PERCOBAAN DIFUSI DAN OSMOSIS BERDASARKAN SOLANUM TUBEROSUM. SIFAT ZAT DAN KONSENTRASI LARUTAN BERBEDA_PRAKTIKUM 2

27 September 2024 21:48:38 Dibaca : 49 Kategori : PRAKTIKUM BIOLOGI

A. Judul

Percobaan Difusi dan Osmosis berdasarkan pada Solanum tuberosum. Sifat Zat dan Konsentrasi Larutan berbeda

B. Tujuan Praktikum

Praktikum ini dilakukan untuk Mengamati proses terjadinya Difusi dan Osmosis

C. Alat dan Bahan

 

D. Prosedur Kerja

E. Hasil Pengamatan

1). Difusi

      Langkah yang kami lakukan adalah membersihkan sebanyak 4 gelas beaker lalu mengisi masing-masing gelas beaker dengan air sebanyak 50 ml. Setelah itu kami memasukkan takaran 1 sendok spatula nutrisari kedalam 1 gelas beaker dan mengaduknya secara cepat dan bersamaan dengan gelas ke tiga. Gelas kedua kami menggunakkan dengan takaran yang sama yaitu 1 sendok spatula nutrisari juga, tetapi digelas kedua ini kami melakukannya tanpa pengadukan seperti di gelas sebelumnya yang di lakukan pengadukan. Kemudian digelas ketiga, kami memasukkan pewarna makanan sebanyak 10 tetes mengguanakan pipet tetes dengan melakukan pengadukan secara cepat dan bersamaan dengan gelas beaker yang berisikan nutrisari yang akan di aduk juga. Digelas keempat, kami memasukkan pewarna makanan sebanyak 10 tetes mengguanakan pipet tetes tanpa pengadukan. Lalu tidak lupa juga kami menghitung waktu menggunakan stopwatch yang dibutuhkan oleh kedua larutan tadi untuk menyatu dengan pelarut dan kami dapat mengetahui hasil dari percobaan yang kami lakukan.

     Berdasarkan hasil pengamatan pada proses difusi dengan percobaan sampel  Nutrisari sebagai pengganti bahan Kristal CuSO4 dan pewarna makanan sebagai pengganti bahan Larutan Eosin. Diperoleh perbedaan waktu pada sampel yang diaduk dan sampel yang tidak diaduk.

- Sampel Nutrisari yang tidak diaduk

- Sampel Nutrisari yang diaduk

- Pewarna makanan yang tidak diaduk

- Pewarna makanan yang diaduk

2). Osmosis

      Pada osmosis kami menggunakan tuber Solanum tuberosum sebagai sampel dan selanjutnya kami mengukurnya. Setelah mengukurnya, kami memotong kentang mejadi 2 bagian yang sama. kemudian kedua kentang tersebut kami bersihkan dan keringkan dengan tisu, dan menimbangnya dan menghitung berat dari kentang tersebut. Setelah melalui proses penimbangan, kami mempersiapkan gelas beaker dan mengisi masing-masing gelas beaker dengan aquades dan larutan NaCl 50% sebanyak 50 ml. Dilanjutkan dengan memasukkan kentang yang sudah ditimbang tadi kedalam aquades dan larutan NaCl 50% secara bersamaan. Diamkan kentang tersebut selama 60 menit.

- Proses perendaman kentang pada larutan NaCl dan Aquades

- Proses penimbangan Berat kentang

F. Hasil Pembahasan

Pada tanggal 25 september 2024, kami kelompok 5 telah melakukan pengamatan pada proses difusi dan osmosis. Pada proses difusi, kami menggunakan sampel nutrisari sebagai bahan pengganti Kristal CuSO4 dan pewarna makanan sebagai pengganti  Larutan Eosin. Kemudian pada proses Osmosis, kami menggunakan tuber  Solanum tuberosum sebagai sampel kami. Praktikum ini diawali dengan menyiapkan segala alat dan bahan yang  sudah dipesan oleh asisten lab. Adapun alat dan bahan yang telah kami persiapkan  adalah pewarna makanan, nutrisari dan kentang. Untuk bahan lainnya telah  disediakan didalam laboratorium. Diawali dengan pengamatan pada proses osmosis. Pada osmosis kami  menggunakan tuber Solanum tuberosum sebagai sampel. Kemudian ada Larutan  NaCl 50% sebagai pelarut, aquades juga sebagai bahan yang penting dalam  pengamatan ini. Alat yang kami gunakan ada pelubang kentang, alat ini berguna  untuk mengambil tuber dari Solanum tuberosum dengan ukuran yang sama.  Langkah awal yang kami lakukan adalah melubangi kentang dan mengukur  kentang menggunakan mistar, dengan ukuran 2 cm. Setelah mengukurnya, kami  memotong kentang mejadi 2 bagian yang sama. kemudian kedua kentang tersebut  kami bersihkan dan keringkan dengan tisu, dan menimbangnya dan menghitung  berat dari kentang tersebut.

