Analisis Perbedaan Struktur Morfologi Pada Baketeri dan Jamur
A. JUDUL
Analisis Perbedaan Struktur Morfologi Pada Bakteri Dan Jamur
B. TUJUAN
1). Untuk Morfologi Koloni Bakteri
2). Untuk Mempelajari Morfologi Koloni Jamur (Kapang dan Khamir)
C. Alat dan Bahan
D. Prosedur Kerja
E. Hasil Pengamatan
F. Hasil Pembahasan
Pada praktikum ini saya dapat melihat koloni dari morfologi Koloni bakteridan jamur terdapat perbedaan morfologi antara bakteri dan jamur yang signifikan. Pada koloni bakteri menunjukkan berbagai macam tekstur, ada permukaan berkilap dan permukaannya halus, kasar, dengan hasil akhir matte, atau menunjukkan ketidakrataan yang menyerupai kerutan. Sifat taktil koloni ini dapat sangat berbeda dari konsistensi seperti mentega, hingga tekstur lengket yang melekat kuat pada loop dan sulit dilepas, hingga sifat rapuh atau mudah pecah, yang dapat mengindikasikan pengeringan atau fragmentasi, dan terakhir, hingga tekstur kental seperti lendir. (Sri Noviawati, 2018)
Sendangkan Koloni jamur menunjukkan morfologi yang berbeda jika dibandingkan dengan koloni bakteri. Mereka muncul sebagai koloni bertekstur tepung atau berbulu. Hifa jamur menembus media padat membentuk akar semu atau koloni berfilamen yang berlawanan dengan muncul sebagai koloni bakteri yang mungkin direpresentasikan sebagai titik-titik minyak kecil. Pigmentasi hifa dan spora juga sangat bervariasi di antara spesies jamur yang berbeda. (Hartuti, 2016)
Untuk membuat media sediaan bakteri Escherichia dan Staphylococcus Aureus. Bahan yang kami gunakan yaitu 150 ml aquadest, 3 gr NA, dan 1 gr bubuk powder. Sebelumnya alat yang digunakan terlebih dahulu disterilkan dalam laminar air flow. Kemudian 150ml aquadest, 3 gr NA, dan 1 gr bubuk powder dicampur dalam tabung erlenmeyer yang sudah disterilkan. Selanjutnya dipanaskan pada hot plate selama 10 menit dengan suhu 60 . Setelah itu media yang dibuat di sterilkan pada auto clave pada suhu 121 selama 15 menit 2 sampai 3 menit. Tuang media 1/4 dari 150 ke 10 cawan petri (15 mm percawan petri). Setelah media disterilkan, kemudian dimasukkan dalam laminar air flow. Setelah itu dimasukkan kedalam inkubator dan didiamkan selama 1x24 jam. kami melakukan pengamatan pada bentuk,margin,ukuran,warna dan jumlah pada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia yang telah kami diamkan selama 1x24 jam. Dimana kami mendapatkan jumlah bakteri aureus sebanyak 491 dan bakteri Escherichia sebanyak 63 menggunakan alat colony counter. Langkah pertama yang dilakukan oleh praktikan pada morfologi jamur yaitu mengambil sampel jamur pada roti menggunakan pinset, yang kemudian diletakkan pada kaca preparat yang sudah disterilkan menggunakan alkohol. Setelah itu sampel diteteskan larutan pewarna giemsa, yang kemudian dipadatkan dengan menggunakan cover glass dan kemudian diamati dibawah mikroskop.
Karakterisasi bakteri dapat dilakukan dengan pengamatan ciri makroskopis koloni bakteri pada cawan Petri yang meliputi bentuk, tepi, elevasi, warna dan tekstur. (Rizko hadi, 2023) Karakterisasi jamur dapat dilakukan dengan pengamatan makroskopis jamur yang ditemukan pada lingkungan sekitar. Karakter makroskopis yang diamati diantaranya meliputi habitus, bentuk tudung, tipe himenofor, dan warna. Karakter mikroskopis dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan sayatan membujur pada bagian himenofor sehingga didapatkan visualisasi mengenai bentuk dan warna spora jamur (Putra, 2021).
DOKUMENTASI
Proses penghitungan bakteri menggunakan alat coloni counter
Proses pengambilan jamur
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong