Hubungan antara Tegangan, Arus dan Tahanan

10 September 2013 12:00:47 Dibaca : 1576

Suatu rangkaian listrik terbentuk bila jalan konduktif terhubung sehingga dapat melakukan electron bebas untuk bergerak secara kontinu. Pergerakan kontinu electron-elektroin bebas yang melalui konduktor pada rangkaian disebut arus, dan sering disebut dengan istilah “Aliran” seperti aliran air yang melalui pipa bolong.

gaya yang menggerakan electron-elektron bebas agar mengalir dalam rangkaian disebut tegangan. Tegangan adalah ukuran tertentu dari energy potensial yang selalau ebrhunbungan dengan dua titik. Ketika tegangan pada nilai tertentu ada dalam sebuah rangkaian listrik, maka hal ini menunjukkan pada ukuran seberapa besar energy potensial yang ada untuk menggerakkan electron dari satu titik ke titik yang lain dalam rangkaian tersebut. Dengan demikian tanpa menunjukkan dua titik tertentu istilah tegangan tidak memiliki arti.

electron-elektron bebas yang bergerak melalui konduktor cenderung mengalami gesekan atau perlawanan gerakan. Perlawanan gerakan lebit tepat bila disebut dengan tahanan (resistansi) . jumlah arus dalam rangkaian tergantung pada nilai tegangan yang tersedia untuk menggerakakn electron-elektron bebas, dan juga nilai tahanan dalam rangkaian yang melawan aliran electron. Sama seperti tegangan, tahanan adalah nilai relative antara dua titik. Berdasarkan hal ini, maka nilai tegangan dan tahanan sering dinyatakan sebagai “antara” atau “ melalui” dua titik dalam rangkaian.

c. contoh soal

1. Sebuah kumparan kawat tungsten yang memiliki hambatan 20,0 Ohm pada suhu 1000C digunakan untuk mengukur suhu. Berapa besar hambatannya ketika mengukur suhu 7000C? (koefisien suhu tungsten pada 1000C adalah 4,5’10-3 (0C)-1)

Penyelesaian :
diketahui :
R0 = 20,0 Ohm
T0 = 1000C
T = 7000C
sehingga,
Ditanya : R = ?
Rumus =
Dari persamaan tersebut dapat diketahui sehingga
Jawab :
R = 5,4 Ohm + 20,0 Ohm = 25,4 Ohm
Jadi besar hamabtan ketika mengukur suhu 7000C adalah 25,3 Ohm