      - Setelah melalui proses penimbangan, kami mempersiapkan gelas beaker  dan mengisi masing-masing gelas beaker dengan aquades dan larutan NaCl 50%  sebanyak 50 ml. Dilanjutkan dengan memasukkan kentang yang sudah ditimbang  tadi kedalam aquades dan larutan NaCl 50% secara bersamaan. Diamkan kentang  tersebut selama 60 menit. Kami mengamati apa yang terjadi pada kentang tersebut, yang mana pada gelas beaker yang berisi larutan NaCl 50% lama kelamaan kentang tersebut mengecil dan yang awalnya mengapung diatas lama kelamaan mulai turun  kebawah. Kentang yang awalnya dengan panjang 2 cm dan berat 1,1916 gr  berubah menjadi 1,8 cm dan berat 0,8421 gr. Pada larutan NaCl 50% sel-sel kentang mengalami kekurangan air akibatnya kentang menjadi plasmolisis. Kondisi ini mengakibatkan tekanan turgor. Akibatnya, kentang menjadi lebih  empuk dan lembek. Sedangkan penurunan berat kentang terjadi akibat  perpindahan air dari sel-sel kentang kelarutan. Maka dari penjelasan dan  pengamatan kami, kami mendapatkan hasil hipertonik (plasmolisis).

      - Kemudian pada gelas beaker yang berisi aquades, kentang tersebut semakin lama agak membesar daripada bentuk awalnya. Kentang yang awalnya dengan panjang 2 cm dan berat 1,2922 gr berubah menjadi 2,2 cm dan berat 1,3755 gr Kentang mengalami yang namanya osmosis. Osmosis memungkinkan difusi molekul air menyeberangi membrane yang permeable terhadap air tetapi tidak permeabel terhadap bahan terlarut yang ada didalam air. Maka dari penjelasan dan pengamatan kami, kami mendapatkan hasil Hipotonik.

Selanjutnya pengamatan pada proses difusi. Pada proses difusi, kami menggunakan sampel nutrisari sebagai bahan pengganti Kristal CuSO4 dan pewarna makanan sebagai pengganti Larutan Eosin. Langkah yang kami lakukan adalah membersihkan sebanyak 4 gelas beaker lalu mengisi masing-masing gelas beaker dengan air sebanyak 50 ml. Setelah itu kami memasukkan 1 sendok nutrisari kedalam 1 gelas beaker dan mengaduknya secara cepat. Gelas kedua kami isi dengan 1 sendok nutrisari juga, tetapi digelas kedua ini kami melakukannya tanpa pengadukan. Digelas ketiga, kami memasukkan pewarna makanan sebanyak 10 tetes mengguanakan pipet tetes dengan melakukan pengadukan secara cepat. Digelas keempat, kami memasukkan pewarna makanan sebanyak 10 tetes mengguanakan pipet tetes tanpa pengadukan. Lalu tidak lupa juga kami menghitung waktu yang dibutuhkan oleh kedua larutan tadi untuk menyatu dengan air.  Berdasarkan hasil pengamatan pada proses difusi dengan percobaan sampel Nutrisari sebagai pengganti bahan Kristal CuSO4 dan pewarna makanan sebagai pengganti bahan Larutan Eosin. Diprolehperbedaan waktu pada sampel yang diaduk dan sampel yang tidak diaduk.Pada gelas beaker yang berisi nutrisari, bahan nutrisari yang diaduk hanya membutuhkan waktu 5 detik untuk terlarut. Sedangkan bahan nutrisari yang tidak diaduk membutuhkan waktu 55 menit untuk terlarut. Hal yang sama terjadi pada sampel bahan pewarna makanan, bahan pewarna makanan yang diaduk membutuhkan waktu 2 detik untuk terlarut sempurna, sedangkan untuk yang tidak diaduk membutuhkan waktu 32 menit untuk terlarut sempurna. Hal ini terjadi karena perpindahan molekul atau zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi dalam dua larutan dikenal juga dengan sebutan gradien konsentrasi. Meski tidak ada perbedaan konsentrasi, perpindahan molekul tetap dapat terjadi untuk mencapai kesetimbangan. 

     Menurut Camphell (2010), difusi dan osmosis termasuk kedalam transport pasif. Dimana ketika suatu zat melintasi membran biologis tanpa pengeluaran energi. Dengan kata lain, difusi dan osmosis terjadi secara spontan. Transport pasif diartikan sebagai pergerakan zat melintasi membran sel tanpa mengeluarkan energi. Transport ini menuruni gradien konsentrasi. Transport pasif dapat terjadi karena adanya perbedaan konstrasi dari luar dan dalam sel sehingga molekul bergerak melewati membran plasma atau membran sel.

Dokumentasi

Proses Pengambilan solanum tuberosum

Proses Penimbangan berat kentang

Proses pengambilan larutan NaCl

Proses perendaman kentang pada larutan NaCl dan Aquades

Proses pengukuran panjang kentang