungsi meninggalkan rumah-rumah mereka yang berdekatan dengan gunung tersebut

4. Gunung Gamalama


Gunung Gamalama adalah sebuah gunung stratovolcano kerucut yang merupakan keseluruhan Pulau Ternate, Kepulauan Maluku, Indonesia. Pulau ini ada di pesisir barat Pulau Halmahera yang ada di bagian utara Kepulauan Maluku. Selama berabad-abad, Ternate adalah pusat benteng Portugis dan VOC Belanda untuk perdagangan rempah-rempah, yang telah mencatat aktivitas volkanik Gamalama. Gunung Gamalama mempunyai ketinggian 1.715 meter di atas permukaan laut. Gunung Gamalama ditutupi Hutan Montane pada ketinggian 1.200 - 1.500 m dan Hutan Ericaceous pada ketinggian di atas 1.500 m

Nama Gunung Gamalama diambil dari kata Kie Gam Lamo ("negeri yang besar"). Gamalama sudah lebih dari 60 kali meletus sejak letusannya pertama kali tercatat pada tahun 1538. Erupsi yang menimbulkan korban jiwa setidaknya sudah empat kali terjadi, dengan korban terbanyak jatuh pada tahun 1775. Kala itu, erupsi Gunung Gamalama melenyapkan Desa Soela Takomi bersama 141 penduduknya. Pasca letusan, di lokasi desa yang berjarak 18 kilometer dari pusat Kota Ternate itu muncul dua danau, yaitu Danau Tolire Jaha dan Tolire Kecil.
Erupsi terakhir dari gunung Gamalama terjadi pada tahun 2003. Letusan tersebut tidak besar dan tidak menimbulkan korban jiwa, namun selama lebih dari satu pekan, letusan tersebut menyemburkan abu vulkanik yang menutupi langit Ternate. Bandar Udara Sultan Babullah yang merupakan bandar udara utama dan pintu masuk ke Maluku Utara harus ditutup dan sebagian masyarakat mengungsi ke Pulau Tidore yang jaraknya terdekat dari Ternate.
Setelah letusan tahun 2003, Gamalama tidak menunjukkan gejala aktif. Namun mulai sejak tahun 2009, Gamalama kembali menunjukkan aktivitas sehingga status "Waspada" diberlakukan pada gunung tersebut karena aktivitas gunung yang meningkat. Status "Waspada" merupakan level ketiga dalam kewaspadaan gunung berapi aktif.
Pada hari Senin, 5 Desember 2011 terjadi semburan abu vulkanik dari Gunung Gamalama pada pukul 00.08 yang menunjukkan bahwa Gunung Gamalama masih aktif. Gunung Gamalama meletus dan mendorong ribuan warga mengungsi karena semburan abu dan partikel debu setinggi 2.000 meter ke udara yang memuntahkannya ke sebuah kota dekat gunung tersebut. [3] Hal ini menyebabkan status kewaspadaan Gamalama naik menjadi level ketiga, "Siaga".

REFERENSI


1. Anonim.( 24 juli 2015). Gunung Gmkonora. Di Akses Pada Tanggal 28 Oktober 2015. Dari https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Gamkonora


2. Anonim. ( 24 Juli 2015 ). Gunung Gamalama. Di Akses Pada Tanggal 28 Oktober 2015. Dari https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Gamalama


3. Anonim. ( 27 Agustus 2015 ).Gunung Binaiya.Di Akses Pada Tanggal 28 Oktober 2015. Dari https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Binaiya

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong