ARSIP BULANAN : November 2024

A. Tujuan

     Mahasiswa terampil membuat apusan darah yang dapat memberi gambaran yang jelas mengenai bentuk-bentuk sel darah

B. Alat dan Bahan

C. Prosedur kerja

 

D. Hasil Pengamatan

E. Pembahasan

Pada praktikum pertama praktikan melakukan pengamatan bentuk sel darah manusia melalui petide pewarnaan giemsa. Metode pewarnaan Giemsa adalah teknik yang umum digunakan untuk mengamati bentuk dan struktur sel darah manusia di bawah mikroskop. Pewarna Giemsa mengandung campuran azure, eosin, dan methylene blue yang memungkinkan pewarnaan kontras antara berbagai komponen sel darah, seperti inti dan sitoplasma. Pewarnaan ini menghasilkan warna biru atau ungu pada inti sel karena afinitas methylene blue dan azure terhadap DNA, sementara eosin mewarnai sitoplasma dengan warna merah muda. Pada sel darah merah (eritrosit), pewarnaan Giemsa memberikan warna merah muda atau oranye, dengan bentuk bulat tanpa inti, yang tampak seperti cakram bikonkaf. Sementara itu, sel darah putih (leukosit) menunjukkan ciri khas masing-masing jenisnya: neutrofil dengan inti bersegmen dan granula ungu muda, eosinofil dengan granula merah terang, basofil dengan granula besar biru tua, limfosit dengan inti bulat besar dan sitoplasma biru muda, serta monosit dengan inti berbentuk ginjal. Trombosit tampak sebagai fragmen kecil berwarna ungu tanpa inti. Dengan pewarnaan Giemsa, variasi struktur dan bentuk sel darah dapat diamati dengan jelas, memudahkan identifikasi dan diagnosis kondisi hematologi atau infeksi parasite (Murray,2015).

Pengamatan sel darah manusia ini, dilakukan dengan metode apus (olesan/oles). Sampel darah yang digunakan yaitu darah manusia. Berdasarkan hasil dan foto yang diperoleh saat pemeriksaan di bawah mikroskop, preparat apus darah dengan pewarnaan giemsa ini terlihat cukup baik dan dapat terlihat adanya eritrosit dan beberapa macam leukosit yang tampak menonjol dengan warna ungu. Jumlah eritrosit  tampak paling banyak jika dibandingkan dengan leukosit (Subowo,2020).

Eritrosit tampak dimikroskop berwarna merah transparan dengan bulatan ditengah yang sebenarnya adalah cekungan dan tidak berinti. Leukosit, terdapat bagian yang berwarna lebih gelap, yaitu inti sel. Jenis leukosit yang tampak pada pengamatan yang adalah neutrofil (paling banyak) dan limfosit (Marianti, 2015).

Pada pengamatan sel darah manusia ini menggunakan beberapa larutan, diantaranya yaitu alkohol, yang berfungsi untuk mensterilkan jari tengah dan peralatan seperti jarum franke dan gelas benda. Metil alkohol berfungsi untuk fiksator dalam proses fiksasi, dan larutan giemsa berfungsi untuk melakukan pewarnaan seluruh permukaan film darah. Maksud dari pembuangan tetesan darah pertama saat pembuatan film darah yaitu agar darah tidak terkontaminasi dengan alkohol sewaktu jari tengah dibersihkan dan tetesan kedua dan ketiga dianggap sudah steril dan baru bisa diambil untuk dijadikan sampel dan diamati bagian-bagian maupun morfologinya (Rudyatmi, 2018).

DOKUMENTASI

                  (Pengamatan di Bawah Mikroskop)

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong