Pengamatan Organ Dan Sistem Organ Pada Tumbuhan dan Hewan
A. JUDUL
Pengamatan Organ Dan Sistem Organ Pada Tumbuhan dan Hewan
B. TUJUAN
1. Menjelaskan Derivat-derivat Organ pokok tumbuhan
2. Menjelaskan Bagian-bagian Akar pada tumbuhan
3. Menjelaskan Bagian-bagian Batang pada tumbuhan
4. Menjelaskan Bagian-bagian Daun pada tumbuhan
5. Menyebutkan Bagian-bagian dari alat reproduksi pada tumbuhan
6. Menjelaskan Bagian-bagian pada Cyprinus carpio
7. Menjelaskan Bagian-bagian pada Oreochromis niloticus
C. ALAT DAN BAHAN
D. PROSEDUR KERJA
E. HASIL PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
Pada praktkum ini saya mengetahui bahwasanya pada tumbuhan, organ utama terdiri dari akar, batang, dan daun, masing-masing memiliki fungsi spesifik dalam penyerapan air dan nutrisi, mendukung struktur tumbuhan, serta melakukan fotosintesis. Sistem organ pada tumbuhan,Menurut Harjadi (2021),ketersediaan unsur hara bagi tanaman merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena unsur hara ini mempunyai peranan penting sebagai sumber energi dan penyusun struktural tanaman sehingga tingkat kecukupan hara berperan dalam mempengaruhi berat brangkasan dari suatu tanaman.Tanpa tambahan suplai unsur hara dapat menyebabkanpertumbuhan tanaman terganggu sehingga berat brangkasan menjadi lebih rendah seperti sistem perakaran dan sistem daun, bekerja secara sinergis untuk mempertahankan kehidupan tumbuhan. Di sisi lain, hewan memiliki sistem organ yang lebih kompleks, seperti sistem pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah. Organ-organ ini saling berinteraksi untuk memastikan fungsi vital, seperti pengambilan nutrisi dan oksigen serta pengeluaran limbah. Meskipun terdapat perbedaan yang mencolok dalam struktur dan fungsi, baik tumbuhan maupun hewan menunjukkan adaptasi yang cermat terhadap lingkungan mereka, mencerminkan evolusi yang berbeda namun saling terkait dalam ekosistem
Menurut Yuli febriyanti,( 2021). Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk dan susunan tumbuh tubuh tumbuhan yang berupa kormus. Kormus merupakan tubuh tumbuhan yang dengan nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok, yaitu akar radix, batang caulis dan daun folium. . Pada tanaman Amaranthus spinosus kami melakukan pengamatan secara morfologi dan mendapatkan hasil bahwa tanaman Amaranthus spinosus berakar serabut dengan ukuran 16,5 cm, berbatang rums (internodus) 50 cm, berdaun pangkal (basis) 5 cm, dan memiliki benang sari. Pada tanaman Zea mays kami melakukan pengamatan secara morfologi dan mendapatkan hasil bahwa tanaman Zea mays berakar serabut dengan ukuran 23 cm, berbatang buku-buku (nodus) 181 cm, berdaun ujung (speks) 60 cm, dan memiliki benang sari. Pada tanaman Musa paradisiaca kami melakukan pengamatan secara morfologi dan mendapatkan hasil bahwa tanaman Musa paradisiaca berakar serabut, berbatang rums (internodus) 4,9 cm, berdaun ujung (speks) 22,5 cm, serta memiliki putik dan benang sari. Pada tanaman Caesalpinia pulcherima kami melakukan pengamatan secara morfologi dan mendapatkan hasil bahwa tanaman Caesalpinia pulcherima berakar primer 5,9 cm, berbatang rums (internodus) 58 cm, berdaun pangkal (basis) 1,5 cm, serta memiliki putik dan benang sari.
Menurut Fivi syukriah,( 2016). Organologi adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan fungsi organ dari tumbuhan itu sendiri. Tubuh makhluk hidup tersusun atas jutaan sel. Sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama membentuk suatu jaringan. Beberapa macam jaringan akan membentuk suatu organ. Akhirnya, beberapa sistem organ saling melengkapi dan bekerjasama untuk membentuk suatu individu makhluk hidup. pengamatan pada Ikan Kita membedahnya dengan pisau bedah dan mengeluarkan bagian dalamnya dengan hati-hati. Setelah itu, kita mengambil bagian luar dan bagian dalam untuk mendapatkan bagian-bagian tertentu. Untuk luar kami mengambil bagian ekor, sisik, mata, sirip punggung, sisik pelpik, dan mulut. Sedangkan bagian dalam seperti insang, empedu, hati, dan usus. pada hewan, organ seperti jantung, paru-paru, dan otak berfungsi dalam sirkulasi darah, respirasi, dan pengolahan informasi. Sistem organ pada hewan, seperti sistem kardiovaskular dan sistem saraf, bekerja sama untuk menjaga homeostasis dan respon terhadap lingkungan. Perbedaan ini mencerminkan adaptasi evolusioner masing-masing kelompok terhadap kebutuhan lingkungan mereka.
DOKUMENTASI
Proses pembedahan ikan
Hasil pembedahan organ dari ikan
Analisis Perbedaan Struktur Morfologi Pada Baketeri dan Jamur
A. JUDUL
Analisis Perbedaan Struktur Morfologi Pada Bakteri Dan Jamur
B. TUJUAN
1). Untuk Morfologi Koloni Bakteri
2). Untuk Mempelajari Morfologi Koloni Jamur (Kapang dan Khamir)
C. Alat dan Bahan
D. Prosedur Kerja
E. Hasil Pengamatan
F. Hasil Pembahasan
Pada praktikum ini saya dapat melihat koloni dari morfologi Koloni bakteridan jamur terdapat perbedaan morfologi antara bakteri dan jamur yang signifikan. Pada koloni bakteri menunjukkan berbagai macam tekstur, ada permukaan berkilap dan permukaannya halus, kasar, dengan hasil akhir matte, atau menunjukkan ketidakrataan yang menyerupai kerutan. Sifat taktil koloni ini dapat sangat berbeda dari konsistensi seperti mentega, hingga tekstur lengket yang melekat kuat pada loop dan sulit dilepas, hingga sifat rapuh atau mudah pecah, yang dapat mengindikasikan pengeringan atau fragmentasi, dan terakhir, hingga tekstur kental seperti lendir. (Sri Noviawati, 2018)
Sendangkan Koloni jamur menunjukkan morfologi yang berbeda jika dibandingkan dengan koloni bakteri. Mereka muncul sebagai koloni bertekstur tepung atau berbulu. Hifa jamur menembus media padat membentuk akar semu atau koloni berfilamen yang berlawanan dengan muncul sebagai koloni bakteri yang mungkin direpresentasikan sebagai titik-titik minyak kecil. Pigmentasi hifa dan spora juga sangat bervariasi di antara spesies jamur yang berbeda. (Hartuti, 2016)
Untuk membuat media sediaan bakteri Escherichia dan Staphylococcus Aureus. Bahan yang kami gunakan yaitu 150 ml aquadest, 3 gr NA, dan 1 gr bubuk powder. Sebelumnya alat yang digunakan terlebih dahulu disterilkan dalam laminar air flow. Kemudian 150ml aquadest, 3 gr NA, dan 1 gr bubuk powder dicampur dalam tabung erlenmeyer yang sudah disterilkan. Selanjutnya dipanaskan pada hot plate selama 10 menit dengan suhu 60 . Setelah itu media yang dibuat di sterilkan pada auto clave pada suhu 121 selama 15 menit 2 sampai 3 menit. Tuang media 1/4 dari 150 ke 10 cawan petri (15 mm percawan petri). Setelah media disterilkan, kemudian dimasukkan dalam laminar air flow. Setelah itu dimasukkan kedalam inkubator dan didiamkan selama 1x24 jam. kami melakukan pengamatan pada bentuk,margin,ukuran,warna dan jumlah pada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia yang telah kami diamkan selama 1x24 jam. Dimana kami mendapatkan jumlah bakteri aureus sebanyak 491 dan bakteri Escherichia sebanyak 63 menggunakan alat colony counter. Langkah pertama yang dilakukan oleh praktikan pada morfologi jamur yaitu mengambil sampel jamur pada roti menggunakan pinset, yang kemudian diletakkan pada kaca preparat yang sudah disterilkan menggunakan alkohol. Setelah itu sampel diteteskan larutan pewarna giemsa, yang kemudian dipadatkan dengan menggunakan cover glass dan kemudian diamati dibawah mikroskop.
Karakterisasi bakteri dapat dilakukan dengan pengamatan ciri makroskopis koloni bakteri pada cawan Petri yang meliputi bentuk, tepi, elevasi, warna dan tekstur. (Rizko hadi, 2023) Karakterisasi jamur dapat dilakukan dengan pengamatan makroskopis jamur yang ditemukan pada lingkungan sekitar. Karakter makroskopis yang diamati diantaranya meliputi habitus, bentuk tudung, tipe himenofor, dan warna. Karakter mikroskopis dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan sayatan membujur pada bagian himenofor sehingga didapatkan visualisasi mengenai bentuk dan warna spora jamur (Putra, 2021).
