Analisis Perbedaan Struktur Morfologi Pada Bakteri Dan Jamur.

18 October 2024 05:06:33 Dibaca : 5

A. Judul Praktikum 

   Analisis Perbedaan Struktur Morfologi Pada Bakteri Dan Jamur.

B. Tujuan Praktikum 

  1. Untuk Morfologi Koloni Bakteri 
  2. Untuk Mempelajari Morfologi Koloni Jamur (Kapang dan Khamir).

C. Alat dan Bahan 

D. Prosedur Kerja 

Hasil Dan Pembahasan 

Hasil:

Pembahasan:

  Pada hari selasa tanggal 15 oktober 2024, kami sebagai perwakilan dari masing-masing kelompok melakukan pra-lab untuk membuat media sediaan bakteri Escherichia Coli dan Staphylococcus Aureus. Bahan yang kami gunakan yaitu 150 ml aquadest, 3 gr NA, dan 1 gr bubuk powder. Sebelumnya alat yang digunakan terlebih dahulu disterilkan dalam laminar air flow. Kemudian 150 ml aquadest, 3 gr NA, dan 1 gr bubuk powder dicampur dalam tabung erlenmeyer yang sudah disterilkan. Selanjutnya dipanaskan pada hot plate selama 10 menit dengan suhu 60°. Setelah itu media yang dibuat di sterilkan pada auto clave pada suhu 121° selama 15 menit. Setelah media disterilkan, kemudian dimasukkan dalam laminar air flow. Setelah itu dimasukkan kedalam inkubator dan didiamkan selama 1x24 jam.

  Kemudian pada rabu 16 oktober kami melakukan pengamatan pada bentuk, margin, ukuran, warna serta jumlah pada bakteri Escherichia coli dan bakteri Staphylococcus aureus yang telah kami buat pada Selasa 12 oktober 2024 yang kami diamkan selama 1x24 jam. Dimana kami mendapatkan jumlah bakteri Escherichia Coli sebanyak 35, dan bakteri Staphylococcus aureus sebanyak 637 yang dihitung menggunakan colony counter.

  Bakteri adalah mikroorganisme prokariotik yang memiliki struktur sederhana namun efektif. Mereka tidak memiliki organel yang terkait membran dan materi genetiknya tidak berada dalam nukleus (Irianto, 2016).

  Langkah pertama yang dilakukan oleh praktikan pada morfologi jamur yaitu mengambil sampel jamur pada roti menggunakan pinset, yang kemudian diletakkan pada kaca preparat yang sudah disterilkan menggunakan alkohol. Setelah itu sampel diteteskan larutan pewarna giemsa, yang kemudian dipadatkan dengan menggunakan cover glass dan kemudian diamati dibawah mikroskop.         

  Menurut Syaifuddin (2017) Kerusakan roti tawar umumnya disebabkan oleh pertumbuhan kapang yaitu Aspergilus Flavus dan Rhizopus sp. Beberapa kapang dapat menimbulkan aflatoksin yang berbahaya untuk manusia. Salah satunya spesies kapang yang memiliki sifat merugikan adalah Aspergilus Flavus. Kapang Aspergilus Flavus merupakan kapang penghasil utama mikotoksin yaitu aflatoksin. Aflatoksin merupakan toksin yang berasal dari fungi yang diketahui mematikan dan karsinogenik untuk manusia. Tingginya kandungan aflatoksin pada makanan bisa mengakibatkan keracunan.

  Jamur (Fungi) adalah organisme eukariotik yang memiliki struktur sel kompleks dengan inti sejati dan organel yang terikat membran. Mereka termasuk dalam kingdom Fungi, yang terpisah dari kingdom tanaman, hewan, dan bakteri. Jamur dapat bersifat uniseluler, seperti ragi, atau multiseluler, seperti kapang dan cendawan. Mereka memperoleh nutrisi dengan cara heterotrof, yaitu dengan menyerap bahan organik dari lingkungannya melalui sekresi enzim ekstraseluler (Blackwell, 2017). Jamur memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai dekomposer, dan beberapa di antaranya juga digunakan dalam industri bioteknologi untuk produksi obat-obatan dan makanan (Cubillos-Ruiz et al., 2021).

Dokumentasi:

(Melakukan Perhitungan Koloni Bakteri)

(Melakukan Pengamatan Koloni Jamur Dibawah Mikroskop).

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong