Menggunakan Sarana yang Menyenangkan Hati
Sesungguhnya jalan menembus hati dalam dakwah tidak tergantung pada ceramah, khotbah, atau pengajian saja. Tetapi dapat menggunakan cara-cara yang menyenangkan hati, namun tidak menyimpang dari ketentuan syar'i. Cara inilah yang seharusnya digunakan dalam menyampaikan risalah dakwah kepada semua kalangan umat Islam yang beraneka ragam latar belakang, wawasan, dan lingkungannya. Sebagai contoh, nasyid islami yang dapat membang-kitkan semangat harakah islamiah "HAMAS" di Pales-tina. Nyanyian tersebut hanyalah salah satu cara yang dapat menarik hati dan menyentuh perasaan. Bermunculannya beberapa kelompok hiburan pada acara-acara pernikahan di Mesir merupakan sarana yang paling sukses dalam menyampaikan pesan sambil meng-hibur. Ini terbukti dengan mulai disukainya nasyid sema-cam ini dan semakin surutnya kelompok-kelompok yang melantunkan lagu-lagu yang bertentangan dengan etika Islam. Kelompok nasyid ini sedang menunggu fatwa para ulama tentang boleh tidaknya menggunakan alat-alat mu-sik seperti rebana (walaupun bergenta), genderang, dan alat-alat yang lain. Bila musik itu saja boleh, tentunya alat-alat musik tersebut tidak mengandung fitnah bahkan merupakan alat untuk mengungkapkan nilai-nilai positif