DOKUMENTASI
Proses penghitungan bakteri menggunakan alat coloni counter
Proses pengambilan jamur
PENGAMATAN FASE MITOSIS DAN LETAK KROMOSOM PADA ALLIUM CEPA L.
A. JUDUL
Pengamatan Fase Mitosis dan Letak Kromosom Pada Allium cepa L.
B. TUJUAN
1. Mengenal fase-fase mitosis dengan mengamati letak kromosom
2. Mengenal tahapan dalam pembuatan preparat metode squash yang digunakan dalam pengamatan mikroskop
C. ALAT DAN BAHAN
D. PROSEDUR KERJA
E. HASIL PENGAMATAN
F. HASIL PEMBAHASAN
Pada praktikum mitosis dan letak kromosom kami melakukan pengamatan pada Allium cepa L. untuk praktikan dapat melihat tahap-tahap fase pembelahan mitosis dan melihat letak kromosom. menurut (Widayat, 2017) Pengamatan mitosis yang menggunakan akar bawang merah akan memudahkan pengamatan karena memiliki jumlah kromosom yang sedikit dan berukuran besar.
Mitosis merupakan proses pembelahan aseksual sel, pembelahan ini dilakukan dengan satu sel menghasilkan dua sel anakan yang dihasilkan dari pembagian nukleus sel yang melakukan mitosis. Organisme multiseluler terbentuk dari fertilisasi telur yakni gamet betina dibuahi oleh gamet jantan akan menghasilkan zygot diploid (2n). Sebelum terjadi mitosis, DNA sel berduplikasi sehingga masing-masing sel anakan mengandung informasi gen yang sama dengan sel induk. Mekanisme mitosis dapat dilihat dari beberapa tahapan pembelahan informasi gen yang diturunkan berupa kromosom yang akan bertransfomasi menjadi nukleus dari masing-masing sel anakan.
Alasan penggunaan akar pada praktikum kali ini adalah karena akar merupakan salah satu jaringan tumbuhan yang sel-sel penyusunnya berupa sel-sel somatik, dan khusus pada ujung akar bersifat meristematik. Mitosis merupakan pembelahan sel yang umumnya terjadi pada sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh, dan dan sel-sel ini umumnya terdapat pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Hal inilah yang melatarbelakangi digunakannya akar dalam praktikum mitosis ini. Selanjutnya alasan pemotongan akar bawang merah yang dilakukan pada pukul 00. 05 WITA adalah karena mitosis pada akar bawang merah terjadi pada jam-jam tersebut. menurut (Abidin, 2017) Pengamatan fase mitosis lebih mudah diamati saat pemotongan akar pagi hari dibandingkan siang atau sore hari. Oleh karena itu kami melakukan pemotongan akar pada saat pagi hari lalu menyimpan akar bawang tersebut ke dalam larutan FAA yang berada di dalam botol flakon.
Langkah awal yang dilakukan adalah menubuhkan akar bawang yang kemudian akar bawang di potong diambil bagian putihnya setelah itu di rendam selama 2 menit di dalam larutan Alcohol 70% kemudian angkat dan keringkan menggunakan kertas penghisap lalu rendamlah menggunakan larutan H2O2 selama 5 menit. selanjutbya meneteskan Acetocarmin lalu cacah dengan cutter berkarat. Tutuplah dengan kaca penutup dan dilewatkan diatas bunsen jika sudah gilaslah dengan jempol atau ujung pensil yang tumpul dan amatilah tahap pembelahan mitosis di bawah mikroskop.
Hasil praktikum yang kami dapat hanya mendapatkan dua dari 4 tahapan mitosis, Yaitu tahap profase dan telofase ada beberapa faktor yang mengakibatkan praktikum kali ini kurang berjalan dengan baik. Tetapi kami mendapatkan pembelajaran lebih dari hal tersebut. Proses pembelahan mitosis dibagi menjadi 5 fase. Pada setiap fasenya menunjukkan pertumbuhan morfologi kromosom dan pergerakkan kromosom. Ada 5 fase dari pembelahan mitosis seperti. Interfase, pada tahap ini sel siap untuk membelah namun belum memperlihatkan kegiatan membelah. Inti sel nampak keruh kemudian lambat laun akan nampak benang-benang kromatin yang halus. Profase tahap selanjutnya dari proses mitosis adalah prophase/ profase dimana benang-benang kromatin di dalam nukleus makin pendek dan menebal.
DOKUMENTASI
Pengambilan larutan H2O2
Proses pewarnaan akar bawang menggunakan larutan Acetocarmin
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong